Stand-up comedy
Stand-up
comedy adalah
Lawakan tunggal atau komedi tunggal.
Stand-up
comedy (bahasa Inggris)
secara harfiah berarti komedi berdiri yaitu
salah satu genre profesi melawak yang pelawaknya kadang disebut komika, (bahasa Inggris: comic).
Komika ini biasanya tampil seorang diri dalam membawakan
lawakannya di atas panggung. Pelawak melakukan kegiatan monolog dalam menghibur
para penonton, walaupun ada beberapa trik menarik yang mengharuskan
mereka berinteraksi dengan penonton.
Materi Stand Up Comedy harus berformat set
up & punch atau boleh menggunakan format lain seperti rule
of three.
a. Set up
Set up adalah bagian
yang tidak lucu dari sebuah lawakan (bit) yang berfungsi untuk memancing
penonton agar mereka penasaran. Saat mendengarkan set up suatu bit,
penonton memikirkan kisah pertama, yaitu bayangan atau pikiran penonton mengenai set
up suatu bit.
Contoh set up:
“Saya ini suka sekali beli sepatu … “
b. Punch
Punch adalah bagian yang lucu dari
sebuah bit. Punch berfungsi untuk menyodorkan
kejutan kepada penonton. Saat mendengarkan punch suatu bit,
penonton memikirkan kisah kedua, yaitu bayangan atau pikiran penonton
menganai punch suatu bit.
Contoh punch:
“ … karena di mana-mana beli sepatu
itu beli 1 gratis 1, beli yang kiri dapat juga yang kanan.”
Contoh lengkap suatu bit:
“Saya ini suka sekali beli sepatu karena di
mana-mana beli sepatu itu beli 1 gratis 1, beli yang kiri dapat juga yang
kanan.”
c. Rule of three
Rule of three yaitu format
suatu bit yang memberi tiga contoh sesuatu, tetapi contoh yang
ketiga adalah punch.
Contoh rule of
three:
- “Setiap kali
bertemu Bejo saya selalu ingin memandangi, memeluk, … “
Punch-nya:
- “ … lalu
menamparnya.”
Prinsip pelawak tunggal
a.
Jangan mencoba menjadi lucu
Biarlah penonton menertawakan materi yang
dibawakan, bukan menertawakan pelawaknya. Jadi pelawak tunggal tidak boleh
melucu-lucukan dirinya seperti memakai pakaian yang aneh, berlagak latah,
gagap, dan sebagainya.
b.
Jangan menceritakan lawakan basi
Pelawak tunggal tidak boleh membawakan materi lawakan yang sudah
umum atau sudah pernah didengar orang banyak. Jadi pelawak tunggal harus membawakan
materi original.
c.
Jangan bercerita bertele-tele
Pelawak tunggal tidak boleh membawakan lawakan
yang terlalu panjang seperti cerita. Jadi pelawak tunggal harus membawakan
lawakan yang singkat saja.
d.
Seriuslah
Pelawak tunggal yang tampil harus terlihat serius, tidak
melakukan ekspresi atau watak kaku dan canggung yang tidak menarik penonton.
e.
Santai
Seorang pelawak tunggal harus santai, karena dengan begitu ia
akan membawakan materinya dengan lebih mudah.
Pelawak tunggal berkelompok
Lawakan yang dilakukan oleh sekelompok pelawak
tunggal yang saling berinteraksi. Metode ini sangat berbeda dengan grup lawak
pada umumnya. Dalam pelawak tunggal berkelompok, setiap anggota kelompok harus
membawakan lengkap satu bit atau boleh lebih. Lalu anggota
yang lainnya juga membawakan bit berikutnya yang
berkesinambungan dengan bit yang dibawakan oleh anggota sebelumnya.
Pembagian bit ini juga harus berkeseimbangan.
Ini berbeda dengan grup lawak yang harus ada
anggota yang memancing anggota lainnya agar bisa menimbulkan tawa. Dalam
pelawak tunggal berkelompok, setiap anggota harus bisa menimbulkan tawa tanpa
harus dipancing oleh anggota lainnya. Kesulitan dalam pelawak tunggal
berkelompok tergolong tinggi untuk dapat berbeda dengan grup lawak pada
umumnya, sehingga jarang ditemui pelawak tunggal berkelompok di Indonesia.
Model seperti ini mulai diterapkan dalam Indonesia Lawak Klub.
Pelawak
tunggal terkenal
Amerika
Serikat
1.
Woody Allen
2.
Chris Rock
Indonesia
1. Raditya Dika
4. Isman HS
5. Mo Sidik
7. Mongol
8. Ge Pamungkas
10. Boris Bokir
11. Komeng
12. Indro
13. Cak Lontong
14. Insan Nur Akbar
15. Pras Teguh
16. Heri Horeh
17. Jui Purwoto
18. Budi Kusumah
19. Asep Suaji
20. Topenk
21. Kemal Palevi
22. Babe Cabita
23. Fico
24. Arie Kriting
25. Alphi Sugoi
26. Bene
28. David Nurbianto
30. Dzawin Nur Ikram
31. Uus
32. Dodit Mulyanto
Istilah
dalam Komedi Tunggal
Berikut beberapa istilah yang lazim digunakan
saat melakukan lawakan tunggal:
·
1st Story : Suatu keadaan atau bayangan yang
dibayangkan dalam pikiran penonton berdasarkan set up.
·
2nd Story : Suatu keadaan atau bayangan yang
dibayangkan dalam pikiran penonton berdasarkan punchline.
·
Act Out : Gerakan tubuh atau atak muka yang dilakukan oleh seorang
pelawak tunggal dalam penampilannya.
·
Angle : Pandangan seorang pelawak tunggal terhadap sebuah atau
beberapa subjek.
·
Beat : Pause atau berhenti sesaat.
·
Bit : Satuan materi stand up yang terdiri
atas set up dan punchline. Misalnya sang pelawak
punya bit tentang ganja, bit tentang komodo, bit tentang nama-nama jalan yang
aneh, dan lainnya.
·
Blue Material : Bahan materi yang jorok/kotor/sumpah
serapah.
·
Bomb : Situasi ketika pelawak tunggal gagal membuat penonton
tertawa atau garing.
·
Callback : Sebuah joke yang mengacu pada joke lain
yang disajikan sebelumnya.
·
Catch Phrase : Frasa atau ucapan umum yang diucapkan
dengan gaya khusus oleh seorang pelawak tunggal dan menjadi trademark nya
setiap penampilan.
·
Character : Persona atau kepribadian seorang
pelawak tunggal.
·
Chunk : Serangkaian jokes dengan tema tertentu.
·
Closing Line : Joke terakhir dalam
sebuah penampilan yang biasanya mengundang tawa yang hebat.
·
Deadpan : Sebuah format penampilan seorang pelawak tunggal
dimana jokes yang disampaikan tanpa ekspresi wajah, pergantian
emosional atau bahasa tubuh.
·
Delivery : Cara seorang pelawak tunggal menyampaikan apa yang ingin
dia atakana.
·
Dying : Proses sebelum gagal/bomb.
·
Extro : Apa yang dikatakan MC tentang pelawak tunggal yang baru
saja turun dari panggung.
·
Flopping : Bomb berkali-kali.
·
Gig : Show atau pertunjukan.
·
Hack : Pelawak tunggal yang menampilkan jokes yang
tidak original.
·
Hammocking : Teknik untuk menempatkan materi yang
agak lemah di antara dua materi yang kuat.
·
Headliner : Pelawak tunggal yang tampil terakhir
dan menjadi bintang dalam sebuah pertunjukan stand up.
·
Heckler : Seseorang yang tampil terakhir dan menjadi pengganggu
dengan maksud membuat sang pelawak tunggal gagal.
·
Hook : Ciri khas.
·
Impressionist : Pelawak tunggal yang mengkhususkan
diri menirukan gaya atau tingkah orang yang terkenal.
·
Inside Joke : Joke yang hanya bisa
dimengerti oleh sekelompok orang tertentu.
·
Intro : Apa yang dikatakan MC sebelum pelawak tunggal naik
panggung.
·
Kill : Situasi ketika pelawak tunggal sukses membuat penonton
tertawa sepanjang set yang dilontarkannya.
·
LPM : Singkatan dari Laugh per Minutes, adalah
ukuran untuk menentukan seberapa banyak tawa yang dihasilkan oleh seorang
pelawak tunggal dalam beberapa menit penampilannya.
·
Line Up : Daftar atau urutan tampil pelawak tunggal.
·
One Liner : Joke yang hanya terdiri dari 1 atau 2
kalimat singkat.
·
Open Mic : Sebuah acara untuk menampilkan para pelawak tunggal
pemula.
·
Opener : Pelawak tunggal yang tampil pertama dari sederetan
pelawak tunggal yang tampil dalam satu pertunjukan.
·
Paraprodoskian : Teknik membawakan materi di mana di
ujung kalimatnya tersimpan slogan yang mengejutkan/ tidak disangka yang
biasanya slogan di akhir tersebut maknanya sama dengan awal kalimat di materi
sehingga membuat penonton berpikir kembali. Teknik ini sedikit mirip
dengan one liner dan dibutuhkan kemampuan memainkan anekdot
(perbandingan) kosakata yang tepat.
·
Pause : Berhenti bicara sejenak untuk memainkan timing.
·
Persona : Karakter seorang pelawak tunggal dalam membawakan
lawakan.
·
Punchline : Bagian lucu dari sebuah lelucon.
·
Riffing : Komentar bolak balik dengan penonton yang dilakukan
pelawak tunggal secara spontan.
·
Roasting : Serangkaian joke yang dilontarkan oleh
pelawak tunggal yang bertujuan untuk meledek dan menertawakan penonton atau
pelawak tunggal lain yang dijadikan sasarannya.
·
Self Destruction : Teknik membawakan materi di mana sang
pelawak tunggal membeberkan serta meledek kekurangan dirinya sendiri untuk
memancing tawa penonton.
·
Set : Satuan pertujukan stand-up yang biasanya terdiri atas
sejumlah bit. Misalnya, semua bit yang dimiliki seorang pelawak tunggal
digabungkan menjadi satu dengan rangkaian yang pas dan teratur, maka sang
pelawak punya set berdurasi sekitar 30 menit.
·
Set Up : Bagian yang tidak lucu dari sebuah bit, biasanya premis
atau pengantar dari bit tersebut ke bagian yang lucu.
·
Street Jokes : Lelucon umum yang sudah sangat sering
diceritakan.
·
Tag/Tagline : Kalimat singkat yang diucapkan oleh
pelawak tunggal setelah punchline.
·
Take : Reaksi muka seorang pelawak tunggal,diam sejenak untuk
memancing tawa.
(
dikutip dari id.wikipedia.org)
Contoh
naskah stand up comedy :
Materi
standup comedy tentang Pendidikan sekolah
Sekolah itu nggak afdol
kalo belum dikasih PR. Tapi, kadang gue itu males banget ngerjain PR. Akhirnya
PR gue kerjain di sekolah, gue berusaha berangkat pagi-pagi. Rajin banget
pagi-pagi udah berangkat, padahal biar sempet ngerjain PR di sekolah.
Yang gue sebel tuh kalo ada
temen yang nyontek tapi nggak dikasih, gue dibilang pelit. Gue bukannya pelit,
tapi dilema tau nggak sih. Nggak dikasih contekan dibilang pelit, mau ngasih
contekan juga nggak baik. Yang lebih nyebelin tuh gini, gue ngasih contekan ke
temen, eh nilai dia lebih tinggi dari gue.
Waktu gue sekolah pernah
guru ngasih tugas buat ngerjain LKS. Trus temen-temen pada belum selesai, aku
udah selesai. Gue merasa bangga dong. Trus guru itu deketin gue, kirain gue mau
dipuji eh malah dimarahi gara-gara di LKS gue tulis “harga eceran
Rp50.000".
Kalo habis ulangan biasanya
ada remidi buat para siswa yang nilainya nggak tuntas. Dengan ikut remidi,
siswa berkesempatan memperbaiki nilai. Tapi, kadang soal remidi malah lebih
susah dari soal ulangannya. Giama ceritanya? Ini ibarat driver Gojek disuruh
balapan sama Valentino Rossi. Ngomongin Rossi gue jadi inget MotoGP. Ada yang
bilang kalo Marquez itu hebat karena motornya yang emang cepat. Ya iyalah, coba
kalo Marquez balapannya pake Mio, yang lain pake motor 1.000 cc, balapannya di
Jakarta, Jakartanya lagi banjir. Yang menang Marquez lah, soalnya balapannya
jadi lomba dorong motor.
Kalo hari Senin sekolah
biasanya ngadain upacara. Dulu lapangan sekolah gue masih tanah, jadi kalo
lapangannya becek nggak upacara. Makanya dulu gue seneng banget kalo hari
Minggu hujan, berharap lapangan sekolah becek. Tapi, kalo gak hujan, hujan tapi
lapangan tidak becek, masih ada harapan. Kali aja pagi-pagi hari senin gerimis.
Di sekolah tuh ada yang
namanya ujian nasional, atau disingkat UN. UN di Indonesia tuh nggak jauh-jauh
dari yang namanya bocoran. Temen-temen pada patungan buat beli kunci jawaban
UN. Sebelum UN pada anak-anak pada sibuk nyatet bocoran. Kalo gue sih enggak,
nggak ikut patungan. Parahnya nih, ada yang nulis bocoran di mushola, biar
nggak ketahuan. Mungkin malaikatnya bilang gini, “Alhamdulillah anak-anak
sebelum mengikuti UN mau doa berjamaah dulu, mau solat dhuha". Begitu pada
masuk sekolah, eh malah pada nulis bocoran. Malaikat di-PHP-in.
Pas UN dimulai, awalnya
anteng, lama-lama nyontek. Lu tau dong kode-kode nyontek gimana, misalnya kalo
jawabannya A pegang alis. Yang nggak sempet nyontek, pake metode ngitung
kancing. Ada yang malah ngawasin pengawas.
Materi
standup comedy tentang sosmed
Perkenalkan nama gue
Qublay Zaman sekarang tuh lagi nge-tren banget yang namanya sosial media. Ada
Facebook, Twitter, Path, Friendster (diam sejenak), banyak deh pokoknya. Memang
sih media sosial bisa untuk ngobrol, saling kirim pesan, termasuk nyampah. Yang
gue nggak tau, banyak orang yang bikin akun di banyak sosial media, Facebook
punya, Twitter punya, BBM punya, Friendster… (diam sejenak). Pertanyaan gue,
buat apa? Buat apa punya banyak akun media sosial, tapi temannya itu-itu aja.
Semenjak adanya
Facebook tuh orang-orang jadi demen update status, apa-apa update status. Mau
tidur update status, mau jalan-jalan update status, mau update status, update
status. Menurut gue, Facebook ini mendorong orang untuk membagikan hal-hal yang
kurang penting gitu. Sampe-sampe waktu lapar pun sempet-sempetnya update
status, “duh laper nih, pengen makan". Eh, semua orang juga tau kali laper
tuh pengen makan. Lagian emangnya kalau lu update status kayak gitu, lu bakalan
kenyang? Kagak kan?
Bayangin kalau orang
update status kayak gitu trus bener-bener bikin kenyang. Ada yang nanya, “eh,
makan yuk", “nggak ah, gue udah keyang bro", “makan apa", “nggak
makan apa-apa, tadi cuma update status doang".
Dan Facebook juga
mendorong orang untuk pamer. Punya HP baru, pamer. Punya motor baru, pamer.
Punya pacar baru, FB mantan langsung diblok.
Di Facebook juga ada
tuh yang upload foto yang bikin orang merasa kasihan. Terus katanya kita kalo
kita like, kita dapet 100 kebaikan, kalau comment, kita dapet 1.000 kebaikan.
Pernahkah lihat yang kayak gitu di Facebook. Sejak kapan Tuhan bekerja sama dengan
Facebook untuk urusan kayak gitu.
Itulah zaman
sekarang. Hal-hal yang tidak jelas dibikin update status, demi mendapatkan like
dan comment. Ngomongin tentang like, pengguna Facebook tuh seneng banget kalo
statusnya banyak di-like, termasuk gue sih. Saking pengen dapetin like,
sampe-sampe ada yang SMS kasih tau ke temen-temennya kalo dia habis update
status. Bahkan ada yang sebel karena statusnya nggak banyak yang like.
Materi standup comedy tentang teman
Met malem, gaes. Hari ini topiknya “teman". Ngomongin soal
temen, gue pernah temenan sama berbagai macam jenis orang. Pertama, ada teman
culun.
Serius
gue pernah temenan sama orang culun. Yang rambutnya disisir tengah, pake
kacamata bulet, kerah baju dikancingin, baju dimasukin, celananya dinaikin
tinggi banget sampe dagu.
Enggak-enggak.
Nggak setinggi itu. Cuma setinggi jidat sih sebenernya. Iya, dia masuk ke dalam
celana.
Aktivitasnya
pun nggak keren-keren amat. Ya seputaran baca buku yang tebel, ngapalin kamus,
ngerjain PR, ya begitulah. Atau sesekali bikin surat cinta tapi nggak pernah
berani ngasih ke cewek. Ciye baper ciyee….
Jadi
hobinya ya yang bagus-bagus gitu. Kayak nulis, ngelukis, bikin puisi, nyolong
motor.
Adalagi
temen yang entah emang gaul atau sok-sokan gahol getoh. Mereka yang ngaku
gaholl getoh, rata-rata ngerokok. Tapi gue nggak ngerokok meskipun mereka pada
ngerokok.
Bukan
karena gue sok sehat gimana, bukan. Masalahnya gue orangnya pelupa, men. Kalau
perokok kan kebanyakan bawa rokok tapi sering lupa bawa korek. Gue takutnya,
gue kebalikannya. Suka bawa korek tapi lupa bawa rokok.
Jadi
misal pas lagi di halte bis. Wuaduh, gue lupa bawa rokok. Terus pinjem sama
bapak-bapak sebelah gue.
“Pak..
pak.. Punya rokok? Pinjem sebentar ya pak.."
Kan
nggak asik.
Tapi,
gue paling suka kalau kumpul sama temen yang bermental pebisnis. Jadi, orang
kayak gini biasanya inspiratif. Dia suka nyari inspirasi dimanapun dia berada.
Pernah
gue lagi jalan sama dia, terus dia ngeliatin orang jualan es rumput laut yang
lewat.
“Ken,
itu es rumput laut ya?"
“Iya."
“Humm… Gue punya inovasi baru soal es nih."
“Apaan?"
“Es rumput jepang."
“Iya."
“Humm… Gue punya inovasi baru soal es nih."
“Apaan?"
“Es rumput jepang."
Di
lain waktu kita jalan lagi. Terus dia ngeliat ada orang jualan es kacang ijo.
“Ken!
Gue ada ide! Gimana kalau kita buka cafe es cincau ijo?"
“Udah ada men!"
“Yaudah, es pisang ijo?
“Udah ada men!"
“Ah elo, dari tadi udah adaa mulu. Terus yang belom ada apaan?"
“Es kadal ijo, es kolor ijo."
“Udah ada men!"
“Yaudah, es pisang ijo?
“Udah ada men!"
“Ah elo, dari tadi udah adaa mulu. Terus yang belom ada apaan?"
“Es kadal ijo, es kolor ijo."
Terus
pernah kita jalan lagi. Ada anak kecil lagi ngemut permen, jalan sama ibunya.
Temen gue serius banget merhatiin.
“Ken!!"
“Apa?? Apa?? Jangan bilang lo nemuin inovasi permen rasa kecoa!"
“Kagak… Bukan permen, Ken. Bukan. Ehm, gini. Gimana kalau kita membuka bisnis jasa…"
“Jasa apaan?"
“Jasa pembuatan anak."
“Apa?? Apa?? Jangan bilang lo nemuin inovasi permen rasa kecoa!"
“Kagak… Bukan permen, Ken. Bukan. Ehm, gini. Gimana kalau kita membuka bisnis jasa…"
“Jasa apaan?"
“Jasa pembuatan anak."
Gue
Ken Patih, selamat malam.
(dikutip dari rejekinomplok.net)
lengkap sekali kak infonya thanks
BalasHapusud truck indonesia
Wonderful blog! Everyone loves comedy shows packed with humour and laughter. We’ve got some of the coolest Online Standup Comedy Show for corporate with your favourite comedians! Remote employees can join them virtually and enjoy the show virtually with office colleagues.
BalasHapus