Teks
Editorial
Teks editorial adalah artikel
utama ditulis oleh redaktur koran yang merupakan pandangan redaksi terhadap
suatu peristiwa (berita) aktual dan kontroversial (menimbulkan perbedaan
pendapat). Teks editorial disebut juga Tajuk Rencana. Teks editorial dapat
diasumsikan sebagai sikap media terhadap suatu hal atau peristiwa yang sedang
dibahas.
Permasalahan yang dibahas
dalam teks editorial adalah permasalahan yang berkaitan dengan peristiwa yang actual,
Fenomenal dan kontroversial. Hal ini disertai dengan fakta yang benar dan bukan
gosip murahan, dengan cara menelusuri fakta dengan berbagai strategi. Gaya
penulisan editorial adalah eksposisi, yang bertujuan untuk mengklarifikasi,
menjelaskan atau mengevaluasi. Pola pengembangan tulisan editorial dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti contoh, proses, sebab-akibat,
klasifikasi, definisi, analisis, komparasi dan kontras. Berarti semua pola
penulisan eksposisi dapat digunakan untuk menulis editorial.
Teks editorial yang bersifat
ekspositoris berisi tesis (pernyataan umum), diikuti argumentasi-argumentasi
secukupnya dan diakhiri dengan penegasn ulang atas argumentasi-argumentasi
tersebut.
Jadi
unsur-unsur atau struktur yang terdapat dalam teks editorial adalah :
1.
Tesis : Pernyataan umum
Pengenalan
isu atau permasalahan yang akan dibahas dalam bagian berikutnya.
2.
Argumentasi
Tanggapan
redaksi terhadap isu yang sudah diperkenalkan sebelumnya.
3.
Penegasan ulang
Penegasan
dalam teks editorial berupa kesimpulan, saran atau rekomendasi. Didalamnya juga
terselip harapan redaksi kepada pihak yang terkait dalam menghadapi atau
mengatasi persoalan yang terjadi dalam isu tersebut.
Membedakan
fakta dan opini dalam teks editorial
a. Fakta
Fakta
adalah: hal, keadaan, peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang
benar-benar terjadi.
Oleh
karena itu fakta sulit terbantahkan karena dapat dilihat, didengar atau
diketahui oleh banyak pihak.
Contoh
fakta :
- Pertamina
menaikkan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50%.
- Akibatnya
sampai ditingkat konsumen harganya mencapai Rp 150.000,00 –Rp 200.000,00.
b. Opini
Opini
adalah tanggapan redaksi untuk mendukung pandangan atau sikapnya terhadap
peristiwa yang sedang dibahas. Jika fakta tidak dapat terbantahkan, maka opini
sebaliknya, justru masih bisa diperdebatkan.
Contoh
opini dalam berbagai sifat:
1.
Kritik
Kenaikan harga itu merupakkan kado tahun
baru 2014 yang tidak simpatik, tidak bijaksana dan tidak logis.
2.
Penilaian
Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan
harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab disisi lain
perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang
dieksploitasi dari perut bumi Indonesia.
3.
Prediksi
Redaksi menduga bahwa pengakuan pemerintah
yang tidak mengetahui rencana kenaikan harga elpiji hingga 50% itu tidak benar.
4.
Harapan
Pemerintah seharusnya menggunakan keuntungan
besar dari hasil tambang minyak dan gas sebesar-besar kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat.
5.
Saran
Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian
persen keuntungan untuk mensubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat
menengah bawah.
Tolak
ukur atau syarat informasi sebagai bahan teks editorial :
a. Actual
Peristiwa
atau hal yang akan dibahas merupakan kejadian yang baru.
b. Fenomenal
Kejadian
yang dibahas dalam teks editorial merupakan kejadian luar biasa, sehingga
menarik untuk disajikan.
c. Kontroversial
Peristiwa
atau hal yang dibahas dapat mengundang perbedaan pendapat dimasyarakat.
Bagi Redaksi media massa
membuat editorial yang baik akan menentukan penerimaan public terhadap hasil
sajian beritanya, sehingga daya tarik atau daya jual sangat penting bagi
keberlangsuangan sebuah media. Sedangkan keuntungan untuk pembaca, mereka akan
mengetaahui secara persis isu-isu yang berkembang disertai pemahaman yang
memadai.
Kaidah
kebahasaan teks editorial
a. Kalimat retoris
Kalimat
retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak ditujukan untuk mendapat jawaban.
Hal ini bermaksud untuk menjadi bahan perenungan buat pembaca.
Contoh
:
Benarkan pemerintah tidak tahu atau
tidak diberitahu mengenai rencana Pertamina menaikan harga elpiji?
b. Kata-kata popular
Kata-kata
yang sering digunakan dalam percakapan masyarakat sehari-hari atau yang sedang
trend dimasyarakat.
Contoh
:
Terkaget-kaget, pencitraan, menengarai,
dll.
c. Kata ganti penunjuk
Kata
ganti penunjuk adalah: kata ganti yang merujuk pada waktu, tempat, peristiwa
atau hal lainnya yang menjadi fokus ulasan.
Contoh
:
- Sungguh,
kenaikan harga itu merupakan kado
yang tidak simpatik, tidak bijaksana dan tidak logis.
- Berdasarkan
simpulan rapat itulah, Presiden
kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada hari Minggu
kemarin.
- Rasanya
mustahil kalau pemerintah . dalam hal ini
Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tdak dimintai
pandangan, pendapat dan pertimbangannya.
d. Konjungsi kausalitas
Konjungsi
kausalitas itu antara lain : sebab, karena, sehingga, oleh sebab itu.
Contoh
:
- Masyarakat
sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena
kenaikan tanpaa didahului sosialisasi.
- Malah
boleh jadi ada politisi yang megkategorikannya sebagai reaksi yang cenderung
bersifat pencitraan sehingga
terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi
kebutuhan rakyat.
Tujuan
Teks Tajuk Rencana / Editorial / Opini:
a.
Mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam
masalah (isu/topik) yang sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar.
b.
Memberikan pandangan kepada pembaca terhadap
isu yang sedang berkembang.
Manfaat
Teks Editorial / Opini:
1.
Teks editorial memberi informasi kepada
pembaca,
2.
Teks editorial untuk merangsang pemikiran,
3.
Teks editorial mampu menggerakkan pembaca
untuk bertindak.
Fungsi
Teks Tajuk Rencana/Editorial/Opini:
1.
Fungsi tajuk rencana umumnya menjelaskan
berita dan akibatnya pada masyarakat.
2.
Mengisi latar belakang dari kaitan berita
tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih
menyeluruh.
3.
Terkadang ada analisis kondisi yang
berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi
4.
Meneruskan penilaian moral mengenai berita
tersebut.
Ciri-Ciri
Teks Editorial / Opini:
1.
Tema tulisannya selalu hangat (sedang
berkembang dibicarakan secara luas oleh masyarakat), aktual dan faktual
2.
Bersifat sistematis dan logis
3.
Tajuk rencana merupakan Opini / pendapat
yang bersifat argumentative
4.
Menarik untuk dibaca karna penggunaan
kalimatnya yang singkat, padat dan jelas
Contoh
Singkat Teks Editorial/Opini
Pelayanan Rumah Sakit dan Mutu
Kesehatan Harus Ditingkatkan
Di
tahun lalu, ada sekitar 268 pengaduan tentang minimnya pelayanan kesehatan di
berbagai rumah sakit di Indonesia. Jumlah itupun yang dilaporkan dan diterima
di Kemenkes.Yang belum dilaporkan tentunya lebih banyak lagi. Salah satu hal
yang menjadikan mutu pelayanan dokter kurang memuaskan adalah soal penanganan
terhadap pasien.
Dokter
banyak yang belum bisa mengetahui penyakit pasien yang sebenarnya sehingga
kadang obat yang diberikan tidak tepat.Seharusnya pemerintah terutama bidang
kesehatan selalu memperbaharui/meningkatkan mutu para dokter di seluruh
Indonesia secara berkala.Hal itu bertujuan agar pelayanan kesehatan masyarakat
dapat terhubung dengan baik.
(dikutip
dari http://www.yuksinau.id)
Contoh editoral dari media :
Pesan Moral dari Bali
Penulis: Media
IndonesiaPada: Sabtu, 13 Okt 2018, 05:05 WIB
PEMBUKAAN Rapat Pleno
Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali, kemarin, dimanfaatkan Presiden
Joko Widodo untuk menyampaikan pesan moral. Pesan untuk bersama-sama mengatasi
situasi perekonomian global yang tidak kondusif saat ini.
Kondisi tidak kondusif itu
ditandai bangkitnya proteksionisme dan kian memanasnya kompetisi negara
adikuasa dalam perang dagang.
Pesan yang disampaikan
Jokowi terbilang berani, sindiran keras langsung dialamatkan kepada
negara-negara penguasa ekonomi dunia. Perang dagang Amerika Serikat dan
Tiongkok harus diakhiri karena telah membuat gejolak ketidakpastian ekonomi
global dan mengancam perekonomian negara-negara berkembang.
Tanpa disadari, jika
perselisihan dan kompetisi dagang berlanjut, negara-negara di dunia melupakan
hal penting, yakni kondisi ketidakpastian ekonomi global yang lebih berdampak
bagi masyarakat dunia. Isu perubahan iklim, penyakit, sampah plastik, dan
persoalan lingkungan lainnya seakan dilupakan.
Harus tegas dikatakan bahwa
Jokowi punya cara sendiri menyampaikan pesan yang begitu tegas dan keras tanpa
menyakiti. Pihak yang dibidik pun tidak merasa dihakimi. Ia membawakan materi
pidato dengan ide-ide yang tidak biasa. Metafora yang digunakan Jokowi
sangatlah kreatif.
Presiden Jokowi mampu
memberikan sindiran keras bagi negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan
Tiongkok, tetapi tidak ada yang tersakiti. Pidato Jokowi malah diganjar tepuk
tangan meriah dari hadirin yang merupakan pimpinan negara, menteri keuangan,
serta gubernur bank sentral. Tidak cukup sekali, sampai dua kali Jokowi
mendapatkan standing applause.
Jokowi menganalogikan
kondisi dunia saat ini dengan serial Game of Thrones. "Tahun depan kita
akan menyaksikan season terakhir dari serial Game of Thrones. Saya bisa perkirakan
bagaimana akhir ceritanya. Saya yakin, ceritanya akan berakhir dengan pesan
moral bahwa konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan, bukan
hanya bagi yang kalah. Namun, juga yang menang," tegas Jokowi.
Selanjutnya Jokowi
mengatakan, "Ketika kemenangan sudah dirayakan dan kekalahan sudah
diratapi, barulah kemudian kedua-duanya sadar bahwa kemenangan maupun kekalahan
dalam perang selalu hasilnya sama, yaitu dunia yang porak-poranda. Tidak ada
artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran. Tidak ada artinya
menjadi kekuatan ekonomi yang terbesar, di tengah dunia yang tenggelam."
Pesan moral yang digaungkan
itu sangat terang benderang bahwa kalah atau menang dalam perang dagang tidak
ada yang untung karena kalah jadi abu menang jadi arang.
Kita menggantungkan harapan
di atas pundak peserta pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia sebab mereka ialah
pembuat kebijakan moneter dan fiskal dunia. Saat ini dibutuhkan kebijakan
moneter dan kebijakan fiskal yang mampu menyangga dampak dari perang dagang,
disrupsi teknologi, dan ketidakpastian pasar.
Pesan yang dikumandangkan
dari Bali sangat tegas bahwa inilah saat yang tepat untuk bekerja sama dan
berkolaborasi. Bukan melanggengkan rivalitas dagang di antara negara maju yang
mengakibatkan negara-negara berkembang terjepit, ibarat gajah bertarung melawan
gajah, pelanduk mati di tengah-tengah.
(dikutip
dari: http://mediaindonesia.com)
Perangi
Korupsi Libatkan Publik
Penulis: Media
IndonesiaPada: Kamis, 11 Okt 2018, 05:00 WIB
KORUPSI telah lama
dikategorikan sebagai extraordinary crimeatau kejahatan luar biasa. Untuk memeranginya dibutuhkan
pula extraordinary efforts dari seluruh komponen bangsa dan negara.
Bukan hanya penegak hukum, masyarakat pun harus ikut serta mengambil bagian
dalam pemberantasan korupsi. Tanpa peran serta masyarakat, niscaya perang
melawan korupsi akan jauh lebih sulit untuk dimenangkan.
Terbitnya Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta
Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi sejalan dengan semangat tersebut.
PP yang ditandatangani
Presiden Joko Widodo pada 17 September 2018 itu mengatur tata cara pelibatan
masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi.
Dengan PP itu, pemerintahan
Presiden Joko Widodo mendorong masyarakat berperan aktif dalam perang melawan
korupsi.
Masyarakat yang memiliki
informasi mengenai dugaan tindak pidana korupsi didorong untuk menyerahkannya
kepada pejabat berwenang pada badan publik atau penegak hukum, baik secara lisan
maupun tulisan, disertai dokumen pendukung.
Bukan hanya itu, atas peran
aktif masyarakat, pemerintah menjanjikan penghargaan berupa piagam dan/atau
premi serta hadiah uang hingga Rp200 juta.
Kita tentu menyambut baik
terbitnya PP tersebut. Kita juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada
pemerintah yang membuka jalan bagi pelibatan aktif masyarakat dalam upaya
pemberantasan korupsi.
Lahirnya PP 43/2018
diharapkan pula akan membuat masyarakat tidak ragu untuk berperan aktif
mengungkapkan kasus korupsi.
Kita sependapat bahwa
pemberian penghargaan kepada masyarakat pelapor kasus korupsi tidak hanya
perlu, tetapi juga penting untuk dilakukan. Dengan pemberian penghargaan itu,
niscaya peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi akan jauh lebih
meningkat.
Peningkatan peran serta
masyarakat ini pada gilirannya diharapkan akan membuat tingkat keberhasilan
dalam pemberantasan korupsi ikut meningkat pula.
Untuk semakin mewujudkan
penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, peran
serta masyarakat memang harus diberi ruang seluas-luasnya.
Pemberian ruang kepada
masyarakat untuk berperan aktif dalam pemberantasan korupsi ini di lain sisi
juga selaras dan senapas dengan prinsip keterbukaan dalam demokrasi.
Karena itu, kita mendorong
pemerintah untuk tidak ragu-ragu dan tidak setengah-setengah dalam
mengimplementasikan kebijakan yang dituangkan dalam PP 43/2018 tersebut.
Selain itu, lahirnya PP ini
diharapkan membuat kinerja lembaga-lembaga penegak hukum yang memiliki otoritas
dalam pemberantasan korupsi lebih meningkat.
Bukan hanya itu, kinerja
seluruh lembaga penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Polri,
Kejaksaan Agung, dan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar, diharapkan jauh
lebih sinergis dengan dibukanya peran serta masyarakat yang diatur dalam PP
43/2018.
Akan tetapi, kita juga
mengingatkan agar peran serta publik dalam perang melawan korupsi ini harus
tetap dilakukan dalam koridor hukum dengan penuh tanggung jawab.
Jangan sampai peran serta
publik dalam perang melawan korupsi ini kemudian disalahgunakan. Jangan sampai
pula ia dilakukan secara serampangan sehingga menumbuhsuburkan peredaran hoaks,
fitnah, dan kebencian di antara sesama anak bangsa. Bila itu yang terjadi,
pelibatan aktif publik dalam perang melawan korupsi hanya akan menambah
kegaduhan. Jangan sampai.
Referensi:
Buku paket Bahasa Indonesia
kelas XII SMK, Edisi revisi 2018.
http://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/1503-perangi-korupsi-libatkan-publik
“Teks Editorial” Pengertian
& ( Tujuan – Manfaat – Fungsi – Ciri – Struktur – Kaidah – Contoh )
DosenPendidikan.Com – Untuk
hal ini apakah kamu pernah menemui sebuah teks yang berisi pendapat pribadi
dari seseorang terhadap suatu masalah..???, bila pernah secara sadar atau tidak
sadar anda telah membaca teks editorial atau teks opini.
"Teks Editorial"
Pengertian & (Tujuan - Manfaat - Fungsi - Ciri - Struktur - Kaidah -
Contoh )
Untuk dapat bagaimana
membadekan teks editorial/opini dengan teks lain, nah dibawah ini kami akan
mengulanya yang dimana seperti pengertian, tujuan, manfaat, fungsi, ciri,
struktur, kaidah dan contoh, nah lebih jelas dan dapat untuk dipahaminya simak
saja ulasannya berikut ini.
Pengertian Teks Editorial
Teks editorial merupakan
teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu isu/masalah aktual.
Isu tersebut meliputi masalah politik, sosial atau pun masalah ekonomi yang
memiliki hubungan secara signifikan dengan politik.
Teks editorial/opini rutin
ada di koran atau majalah, yang pengungkapan teks ini harus dilengkapi dengan
bukti, fakta maupun alasan yang logis supaya pembaca atyau pendengar bisa
menerimanya.
Tujuan Teks Editorial/Opini
Adapun tujuan teks
editorial/opini yang diantaranya yaitu:
Mengajak pembaca untuk ikut
berpikir dalam masalah (isu/topik) yang sedang hangat terjadi di kehidupan
sekitar.
Memberikan pandangan kepada
pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.
Manfaat Teks
Editorial/Opini
Teks editorial memberi
informasi kepada pembaca, untuk merangsang pemikiran dan terkadang mampu
menggerakkan pemnaca untuk bertindak.
Simak Juga : 10 Teknik Pengumpulan Data Yang Akurat
Fungsi Teks Editorial/Opini
Adapun fungsi teks
editorial yang diantaranya yaitu:
Fungsi tajuk rencana
umumnya menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat.
Mengisi latar belakang dari
kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi
dengan lebih menyeluruh.
Terkadang ada analisis
kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang
bisa terjadi.
Meneruskan penilaian moral
mengenai berita tersebut.
Ciri-Ciri Teks Editorial/Opini
Adapun ciri-ciri teks
editorial/opini yang diantaranya yaitu:
Tema tulisannya selalu
hangat (sedang berkembang dibicarakan secara luas oleh masyarakat), aktual dan
faktual.
Bersifat sistematis dan
logis.
Tajuk rencana merupakan
opini/pendapat yang bersifat argumentative.
Menarik untuk dibaca karna
penggunaan kalimatnya yang singkat, padat dan jelas.
Struktur Teks Editorial
Struktur yang menyusun teks
editorial/opini sama dengan struktur yang telah membangun teks eksposisi, 3
struktur teks editorial/opini:
Pernyataan pendapat
(tesis), bagian berisi sudut pandang penulis mengenai masalah yang dibahas,
biasanya sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen.
Argumentasi, alasan atau
bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis, walau secara umum
argumentasi diartikan untuk menolak suatu pendapat. Argumen bisa berbentuk
pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta
berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.
Penyataan/Penegasan ulang
pendapat (Reiteration), bagian berisi penegasan ulang pendapat yang didorong
oleh fakta di bagian argumentasi guna memperkuat/menegaskan, ada di bagian
akhir teks.
Kaidah Kebahasaan Teks
Editorial
Tidak jauh berbeda dengan
kaidah kebahasaan yang dipakai di teks prosedur kompleks, di ciri kebahasaan
teks editorial juga menggunakan verba material, berikut kaidah kebahasaan teks
editorial:
Adverbia yakni ditujukan
agar pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan menggunakan kata
keterangan (adverbia frekuentatif), kata yang biasa digunakan yaitu, selalu,
biasanya, sering, kadang-kadang, sebagian besar waktu, jarang dan lainnya.
Konjungsi yakni kata
penghubung pada teks, contohnya, bahkan.
Verba material yakni verba
yang menunjukkan perbuatan fisik/peristiwa.
Verba Relasional yakni
verba yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B) dan milik
(mengandung pengertian A mempunyai B).
Verba Mental yaitu verba
yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi (misalnya suka,
khawatir) dan kognisi (misalnya berpikir, mengerti), pada verba mental terdapat
partisipan pengindra (senser) dan fenomena.
Simak Juga : "Alenia" Pengertian & ( Unsur -
Struktur - Syarat - Macam )
Contoh Singkat Teks
Editorial/Opini
Judul, Pelayanan Rumah
Sakit Dan Mutu Kesehatan Harus Ditingkatkan
Di tahun lalu, ada sekitar
269 pengaduan tentang minimnya pelayanan kesehatan diberbagai rumah sakit di
Indonesia, jumlah itupun yang dilaporkan dan diterima di Kemenkes.
Yang belum dilaporkan
tentunya lebih banyak lagi, salah satu hal yang menjadikan mutu pelayanan
dokter kurang memuaskan ialah soal penanganan terhadap pasien. Dokter banyak
yang belum bisa mengetahui penyakit pasien yang sebenarnya sehingga kadang obat
yang diberikan tidak tepat.
Seharusnya pemerintah terutama
bidang kesehatan selalu memperbaharui/meningkatkan mutu para dokter di seluruh
Indonesia secara berkala, hal itu bertujuan agar pelayanan kesehatan masyarakat
dapat berhubungan dengan baik.
Demikianlah pembahasan
mengenai “Teks Editorial” Pengertian & ( Tujuan – Manfaat – Fungsi – Ciri –
Struktur – Kaidah – Contoh ) semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat
menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas
kunjungannya.
https://www.dosenpendidikan.com
lengkap banget kak makasih yah
BalasHapusalat berat excavator komatsu
Arigatou, senseiㅠㅠ yaallah... Mau nangis rasanya karna bingung gatau caranya gimana,,, pokoknya makasih banyak, banyak bangetㅠvㅠ
BalasHapusHarrah's Hotel Casino and Spa - DrmCD
BalasHapusThe 문경 출장안마 Harrah's Hotel Casino and Spa in Las Vegas, NV features a casino, a seasonal outdoor swimming 나주 출장안마 pool and a seasonal Olympic-sized outdoor 서산 출장안마 pool. 공주 출장안마 Rating: 3.8 · 화성 출장샵 3 reviews