Sabtu, 10 November 2018

Ceramah


Ceramah

Ceramah merupakan kegiatan menyampaikan informasi  kepada khalayak ramai.
Informasi disebut juga penerangan yang bersifat publisitas ditujukan untuk umum (public).  Informasi-informasi itu pada umumnya bersifat actual dan berkaitan dengan isu-isu hangat dalam masyarakat.
Jenis informasi dapat dikategorikan sebagai berikut :
1.    Informasi berdasarkan fungsi yaitu informasi yang bergantung pada materi dan juga kegunaan informasi. Diantaranya adalah informasi ilmu pengetahuan, informasi edukasi, informasi rekreatif (hiburan) bersifat fiksional (khayalan).
2.    Informasi berdasarkan format penyajian yaitu : informasi berdasarkan bentuk penyajiannya. Didalam media biasanya berbentuk tulisan, foto, kartun, ataupun karikatur. Dalam bentuk tulisan yaitu : berita, artikel, karangan khas (feature), resensi, kolom, dan karya fiksi.
3.    Informasi berdasarkan lokasi peristiwa yaitu informasi berdasarkan tempat kejadian peristiwa berlangsung. Dengan demikian informasi dibagi berdasarkan daerah, nasional dan mancanegara.
4.    Informmasi berdasarkan bidang kehidupan yaitu infromasi berdasarkan bidang-bidang kehidupan yang ada. Misalnya : pendidikan, olahraga, sastra, budaya dan iptek.
5.    Informasi berdasarkan bidang kepentingan yaitu dapat dibedakan menjad empat jenis :
a.    Inforasi yang menyangkut keselamatan atau kelangsungan hidup pembaca.
b.    Informasi yang menyangkut perubahan dan berpengaruh pada kehidupan pembaca.
c.    Informasi tentang cara atau kiat baru dan praktis bagi pembaca untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
d.    Informasi tentang peluang bagi pembaca untuk memperoleh sesuatu.
Menemukan kalimat majemuk bertingkat dalam teks ceramah
Kalimat majemuk bertingkat adalah: kalimat yang memiliki lebih dari satu klausa dan hubungan antara klausa tidak sederajat. Salah satu unsur klausa ada yang menduduki induk kalimat, sedangkan unsur yang lain sebagai anak kalimat.
Kalimat majemuk bertingkat terbagi kedalam beberapa jenis, antara lain sebagai berikut:
1.    Kalimat majemuk hubungan sebab akibat, ditandai oleh kata penghubung sehingga, sampai-sampai, maka
Contoh kalimat:
a.    Ia terlalu bekerja keras sehingga jatuh sakit
b.    Penjelasan diberikan seminggu sekali sehingga anak-anak dapat mengerjakan tugas-tugas mereka dengan teratur.
c.    Ia tertawa terpingkal-pingkal, sampai-sampai sakit perut.
d.    Ia sangat menyayangi putrinya, maka setiap permintaannya selalu dituruti.
2.    Kalimat majemuk hubungan cara, ditandai oleh kata pennghubung dengan.
Contoh :
a.    Penjelasan PSMS Medan berhasil mempertahankan kemenangannya dengan memperkokoh pertahanan mereka.
b.    Pemburu itu menunggu diatas bukit dengan jari telunjuknya melekat pada pelatuk senjatanya.
3.    Kalimat majemuk dengan sangkalan, ditandai dengan konjungsi seolah-olah, seakan-akan
Contoh ;
a.    Keadaan didalam kota kelihatan tenang, seolah-olah tidak ada suatu apapun yang terjadi.
b.    Dia diam saja, seakan-akan tidak mengetahui persoalan yang terjadi.
4.    Kalimat majemuk hubungan kenyataan, ditandai oleh konjungsi padahal, sedangkan.
Contoh :
a.    Pura-pura tidak tahu padahal dia banyak tahu.
b.    Para tamu sudah datang, sedangkan kita belum siap.
5.    Kalimat majemuk hasil, ditandai oleh konjungsi makanya.
Contoh:
a.    Tempat ini licin, makanya anda jatuh.
b.    Dia datang dengan wajah seram, makanya saya lari ketakutan.
6.    Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai oleh kata penghubung bahwa, yaitu.
Contoh:
a.    Berkas riwayat hidupnya menunjukan bahwa dia adalah seorang pelajar teladan.
b.    Kebun ini telah dibersihkan ayah, yaitu dengan memangkas dan menebang belukar yang tumbuh disekitarnya.
7.    Kalimat majemuk hubungan atributif, ditandai dengan konjungsi yang.
Contoh:
a.    Pamannya yang tinggal dibogor itu, sedang dirawat dirumah sakit.
b.    Istrinya yang datang bersama dia itu, seorang insinyur.

Struktur dalam ceramah
1.    Pembuka
Berupa pengenalan isu, masalah ataupun pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan isi teks eksposisi yang disebut teks isu.
2.    Isi
Berupa rangkaian argumen pembicara berkaitan dengan pendahuluan atau tesis. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen pembicara.
3.    Penutup
Berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.

Kaidah kebahasaan dalam teks Ceramah
1.    Menggunakan kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak sebagai sapaan. Kata ganti orang pertama yakni: aku, saya atau kami. Kata ganti orang kedua jamak yakni: hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara.
2.    Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topic yang dibahas. Peristilahan tersebut antara lain adalah : sarkastis, eufemisme, tata bahasa, tata karma, kesantuanan bahasa, etika bahasa.
3.    Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi (sebab akibat). Misalnya : jika, maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
Selain itu dapat pula digunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal taupun perbandingan/pertentangan seperti: sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, sebaliknya, berbeda halnya, namun.
4.    Menggunakan kata-kata kerja mental, seperti: diharapkan, memperihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan.
5.    Menggunakan kata-kata persuasif, seperti: hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus.

Menentukan aspek-aspek yang disunting dalam teks Ceramah
1.    Menentukan Topik
Beberapa topic yang dapat dijadikan bahan ceramah adalah :
a.    Pengalaman pribadi
b.    Hobi dan ketrampilan
c.    Pengalaman dalam pekerjaan
d.    Pelajaran sekolah atau kuliah
e.    Pendapat pribadi
f.     Peristiwa hanta dan pembicaraan public
g.    Masalah agama
h.    Problem pribadi
i.     Biografi tokoh terkenal
j.     Minat khalayak
2.    Merumuskan Tujuan Ceramah
Ada dua macam tujuan umum dan tujuan khusus
a.    Tujuan umum ceramah biasanya dirumuskan dalam tiga hal yaitu: memberitahukan (informative), mempenagruhi (persuasif), dan menghibur (rekreatif).
1). Ceramah Informatf, ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. Misalnya: ceramah tentang peranan para pelajar dalam mengisi kemerdekaan Indonesia.
2). Ceramah Persuasif, ditujukan agar pendengar mempercayai, menyetujui, atau bahkan mengikuti ajakan pembicara.
Misalnya: ceramah tentang cara-cara hidup sehat dan menjaga kebersihan lingkungan.
   3). Ceramah Rekreatif, ditujukan agar pendengar merasa terhibur. Karena itu, ceramah ini banyak diwarnai oleh humor, anekdot, ataupun guyonan-guyonan yang memancing tawa pendengar.
b. Tujuan khusus ialah tujuan yang merupakan rincian dari tujuan umum. Tujuan umum lebih informasional, lebih jelas, dan terukur dalam pencapaiannya.
    Berikut ini adalah contoh hubungan topic, tujuan umum dan tujuan khusus.
    Topik                     : Keragaman kebudayaan
Tujuan Umum              : informative (memberitahu)
Tujuan khusus             : Pendengar mengetahui bahwa :
                                      1). Setiap daerahmemiliki budaya yang khas.
2). Dalam budaya daerah terdapat nilai-nilai kehidupan yang dapat kita petik.
3. Menyusun kerangka Ceramah
Kerangka ceramah merupakan rencana yang memuat garis-garis besar materi yang akan diceramahkan.
Kerangka ceramah yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.    Ceramah meliputi tiga bagian pokok, yaitu pengantar, isi, dan penutup.
b.    Maksud dari ceramah diungkapkan dengan jelas.
c.    Bagian-bagian dalam kerangka ceramah harus tersusun secara logis.
4.    Menyusun ceramah berdasarkan kerangka
Langkah berikutnya adalah mengembangkan kerangka menjadi naskah yang utuh dan lengkap. Namun bersamaan dengan itu, perlu dilakukan pemahaman dan penghayatan terhadap bahan-bahan yang ada, yakni dengan jalan:
a.    Mengkaji bahan secara kritis
b.    Meninjau kelayakan bahan dengan khalayak (audiensi),
c.    Meninjau bahan yang kemungkinan menimbulkan pro dan kontra
d.    Menyusun sestematika bahan ceramah, dan
e.    Menguasai bahan ceramah berdasarkan jalan pikiran yang logis.

Menyunting hasil teks Ceramah sesuai dengan struktur dan kebahasaan yang benar
Penyuntingan tidak hanya berkaitan dengan ejaan ataupun dengan penulisan kata. Penyuntingan juga berkaitan dengan susunan kalimat dalam paragraph dan susunan paragraph didalam keseluruhan teks. Hubungan kalimat dengan kalimat harus padu, saling berhubungan. Dalam suatu teks tiidak boleh ada kalimat yang menyimpang dari pokok pembahasan. Demikian juga dalam penyusunan paragraph, semua hhaarus saling berkaitan dan mengusung satu tema saja.
Penyuntingan bertujuan untuk menyempurnakan untuk menyempurnakan atau untuk mengurangi kekeliruan-kekeliruan yang mungkin terjadi dalam suatu teks. Oleh karena itu, seorang penyunting setidaknya harus:
1.    Mengetahui cara penulisan karangan yang baik.
2.    Memahami masalah yang dibahas dalam karangan itu, serta memahami aturan-aturan kebahasaan, seperti masalah ejaan dan tanda baca.
Kegiatan penyuntingan dapat dilakukan dengaan langkah-langkah berikut:
1.    Penyiapan teks (ceramah) yang akan disunting.
2.    Penyediaan bahan-bahan pemandu penyuntingan, seperti pedoman Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dan kamus.
3.    Mencermati bahan suntingan secara cermat, baik itu berkenaan dengan cara penyajiaan isi maupun bahasanya.
4.    Memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam bahan suntingan secara benar dengan berpedoman pada sumber-sumber yang dapat dipercaya.

Contoh teks Ceramah :
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pendahuluan :
Alhamdulillahi rabbil alamin wabihi nasta’in waala umuriddunya waddin wassalatu wassalamu ala asrofil ambiya’i wal mursalin waala alihi wasohbihi ajma’in ama ba’du

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan nabi besar Muhammad SAW

Isi :
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan sedikit tentang “sabar”. Sabar berasal dari kata “sobaro-yasbiru” yang artinya menahan. Menurut istilah, sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari perbuatan dosa. Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba, karena dengan kesabaran sesorang akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan.

Sabar merupakan ajaran yang banyak sekali disinggung dalam Al-Qur’an maupun hadis, sehingga manusia senantiasa diarahkan untuk selalu bersabar dalan kehidupannya. Kesabaran yang sebenarnya adalah kemampuan dalam mengendalikan sikap, sehingga bisa dengan ikhlas dan rela hati menerima kondisi yang sedang dihadapinya demi mendapat balasan yang baik di akhirat.

Allah SWT berfirman dalam QS Al-Baqarah:153

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan kepada orang-orang yang beriman bahwa Allah akan selalu beserta mereka yang menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong. Allah juga menjanjikan kedudukan yang tinggi (di surga) bagi hamba-hambanya yang bersabar. Seperti firman Allah dalam QS Al-Furqaan:75
“Mereka itulah orang-orang yang dibalas dengan kedudukan-kedudukan tinggi (di surga) dengan sebab kesabaran mereka.

Penutup :
Demikian saya akhiri, kurang lebihnya mohon maaf. Kesempurnaan milik Allah, kesalahan milik saya. Wabilahi taufik wal hidayah, wa ridho wal inayah, wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
(dikutip semuacontoh.blogspot.com)

Contoh Ceramah Singkat tentang Menuntut Ilmu:

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah kita telah diberi kesempatan pada siang hari ini untuk bertemu di masjid besar ini. Alhamdulillah kita diberi nikmat sehat yang tiada tarannya sehingga kita dapat berkumpul untuk saling bersilaturahim.
Baiklah bapak ibu dan saudara-saudara sekalian, disini saya akan sedikit membahas tentang menuntut ilmu. sebagaimana firman Allah dalam surah AL-Mujadalah ayat 11 yang artinnya Artinya : “Allah akan mengangkat derajat orang beriman dan yang berilmu dengan beberapa derajat.”
Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa keutamaan orang yang mau menuntut ilmu baik itu ilmu dunia maupun akhirat, karena dengan ilmu kita tidak akan buta saudara-saudara. Kita dapat melihat segala sesuatu dari sudut pandang manapun dan dengan demikian fikiran kita selalu jernh dan bijak dalam mengambil segala keputusan.
Sebagai contoh sejak kecil kita disekolahkan, kita dapat membaca, menulis, berhitung, menganalisa, dan kita mempelajari beraneka ragam ilmu akademik maupun terapan seperti matematika, fisika, bioligi, sosiologi, akutansi, PPKN, pendidikan agama, dan lain sebagainnya.
Dengan ilmu tersebut wawasan kita menjadi semakin beragam, dari fisika kita jadi tahu kalau ait dapat berubah wujud, dari matematika kita dapat berhitung. Dari ilmu agama kita dapat mengetahui sejarah islam, aqidah akhlak dan bagaimana sharusnya kita bersikap kepada Allah dan sesama manusia.
Jika kita hanya berdiam diri tanpa mau belajar kita akan buntu dari melihat segalannya, apalagi sebagaimana pentingnya ilmu agama yaitu untuk masa depan akhirat kita nanti, karena ilmu agama sendiri sangat banyak kita tidak hanya belajar di sekolah dan kajian ilmu saja kita juga belajar dari kehidupan sehari-hari. Baik tu ketika membantu orang, beramal, sedekah, solat dan sebaainnya.
Sekian wejangan sedikit dari saya, semoga dapat memberikan segudang manfaat bagi saudara sekalian.
Wasalamualaikum. Warahmatullahi wabarakatuh.
(dikutip thegorbalsla.com)

Assalamu'alikum Wr. Wb..
Salam sejahtera bagi kita semua

Terimakasih atas kesempatan dan waktu yang diberikan kepada saya untuk berbicara dihadapan para hadirin sekalian.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, ijinkan saya memberikan ceramah dengan tema tentang rusaknya moral remaja masa kini.

Belakangan ini ramai diperbincangkan di televisi, surat kabar, jejaring sosial di internet, serta berbagai media yang lain mengenai moral remaja masa kini. Ada begitu banyak permasalahan yang terjadi di duani remaja saat ini. Hal - hal tersebut yang membuat sebagian besar para orang tua mengelus dada dan tidak habis pikir mengapa terjadi penurunan moral remaja masa kini. Coba kita lihat kasus-kasus pemakaian narkoba, tawuran, pencurian, bahkan pembunuhan dilakukan oleh kaum remaja. Tidak sedikit diantara mereka yang mempunyai tingkat pendidikan yang baik, berasal dari keluarga yang berkecukupan, bahkan tidak sedikit diantara mereka merupakan publik figur yang di idolakan oleh banyak remaja lainnya.

Dari banyak kasus yang terjadi, sebagian besar dari pelaku mengaku bahwa mereka menyesal atas apa yang telah mereka lakukan. Penyebab rusaknya moral remaja saat ini cenderung disebabkan oleh pembentukan mental serta karakter yang kosong, dimana para remaja tersebut tidak mempunyai pegangan dalam menjalankan hidup. Tidak adanya landasan agama yang kuat serta bimbingan dan kasih sayang dari orang tua juga disinyalir sebagai pokok permasalahan ini. Para orang tua yang sibuk bekerja demi mencukupi kebutuhan hidup keluarganya dimana kita juga tahu bahwa tuntutan kebutuhan sudah sangat tinggi ditambah dengan minimnya pendidikan agama yang diberikan kepada anak telah menciptakan generasi muda yang rapuh, emosional, dan cenderung anarkis.

Kondisi seperti ini harus segera diatasi demi kebaikan kita bersama. Karena generasi muda merupakan tulang punggung bangsa, calon pemimpin dimasa depan, dan para generasi muda lah yang akan membawa negara ini ke arah yang lebih baik. Bila generasi muda tidak bisa diharapkan lagi, bisa dibayangkan akan menjadi apa bangsa dan negara kita tercinta ini.

Peranan orang tua dalam membina, mendidik, serta membentuk karakter para remaja sangatlah dominan. Oleh karena itu, dibutuhkan kerjasama yang baik antara orang tua dan anak. Ini berarti bahwa orang tua harus bisa memberikan pengertian serta berperan sebagai pengayom anak-anak mereka sehingga para anak merasa nyaman dan terlindungi. Bila hal ini telah terjadi, anak tidak akan mencari tempan yang mereka anggap nyaman di luar rumah. Karena bisa jadi tempat yang mereka anggap nyaman tersebut merupakan pergaulan yang salah sehingga bisa mempengaruhi karakter dan mental anak di masa yang akan datang. Selain itu, berikanlah pendidikan agama sedini mungkin sejak masih usia kanak-kanak. Pendidikan agama merupakan pondasi utama yang bisa dijadikan pegangan dalam melakukan semua hal. Menciptakan rasa takut kepada Tuhan merupakan hal yang sangat penting karena bila remaja sudah tidak mempunyai rasa takut kepada Tuhan, apapun yang mereka lakukan sudah pasti akan menyimpang dari norma dan kaidah yang berlaku di masyarakat.

Kita tidak boleh berhenti untuk tetap berusaha menyelamatkan mental dan moral para generasi muda kita. Dengan  memberikan fondasi agama yang kuat serta memberikan kasih sayang kepada para generasi muda, bisa dipastikan tidak akan terjadi lagi penurunan moral para remaja sehingga kita akan mempunyai kualitas hidup yang lebih baik, dapat hidup dengan lebih nyaman, serta terjaminnya masa depan negara tercinta ini.

Demikian ceramah dari saya, semoga bisa memberikan sedikit pencerahan bagi kita semua.

Terimakasih,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb
(dikutip dari nawwafcom.blogspot.com)

referensi dari:
buku bahasa Indonesia SMK kelas XI, depdikbud edisi revisi 2017. 







1 komentar: