Rabu, 03 Oktober 2018

Menulis naskah Drama pendek


MENULIS NASKAH DRAMA
Menulis sekenario drama adalah menuliskan alur peristiwa suatu adegan demi adegan dalam bentuk prolog, monolog maupun dialog. Seperti hal sebuah kisah cerita, dalam menulis teks drama harus disertai dengan penjelasan lattar/setting. Selain lattar juga harus dijelaskan mengenai tokoh dan penokohannya, baik secara tersurat maupun tersirat. Dalam teks drama juga terdapat alur dari awal hingga akhir cerita melalui setting adegan demi adegan. Alur tersebut antara lain perkenalan, muncul masalah, masalah makin kompleks, puncak masalah, masalah mulai reda dan penyelesaian masalah.
Langkah menulis teks drama adalah :
1. Menentukan Konflik
Konflik dapat ditemukan dari kejadian-kejadian nyata dilingkungan sekitar maupun dari media-media. Selain tu juga dapaat mengambil konflik yang pernah kita alami.
2. Menyusun Urutan Peristiwa untuk Satu Babak
buatlah urutan konflik dalam sebuah alur cerita singkat.  Buatlah nama tokoh-tokoh dengan karakternya yang sesuai dengan konflik dalam cerita tersebut
3. Menulis dialog darma dari pengamatan peristiwa dalam Gambar
menulis drama dapat dimulai dari imajinasi setelah mengamati sebuah peristiwa dalam gambar
4. Menulis dan Menyunting Naskah Drama
Tulislah rangkaian cerita dan susunlah sebuah naskah drama berdasarkan rangkaian cerita yang kamu buat!
Hal-hal harus terdapat dalam naskah drama antara lain :  
1.    Adanya keunikan konflik yang diangkat dalam naskah drama,
2.    Ada kelogisan penyelesaian konflik,
3.    Ada kesesuaian dialog dengan rangkaian peristiwa yang digambarkan,
4.    Ada kejelasan isi dialog,
5.    Ada kejelasan narasi (penjelasan) sehingga mudah dipentaskan.
Contoh Naskah Drama Komedi Lima Orang
Siang itu lima sekawan yakni Danu, Dina, Dita, Didi, dan Dadang sepakat untuk mengerjakan tugas sepulang sekolah bersama.
Dita : Nanti kita kerjakan tugas di tempat biasa ya teman-teman.
Didi : Di balai desa atau di rumah Danu?
Dita : Di balai desa saja.
Dina : Baiklah teman-teman, kalau begitu saya pulang ganti baju dan makan dulu baru saya ke balai desa.
Setelah mereka semua pulang ke rumah masing-masing dan jam menunjukkan pukul empat sore, Dina, Dita, dan Didi segera berangkat menuju balai desa. Hanya Danu yang tidak berangkat karena sepulang sekolah ia tertidur pulas dan lupa jika sudah sepakat mengerjakan tugas.

*Di balai desa*
Didi    : Danu mana ya? Sudah hampir jam lima dia tak kunjung datang.
Dina   : Jangan-jangan dia lupa jika sekarang kita akan mengerjakan tugas?
Dita    : Atau mungkin dia mengira kalau kita akan mengerjakan tugas di rumahnya. Sebaiknya kita ke rumahnya mungkin dia sudah menunggu kita.
Dadang: Mungkin dia ada urusan tetapi lupa memberitahu kita. Kita tunggu saja disini sembari menyelesaikan separuh tugas.
Mereka berempat mengerjakan tugas bersama terlebih dahulu sembari menunggu kedatangan Danu. Setelah jam tangan Dadang menunjukkan angka pukul 5:30 sore, terlihat dari jauh anak laki-laki terengah-engah berlari membawa tas.


Didi              : Tuh kan, Danu baru kemari.
Dina             : Eh.. iya. Tetapi kenapa dia berlari seperti dikejar hantu dan memakai seragam sekolah?
Danu            : Teman-teman? Sedang apa kalian sepagi ini di balai desa? Apa kalian tidak takut terlambat kesekolah?

Seketika Dita, Dina, Didi dan Dadang tertawa terbahak-bahak.

Dita    : Ini masih sore, Danu. Pasti kamu baru bangun tidur kan?
Dina   : Makanya Dan, kita dilarang tidur sampai hampir petang.

Wajah Danu memerah disertai rasa malu dan menyesal.
(dikutip dari http://thegorbalsla.com)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar