Senin, 17 September 2018

kelas kata lengkap contoh-contoh


Kelas kata

Kelas kata adalah kumpulan kata yang dikelompokkan berdasarkan fungsi dan tujuan didalam kalimat. Dalam penyusunan kalimat, dibutuhkan kata-kata.  Tanpa ada kata-kata, tidak akan terbentuk kalimat. Setiap kalimat sudah pasti memiliki arti, tujuan dan fungsi yang berbeda-beda. Dalam bahasa Indonesia, kata-kata dikelompokkan menjadi beberapa kelas yang sering disebut sebagai kelas kata.
Fungsi kelas kata antara lain adalah :
1.       Menjadi lambang dari hasil pemikiran atau gagasan
Yaitu : yang sebelumnya hanya berupa gagasan yang bersifat abstrak, lalu menjadi konkret setelah disusun dalam sebuah kalimat.
2.       Membentuk struktur kalimat
Dalam kalimat terdiri dari kata-kata yang memiliki kedudukan berbeda-beda, yaitu sesuai dengan unsur dan fungsinya. Kelas kata memiliki kedudukkan sebagai central yang seringkali ditempatkan sebagai  subyek, predikat obyek dan keterangan.
3.       Memperjelas maknanya.
Kelas kata memudahkan kita untuk menyusun kaliimat sesuai dengan makna dan tujuan yang kita inginkan.
4.       Pembentuk satuan makna sebuah frasa, klausa dan kalimat
Frasa, klausa dan kalimat adalah rangkaian kata-kata yang diantaranya berasal dari kelas kata.
5.       Mempermudah pemahaman kalimat.
kelas kata juga berperan untuk membentuk gaya pengungkapan sehingga menghasilkan karangan yang dapat dipahami dan dinikmati oleh orang lain, mengungkapkan berbagai jenis ekspresi, antara lain: berita, perintah, penjelasan, argumentasi, pidato, dan diskusi.
6.       Mengungkapkan berbagai sikap.
kelas kata juga berfungsi untuk mengungkapkan berbagai sikap, misalnya: setuju, menolak, dan menerima
7.       Mengungkapkan perasaan
kelas kata juga berfungsi untuk mengungkapkan berbagai perasaan, misalnya: senang, sedih, marah, kagum, dan kecewa.

Macam-Macam Kelas Kata
Menurut Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, kelas kata dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kata kerja  (verba), Kata benda ( nomina ), Kata ganti (pronominal), dan Kata bilangan (numeralia), Kata sifat ( adjektiva) , dan  Kata Keterangan ( adverbia).
1. Kata Benda (Nomina)
Kata benda (nomina) adalah kata-kata yang merujuk pada bentuk suatu benda, baik yang bersifat abstrak ataupun konkret. Termasuk kata yang menyatakan suatu nama makhluk hidup maupun benda mati. Diantaranya adalah nama orang, binatang, tempat, benda, aktivitas, sifat , atau gagasan. Fungsi dasar kata benda adalah menamai sesuatu (seseorang, tempat, benda, ide, binatang, sifat, atau perbuatan).

Kata Benda (nomina) dibedakan atas dasar bentuk dan kategorinya
a.      Berdasarkan bentuknya, nomina dibedakan menjadi :
1.      Nomina dasar, contoh : buku, kantor, berkas, kursi, dsb.
2.      Nomina turunan, contoh :
                        - menggunakan awalan ke- , contoh : kekasih,
                        - menggunakan awalan per- , contoh : pertanda, perantara, perampok
- menggunakan awalan pe- , contoh : penulis, pencetak, pencetus, pelapor, pelukis
- menggunakan awalan peng- , contoh : pengantar, penggerak, penghapus, pengaduk, penggaris
                        - menggunakan akhiran -an , contoh : terbitan, cetakan, sulaman, jahitan,
- menggunakan awalan peng- dan akhiran -an , contoh : pengumuman, penghiburan, pengecualian
- menggunakan awalan per- dan akhiran -an , contoh : perundang-undangan, perampokan,
- menggunakan awalan ke- dan akhiran -an , contoh : kedudukan, kemandiran, keuletan,
                        - dsb.
b. Berdasarkan kategorinya, nomina dibedakan menjadi :
-        Nomina bernyawa dan tak bernyawa
Contoh nomina bernyawa : manusia, kucing, sapi, dsb
Contoh nomina tak bernyawa : berkas, kantor, kunci, meja, kursi, dsb
-        Nomina terbilang dan tak terbilang
Contoh nomina terbilang : empat buku, sepuluh lembar kertas, dsb
Contoh nomina tak terbilang : air, awan, tinta, pasir, debu, angina, udara, dsb
Penerapan kata benda dalam  kalimat
Kata benda biasanya berfungsi sebagi obyek didalam susunan kalimat.
- Saya senang menonton badminton.
- Ibu memasak ikan arsik
- Sinta gemar membaca buku novel                             
2. Kata Kerja (Verba)
Kata kerja adalah kata/ kelompok kata yang digunakan untuk menggambarkan/ menyatakan suatu perbuatan, kejadian, peristiwa, eksistensi, pengalaman, keadaan, dan pertalian antara dua benda. Kata kerja biasanya digunakan untuk  menyatakan suatu perbuatan atau tindakan Sebagai contoh kata menggigit dalam kalimat "Anak kecil itu menggigit mainannya".
Berdasarkan bentuk kata-nya, Verba dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu :
a. Verba dasar, yaitu verba tanpa imbuhan, Contoh : pergi, hadir, duduk, baca, makan, dsb.
b. Verba dasar ditambah imbuhan, Contoh : menghadiri, membawa, berdiskusi, berbicara, dsb.
c. Verba menduplikasi, Contoh : berjalan-jalan, mencari-cari, membaca-baca, dsb.
d. Verba majemuk, Contoh : Cuci mata, Naik Haji, naik tangga, jalan kaki, angkat tangan, dsb.

Selain itu, Verba juga bisa menjadi Verba Transitif atau Verba Intransitif.
a. Verba Transitif : yaitu verba yang memerlukan objek.
       Contoh :
·  verba monotransitif : Dia memeriksa berkas, budi membawa koper, Tita mencari buku
· verba ditransitif : STPN menyelenggarakan pendidikan Program Diploma I, program Diploma IV, dan pendidikan Profesi.
b. Verba Intransitif : yaitu verba yang tidak memerlukan objek.
       Contoh :
· Ayah duduk diteras rumah
· Andi bermain di halaman

Sifat verba dalam kaitannya dengan kata lain dapat dikenali dengan melihat fungsi dan jenisnya.
Melihat Fungsinya :
Contoh :
· Menulis harus dilatih secara terus menerus.(verba sebagai subjek)
· Para siswa MI sedang belajar memanah. (verba sebagai objek)
· Intan mulai tertarik (verba sebagai pelengkap)
· Siswa dan siswi itu pergi berkemah (verba sebagai keterangan)

Melihat Jenisnya : (dalam hubungan verba-nomina)
a. Verba aktif : Subjek sebagai sasaran pelaku
                        Contoh : Tika sedang memasak nasi
b. Verba pasif : Subjek sebagai sasaran atau penderita
                        Contoh : Murid yang terlampat diberikan sanksi
3. Kata Sifat (Adjektiva)
Kata sifat adalah kelompok kata yang mampu menjelaskan atau mengubah kata benda atau kata ganti menjadi lebih spesifik. Selain itu, kata sifat mampu menerangkan kuantitas dan kualitas dari kelompok kelas kata benda atau kata ganti.
Adjektiva ditandai dengan kata-kata agak, lebih, sangat, paling
Berdasarkan bentuknya, adjektiva dibedakan menjadi adjektiva dasar, adjektiva turunan,
dan adjektiva paduan
a. Adjektiva Dasar : beberapa contoh adsjektiva dasar : cantik, cerdas, cepat, disiplin, dsb
Contoh :
* wanita cantik itu sedang membantu orangtua menyebrang jalan.
* Para murid yang malas mendapat hukuman dari guru.

b. Adjektiva Turunan : beberapa adjektiva turunan seperti : alami, sungguh-sungguh, dsb
Contoh :
*  Riasan wajahnya tampak alami
* Pekerjaan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
c. Adjektiva Paduan :
Ajektiva paduan terbagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Adjektiva paduan koordinatif : setiap kata tidak saling menerangkan, seperti : panjang tangan, murah hati, berkas lengkap, dsb.
Contoh :
*  harap berhati-hati menghadapi perempuan yang keras hati.
2. Adjektiva Subordinatif : salah satu kata menerangkan kata lainnya, seperti : rapi jali, cantik molek, dsb
Contoh :
*  Gadis yang cantik molek itu anak pak Hasan.
4. Kata Ganti (Pronomina)
Kelompok kata yang digunakan untuk menggantikan/mewakilkan kata benda atau sesuatu yang dibendakan.
Kata ganti digunakan untuk mengganti kata benda (nomina) sehingga disebut pronomina
dan mengacu pada nomina lain
Pronomina ada tiga macam, yaitu :
- Pronomina persona
- Pronomina penunjuk
- Pronomina penanya

Pronomina persona adalah pronomina yang mengacu kepada orang lain
* Persona pertama tunggal : aku, saya, daku, -ku
* Persona pertama jamak : kami, kita
* Persona kedua tunggal : kau, engkau, anda, kamu, -mu, dikau
* Persona kedua jamak : kalian, kalian semua, anda sekalian, kamu sekalian
* Persona ketiga tunggal : ia, dia, beliau, -nya
* Persona ketiga jamak : mereka, mereka sekalian, mereka semua

Pronomina penunjuk dibagi menjadi dua macam :
* Pronomina penunjuk umum : ini, itu
* Pronomina penunjuk tempat : sini, sana, situ

Pronomina penanya ada tiga macam :
*  Pronomina yang menanyakan orang : siapa
*  Pronomina yang menanyakan benda : apa, turunannya : mengapa, kenapa, dengan apa
* Pronomina yang menanyakan pilihan : mana, turunannya : di mana, dari mana, bagaimana,                 kemana, bilamana

Berdasarkan hubungannya dengan nomina, pronomina dibedakan menjadi :
* Pronomina intratekstual, yaitu pronomina dalam kaitan dengan teks yang sama
        Contoh : Pak Amin kepala seksi saya yang baru. Pekerjaannya rapi
                      (-nya mengacu ke Pak Amin)
* Pronomina ekstratekstual, yaitu pronomina dalam kaitan teks yang berbeda
       Contoh : Saya yang mengetiknya

Berdasarkan referensinya, ada dua pronomina yaitu pronomina tertentu dan pronomina
tak tentu
* Pronomina tertentu yaitu pronomina yang mengacu kepada bentuk personal formal Tertentu, misalnya pronomina pertama tunggal (saya, aku), pronomina ketiga tunggal (ia), pronomina ketiga jamak (mereka)
Contoh :
- Sepedaku rusak, pak Aswan sedang memperbaikinya.
- Pemuda itu bingung, ia belum tahu cara mengisi formulir permohonan
* Pronomina tak tentu yaitu pronomina yang tidak mengacu kepada bentuk persona atau benda tertentu, seperti : beberapa, berbagai, seluruh, semua, dsb
Contoh :
- Ada berapa Murid yang terlambat datang hari ini? Ya, ada beberapa murid
- Peserta pameran budaya itu berasal dari berbagai daerah di Indonesia
5. Kata Keterangan (Adverbia)
Kata keterangan adalah jenis kata yang memberikan keterangan pada kata kerja, kata sifat, dan kata bilangan, bahkan mampu memberikan keterangan pada seluruh kalimat.
Adverbia memberi keterangan pada verba dan adjektiva.
Dilihat dari segi bentuknya, adverbia memiliki bentuk tunggal (monomorfemis) dan bentuk jamak (polimorfemis)
* Termasuk bentuk monomorfemis adalah : hanya, lebih, segera, agak, akan
* Termasuk bentuk polimorfemis adalah : belum tentu, jarang-jarang, benar-benar, kerapkali, lebih-lebih, mau tak mau, mula-mula, tidak mungkin

Contoh kalimat menggunakan adverbia monomorfemis :
            - Dosen Bahasa Indonesia itu akan mengajar dikelasku.
            - Petugas Ukur itu hanya melaporkan hasil pengukurannya kepada atasannya

Contoh kalimat menggunakan adverbia polimorfemis :
            - Petugas PLN itu jarang-jarang datang ke desa kami.
            - Murid yang malas itu belum mau tak mau harus mengerjakan tugas sekolah.
Kata keterangan di bagi menjadi 3, yaitu : keterangan waktu, keterangan tempat dan keterangan suasana.
a.      Keterangan waktu adalah : kata yang menerangkan waktu, seperti pagi, siang, sore, petang, malam, pukul 01:00, pukul 09:00, dll
b.      Keterangan tempat adalah : kata yang menjelaskan tentang tempat atau lokasi, seperti : di sekolah, dirumah, dihalaman, didapur, dijalan, dan lain sebagainya.
c.       Keterangan suasana adalah : kata yang menerangkan keadaan. Seperti : ramai, gaduh, sunyi, tenang, damai, dan lain-lain.
d.      Keterangan perasaan adalah : kata yang menjelaskan tentang perasaan yang dirasakan oleh hati maupun pikiran. Seperti : gundah gulana, sedih, gembira, duka, dan lain-lain.
6. Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan adalah jenis kelompok kata yang menyatakan jumlah, kumpulan, dan urutan sesuatu yang dibendakan.
Ada 2 jenis kata bilangan yaitu kata bilangan tentu (takrif) dan bilangan tak tentu (tidak takrif). Selain itu, ada juga kata bantu bilangan yang sudah umum digunakan.
a.      Kata Bilangan Tentu (Takrif)
Kata bilangan tentu atau takrif adalah kata bilangan yang menyatakan jumlah. Kata bilangan tentu ini dibagi menjadi dua yaitu kata bilangan utama dan kata bilangan tingkat.
1.      Kata Bilangan Utama
Kata bilangan utama adalah kata bilangan yang menyatakan jumlah angka. Kata bilangan utama dibagi menjadi 3 yaitu kata bilangan penuh, kata bilangan pecahan, dan kata bilangan gugus atau pengelompokan bilangan.
a.      Kata Bilangan Penuh
Kata bilangan penuh adalah kata bilangan utama yang bisa berdiri sendiri tanpa tambahan kata lain. Contoh kata bilangan penuh diantaranya satu, dua, tiga, empat, lima puluh ribu, dua puluh lima ribu, satu miliar, lima triliun, delapan jam, tiga biji, delapan buah, tujuh kilogram, lima detik dan lain sebagainya.
Kata bilangan penuh bisa dihubungkan langsung dengan kata satuan untuk waktu, uang, ukuran, berat, isi dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh kata bilangan penuh dalam kalimat:
o   Satu atau dua anak wajib mewakili kelas dalam perlombaan balap karung dalam rangka perayaan 17 Agustus.
o   Pemeriksaan kesehatan membutuhkan waktu selama dua jam untuk mengetahui hasilnya.
o   Ibu membeli beras lima kilogram di kios.

b.      Kata Bilangan Pecahan
Kata bilangan pecahan adalah kata bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut dan ditambahkan partikel per-. Contoh kata bilang pecahan diantaranya yaitu ½ = setengah/separuh, ¾ = tiga per empat, ¼ = seperempat, dan lain sebagainya.Kata bilangan pecahan menyatakan pembagian dari bilangan yang utuh.
Berikut beberapa contoh kata bilangan pecahan dalam kalimat, diantaranya seperti:
o   Dila membeli seperempat kilogram gula di toko.
o   Tiga per empat kue itu milik Dina.
o   Sepertiga dari tanah itu adalah milik saudara jauh Ayah.
o   Menjelang hari raya, harga seperempat bawang merah mencapai Rp.30.000.

c.       Kata Bilangan Gugus
Kata bilangan gugus adalah kata yang digunakan untuk sekelompok jumlah satuan benda atau lainnya. Contoh kata bilangan gugus diantaranya yaitu 1 gros = 12 lusin, 1 lusin = 12 biji, 1 kodi = 20 biji, 1 minggu = 7 hari, 1 tahun = 12 bulan, 1 abad = 100 tahun, 1 windu = 8 tahun, dan lain sebagainya.
Kata bilangan gugus digunakan untuk menyatakan jumlah dalam satu kelompok atau sebutan kumpulan waktu. Berikut beberapa contoh kata bilangan gugus dalam kalimat, diantaranya yaitu:
o   Harga pakaian itu jauh lebih murah jika pembeliannya satu kodi.
o   Dia sudah tidak bertemu Ayahnya selama 1 tahun.
o   Manusia tertua di dunia memiliki usia hidup lebih dari satu abad.

2.      Kata Bilangan Tingkat
Kata bilangan tingkat adalah kata yang melambangkan urutan jumlah atau tingkatan sesuatu. Kata bilangan tingkat memiliki struktur ke + numerik. Contoh kata bilangan bebertingkat seperti Kesatu, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Kesepuluh, Keseratus, Keseribu dan lain sebagainya.
Kata bilangan tingkat digunakan dalam menyatakan urutan orang, barang, tempat, atau lainnya yang menunjukkan posisi mulai dari teratas atau terbawah. Berikut beberapa contoh kata bilangan tingkat dalam kalimat diantaranya yaitu:
o   Dini meraih peringkat ketiga di kelasnya.
o   Keempat anak itu sangat nakal.
o   Anak ketiganya menjadi orang sukses di perantauan.
b.      Kata Bilangan Tidak Tentu (Tidak Takrif)
Kata bilangan tak tentu atau tidak takrif adalah kata bilangan yang menyatakan jumlah sesuatu yang relatif dan memiliki satuan yang tidak tentu. Contoh kata bilangan tak takrif diantaranya seperti: Banyak, Sedikit, Semua, Seluruh, Beberapa, Sebagian, Segenap, Suatu, Segala, dan lain sebagainya.
Kata bilangan tidak tentu digunakan untuk menyebutkan benda yang tidak bisa dihitung jumlahnya, misalnya seperti gula, garam, air, beras, dan lainnya atau bisa juga ditujukan pada objek yang berjumlah banyak dan dengan menggeneralisasikan sebutan bagi objek tersebut menjadi satu kesatuan. Berikut beberapa contoh kata bilangan tak tentu dalam kalimat, diantaranya yaitu:
-       Minum banyak air putih baik untuk menjaga kesehatan tubuh.
-       Berikan sedikit garam pada masakan itu agar rasanya tidak hambar.
-       Semua pusat perbelanjaan ramai dikunjungi pada saat akhir pekan.
-       Banjir menyapu seluruh tanaman yang ada di perkebunan itu.
Kata Bantu Bilangan
Kata bantu bilangan adalah kata pelengkap yang berfungsi membentuk satuan objek. Contoh kata bantu bilangan diantaranya seperti: Sebatang, Sehelai, Selembar, Sepotong, Sepucuk, Sebuah, Secarik
Kata bantu bilangan digunakan di awal kata benda yang memberikan arti kata satuan. Kata bantu bilangan memiliki struktur, kata bantu bilangan + kata benda. Berikut beberapa contoh kata batu bilangan dalam kalimat, diantaranya:
-       Orang itu membaca koran sembari menghisap sebatang rokok.
-       Indah menerima sepucuk surat dari kakak kelasnya
-       Ia hanya sarapan dengan sepotong roti

 Semoga bermanfaat....... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar