Roman
Roman adalah
narasi prosa panjang yang menceritakan tokohnya dari awal kehidupan hingga kematian.
Peristiwa didalam sebuah karya Roman sangat kompleks.
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, roman adalah karangan prosa yang melukiskan perbuatan pelakunya
menurut watak dan isi jiwa masing-masing.
Matzkowski (1998)
Matzkowski (1998) mengemukakan Roman berasal
dari bahasa Perancis “Romanz” yang penggunaannya mengacu pada semua karya
sastra dari golongan rakyat biasa, Istilah roman identik berasal dari ungkapan
latin yaitu lingua romana yang berarti karya sastra dari golongan biasa.
Gothe
Gothe mengatakan bahwa roman adalah sebuah
karya sastra yamg fiksi, roman adalah karya sastra yang menggambarkan peristiwa
yang mungkin terjadi dengan kondisi yang tidak mungkin atau hampir tidak
mungkin menjadi kenyataan, roman bersifat subjektif karena pengarang berusaha
menggambarkan dunia menurut pendapatnya sendiri.
Jasin (1959)
Menurut Jasin, Roman adalah cerita yang
melingkupi seluruh kehidupan tokoh, pelaku-pelaku digambarkan dari kehidupan di
masa kecil hingga kematiannya.
Walter Scott mendefinisikan Roman sebagai
"narasi fiktif dalam bentuk prosa atau sajak”. Contoh Roman karya
anak bangsa misalnya Siti Nurbaya karyamarah Rusli.
Tujuannya adalah
menjadikan peristiwa di dalamnya sebagai peristiwa yang luar biasa dan jarang
terjadi", sementara dalam novel "peristiwa-peristiwanya adalah
rentetan peristiwa biasa dalam kehidupan manusia dan keadaan masyarakat saat
itu".
.
Perbedaan
Roman dan Novel
Roman dan Novel merupakan dua karya sastra yang berbeda.
Menurut perngertian dalam sastra Jerman, berikut ini beberapa hal yang
membedakan roman dari novel, yakni :
1. Roman
merupakan cerita yang dijabarkan secara panjang lebar, menceritakan tokoh-tokoh
atau peristiwa-peristiwa fiktif.
Sedangkan novel merupakan sebuah cerita
yang menyajikan peristiwa dengan panjang cerita yang melebihi cerpen akan
tetapi lebih pendek daripada roman.
2. Novel
ditulis dengan banyak penggunaan repertoar atau realitas eksternal dalam
peristiwa historis.
3. Dalam
segi kedalaman cerita, roman menggambarkan kronik kehidupan tokohnya secara
lebih rinci dan mendalam. Sedangkan novel hanya berfokus pada suatu peristiwa
luar biasa yang terjadi dalam kehidupan tokoh cerita, dimana peristiwa tersebut
menimbulkan krisis atau pergolakan batin yang mengubah nasib dari tokoh
tersebut.
Ciri-Ciri
Roman
Untuk lebih mudah dalam hal membedakan roman dengan
karya sastra lain, berikut ini adalah ciri ciri dari roman,
1. Roman
bercerita tentang seorang tokoh fiktif.
2. Biasanya
tokoh dalam roman menceritakan perjalanannya mulai dari kelahirannya hingga
kematiannya.
3. Memiliki
alur cerita yang kompleks
Jenis-Jenis
Roman
Roman diklasifikasikan menjadi beberapa jenis
berdasarkan beberapa kategori menurut berbagai pendapat dari para ahli seperti
Ruttkowsko dan Reichman serta Badudu. Roman dapat dibedakan berdasarkan
penggambaran utama di dalamnya dan penitikberatan cerita. Selain itu, sumber
lain menjelaskan jika roman juga dapat diklasifikasikan berdasarkan materi,
tema, teknik penceritaan, sasaran pembaca, juga tujuan penulisan.
1.
Jenis
Roman Berdasarkan Penggambaran Utama dalam Cerita
Ruttkowski dan Reichman
(1974) mengklasifikasikan roman menjadi beberapa jenis berdasarkan penggambaran
utama yang ada dalam cerita. Jenis jenis roman tersebut antara lain,
a. Figurenroman
(Roman Tokoh), roman jenis ini menitikberatkan penggambaran seorang atau
beberapa tokoh di dalam cerita. Atau dengan kata lain fokus utama cerita pada
roman jenis ini berkisar pada tokoh yang ada di dalamnya. Salah satu contoh
roman jenis ini adalah roman klasik Kisah Tiga Kerajaan.
b. Raumroman
(Roman Dunia), roman jenis ini lebih mengutamakan penggambaran tentang sebuah
dunia dalam ceritanya.
c. Handlungsroman
(Roman Tindakan), roman jenis ini mengisahkan pembentukan suatu tingkah laku
atau tindakan yang menarik. Atau dengan kata lain fokus utama dalam cerita ini adalah tentang
suatu kejadian atau tindakan.
2.
Jenis
Roman Berdasarkan Penitik beratan Cerita
a. Roman Kriminal dan Detektif
(Krim- und Detektivroman)
Roman yang digolongkan
menjadi roman kriminal menjadikan
psikologi seorang penjahat sebagai fokus utama ceritanya. Sedangkan jenis roman
detektif lebih menekankan ceritanya pada teka-teki atau kasus yang harus
dipecahkan oleh seorang tokoh detektif dengan kemampuan analisis dan
melacaknya. Ketika membaca roman jenis ini, pembaca seolah-olah diajak untuk
ikut berpikir bagaimana menghadapi suatu masalah, memperkirakan apa yang akan
terjadi, hingga ikut larut dalam ketegangan menanti akhir cerita.
Contoh
roman criminal dan detektif :
1. Roman
karya Suman Hasibuan, yakni ‘Mencari Pencuri Anak Perawan’. Roman ‘Mencari
Pencuri Anak Perawan’ ini menceritakan tentang tokoh Sir Jon, yang diceritakan
berjiwa detektif, yang berusaha merebut kembali tunangannya, Nona, dari tangan
tokoh bernama Taro, yang diceritakan memiliki berbagai tipu muslihat untuk
mempengaruhi orang tua Nona agar menikahkan gadis itu dengannya.
2. Roman
‘Percobaan Seria’ dan ‘Kasih Tak Terlerai’ karya Suman Hasibuan pula, serta
roman karya Adi Soma ‘Cincin Stempel’.
b.
Roman
Petualangan (Abenteuerroman)
Dalam tulisannya, Bittner
(2006) mengungkapkan jika roman petualangan pertama kali ditulis pada abad
ke-20 dan diperkenalkan sebagai roman jenis baru yang berbeda dari roman adat
istiadat. Roman jenis ini memiliki ciri khas, yakni memberikan gambaran riil
tentang sebuah kejadian lewat tingkah laku tokoh. Dalam roman jenis ini,
situasi-situsi akan berubah secara cepat, selain itu setiap tempat kejadian didalam
cerita tersebut sebagian besar menjadi latar kejadian yang luar biasa, menimbulkan
ketegangan, namun juga memberikan hiburan. Lebih lanjut, Bittner (2006)
menjelaskan jika titik berat pada roman petualangan adalah tokoh utama dalam
cerita nantinya akan pergi dari dunia yang sehari-hari dijalaninya menuju ke
dunia baru yang asing dan berbahaya, namun nantinya sang tokoh akan berhasil
menaklukkan dunia tersebut setelah melewati
rintangan rintangan berbahaya.
Berikut
ini beberapa ciri ciri roman petualangan:
- Tujuan
perjalanan tokoh dalam cerita biasanya menyelamatkan seseorang atau
menyelamatkan dunia sang tokoh.
- Biasanya
diceritakan melalui sudut pandang tokoh utama.
- Tokoh
utama mempresentasikan kebaikan dan biasanya dikisahkan berjuang melawan
kejahatan atau kekuasaan yang menyengsarakan hingga akhirnya menang.
- Disusun
dalam bahasa yang lebih sederhana dan deskriptif.
- Biasanya
berupa cerita tunggal.
- Dibangun
dalam alur yang pendek yang menyampaikan kejadian aktual dengan cara langsung
dan mudah dimengerti.
Contoh
roman petualangan yaitu:
1. Roman
‘Dr. Haslinda’ karya Rivai Marlaut
2. Roman
‘Surapati’ karya Abdul Muis.
c.
Roman
Psikologi (Psychologischer Roman)
Roman psikologi, seperti
yang dijelaskan oleh Kwiatkowski (1989), merupakan jenis roman yang berfokus
pada keadaan batin tokohnya sehingga tingkah laku dan perbuatan sang tokoh
hanya diulas sedikit. Dalam roman jenis ini, penulis tertarik untuk menggambarkan
kejiwaan dan karakter seorang manusia secara lebih dalam. Singkatnya, roman ini
menceritakan perjalanan hidup, keadaan kejiwaan, serta perilaku tokoh
berdasarkan tinjauan psikologi atau ilmu yang pembelajari tentang kejiwaan.
contoh
roman psikologi adalah:
1. Roman
‘Atheis’ karya Achadiat Karta Miharja.
Roman
ini menceritakan tentang bagaimana pemikiran dan tanggapan dari tokoh bernama
Hasan, yang merupakan penganut islam yang taat, dalam menanggapi pemikiran dan
perilaku tokoh Rushi, Anwar, dan Tini, di mana ketiga tokoh tersebut memiliki
paham Marxisme. Di dalam roman ‘Atheis’ perkembangan jiwa tokoh Hasan dan
segala konflik batin yang dialaminya digambarkan secara jelas oleh sang
penulis.
2. Roman
‘Katak Hendak Jadi Lembu’ karya Nur Sutan Iskandar.
d.
Roman
Percintaan (Liebesroman)
Wilpert (1989) mengemukakan
pendapatnya jika roman percintaan merupakan roman yang yang mengangkat kisah
percintaan pada zaman romantic sebagai tema utama dalam roman ini. Roman
percintaan dianggap sebagai salah satu jenis roman yang digemari pembaca wanita.
Roman jenis ini biasanya banyak menceritakan tentang sisi kepahlawanan seorang
wanita dengan gaya bahasa yang tidak serius serta biasanya memiliki akhir
cerita yang bahagia dan kurang realistis.
Contoh
roman Percintaan:
1. Roman
‘Gadis Empat Zaman’ karya Salkha serta
2. Roman
‘Medan di Waktu Malam’ karya O. M. Taufik.
e.
Roman
Hiburan (Unterhaltungsroman)
Roman hiburan merupakan
roman yang ditulis dengan tujuan memberikan hiburan kepada pembacanya. Gaya
penulisan pada roman jenis ini dibuat ringan dan memudahkan pembaca untuk
memahaminya. Roman jenis ini tidak mengangkat cerita yang terlalu serius dan
berat, serta tidak bercerita tentang perselisihan yang mendalam dengan
permasalahan yang mengharukan. Akhir cerita roman jenis ini biasanya berakhir
bahagia.
f.
Roman
Anak dan Remaja (Kinder- und Jugendroman)
Menurut Groschenek (1979),
roman jenis ini secara khusus ditujukan bagi pembaca anak-anak dan remaja.
Roman jenis ini biasanya memiliki aspek hiburan serta memiliki maksut untuk
mengajar atau mendidik serta menanamkan nilai-nilai tertentu kepada pembacanya.
Roman anak dan remaja umumnya dilengkapi dengan gambaran atau lukisan, dengan
maksud agar pembaca lebih mudah menangkap isi cerita yang ada dalam roman
tersebut. Kata-kata atau kalimat yang terdapat pada roman jenis ini disesuaikan
dengan psikologi pembacanya, yaitu anak dan remaja yang menjadi sasaran
utamanya.
Contoh roman anak:
1. Roman
‘‘Si Jamin dan Si Johan” karya Merari Siregar
2. Roman
“‘Si Dul Anak Jakarta” karya Aman.
Contoh roman remaja antara
lain:
1. Roman
“Pertemuan Jodoh” karya Abdul Muis
2. Roman
“Asmara Jaya” karya Adinegoro.
g.
Roman
Pendidikan (Bildungsroman)
Mengacu pada pendapat
Dilthey (1989), Roman pendidikan memiliki tema dan isi cerita, yang menjadikan
tokoh utama sebagai fokus ceritanya adalah perkembangan pendidikan. Dalam ruang
lingkup roman pendidikan, istilah pendidikan mengacu pada istilah “vollenderer
humanitat” atau “kemanusiaan yang sempurna”. Selain perkembangan pendidikan
tokohnya, roman jenis ini juga bercerita tentang perkembangan kejiwaan dan
karakter manusia.
Contoh
dari roman pendidikan antara lain:
1. Roman
“Neraka Dunia” karya Nur Sutan Iskandar
2. Roman
“Salah Asuhan” karya Abdul Muis.
Jenis
Roman Menurut Badudu (1977)
Seorang ahli di bidang sastra, Badudu (1977)
mengemukakan pendapatnya tentang pembagian jenis-jenis roman. Badudu
mengklasifikasikan roman kedalam enam jenis roman, yakni:
1. roman
bertenden,
2. roman
sejarah,
3. roman
psikologi,
4. roman
kemasyarakatan,
5. roman
adat,
6. roman
detektif.
a.
Roman
Bertenden
Roman bertenden merupakan
jenis roman yang mengangkat kisah tentang suatu keganjilan atau kepincangan
yang terjadi dalam suatu masyarakat. Roman jenis ini memiliki tujuan untuk
memperbaiki keganjilan atau kepincangan tersebut. Dengan kata lain, roman
bertenden mengandung isi tentang cita-cita atau maksud tertentu yang ingin
dicapai penulisnya.
Contoh
roman bertenden adalah:
1.
Roman
‘SIti Nurbaya’ karya Marah Rusli.
Roman
‘Siti Nurbaya’ bercerita tentang seorang gadis bernama Siti Nurbaya yang
dipaksa untuk menikah dengan tokoh bernama Datuk Maranggi. Roman Siti Nurbaya
mengangkat adat istiadat Minangkabau pada masanya yang menimbulkan berbagai
dampak baik itu positif maupun negatif. Marah Rusli, lewat roman “Siti Nurbaya”
mencoba mengoreksi serta memperbaiki kepincangan dalam adat tersebut, yakni
tentang kawin paksa.
2.
Roman
“Layar Terkembang” karya Sutan Takdir A.
3.
Roman
“Andang Taruna” karya Jauhar Arifin
b.
Roman
Sejarah
Roman sejarah merupakan
jenis roman yang menggambarkan kehidupan tokoh-tokoh cerita dalam suatu masa
sejarah. Roman sejarah memfokuskan dalam penggambaran unsur-unsur dan peristiwa
sejarahnya saja.
Contoh
roman Sejarah adalah:
1. Roman “Hulubalang Raja” karya Nur Sutan
Iskandar.
Roman
“Hulubalang Raja” menceritakan tentang kedatangan orang orang Belanda ke daerah
pesisir Sumatera Utara sekitar tahun 1665 hingga 1668.
2.
Roman
“Pahlawan Minahasa” karya Marius Ramis Dayoh.
c.
Roman
Psikologi
Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, roman psikologi merupakan roman yang ceritanya berfokus
pada perkembangan kejiwaan tokoh-tokoh di dalam ceritanya.
Contoh roman jenis ini
adalah :
1. Roman
“Atheis” karya Achdiat Karta Miharja
2. Roman
“Katak Hendak Jadi Lembu” karya Nur Sutan Iskandar.
d.
Roman
Kemasyarakatan
Roman kemasyarakatan atau
roman masyarakat sering juga disebut sebagai roman sosial. Roman jenis ini
menggambarkan tentang kehidupan atau suka duka yang dialami tokoh-tokoh dalam
suatu lapisan sosial masyarakat tertentu. Contoh roman masyarakat :
1. Roman
“Katak Hendak Jadi Lembu” karya Nur Sutan Iskandar yang juga dikategorikan
sebagai roman psikologi.
Roman
‘Kadak Hendak Jadi Lembu’ ini mengambil latar daerah Periangan pada zaman
Belanda yang menceritakan tentang seorang tokoh bernama Surya yang berprofesi
sebagai pegawai negeri (priyayi) yang ingin hidup sesuai gaya hidup orang-orang
kebanyakan disekitarnya, yakni gaya hidup berlebihan dan foya-foya. Sehingga
dalam cerita tokoh Surya diceritakan memikul beban ekonomi yang cukup berat
atau istilahnya “gali lubang, tutup lubang” hanya demi status sosial dalam
masyarakat.
2. Roman
sosial adalah roman “Tak Putus Dirundung Malang” karya Sutan Takdir A.
3. Roman
“Kehilangan Mestika” karya Hamidah.
e.
Roman
Detektif
Roman jenis ini secara umum
merupakan roman yang menceritakan seorang atau beberapa tokoh yang berperan
layaknya detektif.
Contoh roman detektif
adalah:
1. Roman
“Mencari Pencuri Anak Perawan” karya Suman Hasibuan
2. Roman
“Cincin Stempel” karya Ardi Soma.
Jenis
Roman Menurut Sumber Lain
Selain jenis jenis roman seperti yang dijelaskan
sebelumnya, roman juga dapat diklasifikasikan sebagai berikut,
1. Berdasarkan
Materi :
a. roman
petualangan (abenteuerroman),
b. roman
pahlawan (ritterroman),
c. roman
criminal (kriminalroman),dan
d. roman
perjalanan (reiseroman).
2. Berdasarkan
Tema :
a. roman
percintaan (liebesroman),
b. roman
pendidikan (erziehungsroman),
c. roman
sosial (gesellschraftsroman).
3. Berdasarkan
Teknik Penceritaan :
a. roman
orang pertama (ich-romane),
b. roman
orang kedua (er-romane).
4. Berdasarkan
Tuntutan :
a. roman
picisan (triviaroman),
b. roman
hiburan (unterhaltungsroman).
5. Berdasarkan
Sasaran :
a. romam
perempuan (freuenroman),
b. roman
remaja (jugendroman), serta roman anak anak (kinderroman).
(https://dosenbahasa.com/jenis-jenis-roman)
Mantap
BalasHapus