Sabtu, 22 September 2018

teks eksposisi, pengertian, jenis dan contohnya


Teks Eksposisi, pengertian, jenis dan contoh-contohnya.

Kata eksposisi sendiri berasal dari bahasa Inggris “Exposition”, yang artinya adalah membuka atau memulai. Tes eksposisi dapat diartikan sebagai teks yang memberikan penjelasan dan pemaparan tentang suatu hal ataupun keadaan kepada pembaca sehingga mudah untuk dipahami. Teks eksposisi biasanya menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD)dalam Kamus besar bahsa Indonesia (KKBI). Karena bahasanya yang baku, maka teks eksposisi cenderung digunakan dalam teks formal yang memberikan informasi,  ilmu maupun pengetahuan pada pembaca. Jadi, teks eksposisi atau paragraf eksposisi adalah suatu paragraf yang isinya berupa ide, pendapat, buah pikiran, informasi atau pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk memperluas wawasan pembaca.
Dalam suatu paragraf eksposisi, isinya merupakan suatu penjelasan suatu hal kepada pembaca, akan tetapi tidak ada unsur paksaan pada pembaca untuk mempercayai atau mengikuti isi dari karangan tersebut. Pada intinya, paragraf eksposisi ini hanya sekedar untuk memberikan informasi sehingga pengetahuan pembaca lebih luas. Karangan eksposisi memiliki sifat ilmiah atau nonfiski. Di dalam karangan eksposisi, permasalahan utama yang disampaikan adalah informasi. Sumber informasi karangan bisa didapatkan dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.

Ciri Ciri Teks Eksposisi
Ciri-ciri karangan eksposisi antara lain adalah
a.       Berisi tentang penjelasan suatu hal yang bersifat objektif.
b.      Memberikan informasi dan ilmu pengetahuan kepada pembaca
c.       Menggunakan kalimat yang logis sesuai dengan fakta yang akurat.
d.      Menggunakan bahasa baku dan mudah dipahami.
e.      Karangan ini bersifat obyektif berdasarkan pengamatan dan observasi pengarang.
f.        Isinya dapat dipertanggungjawabkan.
g.       Berupa fakta bukan opini dari penulis
Struktur Teks Eksposisi :
a. Tesis
Tesis merupakan bagian pembuka paragraf eksposisi. Pada bagian ini biasanya berisi kalimat-kalimat pengantar untuk membahas topic yang akan diuraikan pada bagian penulisan beriktunya. Pembuka teks informasi boleh menggunakan kalimat-kalimat yang ringan sehingga mampu menggiring pembaca melanjutkan pada bagian isi dan penutup teks tersebut.
b. Argumentasi
Argumentasi berisi berbagai macam pendapat yang memperkuat pernyataan dari penulis sebelumnya. Penulis boleh menggunakan berbagai sumber untuk memperkuat pernyataannya. Biua diambil dari berbagai literature seperti buku dan sumber lain yang terpercaya dari hasil penelitian, maupun dari pendapat para pakar dibidangnya. Sehingga sumber-sumber tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c. Penegasan Kembali
Setelah diuraikan dalam argumentasi mengenai suatu topik, maka perlu adanya penegasan kembali. Dengan penegasan tersebut, pembaca benar-benar dapat memahami sepenuhnya isi/ informasi dari penulis. Pada bagian ini juga dilengkapi dengan kesimpulan sebagai penutup sebuah teks.

Jenis Pola Pengembangan Paragraf Eksposisi
Pola pengembangan paragraf eksposisi meliputi : eksposisi definisi, eksposisi klasfikasi (pembagian), eksposisi ilustrasi (contoh), eksposisi identifikasi, eksposisi analisis, eksposisi informasi, eksposisi pertentangan dan eksposisi perbandingan. Berikut penjelasannya :
1) Eksposisi definisi
Teknik definisi dalam hal ini ialah teknik pola pengembangan eksposisi terhadap arti kata -kata. Beberapa macam definisi yang dapat digunakan untuk mengembangkan karangan eksposisi misalnya, sinonim, definisi nominal, definisi formal dan definisi luas.
Contoh teks eksposisi definisi :
Seni Rupa adalah suatu karya berupa gambar maupun pola yang dituangkan pada sebuah media tertentu dari hasil kreatifitas pikiran dan imajinasi baik fiktif maupun nonfiktif. Media yang digunakan berupa benda mati maupun hidup, contoh media lukis yang umum adalah kertas, kanvas, tembok, kulit, dan lain sebaginya. Seni rupa adalah sebuah karya seni yang berfungsi untuk memberikan keindahan dan kenikmatan visual manusia. Dalam cabang ilmu seni rupa terdapat  seni rupa kontemporer. Kontemporer berasal dari kata “Co” bersama dan “tempo” waktu dan dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti “pada waktu yang sama”, “semasa”,”pada masa kini”,”dewasa ini/kekinian”. Jadi seni rupa kontemporer ialah cabang seni rupa  yang terpengaruh oleh dampak modernisasi, tidak terikat oleh zaman dan selalu mengikuti trend yang berlaku pada saat itu seiring berjalannya waktu.
                                                                                                                    (dikutiip dari ilmuseni.com)

2) Eksposisi klasfikasi (pembagian)
Eksposisi klasifikasi ini berarti teks yang memberikan penjelasan sutau hal yang dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah pemahaman pemabca. Pengelompokan suatu hal yang bersifat majemuk, sehingga akan mudah untuk dijelaskan kepada pembaca. Pengelompokan dapat dilakukan berdasarkan kesamaan ciri maupun jenis.
Contoh teks eksposisi klasiifikasi adalah :
a.      Kuliner Indonesia sangat lezat dan kaya rasa. Setiap daerah memiliki aneka ragam kuliner kebanggaan yang disukai oleh semua orang. Dari pulau Sumatra hingga papua memiliki aneka kuliner yang menjadi primadona wisatawan.  Kuliner Indonesia dapat kita kelompokan menurut jenis bahannya, misalkan daging, sayuran, buah-buahan, ikan dan lan-lain. Kelompok kuliner berbahan daging contohnya adalah rendang, dendeng, semur, soto, bakso, sate, tongseng, gule, kare, rawon, dan lain-lain. Kuliner berbahan sayuran contohnya : gado-gado, pecel, karedok, asinan sayur, tumis, gudeg, dan lain-lain. Kuliner berbahan bua-buahan contohnya : sop buah, asinan buah, rujak bebek, lotisan, kripik buah, sari buah, dan lain-lain. Sedangkan kuliner berbahan dasar ikan contohnya : ikan arsik, ikan cakalang, ikan pepes, ikan gule, ikan pesmol, ikan balado dan lain sebagainya.

b.      Pemerintah hendak memberikan bantuan pembagunan kios atau bangunan kepada para korban kebakaran. Bantuan pembangunan kios atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Bagi penguasaha yang kiosnya rusak ringan, bantuan yang diberikan sekitar 5 juta. Pengusaha yang kiosnya rusak sedang, bantuan yang diberikan sekitar 10 juta. Pengusaha yang kiosnya rusak berat, bantuan yang diberikan sekitar 20 juta. Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh dinas perindustrian dan perdagangan setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.

c.       Pendidikan formal di Indonesia kian beragam jenis dan kelasnya. Baik dari pendidikan tingkat awal maupun tingkat akhir. Hal ini ditandai dengan menjamurnya pendidikan formal yang diprakarsai pemerintah maupun swasta. Untuk jenis pendidikan formal tingkat awal adalah taman kanak-kanan yang dimodifikasi berbagai nama antara lain play group, kinder garden, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan lain sebagainya. Pendidikan tingkat dasar dan lanjutan mulai dimodifikasi dalam berbagai kelas antara lain kelas internasional, nasional plus, nasional dan lain sebagainya. Untuk tingkat  pendidikan akhir juga makin banyak pilihan jurusan pendidikan di perguruan tinggi.

3) Eksposisi ilustrasi (contoh)
Eksposisi ilustrasi ini adalah teknik yang digunakan dengan menunjukkan contoh -contoh nyata, baik contoh -contoh dalam pengertian yang konkret maupun contoh -contoh untuk menggambarkan sesuatu yang abstrak.
Contoh eksposisi ilustrasi :
a.      Sebetulnya, kondisi  ekonomi Indonesia sudah relatif membaik. Indikatornya bisa diamati dari beberapa aspek khusus. Misalnya, pada bidang transportasi pribadi. Setiap hari kita dapat melihat banyak aneka kendaraan melintas di jalan raya. Kendaraan ini pun juga kebanyakan adalah model keluaran baru. Hal ini menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik. Indikator lain, daya beli masyarakat akan berbagai kebutuhan hidup, sandang, pangan, dan papan. Dalam hal papan misalnya ada banyak masyarakat yang mampu membangun tempat tinggal permanen.
b.      Kualitas pendidikan Indonesia tertinggal bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara yang lebih miskin. Tapi bagaimana sistem pendidikan kita ketimbang jiran lain di ASEAN? Singapura,
dengan skor 0,768, Singapura tidak hanya memiliki salah satu sistem pendidikan berkualitas terbaik di ASEAN, tapi juga dunia. Saat ini negeri kepulauan tersebut menempati posisi sembilan dalam Indeks Pendidikan UNESCO. Tahun 2013 silam tercatat hanya 1,3% murid sekolah yang gagal menuntaskan pendidikan. Brunei Darussalam, dengan nilai Indeks Pendidikan alias EDI sebesar 0,692, Brunei Darussalam menempati posisi 30 di dunia dan nomer dua di Asia Tenggara. Tidak mengherankan, pasalnya pemerintah Brunei menanggung semua biaya pendidikan, termasuk ongkos penginapan, makanan, buku dan transportasi. Malaysia
Dengan tingkat literasi penduduk dewasa yang mencapai 94%, tidak heran jika Malaysia mampu membukukan skor 0,671 di Indeks Pendidikan UNDP. Negeri jiran itu menempati posisi 62 dalam daftar pendidikan terbaik di dunia dan ketiga di ASEAN. Thailand adalah salah satu negara ASEAN yang memiliki anggaran pendidikan tertinggi, yakni 7,6% dari Produk Domestik Brutto. Saat ini negeri gajah putih itu menempati posisi 89 di dunia dengan skor EDI sebesar 0.608. Saat ini Indonesia berada di posisi 108 di dunia dengan skor 0,603. Secara umum kualitas pendidikan di tanah air berada di bawah Palestina, Samoa dan Mongolia. Hanya sebanyak 44% penduduk menuntaskan pendidikan menengah. Sementara 11% murid gagal menuntaskan pendidikan alias keluar dari sekolah.
                                                                                                                ( dikutip dari .dw.com)

4) Eksposisi identifikasi
Eksposisi identifikasi adalah sebuah teks eksposisi yang mengidentifikasi suatu hal secara detail baik ciri-ciri fisik maupun nonfisik. Teks eksposisi identifikasi ini berfungsi untuk menjelaskan secara mendetail suatu benda atau hal sehingga mudah untuk dipahami pembaca.
Contoh eksposisi identifikasi
Remaja umumunya dapat diidentifikasikan sebagai tumbuh kembang anak pada rentang usia 10 hingga 20 tahun. Pada masa usia tersebut dapat dilihat berbagai perubahan pada fisik maupun karakter anak. Ciri Fisik  yang terjadi antara lain adalah Laju perkembangan secara umum berlangsung pesat, Proporsi ukuran tinggi dan berat badan sering- kali kurang seimbang, Munculnya ciri-ciri sekunder (tumbul bulu pada pubic region, otot mengembang pada bagian – bagian tertentu), disertai mulai aktifnya sekresi kelenjar jenis kelamin (menstruasi pada wanita dan day dreaming pada laki-laki).
Sedangkan pada perkembangan psikomotorik, pada anak usia remaja biasa ditandai dengan Ciri Psikomotor sebagai berikut ini yaitu:   Gerak – gerik tampak canggung dan kurang terkoordinasikan, Aktif dalam berbagai  jenis cabang permainan dan selalu mencoba hal-hal baru. Selain ciri fisik dan psikomotorik, pada usia remaja juga seringkali ditandai dengan perubahan Ciri Bahasa, yang diantaranya adalahh : Berkembangnya penggunaan bahasa sandi dan mulai tertarik mempelajari bahasa asing, Menggemari literatur yang bernafaskan dan mengandung segi erotik, fantastik dan estetik. Kecakapan dasar intelektual menjalani laju perkembangan yang terpesat. Kecakapan dasar khusus (bakat) mulai menujukkan kecenderungan-kecende- rungan yang lebih jelas.
Adapun perubahan  Perilaku Sosial ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut: Diawali dengan kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dan keinginan bergaul dengan banyak teman tetapi bersifat temporer. Adanya kebergantungan yang kuat kepada kelompok sebaya disertai semangat konformitas yang tinggi.
                                                                                                 (dikutip dari hisyamjayuz.blogspot.com)

5) Eksposisi analisis
Eksposisi analisis ini berkaitan dengan cara memecahkan suatu pokok masalah. Suatu pokok masalah dijadikan kedalam bagian -bagian yang logis. Macam teknik analisis dalam teks eksposisi ini juga ada beberapa yakni, :analisis proses, analisis sebab -akibat, analisis bagian, dan analisis fungsional.
Contoh teks ekspisisi analisis adalah:
Kenakalan remaja di ibu kota sudah memasuki tahap yang sangat mengawatirkan. Karena sudah berdampak pada hilangnya kesempatan masa depan yang baik, bahkan hilangnya kesempatan hidup lebih lama. Berbagai macam upaya pemerintah maupun swasta telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, namun hingga saat ini masih terjadi banyak kasus kenakalan remaja yang muncul dipermukaan. Sebut saja tentang tawuran yang kian marak terjadi dikalanagn pelajar dari tingkat SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Dampak buruk pergaulan bebas dan juga penyelahgunaan obat-obatan terlarang dan berbagai kenakalan remaja lainnya seperti bullying. Terdapat banyak factor yang menjadi pemicu kenakalan remaja, baik secara internal maupun eksternal. Sebaiknya orangtua maupun lingkungan harus berperan aktif terhadap gejala kenakalan remaja yang ada dilingkkungan sekitar, agar tidak terjadi hal-hal yang buruk. Masyarakat diharapkan lebih peka dan toleran terhadap perkembangan anak remaja. Bersikap adil dan bijaksana terhadap remaja, memberikan banyak aktifitas positif dan nasehat-nasehat yang bersifat membangun baik fisik maupun psikologis remaja. Serta memberikan lebih banyak ruang kreatifitas remaja gar mampu menyalurkan bakat dan minatnya secara tepat dan berguna bagi sesame. Hal ini diharapkan untuk meminimalisir terjadinya kenakalan remaja.

6) Eksposisi perbandingan /Analogi
Eksposisi perbandingan adalah uraian yang  membandingkan antara satu hal dengan hal yang lain. Perbandingan ini dapat dilakukan dengan menunjukkan adanya persamaan -persamaan  dan perbedaan -perbedaan diantara keduanya.Teknik perbandingan dalam teks eksposisi ini dapat dilakukan dengan 3 cara yakni perbandingan langsung, perbandingan analogi dan perbandingan kemungkinan.
Eksposisi perbandingan ini, memiliki beberapa tujuan, meliputi : Memperkenalkan suatu hal yang baru yang belum pernah diketahui pembaca dengan cara membandingkannya dengan suatu hal yang sudah diketahui. Memperkenalkan beberapa hal dengan menghubungkannya dengan prinsip -prinsip umum yang berlaku secara bersama. Prinsip -prinsip umum ini digunakan sebagai landasan untuk membandingkan hal -hal yang dianggap belum diketahui oleh pembaca.Menggunakan prinsip -prinsip umum atau gagasan umum dengan membandingkan hal -hal yang sudah diketahui oleh pembaca.
Contoh teks eksposisi perbandingan :
Buah pisang dan buah manga adalah hasil pertanian Indonesia yang digemari oleh banyak orang. Selain memiliki rasa yang manis, kedua buah ini juga memiliiki kandungan gizi dan vitamin yang baik untuk kebutuhan tubuh manusia. Ada beberapa persamaan dan perbedaan dari kedua buah asli tropis ini. Persamaan dari buah ini adalah warna daging buahnya yang cenderung kuning hingga orange, rasanya yang agak asam dan manis, keduanya juga tumbuh subur di daerah beriklim tropis. Untuk perbedaan buah mannga dan pisang adalah sebagai berikut. Buah pisang memiliki batang yang lunak dan tumbuh hanya dalam waktu yang relatif singkat yaitu 6 bulan hingga 1 tahun. Pisang hidup dengan batang tunggal berlapis-lapis yang terdiri dari air dan serat, batangnya tunggal, berkembang biak dengan tunas, berdaun tunggal yang berukuran lebar dan panjang, berbuah hanya sekali disetiap tumbuhnya dan dapat berbuah setiap waktu tanpa mengenal musim. Sedangkan pohon mangga adalah kebalikan dari ciri dan sifat pohon pisang. Buah mangga memiliki batang pohon yang keras, kuat dan dapat hidup hingga puluhan tahun. Pohon mangga mampu berbuah hingga berulang kali, berkembang biak dengan biji, berdaun lebat disetiap rantingnya dengan ukuran kecil berbentuk bulat panjang, pohon mangga berbuah hanya pada musimnya saja, yaitu setahun sekali.

7. Eksposisi Proses
Eksposisi proses adalah ekspossi yang memberikan pennjelasan mengenai tahapan sebuah proses tindakan untuk melakukan sesuatu atau membuat sesuatu agar berhasil sesuai dengan harapan. Teks eksposisi proses juga disebut sebagai teks procedure. Teks ini berfungsi untuk memberikan panduan secara benar sesuai dengan urutan yang tepat dalam melakukan suatu tindakan sehingga meminimalisir kesalahan dan kegagalan. Teks seperti ini dapat kita jumpai pada buku petunjuk, resep makanan, dan lain-lain.
Contoh teks eksposisi proses
Cara Membuat Boneka dari Kain Perca yang Lucu dan Menggemaskan masFikr  Seni
Kain perca merupakan kain sisa yang biasanya sudah tidak dimanfaatkan dan akan dibuang. Tapi, dengan kreatifitas, kita bisa membuat kain perca menjadi sebuah boneka lho.Kalau kamu atau mungkin tetangga merupakan penjahit, pasti memiliki banyak kain perca. Nah, dengan kain perca itu, kamu bisa berkreasi menuangkan kreatifitas yang ada di kepala lho.Walaupun kelihatannya kain perca ini lusuh, tidak menarik dan banyak motif yang berbeda. Jika kita bisa memanfaatkannya dan menjadikannya sebuah kreasi unik, tentu akan terlihat sangat bagus dan memiliki nilai yang lebih. Kerajinan yang dibuat dari kain perca sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dibuat. Bahkan, kita bisa mengajak si kecil untuk ikut terlibat secara langsung dalam proses pembuatan kerajinan tangan boneka dari kain perca ini lho.Kamu tidak perlu memikirkan bagaimana membuatnya, apa saja alatnya, apa perlu pakai mesin jahit atau tidak. Tenang, tidak perlu menyerah dan putus asa karena kurangnya alat dan bahan.Membuat boneka dari kain perca tidak perlu alat-alat yang sulit kok. Kalau kamu tidak punya mesin jahit, menjahit menggunakan benang dan jarum saja juga bisa lho. Kain percanya bisa kita cari di tukang jahit yang ada di sekitar rumah kita. Nah, dari pada penasaran, berikut ini langkah yang bisa kamu ikuti untuk membuat boneka dari kain perca.
Boneka Dari Kain Perca
Pembuatan boneka dari bahan kain perca tentunya membutuhkan alat dan bahan. Siapkan terlebih dahulu alat dan bahan dibawah ini.
Alat Dan Bahan
Gunting
Sidol dan pensil
Gunting
Jarum jahit
Jarum pentul
Gambar boneka
Benang sulam
Kain perca
Manik-manik
Kancing baju
Isi boneka, bisa menggunakan dakron, kapas, atau potongan kecil kain perca
Cara Membuat Boneka Dari Kain Perca Sederhana
Berikut ini langkah-langkah untuk membuat boneka kain perca.

1. Membuat Pola Boneka
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuat pola boneka. Pilihlah bentuk boneka yang akan dibuat terlebih dahulu. Setelah itu, gambar di atas kertas mengikuti bentuk boneka secara garis besar saja.
2. Memotong Pola Boneka
Setelah pola selesai dibuat, lalu gunting kertas mengikuti gambar yang sudah ada. Usahakan memotongnya yang rapi agar boneka yang dibuat menjadi rapi juga.
3. Memindahkan Pola Ke Kain Perca
Pilihlah kain perca dengan berbagai macam warna yang kamu inginkan. Kemudian ambil pola yang sudah kamu buat di kertas, lalu tempelkan di atas kain dan gambar pola tersebut pada kain perca. Pola boneka yang akan dibuat pada kain perca bisa menggunakan pensil atau spidol.
4. Memotong Kain Perca
Setelah pola tercetak pada kain, langkah selanjutnya adalah memotong kain sesuai pola. Memotong pola ini harus hati-hati ya, sebisa mungkin ikuti gambar yang sudah ada.
Selain mengikuti pola, pemotongan kain harus dilebihkan 1-2 cm untuk memperkuat jahitan boneka nantinya. Jadi, kalau kamu membuat pola, usahakan jangan dekat-dekat jarak antar polanya ya.
5. Menjahit Kain Perca
Setelah kain perca menjadi beberapa pola yang sudah dibuat, langkah selanjutnya adalah menjahit. Proses menjaih ini sedikit rumit dan harus telaten.

Pertama, kamu harus mengambil pola yang bentuknya sama, lalu satukan. Nah, menyatukan kain percanya berseberangan ya, saling berhadapan kainnya.
Setelah itu jahit kain mengikuti pola yang sudah ada. Menjahit kain ini pada bagian dalam ya, jadi ketika sudah selesai dijahit nanti kainnya akan dibalik, dan jahitan akan berada di dalam boneka.
Sisakan juga sekitar 4-5 cm di samping tubuh boneka, jangan dijahit pada bagian ini. Sisa lubang yang belum dijahit ini nanti akan digunakan untuk memasukkan isi boneka. Selain itu, fungsi dari bagian yang belum dijahit adalah untuk membalik kain perca.
6. Mengisi Boneka
Setelah kain perca selesai dijahit, selanjutnya kita tinggal memasukkan isian boneka. Kamu bisa menggunakan potongan kecil kain perca, spons, dakron, bulu angsa, atau kapuk.
Masukkan bahan isi sedikit demi sedikit, sambil di dorong menggunakan alat, misalnya pensil. Fungsi dari pendorongan adalah agar boneka nantinya menjadi padat.
Setelah terisi penuh, tinggal jahit lubang yang kita gunakan untuk memasukkan isi. Pertama, lipat terlebih dahulu kain ke bagian dalam, lalu jahit yang rapi.
7. Membuat Hiasan
Hiasan boneka ini bisa bermacam-macam, kamu bisa membuat mata, hidung, atau telinga. Kalau bentuk bonekanya bukan boneka, kamu tinggal menyesuaikan saja.
Hiasan pada boneka ini bisa menggunakan kain perca yang sudah dipotong, pita, manik-manik, atau bisa juga menggunakan kancing baju. Kamu juga bisa menambahkan rambut menggunakan benang wol.
Untuk baju dari boneka, kamu bisa membuatnya dari kain perca juga lho. Jadi, semua bahan tentu akan mudah kamu dapatkan.
Nah, mudah bukan membuat boneka dari kain perca? Kamu bisa melihat beberapa contoh boneka yang sudah pernah dibuat di bawah ini.
                                                                                                            (dikutip dari masfikr.com)

8. Eksposisi informasi

Eksposisi informasi adalah teks eksposisi yang berisi tentang informasi yang ditujukan kepada pembaca. Teks ini merupakan teks yang dibuat untuk menyampaikan informasi baru yang bermanfaat bagi pembaca. Misalnya teks pengumunan, teks berita, dan teks instruksi khusus maupun umum dari atasan kepada bawahan dalam suatu instansi tertentu.

Contoh teks eksposisi informasi :

Pengumuman tentang Hari Sumpah Pemuda

Dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda, akan diadakan beberapa kegiatan. Berbagai acara yang akan diadakan mencerminkan ketangguhan pemuda Indonesia dalam menghadapi tangtangan zaman. Datang dan jadikanlah sejarah dengan mengunjungi Gedung Pemuda pada:

hari        : Senin
tanggal   : 28 Oktober 2007
waktu      : pukul 08.00 s.d. selesai
tempat     : Jl. Pemuda.

Untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mengingat pentingnya acara tersebut ajaklah generasi muda di sekolah kamu.

Hormat kami,


Panitia Peringatan Sumpah Pemuda







Semoga bermanfaat….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar