Kalimat
Kalimat
adalah gabungan dua kata atau lebih yang memiliki makna dan tujuan untuk
menyampaikan pesan.
Kalimat
adalah satuan terkecil bahasa yang mengungkapkan
pikiran secara utuh secara kebahasaan.
Kridalaksana
mengungkapkan bahwa kalimat merupakan satuan bahasa yang secara relatif berdiri
sendiri, mempunyai pola intonasi final, serta actual dan potensial terdiri dari
klausa.
Menurut
Kokt Cook kalimat adalah satuan bahasa yang secara relative dapat berdiri
sendiri-sendiri, mempunyai pola intonasi akhir dan terdiri dari klausa.
Unsur-Unsur Kalimat
Unsur-unsur
pembangun kalimat meliputi : kata, frasa, dan klausa.
1. Kata
Kata
adalah : satuan terkecil dalam kalimat secara gramatikal.
Kata
dapat berdiri sendiri, maupun bergabung dengan kata-kata lain untuk membangun
struktur kalimat.
2. Frasa
Frasa
adalah : gabungan dua kata atau lebih yang tidak berciri klausa, atau tidak
memiliki ciri predikat di dalamnya.
3.
Klausa
Menurut
Cook, klausa merupakan kelompok kata yang hanya mengandung satu predikat.
Dola
mendefinisikan klausa sebagai satuan gramatikal yang disusun oleh kata atau
frasa yang sedikitnya minimal satu predikat.
Contoh
pembentukan kalimat :
Rumah
(kata)
Rumah
mewah
(frasa)
Pejabat
memiliki rumah meawah (kalimat)
Unsur-unsur kalimat , antara lain :
1. Subjek
Subjek
adalah bagian awal yang menjadi pelaku dalam kalimat. Subjek merupakan nomina (kata benda) atau
persona (kata ganti orang).
Contoh :
a. Dona sedang menyiram bunga kesayangannya.
b. Kereta hari ini terlambat sekitar 15 menit.
c. Pencuri sepeda motor itu akhrnya tertangkap.
2. Predikat
Predikat
adalah bagian kalimat yang menyatakan tindakan atau kejadian pada subyek.
Predikat berfungsi untuk menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana.
Contoh :
a. Bidan sedang memeriksa ibu hamil diklini Bunda.
b. Kereta sedang melaju kencang saat huan turun.
c. Pramugari sedang menyajikan makanan kepada penumpang.
3.
Obyek
Obyek adalah bagian yang menjadi sasaran tindakan
dari subyek. Suatu
objek dapat berubah kedudukannya menjadi suatu subjek, jika kalimat tersebut
dirubah dari kalimat aktif menjadi kalimat pasif.
Contoh :
a. Dinda sedang menulis surat lamaran ke perusahaan asing.
b. Ibu menjahit baju untuk adik
c. Reni membawa kue ulang tahun.
4. Keterangan
Keterangan
adalah bagian pejelas dari sebuah kalimat yang berada diakhir, yaitu penjelasan
waktu, tempat, tujuan, cara dan lain sebagainya.
Contoh :
a. Keterangan waktu
Ayah
berangkat kekantor setiap pagi
b. Keteraangan tempat
Budi
bermain bola di lapangan desa Sumber Rejo
c. Keterangan cara
Linda
membuat boneka panda dengan menyulam benang woll,
d. Keterangan tujuan
Rendi
menyiram Sawo agar tumbuh subur.
Jenis-Jenis
Kalimat Berdasarkan Pengucapannya
a. Kalimat
Langsung
Kalimat
langsung adalah : kalmat yang diucapkan langsung oleh seseorang atau kelompok
tanpa perantara. Dalam teks, dalam menyampaikan
kalimat langsung ditandai dengan tanda kutip/petikdua sebelum dan sesudahnya.
Contoh :
a. “Roni pandai bermain gitar”. Ucap
Dirga.
b. “Tolong buatkan kopi hitam, Bu”. Kata
Ayah kepada Ibu.
c. “Maaf kita lanjutkan besok saja,
karena aku sedang sibuk hari ini”. Ujar Rio mengakhiri perdebatan kami.
b. Kalimat Tidak Langsung
Kalimat
tidak langsung adalah kalimat yang disaorang
kedua kepada orang ketiga.
Contoh :
a. Menurut Ayah, sebaiknya kita
melanjutkan sekolah ke Universitas Negeri saja.
b. Ibu berpesan agar kakak berhati-hati
disana.
c. Tedi mengatakan, bahwa hari ini tidak
jadi berangkat ke Padang.
Jenis-Jenis
Kalimat Berdasarkan Jumlah Frasanya (Struktur
Gramatical)
Kalimat
tunggal madalah kalimat terdiri dari satu klausa dan tidak menggunakan kata
penghubung.
- Subjek (S) + Predikat (P) : Kata
Benda (KB) + Kata Kerja (KK), Kata Benda
+ Kata Sifat (KS), Kata Benda + Kata Bilangan (KBil)
- S + P + Keterangan (K): KB + KK
+(Konjungsi + Kata Benda)
- S + P + Pelengkap (Pel) : KB1 + KK +
KB2
- S + P + O : KB1 + KK + KB2
- S + P + O + K : KB1 + KK + KB2
+(Konjungsi + KB3)
- S + P + O + Pel : KB1 + KK + KB2 +
KB3
Kalimat tunggal berdasarkan jenis
predikat yang digunakan, dibagi menjadi dua yakni kalimat nomina dan kalimat verbal.
a.
Kalimat
tunggal Nomina
Kalimat
nomina adalah kalimat yang menggunakan kata nomina (kata benda) sebagi predikat
Contoh :
1. Laron mengandung protein.
2. Buah bermanfaat untuk kesehatan.
b.
Kalimat
tunggal Verba
Kalimat
tunggal verba meradalah kalimat yang menggunakan kata verba (kata kerja)
sebagai predikat.
Contoh :
1. Petani menyemai padi disawah.
2. Ayah membaca buku.
B. Kalimat
Majemuk
Kalimat
majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua atau lebih klausa. Kalimat majemuk
seringkali terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat yang dihubungkan dengan kata
sambung (konjungsi). Kalimat majemuk terbagi menjadi 4, yaitu :
1.
Kalimat Majemuk Setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat
yang hubungan antara unsur-unsurnya bersifat sederajat atau setara. Kalimat
majemuk setara ini tidak memiliki anak kalimat. Kalimat majemuk setara
dicirikan dengan adanya kata penghubung dan, lalu, atau, kemudian, namun,
tetapi, sedangkan, dan melainkan.
Contoh :
a. Aku dan temanku sedang berdiskusi menyelesaikan tugas bahasa Indonesia
b. Kamu bisa memilih sekolah SMK atau SMA yang terbaik di Surabaya.
c. Ibu belanja sayuran di pasar, kemudian memasak hingga selesai untuk
makan siang kami.
d. Aku senang dengan suasana pantai yang
indah dan damai, namun letaknya
sangat jauh dari tempat tinggalku.
2.
Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat majemuk rapatan sebenarnya
berasal dari kalimat majemuk setara yang dirapatkan bagian-bagiannya karena
frasa/kata-kata dalam kalimat itu menduduki posisi yang sama. Bagian yang
dirapatkan bisa subjek atau predikat. Perapatannya didapat dengan cara
menghilangkan unsur-unsur yang sama.
Contoh :
a.
Kalimat majemuk subyek
-
Ibu
menyulam taplak meja dengan gamkar kelinci.
-
Ani
menyulan taplak meja dengan gamkar kelinci.
Digabungkan menjadi, = ibu dan Ani menyulam
banjo adik dengan gambar bunga,
b.
Kalimat majemuk predikat
-
Ayah
sedang membaca Koran diteras
-
Kakak
sedang membaca Koran diteras
Jia digabung menjadi : Ayah dan Kakak
sedang membaca Koran diteras.
c.
Kalimat majemuk obyek
- tina mengerjakan tugas
bahasa Indonesia secara kelompok
- Neta menmgerjakan tugas bahasa Indonesia
secara mandiri
Digabungkan menjadi: Tina mengerjakan
tugs bahasa Indonesia secara kelompok, sedangkan Neta mengerjakan tugas bahasa
Indonesia secara mandidi.
3.
Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat merupakan
satu jenis kalimat majemuk yang hubungan antara unsur-unsurnya tidak sederajat.
Kalimat majemuk jenis ini kedudukan klausa-klausanya bertingkat sebagai hasil
perluasan terhadap salah satu, beberapa, atau semua unsurnya hingga membentuk
pola baru. Ada satu unsurnya yang berkedudukan sebagai induk kalimat, dan unsur
lainnya berkedudukan sebagai anak kalimat.
Contoh kalimat majemuk
bertingkat :
- Rini tinggal di desa, supaya dapat membantu orang tuanya.
-
Meskipun aku baru saja mengalami kesulitan, namun aku tidak merasakan sedih.
-
Rini tidak pernah menangis, meskipun
hatinya sedang terluka hebat.
- Mebantu orang tua lebih baik dari pada melamun..
-
Makan malam di restoran itu dibatalkan, karena
terjadi peristiwa tidak menyenangkan.
-
Pelajaran ditiadakan, karena guru
sedang mengadakan rapat mendadak.
- Dia bertingkah biasa, seolah tidak terjadi apa-apa.
4.
Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran adalah
gabungan kalimat majemuk setara atau rapatan dengan kalimat majemuk bertingkat.
Umumnya dalam kalimat majemuk campuran, terdapat paling sedikit tiga kalimat
tunggal.
Contoh Kalimat Majemuk
campuran :
-
Ayah
pulang ketika ibu memasak dan adik membaca buku.
-
Ujian
sudah selesai ketika tim pemeriksa
datang dan guru-guru sudah pulang.
-
Saya
sedang menulis dan adik bermain ketika ayah datang.
-
Indonesia
adalah negara pertanian, tetapi
Indonesia menghadapi kendala serius dalam hal musim sehingga swasembada beras tidak tercapai.
-
Karena hari sudah malam, kami
berbincang-bincang sebentar dan
langsug pulang.
-
Kami
pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.
Kalimat
Deklaratif adalah: kalimat yang bermaksud menyampaikan informasi.
Dalampenulisan kalimat ini diakhiri dengan tanda titik (.) dengan intonasi
dataratau menurun. .
Contoh :
-
Toni
tidak masuk sekolah hari ini, karena sedang ada acara keluarga.
-
Musim
kemarau tahun ini cukup panjang disbanding tahun sebelumnya.
Kalimat
tanya adalah : kalimat yang bermaksud meminta jawaban terhadap suatu hal. Diakhir
penulisan Kalimat ini menggunakan tanda baca tanya (?). Contoh :
-
Siapa
namamu?
-
Dimana
rumahmu?
-
Bagaimana
kabarmu?
-
Apa
cita-ciitamu?
-
Mengapa
kamu tidak sekolah?
-
Kapan
libur sekolah?
Kalimat
perintah adalah kalimat yang bermaksud untuk meminta orang lain melakukan
seseuatu. Diakhir kalimat menggunakan tanbda baca seru (!)
Contoh :
-
belajarlah
dengan rajin!
-
Tolong
sampaikan salamku untuk ibumu!
-
Pakailah
jas hujan!
-
Kerjakan
tugsa sekolahmu!
F.
Kalimat Seruan
Kalimat
seruan adalah kalimat yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Diakhir kalimat
menggunakan tanda seru (!).
Contoh :
-
Aduh,
bicaramu kasar sekali!
-
Amboy,
indah nian lukisanmu!
-
Hebat,
karya tulismu menjdai nomor satu!
Kalimat
Pengandaian adalah : kalimat yang bermaksut untuk mendreskripsikan keinginan penulis
yang belum atau tidak terwujud. Kalimat ini diakhiri dengan tanda baca titik
(.).
Contoh:
-
Seandainya
aku belajar lebih giat, mungkin nilaiku tiidak terlalu jelek.
-
Jika
hari ini aku tidak membawa jas hujan, mungkin aku harus menunggu jhujan reda.
-
Seumpama
besok libur sekolah, aku ingin mengunjungi nenek dikampung.
Jenis-Jenis
Kalimat Berdasarkan Unsur-unsurnya.
1. Kalimat Lengkap
Kalimat
lengkap kalimat yang minimal terdiri dari dua unsur yaitu subyek dan predikat.
Contoh:
-
Ibu
memasak
-
Ayah
bekerja
-
Adik
bermain
-
Nina
menjemur pakain dibelakang rumah.
2.
Kalimat Tidak Lengkap
Kalimat
tidak lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna. Kalimat ini biasanya digunakan
untuk kalimat semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan,
larangan, sapaan, dan kekaguman.
Contoh:
-
Halo,
sayang.
-
Pagi.
-
Terima
kasih.
-
Wow.
Jenis-Jenis
Kalimat Berdasarkan Pola Subjek – Predikat
1.
Kalimat Versi
Kalimat
versi adalah kalimat dengan susunan pola kalimat dasar pada Bahasa Indonesia (S
– P) atau (S – P – O – K) atau (S – P – K ) dan lain sebagainya.
Contoh:
-
Saya berangkat kesolah dengan
sepeda.
S P O K
-
Aku memasak didapur
belakang.
S
P
K
-
Soni
memperbaiki sepeda di
Bengkel
S
P O
K
2.
Kalimat
Inversi
Kalimat
inversi adalah kalimat yang predikatnya didepan kata subjek. Kalimat ini digunakan
untuk menyampaikan penekanan atau ketegasan makna.
Contoh:
-
Masaklah
gadis
itu ke hadapanku!
P
S
K
Jenis-Jenis
Kalimat Berdasarkan Gaya Penyajian
1.
Kalimat
yang Melepas
Kalimat yang Melepas adalah kalimat majemuk dengan anak
kalimat diakhir.
Contoh :
-
Ibu
segera memasak, disaaat adik tidur.
-
Pesta
pernikahan ini akan berjalan lancar, jika tidak ada tamu yang tak diundang.
2.
Kalimat yang Klimaks
Kalimat yang Klimaks adalah kalimat majemuk dengan anak
kalimat berada diawal.
Contoh
:
-
Jika
hari ini tidak hujan, mungkin saya akjan menanam pohon mangga dikebun.
3.
Kalimat
yang Berimbang
Kalimat
yang berimbang adalah kalimat yang tersusun dalam bentuk kalimat majemuk setara
atau kalimat majemuk campuran.
Contoh :
- Menteri pendidikan memutuskan bahwa
mulai tahun 2017 diberlakukan kurikulum baru, sehingga banyak sekali pembenahan
pembelajaran disekolah-sekolah.
Jenis-Jenis
Kalimat Berdasarkan Subjeknya
1.
Kalimat Aktif
Kalimat
aktif adalah : kalimat yang menempatkan subjek sebagai pelaku suatu tindakan
(pekerjaan). Kalimat jenis ini akan menggunakan predikat dengan awalan “me-”
dan “ber-” serta predikat yang berupa kata kerja yang tidak dapat diberikan
awalan “me-”.
Contoh :
-
Adik
merawat ikan kesayangannya.
-
Ibu
berangkat kepasar dengan Ayah.
-
Tuti
merasa bersalah dengan ibunya.
Kalimat aktif dapat dikategorikan
kembali menjadi 3 jenis, yaitu,
Kalimat
aktif ini dapat disisipi unsur objek di dalamnya. Kalimat aktif ini biasanya
memiliki predikat yang berawalan “me-” dan dapat dirubah ke dalam bentuk pasif.
Contoh :
-
Ibu
melatih adik untuk makan sendiri (aktif)
-
Adik
dilatih makan sendiri oleh ibu. (pasif)
Kalimat aktif ini tidak memungkinkan
diikuti oleh objek di dalamnya. Kalimat aktif ini biasanya menggunakan predikat
yang berawalan “ber-” dan tidak dapat di rumah menjadi kalimat pasif.
Contoh :
-
Ibu
bernegosiasi dengn pedagang dipasar.
-
Rumahnyaa
berwarna hijau muda.
c. Kalimat
Semi Transitif
Kalimat
ini merupakan kalimat aktif yang tidak dapat dirubah menjadi bentuk pasif
karena kalimat ini diikuti oleh unsur pelengkap bukan objek.
Contoh :
-
Anak
kecil itu menjadi jutawan setelah menjuarai lomba Hafidz Al-Qur-‘an.
Kalimat
pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan atau tindakan. Kalimat
pasif biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan “di-” dan “ter-”
serta diikuti kata depan “oleh”. Kalimat pasif dibedakan kembali menjadi dua
bentuk, yakni,
a.
Kalimat Pasif Biasa
Kalimat pasif ini merupakan kalimat
hasil dari transformasi kalimat aktif transitif. Kalimat pasif ini memiliki
predikat yang memilki imbuhan “di-”, “ter-”, “ke-an”.
Contoh:
-
Daging
itu dimasak ibu didapur.
-
Kendaraan
itu terkena tilang.
b.
Kalimat Pasif Zero
Kalimat
pasif ini memiliki objek pelaku yang berdekatan dengan objek penderita tanpa
adanya sisipan kata lain. Predikat pada kalimat ini menggunakan akhiran “-kan”
dan tanpa disertai awalan “di-”. Selain itu, predikatnya juga dapat berupa kata
dasar dari kata kerja.
Contoh :
-
akan
aku sampai pesanmu kepada ibuku.
-
Sekian
maksud dan tujuan saya datang kesini, semoga jalinan silaturahmi ini semakin
erat.
-
Saya
ucapkan terimakasih, atas segala perhatianya.
terimakasih kak untuk pengertiannya
BalasHapusmobil beko terbesar di dunia