Kalimat
Gramatikal dan Leksikal
Kalimat Gramatikal
Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia (2008: 461), gramatikal diartikan sesuai dengan tata bahasa.
Dimana makna katanya mengalami proses afiksasi, reduplikasi, komposisi, atau
kalimatisasi. Makna dari gramatikal sendiri adalah kata yang berubah-ubah
sesuai dengan konteks (berkenaan dengan situasinya, yakni tempat, waktu, dan
lingkungan penggunaan bahasa) pemakainya.
Kalimat gramatikal
adalah kalimat yang makna katanya berubah-ubah karena mengalami proses
pengimbuhan, pengulangan ataupun pemajemukan yang disesuaikan menurut tata
bahasa serta terikat dengan konteks pemakainya.
Contoh
Kalimat Gramatikal
1.
Minuman, minum-minum,
peminum (makna gramatikal).
Contoh :
-
Polisi menyita
beberapa peti minuman keras dari dalam toko itu.
-
Pagi, siang, malam,
kerjanya hanya duduk dan minum-minum saja.
-
Seluruh orang di
kampung ini tahu, kalau ia seorang peminum.
2.
Rumah dinas, rumah
duka, merumahkan, perumahan (makna gramatikal).
Contoh :
-
Sejak terpilih menjadi
bupati di kota lain, kini ia tinggal di rumah dinas.
-
Setiap hari rumah duka
itu tidak pernah sepi pengunjung.
-
Beberapa bulan
terakhir ini perusahaan telah merumahkan puluhan karyawannya.
-
Pemerintah tengah
gencar membangun perumahan untuk kalangan menengah ke bawah.
3.
Ibu guru, keibuan,
ibu-ibu (makna gramatikal).
Contoh :
-
Wanita yang berpapasan
denganku di gerbang sekolah tadi pagi ternyata ibu guru baru kami.
-
Walaupun sudah
melahirkan dua anak, sikap keibuannya sedikitpun tak tampak.
-
Hari ini di puskesmas
terlihat ramai dengan kehadiran ibu-ibu PKK.
4.
Makan-makan, makanan,
makan siang (makna gramatikal).
Contoh :
-
Gaji pertamanya habis
untuk makan-makan bersama teman-teman sekantornya.
-
Jangan membuang-buang
makanan, banyak saudara kita yang kelaparan di luar sana.
-
Setiap jam istirahat,
warteg menjadi pilihan tempat makan siangnya.
5.
Mobil-mobilan, mobil
ambulance, permobilan (makna gramtikal).
Contoh :
-
Adik menabung uang
jajannya untuk membelimobil-mobilan kesukaannya.
-
Korban kecelakaan lalu
lintas sore tadi sudah di bawa mobil ambulance ke rumah sakit terdekat.
-
Kakakku bercita-cita
ingin membuka permobilan sendiri saat lulus kuliah nanti.
Kalimat Leksikal
Leksikal adalah makna
yang bersifat tetap. Kata leksikal, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:
805) adalah berkaitan dengan kata, leksem, atau kosa kata. Leksikal (leksem),
juga berarti makna yang sesungguhnya atau sebenarnya.
Kalimat leksikal
adalah kalimat yang makna kata yang sebenarnya bersifat tetap dan tidak terikat
dengan konteks kalimatnya (berdiri sendiri).
Contoh Kalimat
Leksikal
a.
Setiap bangun tidur,
ibu menyuruhku minum segelas air putih hangat. (minum=makna leksikal)
b.
Akhir pekan kali ini
kami sekeluarga menghabiskan waktu di rumah. (rumah=makna leksikal)
c.
sejak kecil, ia sudah
kehilangan sosok seorang ibu. (ibu=makna leksikal)
d.
Lihat! Baru jam 8.00
pagi, ia sudah makan tiga kali. (makan=makna leksikal)
e.
Ayah terlambat tiba di
kantor pagi tadi, karena mobilnya mogok. (mobil=makna leksikal)
7 Contoh Makna Leksikal dan Gramatikal dalam Bahasa
Indonesia
Makna leksikal dan gramatikal merupakan dua diantara
jenis-jenis makna kata yang ada. Makna leksikal merupakan makna sebenarnya yang
terkandung dalam suatu kata, yang mana makna tersebut telah termaktub dalam
sebuah kamus. Sementara itu, makna gramatikal adalah makna dasar sebuah kata
yang berubah menjadi makna yang baru. Adapun makna baru tersebut hadir karena
adanya proses gramatikalisasi (pengimbuhan, pengulangan kata, pemajemukkan
kata) yang terjadi pada kata tersebut, sehingga kata tersebut mengalami perubahan
makna sekaligus bentuknya
Untuk mengetahui bentuk kedua makna kata tersebut,
berikut ditampilkan beberapa contoh makna leksikal dan gramatikal sebagaimana
tertera berikut ini!
A. Contoh Makna Leksikal
- Kaca (dalam kbbi.kemendikbud.go.id) adalah : Benda
yang keras, biasanya bening dan mudah pecah (untuk jendela, botol, dsb)
Cermin; kaca muka.
- Muka (halaman buku)
- Piring (menurut kbbi.kemendikbud.go.id) adalah : Wadah
berbentuk bundar pipih dan sedikit cekung yang terbuat dari porselen dan
digunakan sebagai tempat meletakkan nasi dan lauk pauk yang hendak dimakan.
- Plastik (dalam kbbi.kemendikbud.go.id) adalah : Kumpulan
zat organik yang stabil pada suhu biasa, tetapi pada beberapa tahap
pembuatannya plastis sehingga dapat diubah bentuk dengan menggunakan kalor dan
tekanan. Bahan sintetis yang memiliki bermacam-macam warna (dibuat sisir,
dompet, ember, dan sebagainya)
- Senja (dalam kbbi.kemendikbud.go.id) adalah : Waktu
(hari) setengah gelap sesudah matahari terbenam. Pagi (dalam
kbbi.kemendikbud.go.id) bagian awal dari hari. Waktu setelah matahari terbit.
B. Contoh Makna Gramatikal
1. Pagi
Dalam kbbi.kemendikbud, pagi dimaknai sebagai bagian
awal dari hari atau waktu setelah matahari terbit. Namun setelah
digramatikalisasi–baik itu dengan pengimbuhan, pengulangan kata, ataupun
pemajemukkan kata, maka kata ini pun mempunyai makna dan bentuk yang baru,
yaitu:
- Kepagian:
kata ini merupakan perubahan bentuk kata pagi yang diberi imbuhan ke-an. Adapun
makna yang terkandung dalam kata ini adalah terlalu pagi.
- Pagi-Pagi:
kata ini kata ini merupakan perubahan bentuk kata pagi yang mengalami
pengulangan kata. Adapun makna kata ini adalah pagi sekali, atau masih awal.
- Pagi
Buta: kata ini merupakan perubahan kata pagi yang terjadi setelah kata tersebut
digabungkan dengan kata buta. Adapun makna kata ini adalah pagi-pagi benar atau
sebelum matahari terbit.
2. Kaca
Dalam kbbi.kemendikbud.org, kaca diartikan sebagai benda
yang keras dan bening yang biasanya mudah pecah. Saat kata ini
digramatikalisasi, maka kata ini pun mengalami perubahan bentuk dan makna, di
mana perubahan tersebut adalah:
- Berkaca:
kata ini merupakan hasil perubahan kata kaca yang diberi imbuhan ber-. Adapun makna
kata ini adalah memakai kaca, becermin, atau mengambil suatu contoh teladan.
- Berkaca-Kaca:
kata ini merupakan hasil perubahan kata kaca yang mengalami proses pengulangan
kata, terutama proses pegulangan kata berimbuhan. Adapun makna kata ini adalah
berkilau seperti kaca atau berlinang-linang.
- Kaca
Buram: kata ini merupakan hasil perubahan kata kaca yang digabungkan dengan
kata buram Adapun makna kata ini–yang
dilansir dari laman kbbi.web.id–adalah bayangan suram aau ingatan yang buruk.
Demikianlah beberapa contoh makna leksikal dan
gramatikal dalam bahasa Indonesia.
(
dikutip dari dosenbahasa.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar