Kamis, 04 Oktober 2018

Negosiasi, lengkap dengan definisi, struktur, taktik, tujuan. fungsi, manfaat, proses, langka-2 penulisan dan contoh-contoh.


Negosiasi
Kata “negosiasi” berasal dari bahasa Inggris yaitu dari kata “to negotiate dan to be negotiating” yang dapat diartikan “merundingkan”, kemungkinannya membicarakan mengenai suatu kondisi, atau menawar. Lalu kata turunannya antara lain “negotiation” yang artinya menunjukan aktivitas untuk berunding atau merundingkan, membicarakan mengenai hal untuk di setujui dengan orang lain, dan kata “negotiable” yang artinya mungkin dapat dibicarakan, dapat di rundingkan, dan dapat ditawar

A. Penjelasan tentang negosiasi
Pengertian negosiasi secara umum adalah suatu bentuk interaksi sosial antara pihak–pihak yang terlibat yang berusaha untuk saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan.
Atau definisi negosiasi secara formal yaitu bentuk pertemuan bisnis antara 2 (dua) pihak ataupun lebih yang bertujuan untuk mencapai suatu kesepakatan dalam berbisnis.
Negosiasi juga merupakan perundingan antara 2 (dua) pihak yang dimana didalamnya terdapat proses memberi, proses menerima, dan proses tawar-menawar.

B. Berikut ini tujuan negosiasi
Terdapat beberapa tujuan dari negosiasi khususnya dalam berbisnis, yaitu antara lain:
1.    Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat yang mengandung kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan.
2.    Untuk mencapai kondisi penyelesaian dan menemukan jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi bersama.
3.    Untuk mencapai kondisi yang saling menguntungkan dimana masing-masing pihak merasa menang (win-win solution) atau semua pihak merasa diuntungkan.

C. Dan inilah manfaat negosiasi
Manfaat dari negosiasi  yaitu untuk menciptakan jalinan kerja sama antara badan usaha, institusi ataupun perorangan dalam melakukan suatu kegiatan dan usaha bersama atas dasar saling pengertian.
(dikutip dari id.wikipedia.org)
Proses Negosiasi
·         Pihak yang memiliki program (pihak pertama) menyampaikan maksud dengan kalimat santun, jelas, dan terinci.
·         Pihak mitra bicara menyanggah mitra bicara dengan santun dan tetap menghargai maksud pihak pertama.
·         Pemilik program mengemukakan argumentasi dengan kalimat santun dan meyakinkan mitra bicara disertai dengan alasan yang logis.
·         Terjadi pembahasan dan kesepakatan terlaksananya program/ maksud negosiasi.

Negosiasi dan lobi
Dalam advokasi terdapat dua bentuk, yaitu formal dan informal. Bentuk formalnya, negosiasi sedangkan bentuk informalnya disebut lobi. Proses lobi tidak terikat oleh waktu dan tempat, serta dapat dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu panjang sedangkan negosiasi tidak, negosiasi terikat oleh waktu dan tempat.

Kemampuan-kemampuan dasar bernegosiasi
Faktor yang paling berpengaruh dalam negosiasi adalah filosofi yang menginformasikan bahwa masing-masing pihak yang terlibat. Ini adalah kesepakatan dasar kita bahwa "semua orang menang", filsafat ini menjadi dasar setiap negosiasi. Kunci untuk mengembangkan filsafat supaya "semua orang menang" adalah dengan mempertimbangkan setiap aspek negosiasi dari sudut pandang pada pihak lain dan pihak negosiator.

Keterampilan dasar
Ketajaman pikiran/kelihaian
1.   Sabar
2.   Kemampuan beradaptasi
3.   Daya tahan
4.   Kemampuan bersosialisasi
5.   Konsentrasi
6.   Kemampuan berartikulasi
7.   Memiliki selera humor

Taktik
Taktik dapat menguraikan kemandekan, juga dapat membantu untuk melihat dan melindungi diri dari kebohongan negosiator.
a.   Mengernyit (The Wince)
Taktik ini dikenal juga dengan istilah Terkejut (Flinch) merupakan reaksi negatif terhadap tawaran seseorang.
b.   Berdiam (The Silence)
Jika Anda tidak menyukai apa kata seseorang, atau jika Anda baru saja membuat tawaran dan Anda sedang menunggu jawaban, diam bisa menjadi pilihan terbaik Anda. Kebanyakan orang tidak bisa bertahan dalam kesunyian panjang (Dead Air Time). Mereka menjadi tidak nyaman jika tidak ada percakapan untuk mengisi kekosongan antara Anda dan pihak lain. Biasanya, pihak lain akan merespon dengan konsesi atau memberikan kelonggaran.
c.    Ikan Haring Merah (Red Herring)
Istilah ini diambil dari kompetisi tua di Inggris, Berburu Rubah (Fox Hunting Competition).  Dalam kompetisi ini, tim lawan akan menyeret dan membaui jejak rubah ke arah lain dengan ikan. Sehingga, anjing lawan akan terkecoh dan kehilangan jejak. Sama halnya saat negosiator membawa "ikan amis" atau isu lain ke meja perundingan untuk mengalihkan perhatian dari isu utama bahasan.
d.   Kelakuan Menghina (Outrageous Behaviour)
Segala bentuk perilaku – biasanya dianggap kurang bermoral dan tidak dapat diterima oleh lingkungan- dengan tujuan memaksa pihak lain untuk setuju. Seperti pihak manajemen muak dengan tuntutan yang dianggap tidak masuk akal dan terpaksa menandatangi kontrak dengan air mata kemudian membuangnya secara ganas dan dramatis seolah-olah diliput oleh media. Tujuan dari taktik ini adalah untuk menggertak orang-orang yang terlibat dalam negosiasi.
e.   Yang Tertulis (The Written Word)
Adalah persyaratan ditulis dalam perjanjian yang tidak dapat diganggu gugat. Perjanjian, sewa guna usaha (leasing), atau harga di atas pahatan batu dan sekarang di kertas (uang).
f.     Pertukaran (The Trade-off)
Taktik ini digunakan untuk tawar menawar. Pertukaran hanya menawarkan konsesi, sampai semua pihak setuju dengan syarat – syarat. Sebenarnya, taktik ini dipakai untuk kompromi.
g.   Ultimatum (The Ultimatum)
Penggunaan ultimatum kadang-kadang (seldom) efektif sebagai taktik pembuka dalam negosiasi. Namun, suatu saat dalam sebuah negosiasi yang panjang saat Anda merasa Anda perlu menggunakan taktik ini.
h.   Berjalan Keluar (Walking Out)
Pada beberapa situasi, berjalan keluar dapat digunakan sebagai strategi untuk memberikan tekanan pada pihak lain.
i.     Kemampuan untuk Mengatakan "Tidak" (The Ability to Say "No")
Sebuah taktik memegang peran sangat penting dalam segala macam strategi negosiasi dan cara menyampaikannya secara tepat. Pertama dan paling dasar untuk mempelajari taktik ini adalah bahwa apa pun bila mengatakan 'tidak' secara langsung, diterjemahkan oleh pihak lain sebagai 'ya'.
(dikutip dari Wikipedia.com)
Struktur isi teks negosiasi
Struktur teks negosiasi Dalam dialog negosiasi antara pihak satu dan pihak dua dalam mencapai kesepakatan (bukan jual beli) terdiri dari tiga bagian yaitu pembukaan, isi dan penutup, sebagai berikut: 
1.   Pembukaan, 
contohnya: Selamat pagi/siang/sore; saya Paula....... 
2. Isi, 
contohnya: Karyawan telah bekerja keras demi perusahaan,tetapi kami merasa kurang mendapatkan imbalan yang pantas. Kami tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari hanya dengan uang Rp.2.000.000. paling tidak kami menerima upah sebesar Rp.3.000.000 
4.    Penutup, 
Contohnya: Terimakasih Pak,selamat sore. 

Sedangkan dalam teks dialog negosiasi antara penjual dan pembeli di pasar mempunyai struktur teks sebagai berikut:
  1. Orientasi : Pembukaan atau awalan dari percakapan sebuah negosiasi. Biasanya berupa kata salam, sapa dan sebagainya. 
  2. Permintaan : Di mana pihak yang ingin tahu menanyakan suatu barang atau permasalahan yang dihadapi. 
  3. Pemenuhan : Pihak yang terkait memberitahukan mengenai barang atau obyek agar orang yang diajak interaksi oleh pihak tersebut menjadi lebih paham.
  4. Penawaran : Suatu puncak dari negosiasi karena terjadi proses tawar menawar pihak satu dengan pihak yang lain untuk mendapat sebuah kesepakatan yang menguntungkan satu sama lain.
  5. Persetujuan : Kesepakatan atas hasil penawaran dari kedua belah pihak. 
  6. Pembelian : Terjadinya transaksi jual beli antara masing- masing pihak terkait. 
  7. Penutup : Mengakhiri dari sebuah percakapan antara kedua pihak untuk menyelesaikan suatu proses interaksi dalam negosiasi.

Langkah-langkah penulisan teks negosiasi sebagai berikut.
Agar anda dapat membuat teks negosiasi dengan lebih mudah, maka salah satu metode yang digunakan adalah dengan pendekatan langkah-langkah penyusunan teks negosiasi, sebagai berikut:
  • Menentukan tujuan
  • Menentukan pihak-pihak yang berkaitan
  • Menentukan konflik
  • Menentukan solusi dalam penawaran
  • Menentukan model kesepakatan

Ciri kebahasaan teks negosiasi
Sedangkan kaidah kebahasaan atau ciri kebahasaan teks negosiasi adalah sebagai berikut:
1. Bahasa persuasif
Bahasa persuasif yaitu bahasa yang digunakan untuk membujuk atau menarik perhatian. Misalnya: dalam kalimat “bagus itu, Mam”. Cocok untuk dipakai sendiri atau untuk suvenir.”
2. Kalimat deklaratif
Kalimat yang disampaikan adalah kalimat yang berisi pernyataan, yang berfungsi untuk memberikan informasi atau berita tentang sesuatu.
3. Bahasa yang sopan
Gunakan bahasa yang sopan sehingga antara kedua belah pihak agar terjadi komunikasi yang baik untuk mencapai negosiasi yang sukses.
4. Menggunakan konjungsi. 
Contoh : Kalau bagitu, meskipun, walaupun. Ø Menggunakan kalimat deklaratif 
5. Menggunakan kalimat yang efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang padat, singkat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat. Jelas, artinya mudah dipahami oleh pendengar atau pembaca. Tepat, dapat sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
6. Berisi pasangan tuturan
Apa itu tuturan? Tuturan adalah kalimat yang diujarkan oleh seseorang untuk menyampaikan maksud tertentu. Tuturan merupakan bentuk komunikasi lisan seseorang kepada mitra tutur dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang sering menuturkan sesuatu kepada mitra tutur. Tuturan adalah pemakaian satuan bahasa seperti kalimat atau sebuah kata oleh seorang penutur tertentu pada situasi tertentu. Dalam teks negosiasi tuturan berupa dialog yang berarti dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Contoh pasangan tuturan dalam teks negosiasi :
  • Mengucapkan salam - membalas salam
  • Bertanya - menjawab/tidak menjawab 
  • Meminta tolong - memenuhi/menolak permintaan 
  • Menawarkan - memenuhi/menolak tawaran 
  • Mengusulkan - menerima/menolak usulan Pasangan tuturan yang terdapat dalam negosiasi
7. Bersifat memerintah dan memenuhi perintah. 
8. Menggunakan pronomina. 
atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina. Contoh : Saya, kami, anda. 
9. Menggunakan kalimat langsung. 
Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ucapan atau ujaran orang lain.
10. Menggunakan kalimat yang menyatakan kesepakatan atau tidak.
11. Menggunakan kalimat perbandingan/kontras.

Contoh Teks Negosiasi di Sekolah
Contoh teks negosiasi berikut ini terjadi di lingkungan sekolah. Isinya tentang dialog negosiasiyang terjadi antara wali kelas dan ketua kelas tentang planning kegiatan study tour. Berikut iniadalah contohnya:
Wali Kelas : “Arya, bagaimana rencana Study Tour kita ke Tanjung Bira, apakah semuatemanmu sudah setuju?”
Ketua Kelas : “Saya sudah berbicara dengan teman-teman saya bu, cuman ada usulan studytournya ke Pantai Marina aja bu.”
Wali Kelas     :“Wah, kok bisa begitu?”
Ketua Kelas :“Kalau ke Tanjung Bira sekolah kita sudah sangat sering berkunjung ke sana bu.Sedangkan, kalau ke Pantai Marina belum pernah sama sekali.”
Wali Kelas     :“Tapi Arya, ibu sudah membicarakan rencana ini ke bapak kepala sekolah dan beliau sudah terlanjur menyetujuinya”
Ketua Kelas :“Iya bu, tapi sepertinya banyak teman-teman saya yang tidak ikut jika study tourtersebut dilaksanakan di Tanjung Biara.”
Wali Kelas  :“Aduh, jadi gimana yah, padahal ibu ini sudah mempersiapkan semuanyadengan matang.”
Ketua Kelas :“Begini saja bu, biar saya dan teman-teman yang menghadap ke kepala sekolahdan menjelaskan rencana ini.”
Wali Kelas : “Baiklah kalau begitu, secepatnya kamu bicarakan dengan beliau yah, lalulaporkan ke ibu hasilnya”.
Ketua Kelas :“Baik bu.”


Contoh Teks Negosiasi Panjang Tentang Bisnis
Contoh teks negosiasi berikut ini menjelaskan tentang proses negosiasi peminjaman uangantara nasabah dengan pegawai bank. Berikut ini adalah contohnya :
Pegawai Bank :“Selamat pagi pak, silahkan duduk, ada yang bisa saya bantu?”
Nasabah       :“Selamat pagi bu. Baik,terimakasih.”
“ Begini bu, saya ingin mengajukan sebuah proposal peminjaman uang untuku saha ikan lele saya.”
 Pegawai Bank :“Maaf pak, bisa saya lihatproposalnya?”
Nasabah         :“Ini bu, silahkan.”
Pegawai bank :“Sebenarnya, proposal bapak ini sangat bagus sekali, tidak ada masalah. Hanyasaja kami dari pihak bank belum bisa memenuhi permintaan peminjaman uangsebesar 500 juta.”
Nasabah       :“Jadi, kira-kira pihak bank mampunya memberikan pinjaman berapa bu?”
Pegawai Bank :“Setelah saya hitung, kami hanya sanggup memberikan pinjaman sampai 300 juta pak, dengan bunganya 4%.”
Nasabah       :“Tidak bisa ditambah lagi ya bu? Usaha ini sebenarnya sangat sukses, pesananikan lele dari konsumen ke kami dari seluruh Indonesia.”
“Dana ini rencananya akan saya gunakan untuk menambah kapasitas produksiuntuk dapat memenuhi permintaan ikan lele tersebut”
Pegawai Bank : “Tunggu dulu pak, saya hitung ulang dulu yah”
Pegawai Bank :“Yah, sepertinya kami hanya sanggup untuk memberikan pinjaman sebesar 350 juta”.
(Dkutip dari www.scribd.com)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar