Teks pidato
Pidato adalah berbicara didepan khalayak untuk menyampaikan
pesan secara langsung. Kegiatan berpidato ini selalu ada dalam
pertemuaan-pertemuan resmi organisasi maupun kolompok non organisasi, pidato
dilakukan oleh seorang pemimpin dalam masyarakat, kelompok maupn organisasi tertentu.
Kemampuan berpidato tidak dimiliki oleh setiap orang, namun bisa
dilatih dan dipelajari sehingga semua orang mampu melakukannya. Ada orang-orang
tertentu yang berbakat untuk berpidato sehingga kemampuan pidatonya dapat
memukau khalayak ramai. Namun bagi anda yang belum terbiasa dan belum lancar
berpidato, tidak perlu berkecil hati. Karena teknik berpidato yang baik dan benar
dapat dipelajari dan dilatih setiap hari didepan cermin.
Seorang pemimpin organisasi, kelompok atau masyarakat harus
mampu berpidato dengan baik dan lancar. Karena pidato merupakan cara
berkomunikasi dengan khalayak secara langsung, mudah dan cepat. Pidato adalah bentuk
komunikasi satu arah, yaitu dari orator kepada khalayak tanpa ada timbal balik.
Hal ini berbeda dengan dialog interaktif maupun wawancara yang terjadi feedback
komunikasi. Dalam pidato Orator menyampakan ide dan gagasannya kepada khalayak
yang pasif, karena tidak ada kesempatan untuk khalayak mengkritisi atau bertanya
secara langsung.
Ciri-ciri pidato
adalah :
1.
Orator terdiri dari satu orang.
2.
Memiliki tujuan yang jelas dan terarah
3.
Komunikasi satu arah, yaitu dari orator kepada
khalayak.
4.
Khalayak bersifat pasif dan hanya mendengarkan
saja.
5.
Pembicaraan dilakukan secara langsung didepan khalayak
umum
6.
Isi pembicaraannya bermanfaat bagi orang
banyak/khalayak
7.
Menggunakan bahasa yang santun dan kalimat yang
mudah dipahami oleh seluruh khalayak
8.
Materi pidato disesuaikan dengan kebutuhan
khalayak
9.
Cara penyampaiannya sangat menarik, atraktif dan
tidak monoton, kecuali pidato resmi kenegaraan dan akademik.
1- Orator mamberikan motivasi dan semangat bagi
seluruh khalayak.
Macam-macam pidato
antara lain adalah :
1.
Pidato sambutan
Yaitu pidato singkat yang dilakukan seorang
pemimpin panitia kegiatan atau seorang yang berpengaruh dalam suatu kegiatan
tertentu guna memberikan sambutan atas terlaksananya suatu kegiatan tersebut.
2.
Pidato pembukaan
Yaitu : pidato singkat yang
dilaksanakan pembawa acara untuk membuka
sebuah acara resmi yang diikuti oleh khalayak umum.
3.
Pidato peresmian
Yaitu pidato yang dilakukan oleh seseorang
yang dianggap berpengaruh dalam organisasi atau kelompok untuk meresmikan suatu
hal.
4.
Pidato laporan
Yaitu : pidato yang dilakukan oleh orang
yang bertanggungjawab terhadap suatu tugas yang berhubungan dengan kepentingan
bersama. Contohnya : laporan keuangan dan laporan kegiatan rutin.
5.
Pidato pertanggungjawaban
Yaitu: pidato yang dilakukan oleh seseorang
terhadap tanggungjawab yang ada padanya terhadap suatu kegiatan atau tugas
tertentu.
6.
Pidato perpisahan
Yaitu: pidato yang dilakukan oleh seseorang
dari perwakilan kelompok atau organisasi dalam rangka perpisahan. Contohnya pidato
perpisahan sekolah, diklat, pendidikan militer, kuliah dan lain-lain
Metode atau teknik
berpidato antara lain adalah :
1.
Impromptu
Yaitu : pidato yang dilakukan tanpa ada
persiapan sebelumnya. Biasa disebut serta merta.
2.
Ekstemporan
Yaitu berpidato tanpa menggunakan naskah,
biasanya dilakukan oleh orang yang sudah terbisasa berpidato didepan umum.
Untuk metode ini, seorang orator cukup membuat catatan kecil yang berisi konsep
dan garis besar materi yang dibicarakan, selebihnya diimprovisasi sesuai dengan
keadaan dan situasi.
3.
Naskah
Yaitu : berpidato dengan membaca naskah
yang sudah disiapkan sebelumnya. Metode ini biasanya dilakukan dalam rangka
kegiatan-kegiatan resmi akademisi, kenegaraan, politik maupun acara resmi
lainya. Metode naskah adalah cara untuk meminimalisir kesalahan kalimat dan
kata. Hal ini juga berkaitan dengan durasi waktu yang telah diatur secara
protokoler acara.
4.
Hafalan
Yaitu : pidato yang dilakukan dengan cara
menghafal naskah yang telah disusun sebelumnya.
Kelemahan metode ini adalah saat berpidato
ada yang lupa kalimat atau katanya, maka dapat merusak penampilan dan
kelancaran pidato.
Tujuan pidato antara
lain adalah:
1.
Memotivasi
Yaitu : berpidato adalah sarana untuk
memberikan dukungan, suport atau motivasi kepada khalayak untuk melakukan suatu
tindakan tertentu, baik untuk kepentingan pribadi, kelompok maupun umum.
Seorang orator yang handal mampu membangkitkan semangat khalayak secara cepat
dengan isi pidatonya yang benar dan berapi-api mengobarkan. Contohnya pidato
Presiden Soekarno yang membakar semangat juang pemuda Indonesa untuk
memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
2.
Memperngaruhi
Yaitu : dengan berpidato, seorang orator
dapat mempengaruhi sikap, pemikiran dan tindakan pendengar. Dengan menggunakan kalimat-kalimat yang
bersifat persuasif dan sugestif dapat meyakinkan khalayak untuk menyetujui
segala pendapat yang disampaikan oleh orator.
3.
Menghibur
Yaitu : pidato dapat memberikan hiburan
kepada khlayak yang sedang dilanda musibah atau kesedihan. Misalnya saat
terjadi bencana alam, seorang pemimpin daerah atau bahkan pemimpin Negara yang
datang berpidato didepan para koraban, mampu memberikan hiburan dan semangat
baru. Selain pdato tersebut, yang bersifat menghibur adalah pidato yang
dilakukan didepan anak-anak, biasanya diselingi dengan candaan yang menarik dan menghibur.
4.
Perintah dan himbauan
Yaitu : melalui pidato, seorang orator juga
dapat menyampiakan perintah terhadap khalayak untuk melakukan suatu tindakan
tertentu yang bersifat pribadi, kelompk maupun umum. Contohnya adalah perintah
untuk menjaga kebersihan lingkungan, perintah
untuk melaksanakan program Keluarga Berencana, perintah untuk menegakkan
kebenaran, perintah untuk cinta produk dalam negeri, dan lain sebagainya. Contoh himbauan adalah : himbauan untuk
berhati-hati dijalan raya, himbauan untuk makan-mankanan sehat dan bergizi,
himbauan untuk tertib lalu lintas, dan sebagainya.
5.
Larangan
Yaitu : dengan pidato dapat menyampaikan larangan
terhadap suatu hal tertentu yang sifatnya tidak baik. Contohnya : dilarang
pergaulan bebas, dilarang minum-minuman keras, dilarang membuat kerusuhan,
dilarang merusak lingkungan alam, dan lain sebagainya.
Factor-faktor penentu
keberhasilan pidato antara lain adalah:
1.
Persiapan materi pidato
Memilh ide pokok isi pidato harus disesuaikan dengan audiensi yaitu
disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan ilmu pengetahuan mereka. Tuliskan naskah
pidato atau membuat konsep garis-garis besar isi pdato.
2.
Tujuan dan
maksut pidato
Seorang orator harus mengetahui tujuan
pidato, apakah memberitahu, menghibur, atau membujuk.
3.
Tema dan topic pidato
hal ini dilakukan untuk menyelaraskan keterbatasan waktu, kemampuan
pembicara dan pemahaman audiens.
4.
Audiens
Orator harus mampu menganalisa suasana dan siapa audiensnya. Hal ini agar pidato dapat berjalan lancar dan pesan
dapat diterima oleh audiens
5.
Sarana dan prasana
Sebelum pelaksanaan pidato, sebaiknya diperiksa dan diuji segala
peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pidato. misalnya podium, system
audio –video, kamanan, dll.
6.
Persiapan mental dan penampilan
Sebelum pelaksanaan pidato, alangkah baiknya disiapkan pakaian dan segala
atribut yang dibutuhkan untuk meyakinkan audiens. Berlatih pidato didepan
cermin untuk mengetahui apakah gaya dan penampilan sudah tepat atau belum.
7.
Belajar dari senior
Agar lebih percaya diri dan meminimalisir kesalahan, ada baiknya belajar
pada senior dan meminta pengarahan dari
orang yang berpengalaman.
Struktur pidato
Pidato yang lengkap adalah yang memenuhi struktur sebagai
berikut :
1.
Pembuka
Pada bagian ini biasanya terdiri dari 5
bagian yaitu :
a.
Sapaan
Yaitu : sapaan yang ditujukan kepada seluruh peserta yang hadir dalam
pidato tersebut.
Contohnya :
-
yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah …
-
yang saya hormati bapak dan ibu guru sekolah …
-
yang saya hormat segenap karyawan dan karyawati
sekolah …
-
yang saya sayangi seluruh teman-teman
siswa-siswi sekolah ..
b.
Salam pembuka
Contohnya “ Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh…”
Atau “ selamat isiang, selamat pagi, selamat malam, selamat sore dan
selamat petang”
c.
Ucapan syukur kepada Tuhan
Contohnya : “ marilah kita panjatkan rasa syukur kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kita mampu berada ditempat
ini dalam keadaaan sehat wal afiat.”
d.
Ucapan terimakasih kepada seluruh hadirin dan
panitia
Contohnya : “ tidak lupa saya ucapakan terimakasih kepada panitia dan
seluruh hadirin disini yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk berdiri
disini.
e.
Penyampain maksud dan tujuan
Contoh : “ pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan tentang
perihal … . semoga berguna untuk kita semua.
2.
Isi pidato
Pada bagian ini seorang orator mulai
menyampakan seluruh isi pidatonya dari awal hingga akhir dan tercapai
tujuannya.
3.
Penutup
Pada bagian ini berisi tentang kesimpulan isi
pidato, ajakan dan kalimat penutup yaitu salam penutup.
Tekniks
menarik perhatian Audiens dalam berpidato antara lain adalah:
-
Gunakan intonasi, artikulasi dan suara yang
jelas dan lantang dalam berpidato.
-
Sesekali gunakan kalimat retorik untuk menarik
perhatian audiens
-
Perhatikan laval a, I, u, e, o dan perhatikan
tanda baca, seperti Tanya, seru, titik, dan koma dalam mengucapkan kalimat
dalam berpidato.
-
Menggerakan tangan sesuai dengan kalimat dan
pesan yang ingin disampaikan pada audiens
-
Pandanglah seluruh audiens secara merata,
sehingga audiens merasakan perhatian yang sama.
-
Jagalah kwalitas suara agar tidak berubah dan
serak atau bahkan hilang.
-
Berdiri dengan sikap yang tegak dan rileks namun
tidak santai. Bersikaplah dengan luwes dan nyaman.
-
Aturlah tinggi rendahnya suara, tekanan suara
dan ekspresi wajah, agar audiens tidak bosan.
Contoh pidato
kenegaraan :
Naskah Lengkap Pidato
Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR RI 2018
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Damai
Sejahtera untuk kita semua,
Om Swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
Yang saya hormati,
seluruh rakyat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau
Rote;
Yang saya hormati
Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Majelis Pemusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia;
Yang saya hormati,
Ketua, para Wakil Ketua, dan para Anggota Lembaga-Lembaga Negara;
Yang saya hormati
para Menteri Kabinet Kerja dan Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
Yang saya hormati
Bapak BJ Habibie, Presiden Republik Indonesia Ketiga;
Yang saya hormati
Ibu Hajah Megawati Soekarnoputri, Presiden Republik Indonesia Kelima;
Yang saya hormati
Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia Keenam,beserta Ibu
Ani Yudhoyono;
Yang saya hormati
Bapak Try Sutrisno;
Yang saya hormati
Bapak Hamzah Haz;
Yang saya hormati
Bapak Boediono beserta Ibu Herawati Boediono;
Yang saya hormati
Ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid;
Yang saya hormati
Ibu Karlina Umar Wirahadikusumah;
Hadirin yang
berbahagia, Saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air,
Puji dan syukur ke
hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat-Nya, kita dapat
menghadiri Sidang Tahunan Majelis Pemusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Tahun 2018.
Esok hari, kita,
bangsa Indonesia, merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-73. Sebuah momentum
untuk mengingat kembali semangat persatuan Indonesia yang telah dibuktikan oleh
para pendiri bangsa, para perintis, dan para pejuang dalam merebut dan
mempertahankan kemerdekaan.
Saat itu, semua
anak-anak bangsa menyingkirkan perbedaan politik, perbedaan suku, perbedaan
agama ataupun golongan hanya untuk mewujudkan Indonesia Merdeka. Perbedaan
bukanlah penghalang bagi para pejuang kemerdekaan untuk bersatu. Dalam
persatuan itulah, mereka menemukan energi yang maha-dahsyat untuk menggerakkan
seluruh tenaga, pikiran, dan juga tetesan keringat untuk Indonesia merdeka.
Dalam persatuan Indonesia itulah, para pejuang kemerdekaan menemukan
solidaritas, kepedulian, dan juga semangat berbagi antarsesama anak bangsa.
Solidaritas, peduli, dan berbagi antarsesama saudara, satu bangsa, satu bahasa,
dan satu tanah air.
Kini, setelah 73
tahun merdeka, kita harus melanjutkan elan semangat para pejuang kemerdekaan
itu untuk bekerja nyata mengisi kemerdekaan, untuk bekerja nyata memenuhi
janji-janji kemerdekaan, dan untuk bekerja nyata mewujudkan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam perjalanan
sebagai bangsa yang merdeka, kita menghadapi berbagai tantangan, berbagai
rintangan, berbagai cobaan yang menguji persatuan dan kesatuan bangsa kita.
Tapi, kita wajib bersyukur karena dalam menghadapi ujian tersebut, kita selalu
diingatkan oleh para pendiri bangsa bahwa jatuh bangunnya sebuah bangsa sangat
tergantung pada bangsa itu sendiri. Apakah bangsa itu mau bersatu ataukah
sebaliknya, bangsa itu mudah terpecah belah menunggu kehancuran.
Tidak berlebihan
pada momentum peringatan hari kemerdekaan tahun ini, saya mengajak seluruh
anak-anak bangsa, baik yang hadir di ruangan ini ataupun di mana pun
saudara-saudara berada untuk kembali pada semangat persatuan Indonesia, kembali
pada semangat kepedulian dan berbagi pada sesama anak bangsa tanpa
membeda-bedakan asal usul suku, agama, ataupun golongan.
Saya yakin, jika
bangsa Indonesia mau tetap bersatu, berbagi, dan peduli pada sesama anak
bangsa, maka Indonesia bukan lagi hanya sekadar nama ataupun gambar sederetan
pulau di peta dunia, melainkan menjadi sebuah kekuatan yang disegani oleh
bangsa-bangsa lain di dunia. Saya yakin dengan semangat persatuan, peduli, dan
berbagi, ditambah dengan kerja bersama, kita akan mampu menghadapi seluruh
tantangan masa depan, mencapai prestasi bangsa: Indonesia maju yang gemilang.
Saudara-saudara
se-Bangsa dan se-Tanah Air, Sidang Majelis yang saya muliakan, Dalam kedudukan
saya sebagai Kepala Negara, melalui Sidang Majelis ini, saya diberikan
kesempatan untuk melaporkan secara ringkas kinerja Lembaga-Lembaga Negara
kepada seluruh rakyat Indonesia. Penyampaian laporan kinerja Lembaga-Lembaga
Negara adalah sebuah konvensi ketatanegaraan yang baik, agar seluruh rakyat
Indonesia bisa mengetahui apa saja yang dikerjakan oleh Lembaga-Lembaga Negara,
untuk menghadirkan semangat keterbukaan dan akuntabilitas yang bertujuan
meningkatkan kepercayaan dan dukungan rakyat kepada Lembaga-Lembaga Negara
dalam pelaksanaan tugasnya masing-masing sesuai amanat konstitusi.
Forum ini juga
menghadirkan kembali semangat kebersamaan dan persatuan antar Lembaga-Lembaga
Negara dalam menghadapi tantangan-tantangan bangsa dan negara, terutama dalam
memenuhi janji kemerdekaan, seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Kepercayaan rakyat
kepada Lembaga-lembaga Negara adalah sumber kekuatan utama kita dalam
melangkah. Lembaga-Lembaga Negara menjadi lembaga yang kuat dan berwibawa
ketika rakyat menghormati, menaruh kepercayaan, dan juga memberikan dukungan
terhadap tugas konstitusional yang diembannya. Dengan demikian, kita harus
memaknai kritik dari rakyat kepada Lembaga-Lembaga Negara sebagai wujud
kepedulian sekaligus harapan rakyat agar kita bekerja lebih keras lagi memenuhi
harapan rakyat tersebut. Oleh karena itu, kita harus tempatkan forum ini
sebagai bentuk kebersamaan Lembaga-Lembaga Negara untuk membangun kepercayaan
rakyat.
Sudah hampir empat
tahun ini, Pemerintahan yang saya pimpin berjuang memulihkan kepercayaan rakyat
melalui kerja nyata membangun negeri, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas
sampai Pulau Rote, secara merata dan berkeadilan. Kita ingin rakyat di
perbatasan, di pulau-pulau terluar, di kawasan tertinggal merasakan kehadiran
Negara Republik Indonesia. Sebagai negara besar, dengan rentang geografis yang
sangat luas, dengan 260 juta jiwa, dan 714 suku, kita harus memastikan Negara
bekerja nyata mengurus dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
Mulai tahun
pertama pemerintahan, kita membangun fondasi yang kokoh untuk menuju Indonesia
yang lebih maju. Karena itu, Pemerintah fokus pada percepatan pembangunan
infrastruktur serta peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa. Percepatan
pembangunan infrastruktur bukan hanya dimaksud untuk mengejar ketertinggalan
kita dalam pembangunan infrastruktur dibanding dengan negara lain, melainkan
juga menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru yang mampu memberikan nilai tambah
bagi daerah-daerah di seluruh penjuru tanah air. Itulah sebabnya infrastruktur
tidak hanya dibangun di Jawa, tapi di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau
Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara, sampai Tanah Papua karena,
sebagai bangsa yang majemuk, kita ingin tumbuh bersama, sejahtera bersama, dari
Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.
Satu hal yang
tidak boleh kita lupakan dalam membangun bangsa ini adalah membangun mental dan
karakter bangsa. Dalam hal ini, banyak yang masih salah pengertian bahwa ketika
kita membangun infrastruktur fisik seperti jalan tol, bandara, dan juga MRT,
LRT, dilihat hanya dari sisi fisiknya saja, padahal sesungguhnya kita sedang
membangun peradaban, membangun konektivitas budaya, membangun infrastruktur
budaya baru. Pembangunan infrastruktur fisik harus dilihat sebagai cara untuk
mempersatukan kita, mempercepat konektivitas budaya yang bisa mempertemukan
berbagai budaya yang berbeda di seluruh Nusantara. Orang Aceh bisa mudah
terhubung dengan orang Papua, orang Rote bisa terhubung dengan saudara-saudara
kita di Miangas, sehingga bisa semakin merasakan bahwa kita satu bangsa, satu
tanah air.
Saudara-saudara
se-Bangsa dan se-Tanah Air,
Hadirin yang saya
hormati,
Fokus perhatian
Pemerintah dalam empat tahun terakhir bukan hanya pembangunan infrastruktur.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk hampir 260 juta jiwa, kita percaya bahwa
masa depan Indonesia terletak pada kemampuan kita untuk mempersiapkan manusia
Indonesia yang maju dan unggul. Selama ini, kita sering bicara tentang kekayaan
sumber daya alam, tapi kita seakan lupa bahwa Indonesia memiliki kekuatan besar
dalam bentuk sumber daya manusia. Inilah sesungguhnya modal terbesar dan
terkuat yang harus kita miliki.
Karena itu,
membangun manusia Indonesia adalah investasi kita untuk menghadapi masa depan,
untuk melapangkan jalan menuju Indonesia maju. Kita persiapkan manusia
Indonesia menjadi manusia yang unggul sejak dalam masa kandungan sampai tumbuh
secara mandiri untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya. Kita
bekerja memastikan bahwa setiap anak Indonesia dapat lahir dengan sehat, dapat
tumbuh dengan gizi yang cukup, bebas dari stunting atau tumbuh kerdil. Ketika
mereka memasuki usia sekolah, tidak boleh lagi anak-anak kita, termasuk
anak-anak yatim piatu, terpaksa putus sekolah karena alasan biaya pendidikan
yang tidak terjangkau. Komitmen ini kita wujudkan melalui pembagian Kartu
Indonesia Pintar, yang pada tahun 2017 sudah mencapai lebih dari 20 juta
peserta didik, serta perluasan penyaluran program beasiswa Bidik Misi bagi
mahasiswa.
Selain pemerataan
akses dan kualitas Pendidikan, kita juga tidak lupa untuk membangun manusia
Indonesia yang sehat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Untuk memberikan
perlindungan sosial bagi warga yang tidak mampu, Pemerintah meningkatkan secara
bertahap Penerima Bantuan Iuran JKN dari 86,4 juta jiwa di tahun 2014 menjadi
92,4 juta jiwa pada Mei 2018.
Kita bersyukur apa
yang kita kerjakan membuahkan hasil, kualitas kehidupan manusia Indonesia dalam
empat tahun terakhir terus membaik. Indeks Pembangunan Manusia meningkat dari
68,90 di tahun 2014 menjadi 70,81 di tahun 2017. Dengan hasil itu, Negara kita
sudah masuk ke kategori High Human Development.
Kita tidak
berhenti bekerja, rakyat Indonesia harus sejahtera. Karena itu, pendidikan
adalah tangga penting bagi manusia Indonesia untuk meraih kesejahteraan yang
lebih baik. Proses pendidikan harus mampu membuat manusia Indonesia lebih
produktif dan berdaya saing. Maka itu, dalam empat tahun ini, kita fokus untuk
memperkuat pendidikan serta pelatihan vokasi untuk melahirkan sumber daya
manusia terampil, yang siap memasuki dunia kerja. Selain itu, kita terus dorong
pendidikan tinggi untuk melakukan terobosan-terobosan sehingga lulusan
perguruan tinggi bisa lebih adaptif di era Revolusi Industri 4.0, termasuk
kemampuan dalam literasi digital, serta mampu menumbuhkan lebih banyak lagi
wirausahawan-wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif.
Tumbuh cepatnya
generasi produktif mengharuskan kita bekerja lebih keras lagi untuk menciptakan
dan membuka lapangan kerja baru melalui peningkatan daya saing investasi dan
ekspor. Dalam empat tahun terakhir, Pemerintah melakukan perombakan
besar-besaran terhadap iklim kemudahan berusaha di negara kita. Tujuan utamanya
adalah membuat perekonomian kita bisa lebih produktif dan kompetitif, sambil
terus meningkatkan kemandirian bangsa, sehingga bisa memberikan nilai tambah,
terutama pembukaan lapangan kerja baru, dan menyerap pengangguran.
Alhamdulillah, dengan kerja bersama, tingkat pengangguran terbuka semakin
menurun dari 5,70 persen menjadi 5,13 persen.
Untuk mencapai
kesejahteraan, kita ingin makmur bersama, sejahtera bersama. Untuk itu,
Pemerintah tidak hanya memperhatikan usaha yang besar-besar saja, tapi juga
fokus pada UMKM dan 40 persen lapisan masyarakat terbawah. Untuk menyasar 40
persen lapisan masyarakat terbawah, Pemerintah tengah menjalankan program
Reforma Agraria dan Perhutanan Sosial, serta peningkatan akses permodalan bagi
usaha ultra mikro, usaha mikro, dan usaha kecil. Untuk mendorong perkembangan
usaha UMKM, Pemerintah menurunkan tarif pajak final UMKM menjadi 0,5 persen
serta penajaman KUR yang bisa dinikmati 12,3 juta UMKM.
Selain itu, untuk
memberikan jaminan perlindungan sosial, Pemerintah bekerja menjaga stabilitas
harga bahan-bahan pokok, menyalurkan Program Keluarga Harapan kepada 10 juta
keluarga penerima manfaat, serta mereformasi sistem bantuan pangan menjadi
program bantuan non tunai, agar lebih tepat sasaran, dan cakupannya akan
ditingkatkan menjadi 15,6 juta penerima manfaat pada tahun 2019. Dengan kerja
nyata, Rasio Gini sebagai indikator ketimpangan pendapatan terus kita turunkan,
yang saat ini berhasil kita turunkan dari 0,406 menjadi 0,389.
Saudara-saudara
se-Bangsa dan se-Tanah Air,
Langkah Indonesia
dalam melangkah maju membutuhkan partisipasi aktif Lembaga-Lembaga Negara.
Selama setahun terakhir, MPR sesuai tugas konstitusionalnya terus berusaha
untuk berperan sebagai rumah aspirasi bersama, rumah kebangsaan, serta pengawal
ideologi Pancasila dan kedaulatan rakyat. Dalam menunaikan perannya, MPR antara
lain telah mengawal dan memberikan jaminan bahwa sistem ketatanegaraan
Indonesia harus mencerminkan semangat dan jiwa yang merupakan implementasi dari
nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Untuk itu, MPR telah
membentuk Panitia Ad Hoc (PAH) yang diberi tugas untuk mempersiapkan materi
tentang reformulasi Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Penyempurnaan
Sistem Ketatanegaraan di negeri kita.
MPR juga terus
melanjutkan upaya revitalisasi dan reaktualisasi Pancasila sebagai dasar
negara, ideologi bangsa dan negara, dan sumber hukum nasional. Kita
mengharapkan agar ada kemitraan intensif antara MPR dan Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila, untuk bersinergi mengawal pembinaan ideologi Pancasila
kepada masyarakat, Lembaga-Lembaga Pemerintah dan Negara.
Sementara itu, DPR
juga terus memantapkan konsolidasi kelembagaan melalui peningkatan kualitas
pelaksanaan segenap tugas konstitusionalnya. Terhadap fungsi legislasi, DPR
telah menyelesaikan 16 RUU pada Tahun Sidang 2017 hingga 2018. Beberapa di
antaranya merupakan jawaban langsung atas sejumlah tantangan pembangunan yang
mendesak, yang dihadapi negeri kita, baik di bidang keamanan, hukum,
ketenagakerjaan, sosial, dan kesehatan.
DPR telah
mengakselerasi penyelesaian pembahasan RUU tentang perubahan atas Undang-Undang
Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1
Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menjadi Undang Undang.
DPR juga telah menyelesaikan pembahasan tentang RUU Perlindungan Pekerja Migran
Indonesia, RUU Kepalangmerahan, dan RUU tentang Kekarantinaan Kesehatan.
Terkait fungsi
pengawasan terhadap jalannya pemerintahan, DPR telah membentuk 46 Panitia Kerja
di berbagai ranah pembangunan, serta menyelenggarakan uji kelayakan dan
kepatutan atas usulan pengangkatan sejumlah pejabat publik. Uji kepatutan dan
kelayakan itu antara lain terhadap calon anggota Komisi Informasi Pusat, calon
Hakim Agung, calon Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, calon Panglima
TNI, calon Hakim Konstitusi, calon anggota BPK, dan calon Gubernur serta Deputi
Gubernur Bank Indonesia. Selama tahun 2018, DPR telah memberi pertimbangan dan
persetujuan terhadap 39 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh untuk
negara-negara sahabat.
Selain itu, DPR
juga melanjutkan diplomasi parlemen untuk memperkuat kerja sama antara
Indonesia dengan negara-negara sahabat. Pada bulan Juli tahun 2018, DPR sukses
menjadi tuan rumah kerja sama parlemen Indonesia dengan negara-negara di
Pasifik atau Indonesia-Pacific Parliamentary Partnerships. Kemudian, Grup Kerja
Sama Bilateral yang dibentuk beberapa tahun lalu telah berkembang dengan
pembentukan dua kerja sama baru, yaitu dengan parlemen negara sahabat Republik
Ceko dan Parlemen Uni Eropa.
Saudara-saudara
se-Bangsa dan se-Tanah Air, Hadirin yang saya hormati, Sebagai lembaga
representasi daerah, DPD RI terus memantapkan peran konstitusionalnya dalam
menjalankan tugas legislasi, pertimbangan, serta pengawasan atas pelaksanaan
Undang-Undang mengenai otonomi daerah dan hubungan pusat dengan daerah.
Sepanjang tahun 2018, DPD berperan penting dalam pengawasan kebijakan
Moratorium Pemekaran Daerah, Pilkada Serentak, Manajemen Kependudukan, Evaluasi
Pelaksanaan Otonomi Khusus, Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji,
serta Regulasi Profesi Guru dan Kesejahteraannya.
DPD juga mendukung
pemanfaatan sumber daya energi terbarukan dan pengelolaannya secara
berkelanjutan. DPD juga turut mendukung Kebijakan Desentralisasi Fiskal yang
berkeadilan dan mendorong kemandirian daerah. Hal ini menjamin kepastian Dana
Transfer ke Daerah dan Dana Desa selaras dengan karakteristik dan kebutuhan
daerah.
Sidang Majelis
yang saya muliakan,
Dalam mengawal
pengelolaan dan peningkatan kualitas pertanggungjawaban keuangan negara, BPK
melalui berbagai rekomendasi serta sejumlah dukungan lainnya telah berhasil
memastikan perolehan opini Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP bagi Laporan
Keuangan Pemerintah Pusat dan sebagian besar Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
tahun 2017. Rekomendasi BPK yang diiringi dengan beragam dukungan lainnya juga
berhasil menaikkan kualitas laporan keuangan dari beberapa pemerintah daerah
sesuai target yang ditetapkan pada RPJMN 2015-2019.
Di tahun 2018, BPK
berinisiatif memberikan perhatian khusus pada suksesnya pengelolaan Dana Desa
yang menyerap porsi cukup besar dari anggaran pemerintah.
Tidak kalah
penting, BPK juga melanjutkan komitmennya untuk ikut mendukung pengelolaan
kinerja keuangan internasional, guna menyukseskan pembangunan antarbangsa, di
bawah agenda PBB. BPK terus aktif dalam berbagai Kongres Asosiasi Badan
Pemeriksa Keuangan Sedunia atau INTOSAI. BPK juga telah mengkoordinasikan
persiapan implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable
Development Goals 2030 yang telah ditetapkan PBB.
Pada pembangunan
bidang hukum, Mahkamah Agung terus berinovasi, guna meningkatkan kemudahan bagi
masyarakat untuk memperoleh keadilan dan layanan publik, seperti penerbitan
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 3 Tahun 2018 tentang Administrasi Perkara di
Pengadilan Secara Elektronik. Melalui Perma itu, penyelenggaraan administrasi
peradilan diubah dari yang sebelumnya bersifat konvensional menjadi sistem
elektronik melalui aplikasi e-court. Dengan begitu, pencari keadilan memperoleh
berbagai kemudahan dan efisiensi yang cukup signifikan, mulai dari biaya
pengajuan gugatan, waktu, dan lain-lain.
Demikian pula
Mahkamah Konstitusi yang terus bekerja keras dalam menegaskan peran dan kontribusinya
pada penguatan rule of law, konstitusionalisme, dan penerapan prinsip
berdemokrasi di negeri kita. Sebagai wujud nyatanya, sampai dengan Juli 2018,
MK sudah menerima 63 perkara. Secara keseluruhan, pada tahun 2018 ini MK telah
memutus dan mengadili sebanyak 112 perkara yang menjadi perhatian publik,
seperti pengujian UU MD3 terkait dengan Pemanggilan Paksa oleh DPR, Hak
Imunitas Anggota DPR, pengujian UU LLAJ yang berkaitan dengan Keberadaan Ojek
Daring, hingga putusan MK yang memastikan Advokat dapat menjadi kuasa hukum di
Peradilan Pajak.
Sama pentingnya,
kita turut apresiasi upaya Komisi Yudisial dalam meningkatkan akuntabilitas
peradilan melalui penegakan kehormatan dan pemeliharaan keluhuran martabat
hakim. Selama tahun 2018, KY telah merekomendasikan penjatuhan sanksi kepada 30
hakim. KY juga telah memfasilitasi penyelenggaraan pelatihan pemantapan Kode
Etik dan Pedoman Perilaku Hakim bagi 117 hakim. Melalui upaya-upaya tadi, KY
berketetapan untuk memastikan peningkatan kualitas peradilan yang makin
berbasis pada keseimbangan, yaitu antara independensi kekuasaan kehakiman
dengan penguatan akuntabilitas kekuasaan kehakiman.
Saudara-saudara
se-Bangsa dan se-Tanah Air, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai
Pulau Rote;
Segala pencapaian
dari Lembaga-Lembaga Negara adalah modal kita bersama untuk melangkah
menghadapi tantangan-tantangan di masa depan. Sebagai bangsa yang besar, kita
akan menghadapi tantangan yang juga besar. Kita bersama harus mampu
menyelesaikan janji kemerdekaan, terutama mengatasi masalah kemiskinan,
ketimpangan antardaerah, dan kesenjangan pendapatan antarwarga. Kita bersama
harus mampu menjaga kerukunan, persaudaraan, dan persatuan di antara anak-anak
bangsa. Kita bersama harus mampu menghadapi tantangan ketidakpastian ekonomi
global, serta mewujudkan bangsa kita menjadi bangsa pemenang. Tapi, saya yakin,
sebagai bangsa yang besar, dengan modal sosial yang kuat, kita akan mampu
menghadapi semua tantangan, seberat apapun.
Dari Ranah Minang,
kita bersama-sama belajar: ‘Barek samo dipikua, ringan samo dijinjiang’. Berat
sama-sama kita pikul, ringan sama-sama kita jinjing. Dari Tartar Pasundan, kita
bersama-sama belajar: ‘Sacangreud pageuh, sagolek pangkek’. Kita harus bekerja
bersama dengan komitmen dan konsistensi. Dari Bumi Anging Mamiri, kita
bersama-sama belajar: ‘Reso temma-ngingi, nama-lomo, nale-tei, pammase dewata’.
Kita harus kerja keras bersama, ikhlas, dan berdoa agar tujuan kita tercapai.
Dari Bumi Gora, kita bersama-sama belajar: ‘Bareng bejukung, bareng bebose’.
Kita kerja bersama, kita nikmati bersamasama jerih payah kita. Dari Banua
Banjar kita bersamasama belajar: ‘Waja sampai kaputing’. Kita kerja bersama
dengan penuh semangat, tidak patah di tengah jalan, tidak pernah menyerah.
Saya yakin, dengan
semangat persatuan dan kebersamaan antar Lembaga Negara, kita akan mampu
melewati semua tantangan dan rintangan di masa depan. Saya yakin, dengan
teladan dari Lembaga-Lembaga Negara untuk bekerja dalam menjalankan tugas-tugas
konstitusionalnya, seluruh rakyat akan bergerak membantu. Saya yakin, dengan kerja
nyata kita bersama, kita mampu meraih prestasi bangsa. Kerja kita, prestasi
bangsa.
Dirgahayu Republik
Indonesia!
Dirgahayu Negeri
Pancasila!
Terima kasih,
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Om Shanti Shanti
Shanti Om,
Namo Buddhaya.
Jakarta, 16
Agustus 2018
PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA
JOKO WIDODO
(
dikutip dari tirto.id)
Contoh pidato sinkat tentang
lingkungan sekolah :
Selamat
Pagi Bapak/Ibu guru yang kami hormati,
Serta
teman-temanku sekalian yang saya cintai
Pertama-tama
mari kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena berkah dan
karunia-Nya sehingga kita dapat berkumpul pada acara pagi hari ini.
Bapak/Ibu
guru serta teman-teman yang saya cintai, seperti yang kita ketahui bahwa
lingkungan di sekitar kita telah menjadi cerminkan budaya sekolah kita.
Alangkah tidak bijaknya jika lingkungan di sekitar kita terlihat tidak enak
dipandang dan terasa tidak nyaman lagi. Apalagi sekolah ini telah menjadi rumah
kedua kita yang setiap hari kita singgahi guna menuntut ilmu.
Lingkungan
sekolah seharusnya selalu terjaga dan memiliki suasana yang sejuk sehingga kita
pun dapat lebih konsentrasi dalam proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena
itu, saya sebagai bagian dari keluarga di sekolah ini sangat menginginkan
supaya kita bisa tetap terus menjaga kebersihan lingkungan sekolah yang kita
cintai ini. Setiap kelas seharusnya sudah memiliki kedisiplinan tersendiri akan
pentingnya kebersihan. Seperti kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya,
setiap siswa sudah memiliki jadwal piket masing-masing, sudah sepatutnya
teman-teman sekalian selalu datang lebih awal untuk dapat membersihkan kelas
terlebih dahulu sehingga ketika pelajaran pertama dimulai, lingkungan kelas
kita sudah mulai bersih dan nyaman untuk ditempati.
Dan
tidak lupa pula, kita semua sebagai siswa seharusnya selalu sadar bahwa adanya
tong sampah bukanlah tanpa tujuan. Anda harusnya bisa belajar taat untuk dapat
membuang sampah pada tempatnya, sehingga kebersihan sekolah kita pun tetap
terjaga dan terbebas dari sampah-sampah yang berserakan.
Bapak/Ibu
guru dan teman-teman yang saya cintai.
Saya
berharap dengan adanya tindakan-tindakan kecil yang telah saya sebutkan
sebelumnya, diharapkan mampu menyadarkan kita semua untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah. Kebersihan berpengaruh besar terhadap kesehatan maka dari
itu kebersihan perlu dijaga oleh kita dan untuk kita juga.kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Akhir
kata, terima kasih atas kesempatan diberikannya waktu untuk menyampaikan
sepatah dua patah pidato singkat ini, jika ada salah kata semoga bisa
dimaafkan.
(
dikutip dari mamikos.com)
Contoh
Pidato Kegiatan Masyarakat :
Pembukaan
Pidato Kegiatan Lingkungan Masyarakat :
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hadirin yang saya hormati,
Pertama-tama marilah kita bersyukur ke
hadirat Tuhan Yang Mahaesa. Atas izin dan nikmatnya kita bisa hadir dalam
rangka pembukaan pelaksanaan “Program Forum Warga” di daerah kita ini.
Saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah hadir dalam kegiatan kita
kali ini. Kami selaku paniti mengucapkan terima kasih kepada bapak Bupati, para
Camat, serta para Lurah yang menyempatkan hadir dalam kesempatan kita ini.
Isi Pidato Kegiatan Lingkungan
Masyarakat :
Seperti Ibu dan Bapak ketahui,
pengembangan dan pemberdayaan masyarakat ke arah yang lebih baik menutut
dibukanya kebebasan warga. Biarkan mereka berpikir dan berpendapat bebas
terhadap semua masalah yang terjadi disekeliling mereka. Termasuk dalam
menentukan cara menyelesaikan persoalan yang ada.
Hadirin yang saya hormati,
Contoh yang lebih konkrit misalnya di
wilayah kelurahan atau desa kita. Di sini, semua warga masyarakat harus tahu
apakah kelompok miskin, pengangguran, anak putus sekolah disekitar kita semakin
bertambah, tetap atau semakin berkurang setiap tahun. Bukan itu saja, kita juga
berhak tahu tentang kebersihan, keamanan dan kenyamanan hidup bertetangga.
Pokoknya semua yang berkaitan dengan hidup bermasyarakat harus diketahui,
disadari dan ditangani secara bersama-sama.
Pilihan yang paling tepat untuk bisa
“hidup bersama-sama” seperti itu adalah bertemu seluruh warga atau unsur-unsur
warga pada satu lingkungan untuk berdialog atau berbicara secara terbuka,
transparan dan demokratis. Dalam pertemuan ini warga akan tahu mengapa dan
bagaimana rencana kerja pemerintah, berapa dana yang dimiliki, dari mana sumber
dana tersebut guna meningkatkan kinerja kesejahteraan warganya.
Pertemuan ini juga bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman antar kelompok agama, antaretis, juga antar generasi,
bahakan diharapkan mampu menjalin kerjasama demi kesejahteraan bersama.
Pertemuan antar warga dan unsur-unsur warga yang diadakan selama ini tiada lain
ialah untuk membicarakan permasalahan dan penyebabnya, merencanakan kegiatan
pemecahan, hingga mengevaluasi hasil kegiatan. Inilah yang sering dinamakan
“Forum Warga”.
Kegiatan seperti ini sebenarnya sudah
menjadi tradisi masyarakat nusantara sejak dulu. Yang biasa di kenal dengan
“rempug desa” di desa-desa.
Forum ini bukanlah suatu kelompok
organisasi dengan struktur formal. Ini hanyalah istilah untuk menamakan suatu
kegiatan pertemuan rutin warga guna mengatasi persoalan dan meningkatkan kerja
sama antar warga bermasyarakat.
Penutup Pidato Kegiatan Lingkungan
Masyarakat :
Demikianlah pidato yang saya dapat
sampaikan. Kami mohon maaf jika ada kekurangan selama acara kegiatan pembukaan
ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati niat baik kita. Selain itu, semoga
kegiatan Forum warga ini ke depannya dapat terlaksanakan dengan baik. Amin.
Atas segala perhatiannya saya ucapkan
terimakasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
(dkutip
dari satubahasa.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar