Selasa, 16 Oktober 2018

Roman : pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis dan contoh-contoh.


Roman
Roman adalah narasi prosa panjang yang menceritakan tokohnya dari awal kehidupan hingga kematian. Peristiwa didalam sebuah karya Roman sangat kompleks.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, roman adalah karangan prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. 
Matzkowski (1998)
Matzkowski (1998) mengemukakan Roman berasal dari bahasa Perancis “Romanz” yang penggunaannya mengacu pada semua karya sastra dari golongan rakyat biasa, Istilah roman identik berasal dari ungkapan latin yaitu lingua romana yang berarti karya sastra dari golongan biasa.
Gothe
Gothe mengatakan bahwa roman adalah sebuah karya sastra yamg fiksi, roman adalah karya sastra yang menggambarkan peristiwa yang mungkin terjadi dengan kondisi yang tidak mungkin atau hampir tidak mungkin menjadi kenyataan, roman bersifat subjektif karena pengarang berusaha menggambarkan dunia menurut pendapatnya sendiri.
Jasin (1959)
Menurut Jasin, Roman adalah cerita yang melingkupi seluruh kehidupan tokoh, pelaku-pelaku digambarkan dari kehidupan di masa kecil hingga kematiannya.
Walter Scott mendefinisikan Roman sebagai "narasi fiktif dalam bentuk prosa atau sajak. Contoh Roman karya anak bangsa misalnya Siti Nurbaya karyamarah Rusli.
Tujuannya adalah menjadikan peristiwa di dalamnya sebagai peristiwa yang luar biasa dan jarang terjadi", sementara dalam novel "peristiwa-peristiwanya adalah rentetan peristiwa biasa dalam kehidupan manusia dan keadaan masyarakat saat itu".
.

Perbedaan Roman dan Novel
Roman dan Novel merupakan dua karya sastra yang berbeda. Menurut perngertian dalam sastra Jerman, berikut ini beberapa hal yang membedakan roman dari novel, yakni :
1.    Roman merupakan cerita yang dijabarkan secara panjang lebar, menceritakan tokoh-tokoh atau peristiwa-peristiwa fiktif.
Sedangkan novel merupakan sebuah cerita yang menyajikan peristiwa dengan panjang cerita yang melebihi cerpen akan tetapi lebih pendek daripada roman.
2.    Novel ditulis dengan banyak penggunaan repertoar atau realitas eksternal dalam peristiwa historis.
3.    Dalam segi kedalaman cerita, roman menggambarkan kronik kehidupan tokohnya secara lebih rinci dan mendalam. Sedangkan novel hanya berfokus pada suatu peristiwa luar biasa yang terjadi dalam kehidupan tokoh cerita, dimana peristiwa tersebut menimbulkan krisis atau pergolakan batin yang mengubah nasib dari tokoh tersebut.

Ciri-Ciri Roman
Untuk lebih mudah dalam hal membedakan roman dengan karya sastra lain, berikut ini adalah ciri ciri dari roman,
1.    Roman bercerita tentang seorang tokoh fiktif.
2.    Biasanya tokoh dalam roman menceritakan perjalanannya mulai dari kelahirannya hingga kematiannya.
3.    Memiliki alur cerita yang kompleks

Jenis-Jenis Roman
Roman diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan beberapa kategori menurut berbagai pendapat dari para ahli seperti Ruttkowsko dan Reichman serta Badudu. Roman dapat dibedakan berdasarkan penggambaran utama di dalamnya dan penitikberatan cerita. Selain itu, sumber lain menjelaskan jika roman juga dapat diklasifikasikan berdasarkan materi, tema, teknik penceritaan, sasaran pembaca, juga tujuan penulisan.

1.   Jenis Roman Berdasarkan Penggambaran Utama dalam Cerita
Ruttkowski dan Reichman (1974) mengklasifikasikan roman menjadi beberapa jenis berdasarkan penggambaran utama yang ada dalam cerita. Jenis jenis roman tersebut antara lain,
a.    Figurenroman (Roman Tokoh), roman jenis ini menitikberatkan penggambaran seorang atau beberapa tokoh di dalam cerita. Atau dengan kata lain fokus utama cerita pada roman jenis ini berkisar pada tokoh yang ada di dalamnya. Salah satu contoh roman jenis ini adalah roman klasik Kisah Tiga Kerajaan.
b.    Raumroman (Roman Dunia), roman jenis ini lebih mengutamakan penggambaran tentang sebuah dunia dalam ceritanya.
c.    Handlungsroman (Roman Tindakan), roman jenis ini mengisahkan pembentukan suatu tingkah laku atau tindakan yang menarik. Atau dengan kata lain  fokus utama dalam cerita ini adalah tentang suatu kejadian atau tindakan.

2.   Jenis Roman Berdasarkan Penitik beratan Cerita

a.    Roman Kriminal dan Detektif (Krim- und Detektivroman)
Roman yang digolongkan menjadi roman  kriminal menjadikan psikologi seorang penjahat sebagai fokus utama ceritanya. Sedangkan jenis roman detektif lebih menekankan ceritanya pada teka-teki atau kasus yang harus dipecahkan oleh seorang tokoh detektif dengan kemampuan analisis dan melacaknya. Ketika membaca roman jenis ini, pembaca seolah-olah diajak untuk ikut berpikir bagaimana menghadapi suatu masalah, memperkirakan apa yang akan terjadi, hingga ikut larut dalam ketegangan menanti akhir cerita.
Contoh roman criminal dan detektif :
1.    Roman karya Suman Hasibuan, yakni ‘Mencari Pencuri Anak Perawan’. Roman ‘Mencari Pencuri Anak Perawan’ ini menceritakan tentang tokoh Sir Jon, yang diceritakan berjiwa detektif, yang berusaha merebut kembali tunangannya, Nona, dari tangan tokoh bernama Taro, yang diceritakan memiliki berbagai tipu muslihat untuk mempengaruhi orang tua Nona agar menikahkan gadis itu dengannya.
2.    Roman ‘Percobaan Seria’ dan ‘Kasih Tak Terlerai’ karya Suman Hasibuan pula, serta roman karya Adi Soma ‘Cincin Stempel’.

b.   Roman Petualangan (Abenteuerroman)
Dalam tulisannya, Bittner (2006) mengungkapkan jika roman petualangan pertama kali ditulis pada abad ke-20 dan diperkenalkan sebagai roman jenis baru yang berbeda dari roman adat istiadat. Roman jenis ini memiliki ciri khas, yakni memberikan gambaran riil tentang sebuah kejadian lewat tingkah laku tokoh. Dalam roman jenis ini, situasi-situsi akan berubah secara cepat, selain itu setiap tempat kejadian didalam cerita tersebut sebagian besar menjadi latar kejadian yang luar biasa, menimbulkan ketegangan, namun juga memberikan hiburan. Lebih lanjut, Bittner (2006) menjelaskan jika titik berat pada roman petualangan adalah tokoh utama dalam cerita nantinya akan pergi dari dunia yang sehari-hari dijalaninya menuju ke dunia baru yang asing dan berbahaya, namun nantinya sang tokoh akan berhasil menaklukkan dunia tersebut setelah melewati  rintangan rintangan berbahaya.
Berikut ini beberapa ciri ciri roman petualangan:
-      Tujuan perjalanan tokoh dalam cerita biasanya menyelamatkan seseorang atau menyelamatkan dunia sang tokoh.
-      Biasanya diceritakan melalui sudut pandang tokoh utama.
-      Tokoh utama mempresentasikan kebaikan dan biasanya dikisahkan berjuang melawan kejahatan atau kekuasaan yang menyengsarakan hingga akhirnya menang.
-      Disusun dalam bahasa yang lebih sederhana dan deskriptif.
-      Biasanya berupa cerita tunggal.
-      Dibangun dalam alur yang pendek yang menyampaikan kejadian aktual dengan cara langsung dan mudah dimengerti.
Contoh roman petualangan yaitu:
1.    Roman ‘Dr. Haslinda’ karya Rivai Marlaut
2.    Roman ‘Surapati’ karya Abdul Muis.

c.    Roman Psikologi (Psychologischer Roman)
Roman psikologi, seperti yang dijelaskan oleh Kwiatkowski (1989), merupakan jenis roman yang berfokus pada keadaan batin tokohnya sehingga tingkah laku dan perbuatan sang tokoh hanya diulas sedikit. Dalam roman jenis ini, penulis tertarik untuk menggambarkan kejiwaan dan karakter seorang manusia secara lebih dalam. Singkatnya, roman ini menceritakan perjalanan hidup, keadaan kejiwaan, serta perilaku tokoh berdasarkan tinjauan psikologi atau ilmu yang pembelajari tentang kejiwaan.
contoh roman psikologi adalah:
1.    Roman ‘Atheis’ karya Achadiat Karta Miharja.
Roman ini menceritakan tentang bagaimana pemikiran dan tanggapan dari tokoh bernama Hasan, yang merupakan penganut islam yang taat, dalam menanggapi pemikiran dan perilaku tokoh Rushi, Anwar, dan Tini, di mana ketiga tokoh tersebut memiliki paham Marxisme. Di dalam roman ‘Atheis’ perkembangan jiwa tokoh Hasan dan segala konflik batin yang dialaminya digambarkan secara jelas oleh sang penulis.
2.    Roman ‘Katak Hendak Jadi Lembu’ karya Nur Sutan Iskandar.

d.   Roman Percintaan (Liebesroman)
Wilpert (1989) mengemukakan pendapatnya jika roman percintaan merupakan roman yang yang mengangkat kisah percintaan pada zaman romantic sebagai tema utama dalam roman ini. Roman percintaan dianggap sebagai salah satu jenis roman yang digemari pembaca wanita. Roman jenis ini biasanya banyak menceritakan tentang sisi kepahlawanan seorang wanita dengan gaya bahasa yang tidak serius serta biasanya memiliki akhir cerita yang bahagia dan kurang realistis.
Contoh roman Percintaan:
1.    Roman ‘Gadis Empat Zaman’ karya Salkha serta
2.    Roman ‘Medan di Waktu Malam’ karya O. M. Taufik.

e.   Roman Hiburan (Unterhaltungsroman)
Roman hiburan merupakan roman yang ditulis dengan tujuan memberikan hiburan kepada pembacanya. Gaya penulisan pada roman jenis ini dibuat ringan dan memudahkan pembaca untuk memahaminya. Roman jenis ini tidak mengangkat cerita yang terlalu serius dan berat, serta tidak bercerita tentang perselisihan yang mendalam dengan permasalahan yang mengharukan. Akhir cerita roman jenis ini biasanya berakhir bahagia.

f.     Roman Anak dan Remaja (Kinder- und Jugendroman)
Menurut Groschenek (1979), roman jenis ini secara khusus ditujukan bagi pembaca anak-anak dan remaja. Roman jenis ini biasanya memiliki aspek hiburan serta memiliki maksut untuk mengajar atau mendidik serta menanamkan nilai-nilai tertentu kepada pembacanya. Roman anak dan remaja umumnya dilengkapi dengan gambaran atau lukisan, dengan maksud agar pembaca lebih mudah menangkap isi cerita yang ada dalam roman tersebut. Kata-kata atau kalimat yang terdapat pada roman jenis ini disesuaikan dengan psikologi pembacanya, yaitu anak dan remaja yang menjadi sasaran utamanya.
Contoh roman anak:
1.    Roman ‘‘Si Jamin dan Si Johan” karya Merari Siregar
2.    Roman “‘Si Dul Anak Jakarta” karya Aman.
Contoh roman remaja antara lain:
1.    Roman “Pertemuan Jodoh” karya Abdul Muis
2.    Roman “Asmara Jaya” karya Adinegoro.

g.   Roman Pendidikan (Bildungsroman)
Mengacu pada pendapat Dilthey (1989), Roman pendidikan memiliki tema dan isi cerita, yang menjadikan tokoh utama sebagai fokus ceritanya adalah perkembangan pendidikan. Dalam ruang lingkup roman pendidikan, istilah pendidikan mengacu pada istilah “vollenderer humanitat” atau “kemanusiaan yang sempurna”. Selain perkembangan pendidikan tokohnya, roman jenis ini juga bercerita tentang perkembangan kejiwaan dan karakter manusia.
Contoh dari roman pendidikan antara lain:
1.    Roman “Neraka Dunia” karya Nur Sutan Iskandar
2.    Roman “Salah Asuhan” karya Abdul Muis.


Jenis Roman Menurut Badudu (1977)
Seorang ahli di bidang sastra, Badudu (1977) mengemukakan pendapatnya tentang pembagian jenis-jenis roman. Badudu mengklasifikasikan roman kedalam enam jenis roman, yakni:
1.    roman bertenden,
2.    roman sejarah,
3.    roman psikologi,
4.    roman kemasyarakatan,
5.    roman adat,
6.    roman detektif.

a.   Roman Bertenden
Roman bertenden merupakan jenis roman yang mengangkat kisah tentang suatu keganjilan atau kepincangan yang terjadi dalam suatu masyarakat. Roman jenis ini memiliki tujuan untuk memperbaiki keganjilan atau kepincangan tersebut. Dengan kata lain, roman bertenden mengandung isi tentang cita-cita atau maksud tertentu yang ingin dicapai penulisnya.
Contoh roman bertenden adalah:
1.   Roman ‘SIti Nurbaya’ karya Marah Rusli.
Roman ‘Siti Nurbaya’ bercerita tentang seorang gadis bernama Siti Nurbaya yang dipaksa untuk menikah dengan tokoh bernama Datuk Maranggi. Roman Siti Nurbaya mengangkat adat istiadat Minangkabau pada masanya yang menimbulkan berbagai dampak baik itu positif maupun negatif. Marah Rusli, lewat roman “Siti Nurbaya” mencoba mengoreksi serta memperbaiki kepincangan dalam adat tersebut, yakni tentang kawin paksa.
2.   Roman “Layar Terkembang” karya Sutan Takdir A.
3.   Roman “Andang Taruna” karya Jauhar Arifin


b.   Roman Sejarah
Roman sejarah merupakan jenis roman yang menggambarkan kehidupan tokoh-tokoh cerita dalam suatu masa sejarah. Roman sejarah memfokuskan dalam penggambaran unsur-unsur dan peristiwa sejarahnya saja.
Contoh roman Sejarah adalah:
1.    Roman “Hulubalang Raja” karya Nur Sutan Iskandar.
Roman “Hulubalang Raja” menceritakan tentang kedatangan orang orang Belanda ke daerah pesisir Sumatera Utara sekitar tahun 1665 hingga 1668.
2.   Roman “Pahlawan Minahasa” karya Marius Ramis Dayoh.

c.    Roman Psikologi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, roman psikologi merupakan roman yang ceritanya berfokus pada perkembangan kejiwaan tokoh-tokoh di dalam ceritanya.
Contoh roman jenis ini adalah :
1.    Roman “Atheis” karya Achdiat Karta Miharja
2.    Roman “Katak Hendak Jadi Lembu” karya Nur Sutan Iskandar.

d.   Roman Kemasyarakatan
Roman kemasyarakatan atau roman masyarakat sering juga disebut sebagai roman sosial. Roman jenis ini menggambarkan tentang kehidupan atau suka duka yang dialami tokoh-tokoh dalam suatu lapisan sosial masyarakat tertentu. Contoh roman masyarakat :
1.    Roman “Katak Hendak Jadi Lembu” karya Nur Sutan Iskandar yang juga dikategorikan sebagai roman psikologi.
Roman ‘Kadak Hendak Jadi Lembu’ ini mengambil latar daerah Periangan pada zaman Belanda yang menceritakan tentang seorang tokoh bernama Surya yang berprofesi sebagai pegawai negeri (priyayi) yang ingin hidup sesuai gaya hidup orang-orang kebanyakan disekitarnya, yakni gaya hidup berlebihan dan foya-foya. Sehingga dalam cerita tokoh Surya diceritakan memikul beban ekonomi yang cukup berat atau istilahnya “gali lubang, tutup lubang” hanya demi status sosial dalam masyarakat.
2.    Roman sosial adalah roman “Tak Putus Dirundung Malang” karya Sutan Takdir A.
3.    Roman “Kehilangan Mestika” karya Hamidah.

e.   Roman Detektif
Roman jenis ini secara umum merupakan roman yang menceritakan seorang atau beberapa tokoh yang berperan layaknya detektif.
Contoh roman detektif adalah:
1.    Roman “Mencari Pencuri Anak Perawan” karya Suman Hasibuan
2.    Roman “Cincin Stempel” karya Ardi Soma.

Jenis Roman Menurut Sumber Lain
Selain jenis jenis roman seperti yang dijelaskan sebelumnya, roman juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut,
1.    Berdasarkan Materi :
a.    roman petualangan (abenteuerroman),
b.    roman pahlawan (ritterroman),
c.    roman criminal (kriminalroman),dan
d.    roman perjalanan (reiseroman).

2.    Berdasarkan Tema :
a.    roman percintaan (liebesroman),
b.    roman pendidikan (erziehungsroman),
c.    roman sosial (gesellschraftsroman).

3.    Berdasarkan Teknik Penceritaan :
a.    roman orang pertama (ich-romane),
b.    roman orang kedua (er-romane).

4.    Berdasarkan Tuntutan :
a.    roman picisan (triviaroman),
b.    roman hiburan (unterhaltungsroman).

5.    Berdasarkan Sasaran :
a.    romam perempuan (freuenroman),
b.    roman remaja (jugendroman), serta roman anak anak (kinderroman).


 (https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-roman)

Minggu, 14 Oktober 2018

pengertian novel, ciri-ciri novel, struktur novel, jenis-jenis novel, beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel


Novel
Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Novel adalah narasi fiksi panjang yang menceritakan pengalaman manusia secara lebih dekat.
Penulis novel disebut novelis.
Kata Novel berasal dari bahasa Italia novella artinya "baru", "berita", atau "cerita pendek mengenai sesuatu yang baru", dan kata itu sendiri berasal dari bahasa Latin novella, bentuk jamak dari novellus, yang disingkat novus, artinya "baru".[n 1]
Genre novel digambarkan memiliki "sejarah yang berkelanjutan dan komprehensif selama sekitar dua ribu tahun". Pandangan ini melihat novel berawal dari Yunani dan Romawi Klasikabad pertengahan, awal roman modern, dan tradisi novella. Novella adalah suatu istilah dalam bahasa Italia untuk menggambarkan cerita singkat, yang dijadikan istilah dalam bahasa Inggris saat ini sejak abad ke-18. Ian Watt, sejarawan sastra Inggris, menuliskan dalam bukunya The Rise of The Novel (1957) bahwa novel pertama muncul pada awal abad ke-18.
Contoh novel karya anak bangsa adalah : Novel Trilogi Rongggeng dukuh paruk karya Ahmad Tohari, Trilogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata, Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer, Perahu Kertas karya Dee (Dewi Lestari), Emak Ingin naik haji karya Asma Nadia dan lain-lain.

Pengertian Novel Menurut Para Ahli

1.    Drs. Jakob Sumardjo

Novel merupakan suatu bentuk sastra yang sangat populer di dunia, Bentuk sastra yang satu ini paling banyak beredar dan dicetak karena daya komunitasnya yang sangat luas didalam masyarakat.

2.   Drs. Rostamaji, M.Pd

Novel merupakan sebuah karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang mana keduanya saling berkaitan karena saling berpengaruh dalam sebuah karya sastra.

3.   Paulus Tukam, S.Pd

Novel merupakan karya sastra yang berbentuk prosa dan memiliki unsur-unsur intrinsik di dalamnya

4.   Dr. Nurhadi

Novel merupakan suatu bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya, sosial, pendidikan, dan moral.

Ciri – ciri Novel
1.     Isi novel lebih panjang dari isi cerpen,
2.    Alur Novel lebih kompleks dari pada cerpen,
3.    Tidak mempunyai batasan struktural dan sajak.
4.    Menceritakan atau menggambarkan tentang kehidupan manusia yang berinteraksi dengan lingkungan dan juga sesamanya.
5.    Pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan arahan kepada pembaca untuk mengetahui pesan tersembunyi seperti gambaran realita kehidupan melalui sebuah cerita yang terkandung di dalam novel tersebut.

Struktur Novel

Berikut adalah penjelasan mengenai struktur novel :
a.    Abstrak
Abstrak merupakan bagian ringkasan isi cerita yang biasanya dapat ditemukan pada bagian awal cerita dalam novel.
  1. Orientasi
Orientasi merupakan bagian penjelasan mengenai latar waktu dan suasana. Seperti terjadinya cerita, terkadang juga berupa pembahasan penokohan atau perwatakan.
  1. Komplikasi
Komplikasi merupakan urutan kejadian yang dihubungkan oleh sebab akibat, dimana setiap peristiwa terjadi karena adanya sebab dan mengakibatkan munculnya peristiwa yang lainnya.
  1. Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian dimana konflik yang terjadi pada tahap komplikasi terarah menuju suatu titik tertentu.
  1. Resolusi
Resolusi merupakan bagian dalam novel yang memunculkan solusi atas konflik yang sedang terjadi.
  1. Koda
Koda merupakan bagian akhir atau penutup cerita dalam novel. Biasanya tentang penyelesaian konflik dan akhir cerita tokoh-tokohnya.

Jenis Jenis Novel

Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis novel :

1.   Jenis Jenis Novel Berdasarkan Kejadian :

a.     Novel Fiksi, merupakan novel yang dibuat berdasarkan hasil rekaan imajinasi sang pengarang.
b.     Novel Non Fiksi, merupakan novel yang dibuat berdasarkan cerita dari  kehidupan nyata seseorang.

2.   Jenis Jenis Novel Berdasarkan Genre Ceritanya :

a.     Novel Romantis, merupakan novel yang menceritakan kisah kasih atau kisah percintaan antar dua manusia yang berlainan jenis (pria dan wanita).  
b.     Novel Horror, yaitu novel yang menceritakan kisah atau cerita yang berkaitan tentang dunia gaib yang menakutkan atau menyeramkan.
c.     Novel Komedi, yaitu novel yang menceritakan tentang hal yang lucu dan menggelikan sehingga menghibur pembaca.
d.     Novel Inspiratif, yaitu sebuah novel yang memberikan kisah atau cerita inspiratif.

3.   Jenis Jenis Novel Berdasarkan Isi dan Tokoh :

a.     Novel Teenlit, yaitu novel yang berisi tentang kehidupan masa remaja dari tokoh utamanya.
Contoh: Dealova karya Dyan Nuranindya , fairish karya Esti Kinasih, surat kecil untuk Tuhan karya Agnes Davonar, rahasia bintang karya Dyan Nuranindya, dll.
b.     Novel Songlit, yaitu novel yang dibuat atas inspirasi sebuah lagu yang sedang popular.
Contoh :
-      Rasa Ini , novel ini terinspirasi oleh lagu The Titans – Rasa Ini, dan lagu dari Bunga Citra Lestari - Saat Kau Pergi.
-      Ruang Rindu karya Endi Eriawan, novel ini terinspirasi dari lagu Ruang rindu milik group band Letto.

c.     Novel Chicklit, yaitu novel yang dibuat berdasarkan kehidupan wanita muda.
Contoh :
1.  I Heart New York karya Lindsey Kelk, Bridget Jones: Mad About A Boy karyaa Helen Fielding, Revenge Wears Prada karya Lauren Weisberger, How To Fall in Love karya Cecelia Ahern, dll.
2.  Cintapuccino karya Icha Rahmanti, Kok Putusin Gue? Karya Ninit Yunita, Four Seasons in Belgium karya Fanny Hartanti, dll
d.     Novel Dewasa, yaitu novel yang menceritakan kehidupan  orang dewasa.
Contoh :
1.  Hate to Want You karya Alisha Rai, A Hunger Like No Other karya Kresley Cole, The Scandal of It All karya Sophie Jordan, aking the Heat karya Victoria Dahl, dll.
2.  Mengurung Bidadari karyaa Arita, marisa karya fredy S., dll.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai unsur-unsur intrinsik yang terdapat pada novel :
1. Tema
Tema merupakan pokok pikiran atau dasar sebuah cerita yang memiliki kaitan dengan makna kehidupan. Atau bisa disebut sebagai Ide pokok yang terdapat dalam sebuah cerita novel yang terlah dibuat oleh pengarang. Tema utama merupakan pokok cerita bermakna yang menjadi pondasi utama penceritaan, sedangkan tema turunan menjadi tema yang berfungsi menguatkan pondasi utama.
Contoh tema utama novel :
a.    Social : Para Priyayi
b.    Sejarah : Kuantar ke Gerbang
c.    Psikologi : Jalan Tak Ada Ujung
d.    Ketuhanan : Robohnya Surau Kami

2. Tokoh
Tokoh adalah: para pelaku yang terdapat dalam cerita atau orang-orang yang ditampilkan dalam cerita.
Menurut Nurgiantoro (2012:165), tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya fiksi yang oleh para pembaca ditafsirkan memiliki kwalitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan dalam tindakan.
Nurgiantoro (2000:178) membagi tokoh menjadi Protagonis dan antagonis. Protagonist adalah tokoh yang disukai pembaca karena sifat-sifatnya hero, baik dan penyelamat. Sedangkan antagonis adalah tokoh yang tidak disukai pembaca karena sifat-sifatnya jahat dan pengecut.

3. Penokohan
Penokohan merupakan pemberian watak atau karakter kepada setiap tokoh dalam sebuah cerita. Pengarang biasanya menggunakan dua cara untuk menampilkan atau mencitrakan tokoh, yakni cara Analitik dan Dramatik. Cara Analitik adalah cara menceritakan perwatakan tokoh secara langsung dalam bentuk perincian pengarang. Cara Dramatik adalah cara menceritakan perwatakan tokoh melalui dialog, pikiran, perasaan, lukisan fisik, perbuatan, dan komentar atau penilaian tokoh lain dalam cerita.

3. Alur atau plot
Alur adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas. Didalam Alur terdapat peristiwa, konflik dan klimaks.
Peristiwa adalah peraalihan dari satu situasi kepada situasi yang lain, baik peristiwa fungsional, kaitan, maupun acuan.
Konflik adalah peristiwa yang memunculkan kejadian-kejadian yang sangat penting yang disebabkan oleh interaksi antar tokoh, tokoh dengan masyarakat, tokoh dengan dirinya sendiri dalam dua atau lebih masalah.
Klimaks adalah : konflik yang mencapai tahap memuncak dan tak terhindarkan.
Alur atau plot memiliki kaidah plausabilitas (kemasukakalan), surprise (kejutan), suspense ( misteri), unity (keutuhan).
·         Kemasukakalan / Plausabilitas merupakaan kaitan jalan cerita yang dapat diterima oleh cara berpkir pembaca.
·         Kejutan /surprise merupakan alur yang merujuk pada peristiwa yang dialami tokoh dengan penuh ketidakpastian/tiba-tiba tidak terduga.
·         Misteri /suspense merupakan alur peristiwa yang penuh misteri atau rahasia sehingga menggugah rasa penasaran pada pembaca.
·         Keutuhan / unity merupakan alur cerita yang menyajikan peristiwa secara utuh tidak hanya penggalan semata.
Berdasarkan urutan waktu kejadian, Alur dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu alur maju, alur mundur dan alur campuran.
a.    Alur maju merupakan peristiwa yang bergerak secara bertahap berdasarkan urutan kronologis waktu lampau ke masa kini.
b.    Alur mundur merupakan rangkaian peristiwa yang dimulai dari masa kini dan kembali kemasa lampau.
c.    Alur campuran adalah perpaduan antara alur maju dan alur mundur. Misalnya pengarang memulai cerita dari masa kini, mengenang masa lampau, kemudian kemasa kina dan kembali kemasa sebelumnya.
Tahap alur meliputi pengenalan, penampilan masalah, pemunculan konflik, puncak ketegangan, peleraian, dan penyelesaian.

4. Gaya Bahasa
Gaya bahasa merupakan alat utama pengarang untuk menjelaskan atau menggambarkan serta menghidupkan cerita secara estetika.
Contoh gaya bahasa antara lainnya:
·         Personafikasi : Merupakan gaya bahasa yang medeskripsikan macam-macam benda mati dengan cara memberikan berbagai macam sifat-sifat seperti manusia.
·         Simile (Perumpamaan) : Merupakan suatu gaya bahasa yang mendeskripsikan sesuatu dengan pengibaratan atau perumpamaan.
·         Hiperbola : Merupakan suatu gaya bahasa yang mendeskripsikan sesuatu dengan cara berlebihan dengan maksud memberikan efek yang berlebihan.

5. Latar atau Setting
Latar atau setting adalah: gambaran yang digunakan untuk menempatkan peristiwa didalam suatu penceritaan fiksi. Latar ini dibagi menjadi 4 yakni : waktu, tempat, suasana dan social.
a.    Lattar tempat berkaitan dengan kondisi geografis. Acuannya seperti pusat keramaian, pusat perbelanjaan, pusat olahraga, pusat pedesaan, pusat perkotaan, pusat sekolah, rumah, dan lain-lain.
b.    Lattar waktu berkaitan dengan kondisi abad, dasawarsa, tahun, bulan, hari, jam, zaman, maupun historis.
c.    Lattar social berkaitan dengan kondisi tokoh atau masyarakat yang digambarkan dalam cerita. Acuannya berupa lapisan masyarakat, budaya masyarakaat, seni pada masa tertentu, cara berpikir masyarakat pada masa tertentu, kehidupan beragama dan lain-lain.
d.    Lattar suasana berkaitan dengan keadaan bathin pada tokoh-tokohnya, yang bisa digambarkan dalam keadaan sedih, gembira, haru, gelisah, cemas, iba, takut, dan lain-lain.

6. Sudut Pandang atau point of view
Sudut pandang merupakan penempatan diri pengarang dan juga cara pengarang dalam melihat berbagai macam kejadian atau peristiwa dalam cerita yang di paparkannya kepada para pembaca.
Sudut pandang dibedakan menjadi 4 yaitu : sudut pandang orang pertama, sudut pandang orang ketiga, sudut pandang obyektif dan sudut pandang mahakuasa.
a.    Sudut pandang orang pertama adalah: cerita yang penyampaiannya dilakukan oleh seorang tokoh aku/saya secara langsung. Dalam hal ini pengarang menjadi tokoh utama atau sebagai orang pertama pengamat dalam cerita.
b.    Sudut pandang orang ketiga adalah: cerita yang disampaikan pengarang mengenai tokoh lain sebatas yang dilihat dan didengar dari tokoh utama.
c.    Sudut pandang obyektif adalah: cerita yang disampaikan pengarang dengan mengetahui banyak hal dari kejadian pada masing-masing tokohnya.
d.    Sudut pandang Mahakuasa adalah: cerita yang disampaikan pengarang melalui cerita tokoh-tokohnya secara keseluruhan baik secara bathin maupun lahirnya.

7. Amanat
Amanat merupakan pesan yang disampaikan oleh pengarang melalui cerita didalam novel. Amanat juga bisa disebut sebagai nasehat bijaksana yang terkandung didalam sebuah cerita baik secara tertulis maupun tidak tertulis. Untuk bisa mengetahui amanat dalam sebuah cerita novel, maka pembaca harus membaca keseluruhan isi novel dan menelaah dari informasi yang tersurat maupun tersirat dari cerita tersebut. Perlu pemikiran yang komprehensif dan mendalam untuk memahami pesan yang terkandung pada sebuah cerita, karena dalam sebuah novel terdapat banyak pesan moral yang dapat menjadi perenungan dan  contoh bagi pembaca.

 

Unsur Ekstrinsik Novel

Unsur-unsur ekstrinsik dalam novel adalah:
1. Sejarah atau Biografi Pengarang
Biasanya sejarah atau biografi pengarang sangat berpengaruh pada jalan cerita yang terdapat dalam novel.
2. Situasi dan Kondisi
Situasi dan kondisi secara tidak langsung maupun langsung akan berpengaruh kepada hasil karya novel.
3. Nilai-Nilai dalam Cerita
Dalam sebuah karya sastra mengandung nilai-nilai yang dapat disisipkan oleh pengarangnya. Nilai-nilai itu antara lainnya adalah :
  • Nilai moral, yaitu nilai yang berkaitan dengan akhlak atau kepribadian seseorang. Entah itu baik ataupun buruk.
  • Nilai sosial, yaitu nilai yang berkaitan dengan norma-norma yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Nilai budaya, yaitu konsep masalah dasar yang sangat penting dan mempunyai nilai dalam kehidupan manusia.
  • Nilai estetika, yaitu nilai yang berkaitan dengan seni dan estetika dalam sebuah karya sastra.
Itulah pembahasan singkat mengenai pengertian novel, ciri-ciri novel, struktur novel, jenis-jenis novel, beserta unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam novel. Semoga dapat menambah wawasan kamu mengenai novel.

Referensi
1.    Buku paket Bahasa Indonesia kelas XII SMA/MA/SMK edisi revisi 2018, Kementrian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia.
2.    www.Wikipedia.id
3.    Dan lain-lain.