Kamis, 13 September 2018

Tips menjadi guru professional


Mau jadi guru? Kenapa tidak?
Tips menjadi guru professional
Guru merupakan profesi yang sangat banyak digemari di Indonesia.
Karena profesi guru, jam kerjanya tidak sebanyak karyawan kantor atau perusahaan. Mereka bekerja selama siswa-siswi belajar disekolah. Bahkan waktu luang sangat banyak. Biasanya guru datang kesekolah sesuai dengan jadwal mengajar yang ditugaskan, selebihnya waktu bebas. Artinya bisa digunakan untuk mengurus rumah dan keluarga ( khususnya untuk ibu-ibu ). Selebihnya bisa dimanfaatkan untuk usaha atau bekerja paruh waktu ditempat yang berbeda.
Profesi guru juga ada gengsinya lho. Di dalam masyarakat kita, profesi guru masih sangat dihargai. Masyarakat masih mencintai dan menghormati setiap orang yang berprofesi guru. Sehingga meski gaji kecil, profesi guru tidak pernah sepi peminat. Bahkan sangat banyak perguruan tinggi dan universitas yang membuka fakutas ilmu pendidikan dan keguruan.  Bahkan setiap tahunnya paling banyak memperoleh mahasiswa baru jurusan keguruan dengan berbagai bidang studi.
Menjadi guru terkadang sulit dan melelahkan, karena harus menghadapi menegement sekolah yang terkadang menyulitkan. Menghadapi tuntutan kurikulum dari pemerintah yang selalu berubah-rubah. Dan menghadapi siswa-siswi yang memiliki karakter dan latar belakang social yang beraneka ragam. Tapi jangan kawatir… kalau sudah terbiasa maka mudah untuk menjalaninya.
Pekerjaan guru juga bisa menjadi sarana untuk mnghibur diri, karena setiap hari bertemu dan belajar bersama siswa dan siswi yang beraneka ragam karakter.  Asalkan niat kita untuk mencerdaskan generasi bangsa dan berfikir jernih.  Gaji guru memang tidak besar… ibarat kata nih… kerja sebulan gaji seminggu.. tapi ga usah stress mikirin gaji.. ok? Kita mengajar dengan tulus dan ikhlas.. masalah rejeki kita usaha dan doa, Allah yang mengatur jalannya … InshaAllah barokah.
Awal menjadi guru memang tidak mudah… ada perasaan takut salah… atau grogi menghadapi siswa-siswi dikelas. Karena semua siswa pasti melihat gerak dan memperhatikan ucapan kita. Terkadang ada siswa-siswi yang kritis dan langsung mengungkapkannya. Santai aja… jangan panik dan jangan tersinggung, apalagi marah. Mereka adalah siswa-siswi yang punya potensial untuk belajar lebih baik. Jadikan sebagai motivasi diri untuk memperbaiki kwalitas mengajar dan kwantitas pemahaman ilmu dalam menguasai materi pelajaran.
Sebagi guru…. Sudah seharusnya kita terus belajar dan berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Kita tidak boleh monoton dengan cara-cara yang sudah biasa. Guru harus inovatif dan kreatif dalam mengajar, agar siswa tidak mudah jenuh dan selalu bersemangat memperhatikan dan mengikuti pelajaran hingga selesai.
Guru bukanlah dewa yang serba tahu dan serba bisa… sebagai manusia sudah pasti tidak sempurna. Banyak kekurangan dan kelemahannya. Jadi didepan siswa-siswi, kita harus berusaha memberikan yang terbaik dan jujur. Karena kejujuran adalah hal yang harus kita contohkan. Misalnya ada siswa atau siswi yang bertanya tentang sesuatu hal, dan ternyata kita belum tahu jawabannya yang benar… maka jawablah dengan bijak bahwa nanti kita cari jawabannya bersama-sama melalui buku atau intenet dengan informasi yang terpercaya. Sebagai guru tidak perlu malu mengatakan hal yang sebenarnya, jika memang belum tahu jawaban yang benar. Karena jika kita menjawab dengan ragu… maka anak akan mengetahui dan apabila jawaban kita salah, mereka akan menyepelekan kita dan menganggap kita tidak berkompetensi menjadi guru yang baik.
Sebagai guru harus menyenangkan bagi seluruh siswa-siswi. Guru yang disenangi siswa-siswi harus mampu memberikan perhatian yang seimbang terhadap seluruh muridnya, baik itu murid yang aktif maupun pasif. Kita harus bisa bersikap adil untuk semua. Adil dalam memberikan nilai hasil latihan, tugas dan ujian. Selain itu juga harus adil dalam memberikan pujian dan hukuman terhadap seluruh siswa-siswi yang ada.
Dalam berinteraksi dengan siswa-siswi maka guru harus dapat menempatkan diri sesuai dengan situasi dan kondisii. Guru harus bisa multi interaksi dengan siswa-siswi selama tidak melanggar etika dan susila. Kita bisa menjadi guru mereka, bisa menjadi orangtua mereka dan bisa menjadi teman mereka. Guru harus berinteraksi dengan siswa-siswi dalam lingkungan sekolah maupun diluar sekolah guna menjalin hubungan yang baik. Guru juga harus bersosialisasi dengan seluruh warga disekolah agar tercipta susana yang menyenangkan dalam lingkungan belajar.
Guru harus gemar membaca dan menulis untuk menambah ilmu pengetahuan dan meningkatkan daya kreativitas. Bacaan yang mendukung untuk tugas dan profesi guru tentu saja sangat banyak dan mudah kita peroleh, baik dari perpustakaan, media online maupun dari buku cetak yang dijual bebas di took buku. Sebagai bahan materi pelajaran sudah seharusnya kita pelajari sebelum kita mulai masuk kedalam kelas untuk mengajar. Hal ini akan memudahkan kita menyampaikan materi kepada murid dan lebih terarah dalam proses belajar mengajar.
Guru harus bersikap tegas dan tidak meremehkan siswa-siswi disekolah. Sebagai guru kita harus punya sifat penyayang dan sabar dalam menghadapi segala situasi dan kondisi dalam proses belajar mengajar. Harus bisa tersenyum meski sedang kesal. Guru bukanlah robot yang hanya menyampaikan materi pelajaran (mengajar), tapi harus bisa mendidik siswa-siswi agar menjadi lebih baik akhlak dan budi pekertinya. Istilah jawa “ guru: digugu dan ditiru” adalah sebuah nasehat yang harus kita ingat. Karena guru adalah tauladan bagi siswa-siswinya disekolah. Jadi berikanlah contoh dan tauladan perilaku yang baik untuk siswa-siswi disekolah. Seperti cara berbicara, bersikap dan bertindak. Gunakanlah tutur kata yang sopan dan bahasa yang baik. Berperilakulah yang baik dan wajar serta berpenampilan yang sopan dan sederhana. Karena hal-hal yang berlebihan itu tidak baik.
Demikian tips dari saya…. Semoga bermanfaat….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar