Minggu, 21 Oktober 2018

teks ekplanasi.. pengertian, struktur, pola pengembangan dan contoh.


Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi merupakan sebuah karangan yang berisi penjelasan-penjelasan lengkap mengenai suatu topik yang berhubungan dengan berbagai fenomena, baik fenomena alam maupun social yang terjadi dikehidupan sehari-hari. Teks ini bertujuan untuk memberikan informasi sejelas-jelasnya kepada pembaca agar paham atau mengerti tentang suatu fenomena yang terjadi. Teks eksplanasi menggunakan banyak fakta dan pernyataan-pernyataan yang memiliki hubungan sebab akibat.
Pada teks eksplanasi, pengembangan gagasan memiliki pola deduktif, induktif dan juga campuran. Yakni gagasan utama bisa terletak diawal, diakhir ataupun kedua-duanya dalam sebuah paragraph.  
struktur teks ekplanasi adalah:
1.   Identifikasi Fenomena (Phenomenom Identification)
Yaitu : mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan. Hal itu bisa berkait dengan fenomena alam, social, budaya, dan fenomena-fenomena lainya.
2.   Penggambaran rangkaian kejadian ( Explanations Identiifications)
Yaitu : memerinci proses kejadian yang relevan dengan fenomena yang diterangkan sebagai pertanyaan atas bagaimana atau mengapa.
a.   Rincian yang berpola atas pertanyaan “Bagaimana” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kronologis ataupun gradual. Dalam hal ini fase-fase kejadiannya disusun berdasarkan urutan waktu.
b.   Rincian yang berpola atas pertanyaan “Mengapa” akan melahirkan uraian yang tersusun secara kausalitas. Dalam hal ini fase-fase kejadianya disusun berdasarkan hubungan sebab akibat.
3.   Ulasan (review)
Yaitu: berupa komentar atau penilaian tentang konsekuensi atas kejadian yang dipaparkan sebelumnya.
Struktur Teks Eksplanasi
Identifikasi fenomena
Proses Kejadian
Ulasan
Latar Belakang Kejadian
Kronologis
Pemyebab
Mengomentari konsekuensi
 


Bagan struktur Teks Eksplanasi

Kaidah KebahasaanTeks Ekplanasi
Sebagai teks yang berkategori factual (non sastra), teks eksplanasi menggunakan banyak kata yang bermakna denotative.
Sebagai teks yang berisi paparan proses, baik itu secara kausalitas maupun kronologis, teks eksplanasi menggunakan banyak konjungsi kausalitas ataupun kronologis.
a.   Konjungsi kausalitas, antara lain: sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu dan sehingga.
b.   Konjungsi kronologis (hubungan waktu), seperti: kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.
Pola pengembangan teks eksplanasi
1.   Pola Pengembangan Sebab Akibat
Dalam hal ini diuraikan sebab sebagai gagasan umum dan akibat sebagai perincian pengembanganya.
2.   Pola Pengembangan Proses
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tndakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuaatu atau perurutan dari suatu kejadian atau peristiwa.
Untuk menyusun sebuah proses, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a.   Mengetahui perincian-perincian secara menyeluruh.
b.   Membagi proses tersebut menurut tahap-tahap kejadian.
c.    Menjelaskan setiap urutan itu kedalam detail-detail yang tegas sehingga pembaca dapat melihat seluruh proses itu dengan jelas.

Contoh Teks Eksplanasi Tentang Gempa Bumi
Berikut contoh teks yang sudah kami sertakan struktur teksnya :

Gempa

1. Pernyataan umum (Pembuka)
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergerakan lapisan batu bumi yang berasal dari dasar atau bawah permukaan bumi. Peristiwa alam itu sering terjadi di daerah yang berada dekat dengan gunung berapi dan juga di daerah yang dikelilingi lautan luas.

2. Deretan penjelasan (Isi)
Gempa bumi terjadi karena pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Selain itu, gempa bumi terjadi begitu cepat dengan dampak yang begitu hebat. Oleh karena itu, akibat yang ditimbulkan sangat luar biasa. Getaran gempa bumi sangat kuat dan merambat ke segala arah sehingga dapat menghancurkan bangunan dan menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan penyebab terjadinya, gempa bumi dapat dibgolongkan menjadi dua, yaitu gempa tektonik dan gempa vulkanik.
Gempa tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi menjadi genting atau lunak sehingga mengalami pergerakan. Teori “Tektonik Plate” berisi penjelasan bahwa bumi kita ini terdiri atas beberapa lapisan batuan. Sebagian besar daerah lapisan kerak ini akan hanyut dan mengapung di lapisan, seperti halnya salju. Lapisan ini bergerak sangat perlahan sehingga terpecah-pecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya. Itulah sebabnya mengapa gempa bumi terjadi. Sementara itu, gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Gempa vulkanik ini lebih jarang terjadi dibandingkan dengan gempa tektonik.

3. Penutup (Interpretasi)
Gempa dapat terjadi kapan saja, tanpa mengenal musim. Meskipun demikian, konsentrasi gempa cenderung terjadi di tempat-tempat tertentu saja, seperti pada batas Plat Pasifik. Tempat ini dikenal dengan lingkaran api karena banyaknya gunung berapi.

(dikutip dari www.eduspensa.id)

4 komentar: