Jumat, 12 Oktober 2018

teks cerita fantasi, unsur-unsur, ciri-ciri, jenis, dan contoh-contoh.


Teks Cerita Fantasi

Teks cerita fantasi adalah teks cerita yang menggambarkan cerita khayalan, imajinasi, atau rekaan belaka yang sebenarnya tidak terjadi. Cerita fantasi adalah cerita fiksi berjenis fantasi (dunia imajinatif yang diciptakan penulis). Pada cerita fantasi hal yang tidak mungkin dijadikan biasa. Tokoh dan latar yang diciptakan penulis tidak ada di dunia nyata atau modifikasi dunia nyata.
Cerita fantasi adalah cerita yang dapat merubah apapun yang tidak mungkin menjadi mungkin dengan cara menghidupkannya dalam bentuk cerita. Hal ini disebabkan karena teks cerita fantasi merupakan teks karangan cerita yang bersifat imajinatif (imajinasi yang diciptakan oleh pengarang).

Unsur-unsur Cerita Fantasi
Ø Ada keajaiban, keanehan, dan kemisteriusan.
Cerita mengungkapkan hal-hal supranatural, kemisteriusan, dan keghaiban yang tidak ditemui dalam dunia nyata.
Ø  Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya hayal penulis, tidak dibatasi oleh realitas atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan pengarang. Ide cerita terkadang bersifat sederhana tapi mampu menitipkan pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah gaib, supernatural atau futuristik.
Ø  Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Peristiwa yang dialami tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Alur dan latar cerita fantasi memiliki kekhasan. Rangkaian peristiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang menerobos dimensi ruang dan waktu. Jalinan peristiwa pada cerita fantasi berpindah-pindah dari berbagai latar yang melintasi ruang dan waktu.
Ø  Tokoh unik (memiliki kesaktian)
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi watak dan ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Tokoh memiliki kesaktian-kesaktian tertentu. Tokoh mengalami peristiwa misterius yang tidak terjadi pada kehidupan sehari-hari . Tokoh mengalami kejadian dalam berbagai latar waktu. Tokoh dapat ada pada waktu dan tempat yang berbeda zaman (bisa waktu lampau atau waktu yang akan datang atau futuristik).
Ø Bersifat fiksi
Cerita fantasi bersifat fiktif (bukan kejadian nyata). Cerita fantasi bisa diilhami oleh latar nyata atau objek nyata dalam kehidupan tetapi diberi fantasi.
Ø Bahasa
Penggunaan sinonim dengan emosi yang kuat dan variasi kata cukup menonjol. Bahasa yang digunakan variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
(dikutip dari /blog.ruangguru.com)
Ciri-ciri Cerita Fantasi
1.   Ide cerita yang terbuka
Ide cerita dalam cerita fantasi umumnya tidak memiliki batasan realita (kenyataan) dan dapat dikembangkan sesuka pengarang. Tema dan ide yang diusung oleh cerita fantasi biasanya adalah mistis, supranatural, sci-fi, futuristik dan lain sebagainya.
2.   Terdapat keanehan, misterius, dan keajaiban
Teks cerita mengandung unsur keanehan, bersifat misterius seperti mengandung unsur mistis maupun terdapat keajaiban yang tidak dapat dilogika oleh pikiran maka itu dapat menjadi ciri ciri cerita fantasi. Umunya segala keanehan dan keajaiban yang timbul dalam cerita bersifat berlebihan seperti anda sedang membayangkan manusia bersayap dan bisa terbang tinggi atau lain sebagainya.
3.    Latar
Latar yang digunakan dalam cerita fantasi dapat menembus ruang dan waktu. Menembus ruang dan waktu disini dalam artian adalah terjadi di suatu tempat dan suatu waktu tertentu seperti contoh cerita guardian of the galaxy yang memiliki latar cerita di planet Jupiter di jaman masa depan. Padahal jika dilogika lebih cermat, di planet jupiter tidak terdapat udara sama sekali. Namun dengan cerita fantasi ini segala yang tidak mungkin dapat menjadi mungkin.
4.   Tokoh yang unik
Tokoh dalam teks cerita fantasi umumnya memiliki kelebihan tersendiri yang unik dan berbeda dari yang lain, Seperti dalam cerita superman yang tokoh utamanya yakni clark kent (superman) memiliki kekuatan super untuk terbang, mengangkat beban jutaan kilogram dan mengeluarkan laser dari matanya.
5.   Fiksi atau khayalan
Kerena bersifat fiksi dan merupakan cerita khayalan semata, maka cerita fantasi ini tidak akan bisa dinalar oleh akal pikiran jika dibandingkan dengan kehidupan di dunia nyata.
6.   Gaya bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita ini umumnya tidak harus selalu terikat menggunakan bahasa yang formal. Melainkan menggunakan bahasa yang bervariasi.
7.   Struktur Cerita Fantasi
Struktur cerita fantasi umumnya hampir sama dengan struktur teks narasi yakni terdiri dari orientasi, konflik, resolusi dan ending. Adapun penjelasan dari masing masing struktur adalah sebagai berikut:
a.    Orientasi : Pengenalan atau orientasi merupakan sebuah bagian dimana pengarang memberikan pengenalan tentang penokohan, tema, dan sedikit alur cerita kepada pembacanya.
b.    Konflik : Konflik sendiri merupakan bagian dimana terjadi permasalahan dimulai dari awal permasalahan hingga menuju ke puncak permasalahan.
c.    Resolusi : Resolusi merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang tejadi. Resolusi sendiri merupakan bagian penentu yang akan mengarah pada ending.
d.    Ending : Ending merupakan penutup cerita fantasi. Ending sendiri dapat dibedakan menjadi dua yakni happy ending dimana tokoh utama menang dan hidup bahagia. Dan yang lain adalah sad ending dimana tokoh utama tewas setelah mencapai tujuan dan sebagainya.

Jenis Cerita Fantasi
1.   Cerita Fantasi Total Dan Irisan
Jenis cerita fantasi berdasarkan kesesuaiannya dalam kehidupan nyata ada dua kategori fantasi total dan fantasi sebagian “irisan”.
a.    Cerita fantasi total
Untuk kategori cerita fantasi total berisi fantasi pengarang terhadap objek/tertentu. Yang pada cerita kategori ini semua yang terdapat pada cerita semua tidak terjadi dalam dunia nyata. Misalnya, cerita fantasi Nagata itu total fantasi penulis, jadi nama orang, nama objek, nama kota benar-benar rekaan pengarang.
b.   Cerita fantasi irisan
Cerita fantasi irisan yakni cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang ada dalam dunia nyata atau peristiwa pernah terjadi pada dunia nyata.

2.   Cerita Fantasi Sezaman Dan Lintas Waktu
Dalam hal ini berdasarkan latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi dua kategori yakni latar lintas waktu dan latar waktu sezaman.
a.    Latar sezaman berarti latar yang digunakan satu masa “fantasi masa kini, fantasi masa lampau atau fantasi masa yang akan datang/futuristik”.
b.    Latar lintas waktu berarti cerita fantasi menggunakan dua latar waktu yang berbeda “misalnya, masa kini dengan zaman prasejarah, masa kini dan 40 tahun mendatang/futuristik”.
(dikutip dari www.dosenpendidikan.co)
Contoh Cerita Fantasi :
Legenda Putri Bulan
Catur Wulan adalah seorang gadis pedesaan yang sangat miskin berwajah suram karena menderita jenis penyakit kulit aneh diwajahnya. Masyarakat desa akan menghindari dia karena takut ketika berpapasan dengan Wulan. Untuk menutupi kekurangannya, akhirnya Wulan selalu menggunakan penutup wajah atau cadar.
Disuatu malam yang sunyi Wulan bermimpi aneh yakni bertemu dengan seorang pangeran bernama Rangga. Dia adalah seorang Putra Raja nan ramah dan tampan. Keinginan Wulan untuk berkenalan dengan sang pangeran membuat Wulan semakin sering memimpikannya.
"Sudah Wulan sudah, singkirkan mimpi konyolmu itu!" kata ibu kepada Wulan ketika tengah melihat anak perempuannya melamun di jendela kamarnya.
"Aku tidak ingin menyakiti hati kecilmu itu. Kamu bebas ingin menyukai siapa, tapi ibu hanya tidak mau kamu akhirnya kecewa nanti" lanjut Ibu Wulan dengan sangat lembut.
Sebenarnya yang ada dalam pikiran Wulan sama dengan ibunya. Mimpi Wulan memang terlalu tinggi. Orang orang daerah pedesaan saja takut ketika berpapasan dengan Wulan, apalagi ketika pangeran Rangga bertemu dengannya.
Disuatu malam, Wulan termenung memandangi langit nan cerah tanpa awan. Bulan dapat bersinar dengan terang dan memancarkan cahaya keemasan. Di sekitar bulan nampak sekerumunan bintang yang berkelip.
"Sungguh cantik malam ini" ujar Wulan yang tengah takjub melihat fenomena alam tersebut. Tiba tiba Wulan terpikir akan sebuah cerita tentang dewi bulan. Ia adalah dewi yang tinggal dan menghuni bulan. Dewi bulan memiliki paras cantik dan hati yang sangat baik. Dia sering turun ke bumi hanya untuk membantu orang-orang yang tengah dilanda kesusahan. Setiap ibu tentunya ingin anak perempuannya seperti dewi bulan. Sewaktu masih kecil, wajah wulan juga tidak kalah cantik dengan dewi bulan tutur ibunya.
"Aku ingin sekali meminta pada dewi bulan agar wajah yang aku miliki bisa secantik dulu lagi. hmmm tapi tidak mungkin karena itu cuma dongeng saja." Wulan segera membuang harapannya jauh jauh. Setelah cukup puas menatap langit malam akhirnya wulan menutup jendela kamar dan beranjak tidur dengan perasaan sedih.
Wulan adalah gadis baik berhati sangat lembut yang gemar menolong sesama. Pada suatu sore, Wulan tengah bersiap-siap untuk menjenguk seorang nenek tua yang sedang sakit dan sekaligus mengantarkan makanan padanya. Sepulang dari rumah nenek tua Wulan merasa kebingunan karena ia pulang kemalaman dan keadaan begitu gelap. Tiba-tiba munculah ratusan kunang-kunang yang dari tubuhnya memancarkan cahaya yang begitu terang.
"Terimakasih, kalian semua telah menerangi jalanku untuk pulan" ujar Wulan dengan perasaan lega. Akhirnya Wulan berjalan dan terus berjalan, namun Wulan menyadari bahwa ia telah cukup jauh berjalan dan tidak kunjung sampai kerumahnya.
"Sepertinya aku tersesat masuk kedalam hutan" Gumam Wulan dengan panik. Ternyata ratusan kunang kunang tadi telah membawa Wulan masuk jauh kedalam hutan.
"Jangan takut pada kami Wulan, kami semua membawamu kesini supaya wajahmu yang sekarang dapat disembuhkan seperti dulu lagi" ujar kunang-kunang.
"Hah? Kamu…. kamu bisa bicara?" tanya Wulan sembari menatap salah seekor kuang kunang.
"Kami semua adalah utasan Dewi Bulan" Tegas kunang-kunang yang paling besar dan paling bersinar.
Akhirnya wulan tiba disebuah danau ditengah hutan. Para kunang-kunang pun akhirnya beterbangan ke langit. Perlahan bersamaan dengan hilangnya kunang-kunang, awan yang ada dilangit akhirnya juga ikut menyibak dan keluarlah cahaya bulan purnama berwarna keemasan.
"Indah sekali sinar bulan malam ini" Sekali lagi Wulan takjub melihat fenomena alam tersebut. Wulan mengamati pantulan bulan dipermukaan air ditepi danau. Bayangan bulan tersebut sangat sempurna dan memantulkan sinar keemasan. Tiba tiba dari bayangan bulan tersebut munculah perempuan berparas sangat cantik.
"Si....siapa kamu? tanya Wulan dengan perasaan takut.
"Aku adalah Dewi Bulan. Aku ada disini untuk membantu menyembuhkanmu" ucap Dewi Bulan dengan sangat lembut.
"Selama ini kamu telah mendapatkan banyak sekali ujian. Karena kebaikan yang ada di hatimu. Kamu akan aku berikan air sakti yang dapat membuat wajahmu cantik kembali. “Terimalah air kecantikan ini dan basuhlah wajahmu!" lanjut dewi bulan.
Dengan gemetar Wulan menerima sebuah botol berisi air. Secara perlahan Dewi Bulan kembali masuk kedalam bayangan pantulan bulan di permukaan air di tepi danau dan menghilang. Akhirnya Wulan segera membasuh wajahnya dengan air kecantikan pemberian Dewi Bulan. Tanpa disadari Wulan tertidur di sana.
Sungguh ajaib air yang diberika Dewi Bulan. Ketika bangun tidur, Wulan mendapati dirinya terbangun diranjang tempat tidurnya dirumah. Dan ketika bercermin begitu kagetnya Wulan melihat wajahnya cantik dan lembut seperti dulu lagi. Ibu Wulan pun ikut gembira bercampur heran.
Akhirnya kecantikan Wulan menyebar seiring berjalanya waktu hingga terdengar di telinga pangeran Rangga. Karena penasaran dengan rumor dan cerita yang beredar akhirnya sang pangeran pergi untuk mencari tahu kebenarannya. Akhirnya wulan dan pangeran Rangga dapat bertemu dan berkenalan.
 (dikutip dari materi4belajar.blogspot.com)
Contoh Cerita Fantasi:
Wiz Dan Belimbing Ajaib
Wiz, sang kurcaci penggali sumur dengan memiliki sebatang pohon belimbing ajaib di rumahnya di tengah hutan Morin, buahnya berwarna-warni sesuai warna cabangnya. Pohon belimbing ini merupakan pohon ajaib di kalangan para kurcaci di hutan Morin. Pohonnya bercabang lima seperti jari tangan, dengan warna yang berbeda-beda.Yang setiap warna memiliki khasiatnya sendiri, buah merah cabang ibu jari, yang berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit asma. Buah hijau cabang telunjuk, berkhasiat menyembuhkan sakit perut. Buah kuning cabang jari tengah berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit mata, buah putih cabang jari manis berkhasiat mempercantik wajah. Seperti bentuk jari manis yang anggun, belimbing putih sering dipesan kurcaci wanita untuk mempercantik wajah dan tubuh, supaya tetap segar dan penuh pesona. Nah buah biru cabang kelingking, kecil dan agak rapuh. Buah biru berkhasiat dapat menyembuhkan penyakit lupa, semua kurcaci yang pelupa dihutan Morin, langsung pulih ingatanya ketika memakan belimbing biru. Pokoknya nyos deh khsiatnya.
Suatu hari, Wiz pergi menggali sumur didesa sebelah hutan Morin, tiba-tiba matanya terkena pecahan batu galian, wah bahaya kalau tidak cepat ditangani. Wiz lalu mengambil belimbing kuning dari dalam tasnya, kemudian dimakannya. Ajaib, seketika itu juga sakit mata Wiz kembali pulih. Ketika hari mulai sore, Wiz pulang ke hutan. Di tengah perjalanan Wiz bertemu seorang Ibu tua yang sakit asma, Wis jatuh kasihan. Kemudian ia mengambil belimbing merah dari tasnya dan diberikan kepada Ibu tua tersebut. Setelah Ibu tua memakannya, seketika itu juga sembuhlah penyakit asmanya. Ibu tua lalu mengucapkan terima kasih kepada Wiz. Wiz melanjutkan perjalanan pulangnya. Kembali Wiz bertemu dengan kakak beradik yang tengah duduk di atas batu dipinggir sungai.
“Aduh, sakit perutku, kak!!” kata anak laki-laki sambil meringis kesakitan memegang perutnya.

 “Sakit sekali ya, dek??” tanya kakak perempuanya yang buruk rupa, iya kak aku sudah tidak tahan ;lagi,” ucap anak lelaki menahan sakit.
Wiz yang mendengar percakapan tersebut bertanya,”ada yang dapat saya bantu??”” “Oh, iya pak kurcaci, adikku butuh pertolongan, ia sakit perut, mungkin terlalu banyak makan jambu air,” sang kakak memberitahu Wiz. Wiz mengambil belimbing hijau dari tasnya dan diberikan ke anak lelaki itu.
“Nah, makan ini!!” kata Wiz sambil menyerahkan belimbing tersebut, Wiz menatap kakak perempuan yang buruk rupa kemudian menjadi iba, Wiz lalu mengambil belimbing putih dan diberikan kepada sang kakak.
 “Saya tidak sakit pak kurcaci,” kata sang kakak.
 “Kamu juga boleh memakannya, nanti kamu akan tahu khasiatnya!!” jawab Wiz. A    Akhirnya kedua kakak beradik itu memakan buah belimbing dari pohon ajaib itu.
“Haa?? aku bisa jadi cantik?? kulitku pun jadi putih dan halus!!” sorak sang kakak perempuan buruk rupa takjub dengan perubahan yang baru saja terjadi.
“Aku juga sudah sembuh, kak!! perutku sudah nggak mules lagi”. kata si anak lelaki.
“Wah, terima kasih ya pak kurcaci, kami sangat beruntung bertemu kamu hari ini, terima kasih, terima kasih, terima kasih,” keduanya menyampaikan rasa terima kasihnya berulang-ulang.
Wiz hanya tersenyum mendengar ucapan terima kasih itu. Mendekati rumahnya di hutan, Wiz bertemu dengan seorang kakek, kelihatannya sang kakek sedang kebingungan.
Wiz mendekati si kakek dan bertanya,”Ada apa, kek? ada yang dapat saya bantu?” tanya Wiz lembut.
“Iya, saya butuh bantuan, saya mau pulang ke rumah saya di pinggir hutan tapi saya lupa jalan pulangnya, sekarang saya tersesat,”ujar sang kakek yang pelupa.
“Oh jangan khawatir, kek, kakek makan saja belimbing biru ini!!” kata Wiz sambil menyerahkan belimbing terakhir dari dalam tasnya.
Beberapa saat kemudian tampaklah reaksinya, kakek mulai sadar dan telah tahu arah ke rumahnya. “Terima kasih, sekarang saya jadi tahu jalan pulang ke rumah!!” kata kakek senang.
 “Oke, hati-hati ya, kek!!” jawab Wiz sopan.
Nah, lengkaplah sudah tugas Wiz hari itu, menyembuhkan lima penyakit dengan buah belimbing ajaib.
Setiap hari, Wis si kurcaci dan belimbing ajaibnya akan terus menyembuhkan siapa saja yang membutuhkan pertolongan.
(dikutip dari www.dosenpendidikan.com)
Contoh Cerita Fantasi dengan Latar Lintas Waktu :
Belajar dengan Gajah Mada
Orientasi
Mengenalkan
latar, tokoh

Minggu pagi yang cerah Ardi, Handi, dan Dani berada di Candi Trowulan. Mereka merupakan siswa pilihan dari sebuah SMP yang sedang melakukan tugas pengamatan untuk karya ilmiah remaja. Di tengah keramaian orang yang sedang berwisata, mereka sibuk menyelesaikan laporannya.
Komplikasi
Timbul masalah
hingga masalah
memuncak

“Tolooong,“ tiba-tiba terdengar suara Handi berteriak minta tolong. Dani dan Ardi yang berada tidak jauh dari tempat itu segera berlari menghampiri. Betapa kagetnya mereka berdua melihat Handi berada di sebuah lubang dan hanya kelihatan tangannya. Dengan reflek Ardi dan Dani menarik berusaha menolong Handi. Tapi “Aaahh…! terdengar teriakan keras dan mereka bertiga terseret masuk ke lubang itu.
“Dimana kita??” Ardi bertanya sambil menatap tembok sekelilingnya yang memancarkan kemilau keemasan.
“Tempat apa ini?” Handi dan Dani bertanya hampir bersamaan.
Tiba-tiba, di hadapan mereka, muncul laki-laki bertubuh kekar.
“Kalian bertiga saya panggil untuk menemui leluhurmu!” laki-laki tegap itu berujar dengan penuh wibawa. Ketiga anak itu terbelalak.
“Sii aa .. pa Bapak?” sambil gemetar Handi memberanikan diri untuk bertanya.
“Aku yang berjanji tak akan makan buah palapa sebelum Nusantara bersatu,” jawab laki-laki itu dengan mata tajam menatap ke arah tiga anak yang masih ketakutan itu.
“Gaajah Maada …!” suara ketiganya seperti tercekat.
“Ya benar akulah Gajah Mada yang sejak muda berusaha keras berlatih untuk menjadi orang berguna,” suara laki-laki itu dengan sangat berwibawa.
“Apa yang sudah kamu lakukan untuk menyiapkan dirimu agar menjadi orang berguna,” mata laki-laki itu lekat menatap Handi. Kemudian dia beralih memegang bahu Ardi dan Dani.
“Saya berusaha menjadi juara kelas dengan belajar tiap hari,” Ardi menjawab agak terbata-bata.
“Saya belajar tiap malam sehingga saya selalu rangking satu di sekolah,” Handi menyahut.
“Saya les semua mata pelajaran sehingga selalu mendapat prestasi Matematika tertinggi di kelasku,” Dani menimpali jawaban teman-temannya.
“Belum cukup, kalian semua harus menambahkan jawaban lagi dengan benar untuk dapat dikembalikan ke tempat semula,” laki-laki itu semakin mendekat. Ketiga anak itu berpikir keras untuk mengungkapkan hal terbaik apa yang telah diperbuat selama ini. Setelah satu jam berpikir keras Handi membuka pembicaraan.
“Saya selalu berusaha untuk tidak terlambat datang ke sekolah dan menyelesaikan tugas tepat waktu,” Handi memulai mengajukan ide.
“Saya berusaha bekerja keras dan tidak mencontek waktu ujian,” kata-kata Ardi meluncur deras. “Saya mendengarkan teman yang berbeda pendapat dan meresponnya dengan santun,” Dani bertutur dengan lancar.
Resolusi
Penyelesaian masalah
Selesai Dani menyelesaikan kalimatnya, terdengar dentuman keras. Buuuum…! Seakan ada yang mengangkat mereka bertiga tiba-tiba sudah kembali berada di area Candi Trowulan tempat mereka melakukan pengamatan. Ketiganya mengusap mata. Seakan tidak percaya mereka saling berangkulan.
“Benar kata Gajah Mada tadi…” Handi berucap lirih.
“Iya kita tidak cukup hanya dengan pintar” Ardi berkata hampir tak terdengar.
“Ya kita harus memiliki perilaku yang baik…” Dani berteriak lantang sambil menyeret kedua temannya menuju area candi yang harus diamati. Mereka bertiga bertekad menyelesaikan tugasnya tepat waktu. Seperti biasanya mereka bekerja keras untuk menghasilkan sebuah karya.
(dikutip dari http://kecilnyaaku.com)

1 komentar: