Kamis, 11 Oktober 2018

Kata Berimbuhan, pengertian, fungsi, dan macam-macamnya


Kata Berimbuhan

Kata berimbuhan adalah kata dasar yang mendapat imbuhan berupa awalan (Prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), dan awalan-akhiran (konfiks). Dengan penambahan ibuhan, maka kata dasar tersebut akan memiliki arti atau maksut yang berbeda.
Imbuhan yang merupakan serapan dari bahasa asing, yaitu: -i ; -man ; -wan ; -wati ; -iyah ; - is ; -sasi ; -isme.
Imbuhan tersebut di antaranya sebagai berikut:
·         Dari bahasa Arab: -ah, -i. Fungsinya sebagai pembentuk atau penanda kata sifat. Contoh: manusiawi, alamiah, alami.
·         Dari bahasa Sanskerta: -man, -wan, -wati. Fungsinya sebagai pembentuk kata benda. Contoh: budiman, wartawan, pragawati.
·         Dari bahasa Inggris: -an, -en, -is, -if, -al. Fungsinya sebagai pembentuk kata sifat. Contoh: imigran, presiden, egois, deskriptif, formal.

Fungsi Imbuhan

Pemakaian imbuhan dapat mengubah kelas kata. Kata benda misalnya, setelah diberi imbuhan bisa menjadi kata kerja, kata sifat, atau kata lainnya.
Contoh:
·         Membentuk kata benda, yakni peN-, pe-, per-, ke-, -isme, -wan, -sasi, -tas, peN-an, pe-an, per-an, dan ke-an. Contoh: pelaut, penyapu, wartawan, dll.
·         Membentuk kata kerja, yakni me-, ber-, per-, ter-, di, -kan, ter-kan, dan di-i. Contohnya: melaut berlayar, terlihat diminum, bawakan, lempari, menaiki.
·         Membentuk kata sifat, yakni –I, -wi, -iah, dan –is. Contohnya: manusiawi, duniawi, ilmiah, agamis.
·         Membentuk kata bilangan yakni se- dan ke-. Contohnya: sepuluh dan kedua.
·         Membentuk kata keterangan, se-nya ; -nya ; -an, Contoh: sepertinya, habis-habisan, seindah-indahnya, dll.

(dikutip dari : id.wikipedia.org)

Macam-Macam Imbuhan
Kata berimbuhan dibagi menjadi 4 macam, yaitu awalan (Prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), dan awalan-akhiran (konfiks).
1. Awalan (Prefiks)
Prefiks adalah imbuhan diawal kata dasar. Contoh awalan (prefiks) adalah: me-, ber-, ke-, di-, pe-, dan ter-
Contoh : memasak, berolag-raga, didapur, pendatang, tergoda.
Me-
Awalan me- bisa berubah menjadi beberapa macam bentuk diantaranya adalah men-, meng-, meny-, mem-, dan menge-. Perubahan-perubahan tersebut tergantung dengan kata dasarnya dan makna yang akan dibentuk. Di bawah ini adalah makna-makna dari imbuhan me-:
Menyatakan suatu perbuatan aktif: mengambil, menyiram, mengesampingkan, mempertahankan.
Ber-
Awalan ber- mempunyai beberapa macam perubahan yaitu bel- dan ber-. Perubahan-perubahan tersebut tergantung dengan kata dasarnya. Aturan perubahan imbuhan ber- adalah sebagai berikut:
Jika kata dasar diawali dengan huruf r atau er, maka menjadi be-
contoh: ber- + riak = beriak, ber- + rekreasi = berekreasi
Jika kata dasarnya ajar, maka imbuhannya berubah menjadi bel-
contoh: ber + ajar = belajar
Imbuhan ber- memiliki beberapa macam makna yaitu:
-      Menyatakan kepunyaan : Beranak, berotot, beruang
-      Menyatakan penggunaan : Bersepeda, bermotor
-      Menyatakan kegiatan : bertelur, berkarya, bekerja
-      Menyatakan jumlah : Berdua, bertiga
-      Menyatakan suasana hati: bersedih, berbahagia, dan lain-lain.
Ke-
Awalan ke- tidak memiliki bentuk perubahan khusus, tetapi memiliki makna sebagai berikut:
Menyatakan urutan : kesatu, kedua, ketiga, dst.
Di-
Imbuhan di- adalah kebalikan dari imbuhan me- yang membentuk kata dasar bermakna pasif.
Contoh: di + siram = disiram, dilihat, dipukul
Ter-
Imbuhan ter- sama dengan imbuhan di- yang membentuk kata kerja pasif. Namun, imbuhan ter- cenderung menyatakan perbuatan yang tidak disengaja. Selain kata kerja pasif, imbuhan ter- juga memiliki makna sebagai berikut:
Contoh:
-      Menyatakan sifat: Terpandai, terbaik, terhebat
-      Menyatakan ketidaksengajaan: Terbawa, tertinggal
-      Menyatakan keadaan telah: tertutup, terbuka, terkunci
-      Menyatakan kegiatan tibaa-tiba: tertawa, terjatuh
Pe-
Awalan pe- memiliki macam-macam perubahan bentuk seperti yang terjadi pada awalan me- yaitu: peng-, penye-, per-. Makna dari Imbuhan pe- adalah sebagai berikut:
-      Menyatakan pelaku, penyebab: pembaca, penulis, pengajar, pemanis, pemutih
-      Menyatakan pekerjaan: perpanjang, perlambat, percantik
-      Menyatakan alat: penghapus, penggaris, pengasah
-      Menyatakan sifat: pemalu, pemaaf
Se-
-      Imbuhan se- membentuk kata dasar memiliki makna antar lain:
-      Menyatakan satu: selembar, sepotong, sebiji
-      Menyatakan keseluruhan: sekelas, sekampung, sekota
-      Menyatakan sifat: sepandai, secantik, sebesar

2. Sisipan (infiks)
Sisipan adalah imbuhan yang diletakan di tengah-tengah kata dasar. Bentuk-bentuk sisipan antara lain –el-, -em-, dan –er-.
Contoh: -em- + getar = gemetar, -el- + tali = temai
-      Imbuhan infiks membentuk kata dasar yang memiliki makna sebagai berikut:
-      Menyatakan intensitas dan jumlah: gemetar, gemerincing, temali
-      Menyatakan sifat: temurun, telunjuk, gelembung, gemetar


3. Akhiran (sufiks)
Akhiran sufiks adalah imbuhan yang diletakan pada akhir kata dasar. Ada beberapa macam bentuk imbuhan sufiks, diantaranya adalah –kan, -I, -an, -kah, -tah, dan –pun.
-kan
Imbuhan kan memberikan kata dasar memiliki makna sebagai berikut:
Menyatakan perintah: Dengarkan, ambilkan, pejamkan
-I
Akhiran –I membetuk kata dasar menjadi kata yang bermakna sebagai berikut:
Menyatakan perintah: turuti, kuliti, gelitiki
-an
Akhiran –an membentuk kalimat menjadi bermakna sebagai berikut:
-      Menyatakan tempat: lapangan, kubangan, pangkalan
-      Menyatakan alat: timbangan, garisan
-      Menyatakan suatu hal atau objek tertentu: gambaran, lukisan, lamaran, didikan
-      Menyatakan keseluruhan: lautan
-      Menyatakan bagian: satuan, kiloan, tahunan, mingguan
-      Menyatakan kemiripan: mobil-mobilan, kuda-kudaan
-kah, -tah
Akhiran –kah dan -tah membentuk kata dasar sehingga memiliki makna:
-      Menyatakan penegasan dalam pertanyaan: bukankah, sulitkah, mudahkah, iyatah, rugitah, panjangtah

-pun
Akhiran –pun membentuk kata dasar yang bermakna:
Memiliki makna seperti “juga”: merekapun, diapun, sayapun

4. Awalan-akhiran (Konfiks)
Konfliks adalah imbuhan yang diletakan pada bagian awal dan akhir kata. Imbuhan-imbuhan konfiks diantaranya adalah me-kan, pe-an, ber-an, se-nya.
Me-kan, Me-i
-      Imbuhan me-kan bisa berubah menjadi memper-kan, menye-kan. Imbuhan-imbuhan tersebut memiliki makna sebagai berikut:
-      Menyatakan kegiatan aktif: mengirimkan, memantulkan, menggembirakan, menelatarkan, mengirimi, meyambangi, dll.
Di-kan, Di-i
Imbuhan di-kan dan di-i memiliki makna yang sama dengan imbuhan me-kan, tetapi imbuhan ini membentuk kata kerja pasif.
Contoh: Dikirimkan, dipantulkan, digembirakan, ditelantarkan, dikirimi, dilempari, dll.
Pe-an
-      Imbuhan pe-an membentuk kata dasar sehingga memiliki makna sebagai berikut:
-      Menyatakan suatu hal atau perbuatan: pendidikan, pengangguran, perampokan, pemeriksaan.
-      Menyatakan suatu proses: Pendaftaran, pembentukan, pembuatan.
-      Menyatakan tempat: penampungan, pemandian, pegunungan.

Se-nya
-      Imbuhan se-nya membentuk kata dasar sehingga memiliki makna sebagai berikut:
-      Menyatakan tingkatan atau pengulangan: Sebaik-baiknya, sebagus-bagusnya, secantik-cantiknya.
(dikutip dari www.kelasindonesia.com)

1 komentar: