Teks Laporan Hasil
Observasi
Teks laporan hasil observasi ialah teks yang dibuat berdasakan
hasil observasi, berisi laporan secara umum hasil pengamatan terhadap satu obyek tertentu. Teks ini biasanya memuat
klasifikasi suatu hal yang diamati, berdasarkan kriteria tertentu. Teks laporan obserfasi bersifat factual dan
sesuai dengan data-data yang ada.
Ciri-Ciri Teks Laporan
Hasil Observasi
- Bersifat objektif, global, konkret
dan universal.
- Meneliti satu obyek saja.
- Ditulis secara lengkap dan terstruktur.
- Sesuai dengan fakta dan data dari
hasil pengamatan.
- teks berisi hasil penelitan yang
baru dikerjakan.
- Adanya keterkaitan antar paragraph
Fungsi Teks Laporan Hasil
Observasi
- Pertanggungjawaban terhadap hasil tugas
dan kegiatan pengamatan.
- Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan,
keputusan dan pemecahan masalah dalam pengematan.
- Sarana untuk pendokumentasian.
- Sebagai sumber informasi
terpercaya.
- Sebagai sumber pengetahuan baru
Tujuan Teks Laporan Hasil
Observasi
- Menyelesaikan suatu masalah atau
problematika
- Mendapatkan cara baru dalam
penyelesaian masalah
- Mengambil keputusan dengan lebih
tepat dan efektif.
- Melakukan penelitian, pengecekan
dan pengawasan .
- Mengamati perkembangan dan
kejadian tentang suatu hal.
Sifat Teks laporan Hasil
Observasi
- Bersifat Informatif,
- Bersifat Komunikatif,
- Bersifat Objektif,
- Bersifat educative
Struktur isi Teks Laporan
Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi ini dibentuk dari 2 bagian isi,
yaitu:
1.
Pernyataan umum (klasifkasi) : yatu bagian kalimat pembuka atau
pengantar yang menginformasikan tentang suatu obyek yang diamati atau diteliti
dengan tujuan dan fungsinya.
2.
Aspek-aspek yang dilaporkan, merupakan perincian secara mendetail
dari hasil pengematan atau penelitian obyek yang sudah dijelaskan d bagian
pembuka.
Struktur penulisan
dari teks laporan observasi yaitu:
- Definisi umum yaitu bagian
pembukaan teks yang terdiri pengertian mengenai suatu obyek yang dibahas.
- Definisi bagian yaitu bagian paragraph-paragraph
dengan ide pokok untuk membahas obyek pengamatan.
- Definisi manfaat merupakan bagian
yang menjelaskan manfaat dari sesuatu obyek yang.diamati.
- Penutup berupa data rincian akhir sesuai
dengan fakta hasil penelitian.
Kaidah Kabahasaan Teks
Laporan Hasil Observasi
Ciri bahasa atau kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks ini
yaitu:
- Menggunakan frasa nomina yang
diikuti penjelasan dan pendeskripsi.
- Menggunakan verba relasional
seperti: ialah, merupakan, adalah, yaitu, digolongkan, termasuk, meliputi,
terdiri atas, disebut dan lain-lain.
- Menggunakan verba aktif alam untuk
menjelaskan perilaku seperti: bertelur, membuat, hidup, makan, tidur dan
sebagainya.
- Menggunakan kata penghubung yang
menyatakan tambahan (dan, serta) perbedaan (berbeda dengan), persamaan
(sebagaimana, seperti halnya), pertentangan ( tetapi, sedangkan, namun),
pilihan (atau).
- Menggunakan paragraf dengan
kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti rincian aspek yang
hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.
- Menggunakan kata-kata ilmiah sesua
dengan obyek yang diamati, seperti: herbivora, degeneratif, mutualisme,
parasitisme, pembuluh vena, syndrom, phobia dan lain-lain.
Langkah Menyusun Teks
Laporan Hasil Observasi
Adapun langkah-langkah diantaranya yaitu:
- Membuat judul laporan sesuai
dengan pengamatan yang telah dilakukan.
- Membuat kerangka teks secara
tersetruktur, dari gagasan utama,
data dan fakta sesuai dengan hasil pengamatan.
- Menyusun teks diawali dengan
paragraf pernyataan umum lalu ke bagian isi, setelah membuat klasifikasi
secara umum, langkah berikutny yaitu menjabarkan klasifikasi tersebut
berdasarkan hasil pengamatan.
- mengevaluasi kembali hasil
penulisan teks, jika ada kalimat sumbang, tidak padu atau salah penulisan, dapat segera diperbaiki.
Contoh teks
hasil laporan observasi:
1. Berikut ini adalah contoh
teks laporan hasil observasi lingkungan sekolah.
SMP Sukamulya Bandung yang berlokasi di Jalan
Macan No. 23 Bandung ini adalah salah satu sekolah yang memiliki kondisi
lingkungan sehat dan bersih karena sekolah ini memiliki 2 jenis lingkungan
yaitu lingkungan hidup atau benda hidup yang disebut juga biotik dan lingkungan
mati atau benda mati yang sering disebut dengan abiotik.
Lingkungan hidup di sekolah tersebut meliputi
tanaman-tanaman hias dan pohon-pohon besar yang terawat dengan baik. Pohon-pohon
besar tersebut berhasil menaungi lingkungan sekolah sehingga sekolah menjadi
teduh dan sejuk, sedangkan untuk lingkungan mati atau benda mati terdiri dari
gedung sekolah, peralatan sekolah, dan properti sekolah.
Lingkungan hidup disini dimulai dari halaman
depan sekolah. Disana terdapat beberapa tanaman-tanaman hias yang indah
dipandang. Kemudian ada juga taman yang dihias dengan beragam tanaman dan
rerumputan. Tanaman-tanaman hias itu ada di berbagai tempat tersebar di
lingkungan sekolah misalnya di depan ruang guru, di depan kelas, dan di ruang
kepala sekolah.
Jenis-jenis tanaman hias yang terdapat di SMP
Sukamulya ini beragam, diantaranya yaitu bunga bougenville, bunga mawar, bunga
lili, bunga asoka, bunga anggrek, bunga kembang sepatu, bunga alamanda, bunga
kemuning dan bunga amarilis. Semua bunga tersebut dirawat dengan baik sehingga
tertata dengan cantik di halaman sekolah dan tempat lainnya di dalam sekolah.
Untuk beberapa jenis pohon besar yang ada di SMP
Sukamulya tersebut diantaranya yaitu pohon bambu jepang yang berukuran kecil,
pohon mangga, pohon beringin, beringin karet, pohon bambu kuning, pohon jeruk,
pohon cemara, dan masih banyak lagi. Uniknya lagi, di halaman belakang
pekarangan kelas terdapat bebarapa tanaman yaitu jagung dan singkong.
Hasil dari kebun tersebut biasanya digunakan
untuk keperluan penelitian biologi dan dikonsumsi bersama oleh para siswa dan
guru. Untuk lingkungan benda matinya terdapat gedung sekolah yang terdiri dari
ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas siswa, ruang tata usaha,
perpustakaan, UKS, aula, koperasi, kantin, kamar mandi dan gudang.
Sedangkan untuk peralatan yang terdapat di
sekolah tersebut antaralain meja kursi para siswa, lemari buku, papan tulis,
layar LCD proyektor, globe, alat-alat peraga untuk keperluan pelajaran biologi,
dan lain-lain. Ada juga peralatan olah seperti bola sepak, bola basket beserta
ringnya, bola voli, bola tenis, jaring bulu tangkis, jaring voli, dan masih
banyak lagi.
Di bagian lapangan terdapat lapangan olahraga
yang dapat digunakan untuk bermain voli, basket, sepak bola, lapangan upacara
dan lapangan khusus untuk tempat parkir kendaraan para siswa dan guru.
Demikianlah hasil observasi lingkungan di SMP Sukamulya Bandung yang terdiri
dari lingkungan benda hidup dan lingkungan benda mati.
Supaya kedua jenis lingkungan tersebut dapat
digunakan dengan baik maka diperlukan kesadaran seluruh warga sekolah untuk
memelihara dan merawat lingkungannya agar tetap bersih, rapi dan juga asri.
2. Berikut ini adalah contoh teks laporan hasil
observasi tentang hewan.
Komodo
Tahukah anda, Komodo adalah jenis hewan melata terbesar di
Indonesia yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia. Komodo hidup di
semak-semak belukar dan di sejumlah hutan yang ada di Indonesia. Komodo juga
dianggap sebagai hewan melata terberat di Indonesia karena memiliki berat tubuh
sekitar 100 kg atau lebih.
Komodo
yang paling besar di Indonesia dan pernah diukur tinggi serta beratnya yaitu
beratnya mencapai 166 kg dan panjangnya mencapai tiga meter, tetapi umumnya
panjang dan berat binatang komodo ini hanya sekitar 2,5 meter dengan berat
sekitar 91 kilogram. Namun, untuk beberapa jenis komodo memang ada yang
mencapai panjang dan berat melebihi rata-rata.
Komodo memiliki jenis kulit yang bersisik, warnanya abu-abu,
bentuk moncongnya lancip, bagian tungkai lengannya kuat, dan memiliki ekor yang
berotot. Untuk mendeteksi keberadaan mangsanya yaitu bangkai binatang, komodo
menggunakan indera penciumannya yang cukup kuat. Walaupun jaraknya beberapa
meter di depan namun ia sudah dapat menciumnya.
Selain itu, komodo juga bisa memangsa binatang melata lainnya
seperti jenis-jenis binatang mamalia yang berukuran besar. Hampir di semua
bagian gigi komodo tertutup oleh gusi sehingga bagian giginya tidak terlihat.
Uniknya, saat ia sedang makan dan mengunyah, gusinya akan berdarah karena hal
itu menjadi media yang ideal untuk berkembangnya bakteri yang berbahaya.
Bakteri yang hidup di dalam mulut komodo tersebut, akan
menyebabkan darah korban yang ia gigit keracunan. Komodo akan menggigit mangsanya
tersebut lalu membuntutinya agar mangsanya lemas dan tidak bisa pergi. Namun
sayangnya, binatang melata ini terancam punah. Hal ini disebabkan oleh para
pemburu binatang yang tidak bertanggung jawab sehingga habitatnya menjadi
rusak.
3. Berikut ini adalah contoh teks laporan hasil
observasi tentang tumbuhan.
Tumbuhan Langka Di Indonesia
Indonesia memiliki beragam jenis flora atau tumbuhan yang
terbilang langka karena Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dengan
tanahnya yang subur. Walaupun begitu, masih ada saja jenis-jenis tumbuhan
langka yang punah dan kini sudah tidak ada lagi. Beberapa jenis tumbuhan langka
tersebut ialah sebagai berikut :
1. Bunga bangkai
Bunga bangkai atau yang bernama Raflesia Arnoldi adalah jenis
bunga yang ukurannya sangat besar dan berbau tak sedap. Bau tak sedap itu
sangat menyengat tetapi memiliki fungsi sebagai penarik perhatian binatang
seperti lalat dn serangga yang membantu proses penyerbukan pada bunga.
Awalnya bunga ini tumbuh dan berkembang di hutan Sumatera, tetapi
karena terjadi kepunahan maka bunga bangkai ini dipindahkan ke Bandung. Menurut
hasil observasi, saat bunga ini mekar kelopaknya berwarna putih, sedangkan
untuk mahkotanya berwarna merah keunguan. Tampilan bunga ini memang kokoh, tapi
ketahanan hidupnya hanya 7 hari saja.
2. Tumbuhan damar
Menurut hasil observasi, tumbuhan damar yang berasal dari
Indonesia ini tergolong jenis tumbuhan langka. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga
mencapai ketinggian enam puluh meter. Namun, kini tumbuhan damar sering didayagunakan
secara berlebihan sehingga sulit ditemukan. Tumbuhan damar ini memiliki manfaat
bagi manusia yaitu bagian getahnya yang dapat dijadikan vernis, kaca, dan
cairan pelapis kertas.
3. Kantong semar
Tumbuhan langka berikutnya yaitu kantong semar. Tumbuhan kantong
semar termasuk jenis tumbuhan karnivora. Hal itu terbukti dari hasil penelitian
yaitu tumbuhan ini memakan serangga berukuran kecil seperti lalat, semut dan
lebah. Proses penangkapan serangganya terbilang unik. Caranya dengan membuka
kantung mulut tumbuhan selebar-lebarnya.
Di dalam kantung mulut tersebut terdapat cairan yang menarik
para serangga kecil. Saat serangga tersebut sudah masuk ke dalam kantung mulut,
tumbuhan kantong semar ini akan menutup kantung mulutnya. Untuk menjaga
perkembangbiakannya, kantong semar ini kini sudah dikembangkan di beberapa
tempat di Indonesia untuk dijaga agar tidak punah.
(
dikutip dari http://thegorbalsla.com)
Semoga bermanfaat ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar