Mau jadi guru? Kenapa
tidak?
Tips menjadi guru professional
Guru merupakan profesi yang sangat banyak digemari di
Indonesia.
Karena profesi guru, jam kerjanya
tidak sebanyak karyawan kantor atau perusahaan. Mereka bekerja selama
siswa-siswi belajar disekolah. Bahkan waktu luang sangat banyak. Biasanya guru
datang kesekolah sesuai dengan jadwal mengajar yang ditugaskan, selebihnya
waktu bebas. Artinya bisa digunakan untuk mengurus rumah dan keluarga (
khususnya untuk ibu-ibu ). Selebihnya bisa dimanfaatkan untuk usaha atau
bekerja paruh waktu ditempat yang berbeda.
Profesi guru juga ada gengsinya
lho. Di dalam masyarakat kita, profesi guru masih sangat dihargai. Masyarakat masih
mencintai dan menghormati setiap orang yang berprofesi guru. Sehingga meski
gaji kecil, profesi guru tidak pernah sepi peminat. Bahkan sangat banyak perguruan
tinggi dan universitas yang membuka fakutas ilmu pendidikan dan keguruan. Bahkan setiap tahunnya paling banyak
memperoleh mahasiswa baru jurusan keguruan dengan berbagai bidang studi.
Menjadi guru terkadang sulit dan melelahkan,
karena harus menghadapi menegement sekolah yang terkadang menyulitkan. Menghadapi
tuntutan kurikulum dari pemerintah yang selalu berubah-rubah. Dan menghadapi siswa-siswi
yang memiliki karakter dan latar belakang social yang beraneka ragam. Tapi jangan
kawatir… kalau sudah terbiasa maka mudah untuk menjalaninya.
Pekerjaan guru juga bisa menjadi
sarana untuk mnghibur diri, karena setiap hari bertemu dan belajar bersama
siswa dan siswi yang beraneka ragam karakter. Asalkan niat kita untuk mencerdaskan generasi
bangsa dan berfikir jernih. Gaji guru
memang tidak besar… ibarat kata nih… kerja sebulan gaji seminggu.. tapi ga usah
stress mikirin gaji.. ok? Kita mengajar dengan tulus dan ikhlas.. masalah
rejeki kita usaha dan doa, Allah yang mengatur jalannya … InshaAllah barokah.
Awal menjadi guru memang tidak
mudah… ada perasaan takut salah… atau grogi menghadapi siswa-siswi dikelas. Karena
semua siswa pasti melihat gerak dan memperhatikan ucapan kita. Terkadang ada
siswa-siswi yang kritis dan langsung mengungkapkannya. Santai aja… jangan panik
dan jangan tersinggung, apalagi marah. Mereka adalah siswa-siswi yang punya
potensial untuk belajar lebih baik. Jadikan sebagai motivasi diri untuk
memperbaiki kwalitas mengajar dan kwantitas pemahaman ilmu dalam menguasai
materi pelajaran.
Sebagi guru…. Sudah seharusnya
kita terus belajar dan berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Kita
tidak boleh monoton dengan cara-cara yang sudah biasa. Guru harus inovatif dan
kreatif dalam mengajar, agar siswa tidak mudah jenuh dan selalu bersemangat
memperhatikan dan mengikuti pelajaran hingga selesai.
Guru bukanlah dewa yang serba
tahu dan serba bisa… sebagai manusia sudah pasti tidak sempurna. Banyak kekurangan
dan kelemahannya. Jadi didepan siswa-siswi, kita harus berusaha memberikan yang
terbaik dan jujur. Karena kejujuran adalah hal yang harus kita contohkan. Misalnya
ada siswa atau siswi yang bertanya tentang sesuatu hal, dan ternyata kita belum
tahu jawabannya yang benar… maka jawablah dengan bijak bahwa nanti kita cari jawabannya
bersama-sama melalui buku atau intenet dengan informasi yang terpercaya. Sebagai
guru tidak perlu malu mengatakan hal yang sebenarnya, jika memang belum tahu
jawaban yang benar. Karena jika kita menjawab dengan ragu… maka anak akan
mengetahui dan apabila jawaban kita salah, mereka akan menyepelekan kita dan
menganggap kita tidak berkompetensi menjadi guru yang baik.
Sebagai guru harus menyenangkan
bagi seluruh siswa-siswi. Guru yang disenangi siswa-siswi harus mampu
memberikan perhatian yang seimbang terhadap seluruh muridnya, baik itu murid
yang aktif maupun pasif. Kita harus bisa bersikap adil untuk semua. Adil dalam
memberikan nilai hasil latihan, tugas dan ujian. Selain itu juga harus adil
dalam memberikan pujian dan hukuman terhadap seluruh siswa-siswi yang ada.
Dalam berinteraksi dengan
siswa-siswi maka guru harus dapat menempatkan diri sesuai dengan situasi dan
kondisii. Guru harus bisa multi interaksi dengan siswa-siswi selama tidak
melanggar etika dan susila. Kita bisa menjadi guru mereka, bisa menjadi
orangtua mereka dan bisa menjadi teman mereka. Guru harus berinteraksi dengan
siswa-siswi dalam lingkungan sekolah maupun diluar sekolah guna menjalin
hubungan yang baik. Guru juga harus bersosialisasi dengan seluruh warga disekolah
agar tercipta susana yang menyenangkan dalam lingkungan belajar.
Guru harus gemar membaca dan
menulis untuk menambah ilmu pengetahuan dan meningkatkan daya kreativitas. Bacaan
yang mendukung untuk tugas dan profesi guru tentu saja sangat banyak dan mudah
kita peroleh, baik dari perpustakaan, media online maupun dari buku cetak yang
dijual bebas di took buku. Sebagai bahan materi pelajaran sudah seharusnya kita
pelajari sebelum kita mulai masuk kedalam kelas untuk mengajar. Hal ini akan
memudahkan kita menyampaikan materi kepada murid dan lebih terarah dalam proses
belajar mengajar.
Guru harus bersikap tegas dan
tidak meremehkan siswa-siswi disekolah. Sebagai guru kita harus punya sifat
penyayang dan sabar dalam menghadapi segala situasi dan kondisi dalam proses
belajar mengajar. Harus bisa tersenyum meski sedang kesal. Guru bukanlah robot
yang hanya menyampaikan materi pelajaran (mengajar), tapi harus bisa mendidik
siswa-siswi agar menjadi lebih baik akhlak dan budi pekertinya. Istilah jawa “
guru: digugu dan ditiru” adalah sebuah nasehat yang harus kita ingat. Karena guru
adalah tauladan bagi siswa-siswinya disekolah. Jadi berikanlah contoh dan
tauladan perilaku yang baik untuk siswa-siswi disekolah. Seperti cara
berbicara, bersikap dan bertindak. Gunakanlah tutur kata yang sopan dan bahasa
yang baik. Berperilakulah yang baik dan wajar serta berpenampilan yang sopan
dan sederhana. Karena hal-hal yang berlebihan itu tidak baik.
Demikian tips dari saya…. Semoga bermanfaat….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar