Teks Eksposisi, pengertian, jenis dan contoh-contohnya.
Kata eksposisi sendiri berasal dari bahasa Inggris
“Exposition”, yang artinya adalah membuka atau memulai. Tes eksposisi dapat
diartikan sebagai teks yang memberikan penjelasan dan pemaparan tentang suatu
hal ataupun keadaan kepada pembaca sehingga mudah untuk dipahami. Teks
eksposisi biasanya menggunakan bahasa yang baku sesuai dengan Ejaan yang
disempurnakan (EYD)dalam Kamus besar bahsa Indonesia (KKBI). Karena bahasanya
yang baku, maka teks eksposisi cenderung digunakan dalam teks formal yang
memberikan informasi, ilmu maupun
pengetahuan pada pembaca. Jadi, teks eksposisi atau paragraf eksposisi adalah
suatu paragraf yang isinya berupa ide, pendapat, buah pikiran, informasi atau
pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk memperluas wawasan pembaca.
Dalam suatu paragraf eksposisi, isinya merupakan suatu
penjelasan suatu hal kepada pembaca, akan tetapi tidak ada unsur paksaan pada
pembaca untuk mempercayai atau mengikuti isi dari karangan tersebut. Pada
intinya, paragraf eksposisi ini hanya sekedar untuk memberikan informasi
sehingga pengetahuan pembaca lebih luas. Karangan eksposisi memiliki sifat
ilmiah atau nonfiski. Di dalam karangan eksposisi, permasalahan utama yang
disampaikan adalah informasi. Sumber informasi karangan bisa didapatkan dari
hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.
Ciri Ciri Teks Eksposisi
Ciri-ciri karangan eksposisi antara lain adalah
a.
Berisi tentang penjelasan suatu hal yang
bersifat objektif.
b.
Memberikan informasi dan ilmu pengetahuan kepada
pembaca
c.
Menggunakan kalimat yang logis sesuai dengan
fakta yang akurat.
d.
Menggunakan bahasa baku dan mudah dipahami.
e.
Karangan ini bersifat obyektif berdasarkan
pengamatan dan observasi pengarang.
f.
Isinya dapat dipertanggungjawabkan.
g.
Berupa fakta bukan opini dari penulis
Struktur Teks Eksposisi :
a. Tesis
Tesis merupakan bagian pembuka
paragraf eksposisi. Pada bagian ini biasanya berisi kalimat-kalimat pengantar
untuk membahas topic yang akan diuraikan pada bagian penulisan beriktunya. Pembuka
teks informasi boleh menggunakan kalimat-kalimat yang ringan sehingga mampu
menggiring pembaca melanjutkan pada bagian isi dan penutup teks tersebut.
b. Argumentasi
Argumentasi berisi berbagai macam
pendapat yang memperkuat pernyataan dari penulis sebelumnya. Penulis boleh
menggunakan berbagai sumber untuk memperkuat pernyataannya. Biua diambil dari
berbagai literature seperti buku dan sumber lain yang terpercaya dari hasil
penelitian, maupun dari pendapat para pakar dibidangnya. Sehingga sumber-sumber
tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
c. Penegasan Kembali
Setelah diuraikan dalam argumentasi
mengenai suatu topik, maka perlu adanya penegasan kembali. Dengan penegasan
tersebut, pembaca benar-benar dapat memahami sepenuhnya isi/ informasi dari penulis.
Pada bagian ini juga dilengkapi dengan kesimpulan sebagai penutup sebuah teks.
Jenis Pola Pengembangan Paragraf
Eksposisi
Pola pengembangan paragraf
eksposisi meliputi : eksposisi definisi, eksposisi klasfikasi (pembagian),
eksposisi ilustrasi (contoh), eksposisi identifikasi, eksposisi analisis, eksposisi
informasi, eksposisi pertentangan dan eksposisi perbandingan. Berikut
penjelasannya :
1) Eksposisi definisi
Teknik definisi dalam hal ini
ialah teknik pola pengembangan eksposisi terhadap arti kata -kata. Beberapa
macam definisi yang dapat digunakan untuk mengembangkan karangan eksposisi
misalnya, sinonim, definisi nominal, definisi formal dan definisi luas.
Contoh teks eksposisi definisi :
Seni Rupa adalah suatu karya berupa gambar
maupun pola yang dituangkan pada sebuah media tertentu dari hasil kreatifitas
pikiran dan imajinasi baik fiktif maupun nonfiktif. Media yang digunakan berupa
benda mati maupun hidup, contoh media lukis yang umum adalah kertas, kanvas,
tembok, kulit, dan lain sebaginya. Seni rupa adalah sebuah karya seni yang
berfungsi untuk memberikan keindahan dan kenikmatan visual manusia. Dalam
cabang ilmu seni rupa terdapat seni rupa
kontemporer. Kontemporer berasal dari kata “Co” bersama dan “tempo” waktu dan
dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti “pada waktu yang sama”, “semasa”,”pada
masa kini”,”dewasa ini/kekinian”. Jadi seni rupa kontemporer ialah cabang seni
rupa yang terpengaruh oleh dampak modernisasi, tidak terikat oleh zaman
dan selalu mengikuti trend yang berlaku pada saat itu seiring berjalannya waktu.
(dikutiip
dari ilmuseni.com)
2) Eksposisi klasfikasi (pembagian)
Eksposisi klasifikasi ini berarti
teks yang memberikan penjelasan sutau hal yang dibagi-bagi menjadi beberapa
kelompok untuk mempermudah pemahaman pemabca. Pengelompokan suatu hal yang
bersifat majemuk, sehingga akan mudah untuk dijelaskan kepada pembaca. Pengelompokan
dapat dilakukan berdasarkan kesamaan ciri maupun jenis.
Contoh teks eksposisi
klasiifikasi adalah :
a. Kuliner Indonesia sangat lezat dan kaya
rasa. Setiap daerah memiliki aneka ragam kuliner kebanggaan yang disukai oleh
semua orang. Dari pulau Sumatra hingga papua memiliki aneka kuliner yang
menjadi primadona wisatawan. Kuliner
Indonesia dapat kita kelompokan menurut jenis bahannya, misalkan daging,
sayuran, buah-buahan, ikan dan lan-lain. Kelompok kuliner berbahan daging
contohnya adalah rendang, dendeng, semur, soto, bakso, sate, tongseng, gule,
kare, rawon, dan lain-lain. Kuliner berbahan sayuran contohnya : gado-gado,
pecel, karedok, asinan sayur, tumis, gudeg, dan lain-lain. Kuliner berbahan
bua-buahan contohnya : sop buah, asinan buah, rujak bebek, lotisan, kripik buah,
sari buah, dan lain-lain. Sedangkan kuliner berbahan dasar ikan contohnya :
ikan arsik, ikan cakalang, ikan pepes, ikan gule, ikan pesmol, ikan balado dan
lain sebagainya.
b. Pemerintah hendak memberikan bantuan
pembagunan kios atau bangunan kepada para korban kebakaran. Bantuan pembangunan
kios atau bangunan tersebut disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. Bagi
penguasaha yang kiosnya rusak ringan, bantuan yang diberikan sekitar 5 juta.
Pengusaha yang kiosnya rusak sedang, bantuan yang diberikan sekitar 10 juta.
Pengusaha yang kiosnya rusak berat, bantuan yang diberikan sekitar 20 juta.
Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh dinas perindustrian dan
perdagangan setempat dengan pengawasan dari pihak LSM.
c. Pendidikan formal di Indonesia kian beragam
jenis dan kelasnya. Baik dari pendidikan tingkat awal maupun tingkat akhir. Hal
ini ditandai dengan menjamurnya pendidikan formal yang diprakarsai pemerintah
maupun swasta. Untuk jenis pendidikan formal tingkat awal adalah taman
kanak-kanan yang dimodifikasi berbagai nama antara lain play group, kinder
garden, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan lain sebagainya. Pendidikan
tingkat dasar dan lanjutan mulai dimodifikasi dalam berbagai kelas antara lain
kelas internasional, nasional plus, nasional dan lain sebagainya. Untuk tingkat
pendidikan akhir juga makin banyak pilihan
jurusan pendidikan di perguruan tinggi.
3) Eksposisi ilustrasi (contoh)
Eksposisi ilustrasi ini adalah
teknik yang digunakan dengan menunjukkan contoh -contoh nyata, baik contoh
-contoh dalam pengertian yang konkret maupun contoh -contoh untuk menggambarkan
sesuatu yang abstrak.
Contoh eksposisi ilustrasi :
a. Sebetulnya, kondisi ekonomi Indonesia sudah relatif membaik.
Indikatornya bisa diamati dari beberapa aspek khusus. Misalnya, pada bidang
transportasi pribadi. Setiap hari kita dapat melihat banyak aneka kendaraan
melintas di jalan raya. Kendaraan ini pun juga kebanyakan adalah model keluaran
baru. Hal ini menandakan bahwa taraf hidup masyarakat mulai membaik. Indikator
lain, daya beli masyarakat akan berbagai kebutuhan hidup, sandang, pangan, dan
papan. Dalam hal papan misalnya ada banyak masyarakat yang mampu membangun tempat
tinggal permanen.
b. Kualitas pendidikan Indonesia tertinggal
bahkan jika dibandingkan dengan negara-negara yang lebih miskin. Tapi bagaimana
sistem pendidikan kita ketimbang jiran lain di ASEAN? Singapura,
dengan
skor 0,768, Singapura tidak hanya memiliki salah satu sistem pendidikan
berkualitas terbaik di ASEAN, tapi juga dunia. Saat ini negeri kepulauan
tersebut menempati posisi sembilan dalam Indeks Pendidikan UNESCO. Tahun 2013
silam tercatat hanya 1,3% murid sekolah yang gagal menuntaskan pendidikan. Brunei
Darussalam, dengan nilai Indeks Pendidikan alias EDI sebesar 0,692, Brunei
Darussalam menempati posisi 30 di dunia dan nomer dua di Asia Tenggara. Tidak
mengherankan, pasalnya pemerintah Brunei menanggung semua biaya pendidikan,
termasuk ongkos penginapan, makanan, buku dan transportasi. Malaysia
Dengan
tingkat literasi penduduk dewasa yang mencapai 94%, tidak heran jika Malaysia
mampu membukukan skor 0,671 di Indeks Pendidikan UNDP. Negeri jiran itu
menempati posisi 62 dalam daftar pendidikan terbaik di dunia dan ketiga di
ASEAN. Thailand adalah salah satu negara ASEAN yang memiliki anggaran
pendidikan tertinggi, yakni 7,6% dari Produk Domestik Brutto. Saat ini negeri
gajah putih itu menempati posisi 89 di dunia dengan skor EDI sebesar 0.608. Saat
ini Indonesia berada di posisi 108 di dunia dengan skor 0,603. Secara umum
kualitas pendidikan di tanah air berada di bawah Palestina, Samoa dan Mongolia.
Hanya sebanyak 44% penduduk menuntaskan pendidikan menengah. Sementara 11%
murid gagal menuntaskan pendidikan alias keluar dari sekolah.
(
dikutip dari .dw.com)
4) Eksposisi identifikasi
Eksposisi identifikasi adalah
sebuah teks eksposisi yang mengidentifikasi suatu hal secara detail baik
ciri-ciri fisik maupun nonfisik. Teks eksposisi identifikasi ini berfungsi
untuk menjelaskan secara mendetail suatu benda atau hal sehingga mudah untuk
dipahami pembaca.
Contoh eksposisi identifikasi
Remaja umumunya dapat diidentifikasikan
sebagai tumbuh kembang anak pada rentang usia 10 hingga 20 tahun. Pada masa
usia tersebut dapat dilihat berbagai perubahan pada fisik maupun karakter anak.
Ciri Fisik yang terjadi antara lain
adalah Laju perkembangan secara umum berlangsung pesat, Proporsi ukuran tinggi
dan berat badan sering- kali kurang seimbang, Munculnya ciri-ciri sekunder
(tumbul bulu pada pubic region, otot mengembang pada bagian – bagian tertentu),
disertai mulai aktifnya sekresi kelenjar jenis kelamin (menstruasi pada wanita
dan day dreaming pada laki-laki).
Sedangkan pada perkembangan
psikomotorik, pada anak usia remaja biasa ditandai dengan Ciri Psikomotor
sebagai berikut ini yaitu: Gerak –
gerik tampak canggung dan kurang terkoordinasikan, Aktif dalam berbagai jenis cabang permainan dan selalu mencoba
hal-hal baru. Selain ciri fisik dan psikomotorik, pada usia remaja juga
seringkali ditandai dengan perubahan Ciri Bahasa, yang diantaranya adalahh : Berkembangnya
penggunaan bahasa sandi dan mulai tertarik mempelajari bahasa asing, Menggemari
literatur yang bernafaskan dan mengandung segi erotik, fantastik dan estetik. Kecakapan
dasar intelektual menjalani laju perkembangan yang terpesat. Kecakapan dasar
khusus (bakat) mulai menujukkan kecenderungan-kecende- rungan yang lebih jelas.
Adapun perubahan Perilaku Sosial ditandai dengan ciri-ciri
sebagai berikut: Diawali dengan kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri
dan keinginan bergaul dengan banyak teman tetapi bersifat temporer. Adanya
kebergantungan yang kuat kepada kelompok sebaya disertai semangat konformitas
yang tinggi.
(dikutip
dari hisyamjayuz.blogspot.com)
5) Eksposisi analisis
Eksposisi analisis ini berkaitan
dengan cara memecahkan suatu pokok masalah. Suatu pokok masalah dijadikan kedalam
bagian -bagian yang logis. Macam teknik analisis dalam teks eksposisi ini juga
ada beberapa yakni, :analisis proses, analisis sebab -akibat, analisis bagian,
dan analisis fungsional.
Contoh teks ekspisisi analisis
adalah:
Kenakalan remaja di ibu kota sudah memasuki tahap yang sangat
mengawatirkan. Karena sudah berdampak pada hilangnya kesempatan masa depan yang
baik, bahkan hilangnya kesempatan hidup lebih lama. Berbagai macam upaya
pemerintah maupun swasta telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, namun
hingga saat ini masih terjadi banyak kasus kenakalan remaja yang muncul
dipermukaan. Sebut saja tentang tawuran yang kian marak terjadi dikalanagn
pelajar dari tingkat SMP, SMA hingga perguruan tinggi. Dampak buruk pergaulan
bebas dan juga penyelahgunaan obat-obatan terlarang dan berbagai kenakalan remaja
lainnya seperti bullying. Terdapat banyak factor yang menjadi pemicu kenakalan
remaja, baik secara internal maupun eksternal. Sebaiknya orangtua maupun
lingkungan harus berperan aktif terhadap gejala kenakalan remaja yang ada
dilingkkungan sekitar, agar tidak terjadi hal-hal yang buruk. Masyarakat
diharapkan lebih peka dan toleran terhadap perkembangan anak remaja. Bersikap
adil dan bijaksana terhadap remaja, memberikan banyak aktifitas positif dan
nasehat-nasehat yang bersifat membangun baik fisik maupun psikologis remaja. Serta
memberikan lebih banyak ruang kreatifitas remaja gar mampu menyalurkan bakat
dan minatnya secara tepat dan berguna bagi sesame. Hal ini diharapkan untuk
meminimalisir terjadinya kenakalan remaja.
6) Eksposisi perbandingan /Analogi
Eksposisi perbandingan adalah
uraian yang membandingkan antara satu
hal dengan hal yang lain. Perbandingan ini dapat dilakukan dengan menunjukkan
adanya persamaan -persamaan dan
perbedaan -perbedaan diantara keduanya.Teknik perbandingan dalam teks eksposisi
ini dapat dilakukan dengan 3 cara yakni perbandingan langsung, perbandingan
analogi dan perbandingan kemungkinan.
Eksposisi perbandingan ini, memiliki
beberapa tujuan, meliputi : Memperkenalkan suatu hal yang baru yang belum
pernah diketahui pembaca dengan cara membandingkannya dengan suatu hal yang
sudah diketahui. Memperkenalkan beberapa hal dengan menghubungkannya dengan
prinsip -prinsip umum yang berlaku secara bersama. Prinsip -prinsip umum ini
digunakan sebagai landasan untuk membandingkan hal -hal yang dianggap belum
diketahui oleh pembaca.Menggunakan prinsip -prinsip umum atau gagasan umum
dengan membandingkan hal -hal yang sudah diketahui oleh pembaca.
Contoh teks eksposisi
perbandingan :
Buah pisang dan buah manga adalah hasil
pertanian Indonesia yang digemari oleh banyak orang. Selain memiliki rasa yang
manis, kedua buah ini juga memiliiki kandungan gizi dan vitamin yang baik untuk
kebutuhan tubuh manusia. Ada beberapa persamaan dan perbedaan dari kedua buah
asli tropis ini. Persamaan dari buah ini adalah warna daging buahnya yang
cenderung kuning hingga orange, rasanya yang agak asam dan manis, keduanya juga
tumbuh subur di daerah beriklim tropis. Untuk perbedaan buah mannga dan pisang
adalah sebagai berikut. Buah pisang memiliki batang yang lunak dan tumbuh hanya
dalam waktu yang relatif singkat yaitu 6 bulan hingga 1 tahun. Pisang hidup
dengan batang tunggal berlapis-lapis yang terdiri dari air dan serat, batangnya
tunggal, berkembang biak dengan tunas, berdaun tunggal yang berukuran lebar dan
panjang, berbuah hanya sekali disetiap tumbuhnya dan dapat berbuah setiap waktu
tanpa mengenal musim. Sedangkan pohon mangga adalah kebalikan dari ciri dan
sifat pohon pisang. Buah mangga memiliki batang pohon yang keras, kuat dan dapat
hidup hingga puluhan tahun. Pohon mangga mampu berbuah hingga berulang kali,
berkembang biak dengan biji, berdaun lebat disetiap rantingnya dengan ukuran
kecil berbentuk bulat panjang, pohon mangga berbuah hanya pada musimnya saja,
yaitu setahun sekali.
7. Eksposisi Proses
Eksposisi proses adalah ekspossi yang
memberikan pennjelasan mengenai tahapan sebuah proses tindakan untuk melakukan
sesuatu atau membuat sesuatu agar berhasil sesuai dengan harapan. Teks eksposisi
proses juga disebut sebagai teks procedure. Teks ini berfungsi untuk memberikan
panduan secara benar sesuai dengan urutan yang tepat dalam melakukan suatu
tindakan sehingga meminimalisir kesalahan dan kegagalan. Teks seperti ini dapat
kita jumpai pada buku petunjuk, resep makanan, dan lain-lain.
Contoh teks eksposisi proses
Cara Membuat Boneka dari Kain Perca yang Lucu dan Menggemaskan
masFikr Seni
Kain perca merupakan kain sisa yang biasanya sudah tidak dimanfaatkan
dan akan dibuang. Tapi, dengan kreatifitas, kita bisa membuat kain perca menjadi
sebuah boneka lho.Kalau kamu atau mungkin tetangga merupakan penjahit, pasti
memiliki banyak kain perca. Nah, dengan kain perca itu, kamu bisa berkreasi
menuangkan kreatifitas yang ada di kepala lho.Walaupun kelihatannya kain perca
ini lusuh, tidak menarik dan banyak motif yang berbeda. Jika kita bisa
memanfaatkannya dan menjadikannya sebuah kreasi unik, tentu akan terlihat
sangat bagus dan memiliki nilai yang lebih. Kerajinan yang dibuat dari kain
perca sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dibuat. Bahkan, kita bisa mengajak
si kecil untuk ikut terlibat secara langsung dalam proses pembuatan kerajinan
tangan boneka dari kain perca ini lho.Kamu tidak perlu memikirkan bagaimana
membuatnya, apa saja alatnya, apa perlu pakai mesin jahit atau tidak. Tenang,
tidak perlu menyerah dan putus asa karena kurangnya alat dan bahan.Membuat
boneka dari kain perca tidak perlu alat-alat yang sulit kok. Kalau kamu tidak
punya mesin jahit, menjahit menggunakan benang dan jarum saja juga bisa lho.
Kain percanya bisa kita cari di tukang jahit yang ada di sekitar rumah kita. Nah,
dari pada penasaran, berikut ini langkah yang bisa kamu ikuti untuk membuat
boneka dari kain perca.
Boneka Dari Kain Perca
Pembuatan boneka dari bahan kain
perca tentunya membutuhkan alat dan bahan. Siapkan terlebih dahulu alat dan
bahan dibawah ini.
Alat Dan Bahan
Gunting
Sidol dan pensil
Gunting
Jarum jahit
Jarum pentul
Gambar boneka
Benang sulam
Kain perca
Manik-manik
Kancing baju
Isi boneka, bisa menggunakan
dakron, kapas, atau potongan kecil kain perca
Cara Membuat Boneka Dari Kain
Perca Sederhana
Berikut ini langkah-langkah untuk
membuat boneka kain perca.
1. Membuat Pola Boneka
Langkah pertama yang harus
dilakukan adalah membuat pola boneka. Pilihlah bentuk boneka yang akan dibuat
terlebih dahulu. Setelah itu, gambar di atas kertas mengikuti bentuk boneka
secara garis besar saja.
2. Memotong
Pola Boneka
Setelah pola selesai dibuat, lalu
gunting kertas mengikuti gambar yang sudah ada. Usahakan memotongnya yang rapi
agar boneka yang dibuat menjadi rapi juga.
3. Memindahkan
Pola Ke Kain Perca
Pilihlah kain perca dengan
berbagai macam warna yang kamu inginkan. Kemudian ambil pola yang sudah kamu
buat di kertas, lalu tempelkan di atas kain dan gambar pola tersebut pada kain
perca. Pola boneka yang akan dibuat pada kain perca bisa menggunakan pensil
atau spidol.
4. Memotong
Kain Perca
Setelah pola tercetak pada kain,
langkah selanjutnya adalah memotong kain sesuai pola. Memotong pola ini harus
hati-hati ya, sebisa mungkin ikuti gambar yang sudah ada.
Selain mengikuti pola, pemotongan
kain harus dilebihkan 1-2 cm untuk memperkuat jahitan boneka nantinya. Jadi,
kalau kamu membuat pola, usahakan jangan dekat-dekat jarak antar polanya ya.
5. Menjahit
Kain Perca
Setelah kain perca menjadi
beberapa pola yang sudah dibuat, langkah selanjutnya adalah menjahit. Proses
menjaih ini sedikit rumit dan harus telaten.
Pertama, kamu harus mengambil
pola yang bentuknya sama, lalu satukan. Nah, menyatukan kain percanya
berseberangan ya, saling berhadapan kainnya.
Setelah itu jahit kain mengikuti
pola yang sudah ada. Menjahit kain ini pada bagian dalam ya, jadi ketika sudah
selesai dijahit nanti kainnya akan dibalik, dan jahitan akan berada di dalam
boneka.
Sisakan juga sekitar 4-5 cm di
samping tubuh boneka, jangan dijahit pada bagian ini. Sisa lubang yang belum
dijahit ini nanti akan digunakan untuk memasukkan isi boneka. Selain itu,
fungsi dari bagian yang belum dijahit adalah untuk membalik kain perca.
6. Mengisi
Boneka
Setelah kain perca selesai
dijahit, selanjutnya kita tinggal memasukkan isian boneka. Kamu bisa
menggunakan potongan kecil kain perca, spons, dakron, bulu angsa, atau kapuk.
Masukkan bahan isi sedikit demi
sedikit, sambil di dorong menggunakan alat, misalnya pensil. Fungsi dari
pendorongan adalah agar boneka nantinya menjadi padat.
Setelah terisi penuh, tinggal
jahit lubang yang kita gunakan untuk memasukkan isi. Pertama, lipat terlebih
dahulu kain ke bagian dalam, lalu jahit yang rapi.
7. Membuat
Hiasan
Hiasan boneka ini bisa
bermacam-macam, kamu bisa membuat mata, hidung, atau telinga. Kalau bentuk
bonekanya bukan boneka, kamu tinggal menyesuaikan saja.
Hiasan pada boneka ini bisa
menggunakan kain perca yang sudah dipotong, pita, manik-manik, atau bisa juga
menggunakan kancing baju. Kamu juga bisa menambahkan rambut menggunakan benang
wol.
Untuk baju dari boneka, kamu bisa
membuatnya dari kain perca juga lho. Jadi, semua bahan tentu akan mudah kamu
dapatkan.
Nah, mudah bukan membuat boneka
dari kain perca? Kamu bisa melihat beberapa contoh boneka yang sudah pernah
dibuat di bawah ini.
(dikutip
dari masfikr.com)
8.
Eksposisi informasi
Eksposisi informasi adalah teks eksposisi yang berisi tentang informasi
yang ditujukan kepada pembaca. Teks ini merupakan teks yang dibuat untuk
menyampaikan informasi baru yang bermanfaat bagi pembaca. Misalnya teks
pengumunan, teks berita, dan teks instruksi khusus maupun umum dari atasan
kepada bawahan dalam suatu instansi tertentu.
Contoh teks eksposisi informasi :
Pengumuman tentang Hari Sumpah
Pemuda
Dalam rangka peringatan hari
Sumpah Pemuda, akan diadakan beberapa kegiatan. Berbagai acara yang akan
diadakan mencerminkan ketangguhan pemuda Indonesia dalam menghadapi tangtangan
zaman. Datang dan jadikanlah sejarah dengan mengunjungi Gedung Pemuda pada:
hari : Senin
tanggal : 28 Oktober 2007
waktu : pukul 08.00 s.d. selesai
tempat : Jl. Pemuda.
Untuk menumbuhkan rasa cinta
tanah air dan mengingat pentingnya acara tersebut ajaklah generasi muda di
sekolah kamu.
Hormat kami,
Panitia Peringatan Sumpah Pemuda
Semoga
bermanfaat….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar