Kamis, 11 Oktober 2018

Pengertian kalimat dan jenis-jenisnya.


Kalimat
Kalimat adalah gabungan dua kata atau lebih yang memiliki makna dan tujuan untuk menyampaikan pesan.
Kalimat adalah  satuan terkecil bahasa yang mengungkapkan pikiran secara utuh secara kebahasaan.
Kridalaksana mengungkapkan bahwa kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, serta actual dan potensial terdiri dari klausa.
Menurut Kokt Cook kalimat adalah satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri sendiri-sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri dari klausa.

Unsur-Unsur Kalimat
Unsur-unsur pembangun kalimat meliputi : kata, frasa, dan klausa.
1.    Kata
Kata adalah : satuan terkecil dalam kalimat secara gramatikal.
Kata dapat berdiri sendiri, maupun bergabung dengan kata-kata lain untuk membangun struktur kalimat.
2.    Frasa
Frasa adalah : gabungan dua kata atau lebih yang tidak berciri klausa, atau tidak memiliki ciri predikat di dalamnya.
3.    Klausa
Menurut Cook, klausa merupakan kelompok kata yang hanya mengandung satu predikat.
Dola mendefinisikan klausa sebagai satuan gramatikal yang disusun oleh kata atau frasa yang sedikitnya minimal satu predikat.
Contoh pembentukan kalimat :
Rumah                                                (kata)
Rumah mewah                                    (frasa)
Pejabat memiliki rumah meawah              (kalimat)

Unsur-unsur kalimat , antara lain :
1.   Subjek
Subjek adalah bagian awal yang menjadi pelaku dalam kalimat.  Subjek merupakan nomina (kata benda) atau persona (kata ganti orang).
Contoh :
a.    Dona sedang menyiram bunga kesayangannya.
b.    Kereta hari ini terlambat sekitar 15 menit.
c.    Pencuri sepeda motor itu akhrnya tertangkap.
2.   Predikat
Predikat adalah bagian kalimat yang menyatakan tindakan atau kejadian pada subyek. Predikat berfungsi untuk menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana.
Contoh :
a.    Bidan sedang memeriksa ibu hamil diklini Bunda.
b.    Kereta sedang melaju kencang saat huan turun.
c.    Pramugari sedang menyajikan makanan kepada penumpang.
3.   Obyek
Obyek adalah bagian yang menjadi sasaran tindakan dari subyek. Suatu objek dapat berubah kedudukannya menjadi suatu subjek, jika kalimat tersebut dirubah dari kalimat aktif menjadi kalimat pasif.
Contoh :
a.    Dinda sedang menulis surat lamaran ke perusahaan asing.
b.    Ibu menjahit baju untuk adik
c.    Reni membawa kue ulang tahun.
4.   Keterangan
Keterangan adalah bagian pejelas dari sebuah kalimat yang berada diakhir, yaitu penjelasan waktu, tempat, tujuan, cara dan lain sebagainya.
Contoh :
a.    Keterangan waktu
Ayah berangkat kekantor setiap pagi
b.    Keteraangan tempat
Budi bermain bola di lapangan desa Sumber Rejo
c.    Keterangan cara
Linda membuat boneka panda dengan menyulam benang woll,
d.    Keterangan tujuan
Rendi menyiram Sawo agar tumbuh subur.

Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Pengucapannya

a. Kalimat Langsung
              Kalimat langsung adalah : kalmat yang diucapkan langsung oleh seseorang atau kelompok tanpa perantara.  Dalam teks, dalam menyampaikan kalimat langsung ditandai dengan tanda kutip/petikdua sebelum dan sesudahnya.
Contoh :
a.    “Roni pandai bermain gitar”. Ucap Dirga.
b.    “Tolong buatkan kopi hitam, Bu”. Kata Ayah kepada Ibu.
c.    “Maaf kita lanjutkan besok saja, karena aku sedang sibuk hari ini”. Ujar Rio mengakhiri perdebatan kami.

b.   Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah  kalimat yang disaorang kedua kepada orang ketiga.
Contoh :
a.    Menurut Ayah, sebaiknya kita melanjutkan sekolah ke Universitas Negeri saja.
b.    Ibu berpesan agar kakak berhati-hati disana.
c.    Tedi mengatakan, bahwa hari ini tidak jadi berangkat ke Padang.

Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Frasanya (Struktur Gramatical)

Kalimat tunggal madalah kalimat terdiri dari satu klausa dan tidak menggunakan kata penghubung.
-      Subjek (S) + Predikat (P) : Kata Benda (KB) + Kata Kerja (KK), Kata Benda + Kata Sifat (KS), Kata Benda + Kata Bilangan (KBil)
-      S + P + Keterangan (K): KB + KK +(Konjungsi + Kata Benda)
-      S + P + Pelengkap (Pel) : KB1 + KK + KB2
-      S + P + O : KB1 + KK + KB2
-      S + P + O + K : KB1 + KK + KB2 +(Konjungsi + KB3)
-      S + P + O + Pel : KB1 + KK + KB2 + KB3
Kalimat tunggal berdasarkan jenis predikat yang digunakan, dibagi menjadi dua yakni kalimat nomina dan kalimat verbal.
a.   Kalimat tunggal Nomina
Kalimat nomina adalah kalimat yang menggunakan kata nomina (kata benda) sebagi predikat
Contoh :
1.    Laron mengandung protein.
2.    Buah bermanfaat untuk kesehatan.
b.   Kalimat tunggal Verba
Kalimat tunggal verba meradalah kalimat yang menggunakan kata verba (kata kerja) sebagai predikat.
Contoh :
1.    Petani menyemai padi disawah.
2.    Ayah membaca buku.

B. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih klausa. Kalimat majemuk seringkali terdiri dari induk kalimat dan  anak kalimat yang dihubungkan dengan kata sambung (konjungsi). Kalimat majemuk terbagi menjadi 4, yaitu :
1. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang hubungan antara unsur-unsurnya bersifat sederajat atau setara. Kalimat majemuk setara ini tidak memiliki anak kalimat. Kalimat majemuk setara dicirikan dengan adanya kata penghubung dan, lalu, atau, kemudian, namun, tetapi, sedangkan, dan melainkan.
Contoh :
a.    Aku dan temanku sedang berdiskusi menyelesaikan tugas bahasa Indonesia
b.    Kamu bisa memilih sekolah SMK atau SMA yang terbaik di Surabaya.
c.    Ibu belanja sayuran di pasar, kemudian memasak hingga selesai untuk makan siang kami.
d.    Aku senang dengan suasana pantai yang indah dan damai, namun letaknya sangat jauh dari tempat tinggalku.
2. Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan sebenarnya berasal dari kalimat majemuk setara yang dirapatkan bagian-bagiannya karena frasa/kata-kata dalam kalimat itu menduduki posisi yang sama. Bagian yang dirapatkan bisa subjek atau predikat. Perapatannya didapat dengan cara menghilangkan unsur-unsur yang sama.
Contoh :
a.   Kalimat majemuk subyek
-          Ibu menyulam taplak meja dengan gamkar kelinci.
-          Ani menyulan taplak meja dengan gamkar kelinci.
Digabungkan menjadi, = ibu dan Ani menyulam banjo adik dengan gambar bunga,
b.   Kalimat majemuk predikat
-          Ayah sedang membaca Koran diteras
-          Kakak sedang membaca Koran diteras
Jia digabung menjadi : Ayah dan Kakak sedang membaca Koran diteras.
c.    Kalimat majemuk obyek
- tina mengerjakan tugas bahasa Indonesia secara kelompok
 - Neta menmgerjakan tugas bahasa Indonesia secara mandiri
Digabungkan menjadi: Tina mengerjakan tugs bahasa Indonesia secara kelompok, sedangkan Neta mengerjakan tugas bahasa Indonesia secara mandidi.
3. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat merupakan satu jenis kalimat majemuk yang hubungan antara unsur-unsurnya tidak sederajat. Kalimat majemuk jenis ini kedudukan klausa-klausanya bertingkat sebagai hasil perluasan terhadap salah satu, beberapa, atau semua unsurnya hingga membentuk pola baru. Ada satu unsurnya yang berkedudukan sebagai induk kalimat, dan unsur lainnya berkedudukan sebagai anak kalimat.
Contoh kalimat majemuk bertingkat :
- Rini tinggal di desa, supaya dapat membantu orang tuanya.
- Meskipun aku baru saja mengalami kesulitan, namun aku tidak merasakan sedih.
- Rini tidak pernah menangis, meskipun hatinya sedang terluka hebat.
- Mebantu orang tua lebih baik dari pada melamun..
- Makan malam di restoran itu dibatalkan, karena terjadi peristiwa tidak menyenangkan.
- Pelajaran ditiadakan, karena guru sedang mengadakan rapat mendadak.
- Dia bertingkah biasa, seolah tidak terjadi apa-apa.
4. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah gabungan kalimat majemuk setara atau rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat. Umumnya dalam kalimat majemuk campuran, terdapat paling sedikit tiga kalimat tunggal.
Contoh Kalimat Majemuk campuran :
-          Ayah pulang ketika ibu memasak dan adik membaca buku.
-          Ujian sudah selesai ketika tim pemeriksa datang dan guru-guru sudah pulang.
-          Saya sedang menulis dan adik bermain ketika ayah datang.
-          Indonesia adalah negara pertanian, tetapi Indonesia menghadapi kendala serius dalam hal musim sehingga swasembada beras tidak tercapai.
-          Karena hari sudah malam, kami berbincang-bincang sebentar dan langsug pulang.
-          Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
C.  Kalimat Berita atau Pernyataan (Kalimat Deklaratif)
Kalimat Deklaratif adalah: kalimat yang bermaksud menyampaikan informasi. Dalampenulisan kalimat ini diakhiri dengan tanda titik (.) dengan intonasi dataratau menurun.  .
Contoh :
-          Toni tidak masuk sekolah hari ini, karena sedang ada acara keluarga.
-          Musim kemarau tahun ini cukup panjang disbanding tahun sebelumnya.
D.  Kalimat Tanya (Kalimat Interogatif)
Kalimat tanya adalah : kalimat yang bermaksud meminta jawaban terhadap suatu hal. Diakhir penulisan Kalimat ini menggunakan tanda baca tanya (?). Contoh :
-          Siapa namamu?
-          Dimana rumahmu?
-          Bagaimana kabarmu?
-          Apa cita-ciitamu?
-          Mengapa kamu tidak sekolah?
-          Kapan libur sekolah?
E.  Kalimat Perintah (Kalimat Imperatif)
Kalimat perintah adalah kalimat yang bermaksud untuk meminta orang lain melakukan seseuatu. Diakhir kalimat menggunakan tanbda baca seru (!)
Contoh :
-          belajarlah dengan rajin!
-          Tolong sampaikan salamku untuk ibumu!
-          Pakailah jas hujan!
-          Kerjakan tugsa sekolahmu!
F. Kalimat Seruan
Kalimat seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Diakhir kalimat menggunakan tanda seru (!).
Contoh :
-          Aduh, bicaramu kasar sekali!
-          Amboy, indah nian lukisanmu!
-          Hebat, karya tulismu menjdai nomor satu!
Kalimat Pengandaian adalah : kalimat yang bermaksut untuk mendreskripsikan keinginan penulis yang belum atau tidak terwujud. Kalimat ini diakhiri dengan tanda baca titik (.).
Contoh:
-          Seandainya aku belajar lebih giat, mungkin nilaiku tiidak terlalu jelek.
-          Jika hari ini aku tidak membawa jas hujan, mungkin aku harus menunggu jhujan reda.
-          Seumpama besok libur sekolah, aku ingin mengunjungi nenek dikampung.

Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Unsur-unsurnya.  

1. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap kalimat yang minimal terdiri dari dua unsur yaitu subyek dan predikat.
Contoh:
-          Ibu memasak
-          Ayah bekerja
-          Adik bermain
-          Nina menjemur pakain dibelakang rumah.
2. Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna. Kalimat ini biasanya digunakan untuk kalimat semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan, dan kekaguman.
Contoh:
-          Halo, sayang.
-          Pagi.
-          Terima kasih.
-          Wow.


Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Pola Subjek – Predikat

1.    Kalimat Versi
Kalimat versi adalah kalimat dengan susunan pola kalimat dasar pada Bahasa Indonesia (S – P) atau (S – P – O – K) atau (S – P – K ) dan lain sebagainya.
Contoh:
-          Saya berangkat kesolah dengan sepeda.
  S             P          O              K
-          Aku   memasak   didapur belakang.
                             S            P                       K
-          Soni  memperbaiki   sepeda   di Bengkel
                             S            P              O               K

2.   Kalimat Inversi
Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya didepan kata subjek. Kalimat ini digunakan untuk menyampaikan penekanan atau ketegasan makna.
Contoh:
-          Masaklah    gadis itu   ke hadapanku!
P             S                   K

Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Gaya Penyajian

1.   Kalimat yang Melepas
Kalimat yang Melepas adalah kalimat majemuk dengan anak kalimat diakhir.
Contoh :
-          Ibu segera memasak, disaaat adik tidur.
-          Pesta pernikahan ini akan berjalan lancar, jika tidak ada tamu yang tak diundang.

2.    Kalimat yang Klimaks
Kalimat yang Klimaks adalah kalimat majemuk dengan anak kalimat berada diawal.
Contoh :
-          Jika hari ini tidak hujan, mungkin saya akjan menanam pohon mangga dikebun.
3.   Kalimat yang Berimbang
Kalimat yang berimbang adalah kalimat yang tersusun dalam bentuk kalimat majemuk setara atau kalimat majemuk campuran.
Contoh :
- Menteri pendidikan memutuskan bahwa mulai tahun 2017 diberlakukan kurikulum baru, sehingga banyak sekali pembenahan pembelajaran disekolah-sekolah.

Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Subjeknya

1.    Kalimat Aktif
Kalimat aktif adalah : kalimat yang menempatkan subjek sebagai pelaku suatu tindakan (pekerjaan). Kalimat jenis ini akan menggunakan predikat dengan awalan “me-” dan “ber-” serta predikat yang berupa kata kerja yang tidak dapat diberikan awalan “me-”.
Contoh :
-          Adik merawat ikan kesayangannya.
-          Ibu berangkat kepasar dengan Ayah.
-          Tuti merasa bersalah dengan ibunya.
Kalimat aktif dapat dikategorikan kembali menjadi 3 jenis, yaitu,
a.       Kalimat Aktif Transitif
Kalimat aktif ini dapat disisipi unsur objek di dalamnya. Kalimat aktif ini biasanya memiliki predikat yang berawalan “me-” dan dapat dirubah ke dalam bentuk pasif.
Contoh :
-          Ibu melatih adik untuk makan sendiri (aktif)
-          Adik dilatih makan sendiri oleh ibu. (pasif)
Kalimat aktif ini tidak memungkinkan diikuti oleh objek di dalamnya. Kalimat aktif ini biasanya menggunakan predikat yang berawalan “ber-” dan tidak dapat di rumah menjadi kalimat pasif.
Contoh :
-          Ibu bernegosiasi dengn pedagang dipasar.
-          Rumahnyaa berwarna hijau muda.
c.       Kalimat Semi Transitif
Kalimat ini merupakan kalimat aktif yang tidak dapat dirubah menjadi bentuk pasif karena kalimat ini diikuti oleh unsur pelengkap bukan objek.
Contoh :
-          Anak kecil itu menjadi jutawan setelah menjuarai lomba Hafidz Al-Qur-‘an.
Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan atau tindakan. Kalimat pasif biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan “di-” dan “ter-” serta diikuti kata depan “oleh”. Kalimat pasif dibedakan kembali menjadi dua bentuk, yakni,
a.   Kalimat Pasif Biasa
Kalimat pasif ini merupakan kalimat hasil dari transformasi kalimat aktif transitif. Kalimat pasif ini memiliki predikat yang memilki imbuhan “di-”, “ter-”, “ke-an”.
Contoh:
-          Daging itu dimasak ibu didapur.
-          Kendaraan itu terkena tilang.
b.   Kalimat Pasif Zero
Kalimat pasif ini memiliki objek pelaku yang berdekatan dengan objek penderita tanpa adanya sisipan kata lain. Predikat pada kalimat ini menggunakan akhiran “-kan” dan tanpa disertai awalan “di-”. Selain itu, predikatnya juga dapat berupa kata dasar dari kata kerja.
Contoh :
-          akan aku sampai pesanmu kepada ibuku.
-          Sekian maksud dan tujuan saya datang kesini, semoga jalinan silaturahmi ini semakin erat.
-          Saya ucapkan terimakasih, atas segala perhatianya.


1 komentar: