Sabtu, 13 Oktober 2018

teks editorial, lengkap dengan struktur, contoh dll




Teks Editorial
Teks editorial adalah artikel utama ditulis oleh redaktur koran yang merupakan pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa (berita) aktual dan kontroversial (menimbulkan perbedaan pendapat). Teks editorial disebut juga Tajuk Rencana. Teks editorial dapat diasumsikan sebagai sikap media terhadap suatu hal atau peristiwa yang sedang dibahas.
Permasalahan yang dibahas dalam teks editorial adalah permasalahan yang berkaitan dengan peristiwa yang actual, Fenomenal dan kontroversial. Hal ini disertai dengan fakta yang benar dan bukan gosip murahan, dengan cara menelusuri fakta dengan berbagai strategi. Gaya penulisan editorial adalah eksposisi, yang bertujuan untuk mengklarifikasi, menjelaskan atau mengevaluasi. Pola pengembangan tulisan editorial dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti contoh, proses, sebab-akibat, klasifikasi, definisi, analisis, komparasi dan kontras. Berarti semua pola penulisan eksposisi dapat digunakan untuk menulis editorial.
Teks editorial yang bersifat ekspositoris berisi tesis (pernyataan umum), diikuti argumentasi-argumentasi secukupnya dan diakhiri dengan penegasn ulang atas argumentasi-argumentasi tersebut.
Jadi unsur-unsur atau struktur yang terdapat dalam teks editorial adalah :
1.    Tesis : Pernyataan umum
Pengenalan isu atau permasalahan yang akan dibahas dalam bagian berikutnya.
2.    Argumentasi
Tanggapan redaksi terhadap isu yang sudah diperkenalkan sebelumnya.
3.    Penegasan ulang
Penegasan dalam teks editorial berupa kesimpulan, saran atau rekomendasi. Didalamnya juga terselip harapan redaksi kepada pihak yang terkait dalam menghadapi atau mengatasi persoalan yang terjadi dalam isu tersebut.  
Membedakan fakta dan opini dalam teks editorial
a.   Fakta
Fakta adalah: hal, keadaan, peristiwa yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar terjadi.
Oleh karena itu fakta sulit terbantahkan karena dapat dilihat, didengar atau diketahui oleh banyak pihak.
Contoh fakta :
-      Pertamina menaikkan harga elpiji tabung 12 kg lebih dari 50%.
-      Akibatnya sampai ditingkat konsumen harganya mencapai Rp 150.000,00 –Rp 200.000,00.
b.   Opini
Opini adalah tanggapan redaksi untuk mendukung pandangan atau sikapnya terhadap peristiwa yang sedang dibahas. Jika fakta tidak dapat terbantahkan, maka opini sebaliknya, justru masih bisa diperdebatkan.
Contoh opini dalam berbagai sifat:
1.   Kritik
Kenaikan harga itu merupakkan kado tahun baru 2014 yang tidak simpatik, tidak bijaksana dan tidak logis.
2.   Penilaian
Pertamina tidak bisa semata-mata menjadikan harga pasar dunia sebagai kiblat dalam membuat keputusan. Sebab disisi lain perusahaan memperoleh keuntungan besar atas hasil tambang minyak dan gas yang dieksploitasi dari perut bumi Indonesia.
3.   Prediksi
Redaksi menduga bahwa pengakuan pemerintah yang tidak mengetahui rencana kenaikan harga elpiji hingga 50% itu tidak benar.
4.   Harapan
Pemerintah seharusnya menggunakan keuntungan besar dari hasil tambang minyak dan gas sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
5.   Saran
Caranya dengan mengambil atau menyisihkan sepersekian persen keuntungan untuk mensubsidi kebutuhan bahan bakar kalangan masyarakat menengah bawah.
Tolak ukur atau syarat informasi sebagai bahan teks editorial :
a.   Actual
Peristiwa atau hal yang akan dibahas merupakan kejadian yang baru.
b.   Fenomenal
Kejadian yang dibahas dalam teks editorial merupakan kejadian luar biasa, sehingga menarik untuk disajikan.
c.    Kontroversial
Peristiwa atau hal yang dibahas dapat mengundang perbedaan pendapat dimasyarakat.
Bagi Redaksi media massa membuat editorial yang baik akan menentukan penerimaan public terhadap hasil sajian beritanya, sehingga daya tarik atau daya jual sangat penting bagi keberlangsuangan sebuah media. Sedangkan keuntungan untuk pembaca, mereka akan mengetaahui secara persis isu-isu yang berkembang disertai pemahaman yang memadai.

Kaidah kebahasaan teks editorial
a.   Kalimat retoris
Kalimat retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak ditujukan untuk mendapat jawaban. Hal ini bermaksud untuk menjadi bahan perenungan buat pembaca.
Contoh :
Benarkan pemerintah tidak tahu atau tidak diberitahu mengenai rencana Pertamina menaikan harga elpiji?
b.   Kata-kata popular
Kata-kata yang sering digunakan dalam percakapan masyarakat sehari-hari atau yang sedang trend dimasyarakat.
Contoh :
Terkaget-kaget, pencitraan, menengarai, dll.
c.    Kata ganti penunjuk
Kata ganti penunjuk adalah: kata ganti yang merujuk pada waktu, tempat, peristiwa atau hal lainnya yang menjadi fokus ulasan.
Contoh :
-      Sungguh, kenaikan harga itu merupakan kado yang tidak simpatik, tidak bijaksana dan tidak logis.
-      Berdasarkan simpulan rapat itulah, Presiden kemudian membuat keputusan harga elpiji 12 kg yang diumumkan pada hari Minggu kemarin.
-      Rasanya mustahil kalau pemerintah . dalam hal ini Menko Ekuin dan Menteri BUMN tidak tahu, tidak diberi tahu serta tdak dimintai pandangan, pendapat dan pertimbangannya.
d.   Konjungsi kausalitas
Konjungsi kausalitas itu antara lain : sebab, karena, sehingga, oleh sebab itu.
Contoh :
-      Masyarakat sebagai konsumen menjadi terkaget-kaget karena kenaikan tanpaa didahului sosialisasi.
-      Malah boleh jadi ada politisi yang megkategorikannya sebagai reaksi yang cenderung bersifat pencitraan sehingga terbangun kesan bahwa pemerintah memperhatikan kesulitan sekaligus melindungi kebutuhan rakyat.


Tujuan Teks Tajuk Rencana / Editorial / Opini:

a.    Mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah (isu/topik) yang sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar.
b.    Memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.

Manfaat Teks Editorial / Opini:
1.    Teks editorial memberi informasi kepada pembaca,
2.    Teks editorial  untuk merangsang pemikiran,
3.    Teks editorial mampu menggerakkan pembaca untuk bertindak.

Fungsi Teks Tajuk Rencana/Editorial/Opini:
1.    Fungsi tajuk rencana umumnya menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat.
2.    Mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
3.    Terkadang ada analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi
4.    Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

Ciri-Ciri Teks Editorial / Opini:
1.    Tema tulisannya selalu hangat (sedang berkembang dibicarakan secara luas oleh masyarakat), aktual dan faktual
2.    Bersifat sistematis dan logis
3.    Tajuk rencana merupakan Opini / pendapat yang bersifat argumentative
4.    Menarik untuk dibaca karna penggunaan kalimatnya yang singkat, padat dan jelas
Contoh Singkat Teks Editorial/Opini
Pelayanan Rumah Sakit dan Mutu Kesehatan Harus Ditingkatkan

Di tahun lalu, ada sekitar 268 pengaduan tentang minimnya pelayanan kesehatan di berbagai rumah sakit di Indonesia. Jumlah itupun yang dilaporkan dan diterima di Kemenkes.Yang belum dilaporkan tentunya lebih banyak lagi. Salah satu hal yang menjadikan mutu pelayanan dokter kurang memuaskan adalah soal penanganan terhadap pasien.
Dokter banyak yang belum bisa mengetahui penyakit pasien yang sebenarnya sehingga kadang obat yang diberikan tidak tepat.Seharusnya pemerintah terutama bidang kesehatan selalu memperbaharui/meningkatkan mutu para dokter di seluruh Indonesia secara berkala.Hal itu bertujuan agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat terhubung dengan baik.
(dikutip dari http://www.yuksinau.id)

 Contoh editoral dari media :
Pesan Moral dari Bali
Penulis: Media IndonesiaPada: Sabtu, 13 Okt 2018, 05:05 WIB

PEMBUKAAN Rapat Pleno Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali, kemarin, dimanfaatkan Presiden Joko Widodo untuk menyampaikan pesan moral. Pesan untuk bersama-sama mengatasi situasi perekonomian global yang tidak kondusif saat ini.
Kondisi tidak kondusif itu ditandai bangkitnya proteksionisme dan kian memanasnya kompetisi negara adikuasa dalam perang dagang.

Pesan yang disampaikan Jokowi terbilang berani, sindiran keras langsung dialamatkan kepada negara-negara penguasa ekonomi dunia. Perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok harus diakhiri karena telah membuat gejolak ketidakpastian ekonomi global dan mengancam perekonomian negara-negara berkembang.
Tanpa disadari, jika perselisihan dan kompetisi dagang berlanjut, negara-negara di dunia melupakan hal penting, yakni kondisi ketidakpastian ekonomi global yang lebih berdampak bagi masyarakat dunia. Isu perubahan iklim, penyakit, sampah plastik, dan persoalan lingkungan lainnya seakan dilupakan.
Harus tegas dikatakan bahwa Jokowi punya cara sendiri menyampaikan pesan yang begitu tegas dan keras tanpa menyakiti. Pihak yang dibidik pun tidak merasa dihakimi. Ia membawakan materi pidato dengan ide-ide yang tidak biasa. Metafora yang digunakan Jokowi sangatlah kreatif.
Presiden Jokowi mampu memberikan sindiran keras bagi negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, tetapi tidak ada yang tersakiti. Pidato Jokowi malah diganjar tepuk tangan meriah dari hadirin yang merupakan pimpinan negara, menteri keuangan, serta gubernur bank sentral. Tidak cukup sekali, sampai dua kali Jokowi mendapatkan standing applause.
Jokowi menganalogikan kondisi dunia saat ini dengan serial Game of Thrones. "Tahun depan kita akan menyaksikan season terakhir dari serial Game of Thrones. Saya bisa perkirakan bagaimana akhir ceritanya. Saya yakin, ceritanya akan berakhir dengan pesan moral bahwa konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan, bukan hanya bagi yang kalah. Namun, juga yang menang," tegas Jokowi.
Selanjutnya Jokowi mengatakan, "Ketika kemenangan sudah dirayakan dan kekalahan sudah diratapi, barulah kemudian kedua-duanya sadar bahwa kemenangan maupun kekalahan dalam perang selalu hasilnya sama, yaitu dunia yang porak-poranda. Tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan di tengah kehancuran. Tidak ada artinya menjadi kekuatan ekonomi yang terbesar, di tengah dunia yang tenggelam."
Pesan moral yang digaungkan itu sangat terang benderang bahwa kalah atau menang dalam perang dagang tidak ada yang untung karena kalah jadi abu menang jadi arang.
Kita menggantungkan harapan di atas pundak peserta pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia sebab mereka ialah pembuat kebijakan moneter dan fiskal dunia. Saat ini dibutuhkan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal yang mampu menyangga dampak dari perang dagang, disrupsi teknologi, dan ketidakpastian pasar.
Pesan yang dikumandangkan dari Bali sangat tegas bahwa inilah saat yang tepat untuk bekerja sama dan berkolaborasi. Bukan melanggengkan rivalitas dagang di antara negara maju yang mengakibatkan negara-negara berkembang terjepit, ibarat gajah bertarung melawan gajah, pelanduk mati di tengah-tengah.
(dikutip dari: http://mediaindonesia.com)

Perangi Korupsi Libatkan Publik


Penulis: Media IndonesiaPada: Kamis, 11 Okt 2018, 05:00 WIB
KORUPSI telah lama dikategorikan sebagai extraordinary crimeatau kejahatan luar  biasa. Untuk memeranginya dibutuhkan pula extraordinary efforts dari seluruh komponen bangsa dan negara. Bukan hanya penegak hukum, masyarakat pun harus ikut serta mengambil bagian dalam pemberantasan korupsi. Tanpa peran serta masyarakat, niscaya perang melawan korupsi akan jauh lebih sulit untuk dimenangkan.
Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 43 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sejalan dengan semangat tersebut.
PP yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 17 September 2018 itu mengatur tata cara pelibatan masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi.
Dengan PP itu, pemerintahan Presiden Joko Widodo mendorong masyarakat berperan aktif dalam perang melawan korupsi.
Masyarakat yang memiliki informasi mengenai dugaan tindak pidana korupsi didorong untuk menyerahkannya kepada pejabat berwenang pada badan publik atau penegak hukum, baik secara lisan maupun tulisan, disertai dokumen pendukung.
Bukan hanya itu, atas peran aktif masyarakat, pemerintah menjanjikan penghargaan berupa piagam dan/atau premi serta hadiah uang hingga Rp200 juta.
Kita tentu menyambut baik terbitnya PP tersebut. Kita juga memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah yang membuka jalan bagi pelibatan aktif masyarakat dalam upaya pemberantasan korupsi.
Lahirnya PP 43/2018 diharapkan pula akan membuat masyarakat tidak ragu untuk berperan aktif mengungkapkan kasus korupsi.
Kita sependapat bahwa pemberian penghargaan kepada masyarakat pelapor kasus korupsi tidak hanya perlu, tetapi juga penting untuk dilakukan. Dengan pemberian penghargaan itu, niscaya peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi akan jauh lebih meningkat.
Peningkatan peran serta masyarakat ini pada gilirannya diharapkan akan membuat tingkat keberhasilan dalam pemberantasan korupsi ikut meningkat pula.
Untuk semakin mewujudkan penyelenggaraan negara dan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, peran serta masyarakat memang harus diberi ruang seluas-luasnya.
Pemberian ruang kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam pemberantasan korupsi ini di lain sisi juga selaras dan senapas dengan prinsip keterbukaan dalam demokrasi.
Karena itu, kita mendorong pemerintah untuk tidak ragu-ragu dan tidak setengah-setengah dalam mengimplementasikan kebijakan yang dituangkan dalam PP 43/2018 tersebut.
Selain itu, lahirnya PP ini diharapkan membuat kinerja lembaga-lembaga penegak hukum yang memiliki otoritas dalam pemberantasan korupsi lebih meningkat.
Bukan hanya itu, kinerja seluruh lembaga penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi, Polri, Kejaksaan Agung, dan Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar, diharapkan jauh lebih sinergis dengan dibukanya peran serta masyarakat yang diatur dalam PP 43/2018.
Akan tetapi, kita juga mengingatkan agar peran serta publik dalam perang melawan korupsi ini harus tetap dilakukan dalam koridor hukum dengan penuh tanggung jawab.
Jangan sampai peran serta publik dalam perang melawan korupsi ini kemudian disalahgunakan. Jangan sampai pula ia dilakukan secara serampangan sehingga menumbuhsuburkan peredaran hoaks, fitnah, dan kebencian di antara sesama anak bangsa. Bila itu yang terjadi, pelibatan aktif publik dalam perang melawan korupsi hanya akan menambah kegaduhan. Jangan sampai.
 (dikutip dari: http://mediaindonesia.com)

Referensi:
Buku paket Bahasa Indonesia kelas XII SMK, Edisi revisi 2018.
http://mediaindonesia.com/editorials/detail_editorials/1503-perangi-korupsi-libatkan-publik

“Teks Editorial” Pengertian & ( Tujuan – Manfaat – Fungsi – Ciri – Struktur – Kaidah – Contoh )
DosenPendidikan.Com – Untuk hal ini apakah kamu pernah menemui sebuah teks yang berisi pendapat pribadi dari seseorang terhadap suatu masalah..???, bila pernah secara sadar atau tidak sadar anda telah membaca teks editorial atau teks opini.

"Teks Editorial" Pengertian & (Tujuan - Manfaat - Fungsi - Ciri - Struktur - Kaidah - Contoh )



Untuk dapat bagaimana membadekan teks editorial/opini dengan teks lain, nah dibawah ini kami akan mengulanya yang dimana seperti pengertian, tujuan, manfaat, fungsi, ciri, struktur, kaidah dan contoh, nah lebih jelas dan dapat untuk dipahaminya simak saja ulasannya berikut ini.

Pengertian Teks Editorial
Teks editorial merupakan teks yang berisi pendapat pribadi seseorang terhadap suatu isu/masalah aktual. Isu tersebut meliputi masalah politik, sosial atau pun masalah ekonomi yang memiliki hubungan secara signifikan dengan politik.



Teks editorial/opini rutin ada di koran atau majalah, yang pengungkapan teks ini harus dilengkapi dengan bukti, fakta maupun alasan yang logis supaya pembaca atyau pendengar bisa menerimanya.

Tujuan Teks Editorial/Opini
Adapun tujuan teks editorial/opini yang diantaranya yaitu:

Mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah (isu/topik) yang sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar.
Memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang sedang berkembang.
Manfaat Teks Editorial/Opini
Teks editorial memberi informasi kepada pembaca, untuk merangsang pemikiran dan terkadang mampu menggerakkan pemnaca untuk bertindak.

Simak Juga :  10 Teknik Pengumpulan Data Yang Akurat
Fungsi Teks Editorial/Opini
Adapun fungsi teks editorial yang diantaranya yaitu:

Fungsi tajuk rencana umumnya menjelaskan berita dan akibatnya pada masyarakat.
Mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh.
Terkadang ada analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi.
Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.
Ciri-Ciri Teks Editorial/Opini
Adapun ciri-ciri teks editorial/opini yang diantaranya yaitu:

Tema tulisannya selalu hangat (sedang berkembang dibicarakan secara luas oleh masyarakat), aktual dan faktual.
Bersifat sistematis dan logis.
Tajuk rencana merupakan opini/pendapat yang bersifat argumentative.
Menarik untuk dibaca karna penggunaan kalimatnya yang singkat, padat dan jelas.
Struktur Teks Editorial
Struktur yang menyusun teks editorial/opini sama dengan struktur yang telah membangun teks eksposisi, 3 struktur teks editorial/opini:



Pernyataan pendapat (tesis), bagian berisi sudut pandang penulis mengenai masalah yang dibahas, biasanya sebuah teori yang akan diperkuat oleh argumen.
Argumentasi, alasan atau bukti yang digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis, walau secara umum argumentasi diartikan untuk menolak suatu pendapat. Argumen bisa berbentuk pertanyaan umum/data hasil penelitian, pernyataan para ahli, maupun fakta-fakta berdasarkan referensi yang bisa dipercaya.
Penyataan/Penegasan ulang pendapat (Reiteration), bagian berisi penegasan ulang pendapat yang didorong oleh fakta di bagian argumentasi guna memperkuat/menegaskan, ada di bagian akhir teks.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial
Tidak jauh berbeda dengan kaidah kebahasaan yang dipakai di teks prosedur kompleks, di ciri kebahasaan teks editorial juga menggunakan verba material, berikut kaidah kebahasaan teks editorial:

Adverbia yakni ditujukan agar pembaca meyakini teks yang dibahas, dengan menegaskan menggunakan kata keterangan (adverbia frekuentatif), kata yang biasa digunakan yaitu, selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, sebagian besar waktu, jarang dan lainnya.
Konjungsi yakni kata penghubung pada teks, contohnya, bahkan.
Verba material yakni verba yang menunjukkan perbuatan fisik/peristiwa.
Verba Relasional yakni verba yang menunjukkan hubungan intensitas (pengertian A adalah B) dan milik (mengandung pengertian A mempunyai B).
Verba Mental yaitu verba yang menerangkan persepsi (misalnya melihat, merasa), afeksi (misalnya suka, khawatir) dan kognisi (misalnya berpikir, mengerti), pada verba mental terdapat partisipan pengindra (senser) dan fenomena.
Simak Juga :  "Alenia" Pengertian & ( Unsur - Struktur - Syarat - Macam )
Contoh Singkat Teks Editorial/Opini
Judul, Pelayanan Rumah Sakit Dan Mutu Kesehatan Harus Ditingkatkan

Di tahun lalu, ada sekitar 269 pengaduan tentang minimnya pelayanan kesehatan diberbagai rumah sakit di Indonesia, jumlah itupun yang dilaporkan dan diterima di Kemenkes.

Yang belum dilaporkan tentunya lebih banyak lagi, salah satu hal yang menjadikan mutu pelayanan dokter kurang memuaskan ialah soal penanganan terhadap pasien. Dokter banyak yang belum bisa mengetahui penyakit pasien yang sebenarnya sehingga kadang obat yang diberikan tidak tepat.

Seharusnya pemerintah terutama bidang kesehatan selalu memperbaharui/meningkatkan mutu para dokter di seluruh Indonesia secara berkala, hal itu bertujuan agar pelayanan kesehatan masyarakat dapat berhubungan dengan baik.

Demikianlah pembahasan mengenai “Teks Editorial” Pengertian & ( Tujuan – Manfaat – Fungsi – Ciri – Struktur – Kaidah – Contoh ) semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

https://www.dosenpendidikan.com

3 komentar:

  1. Arigatou, senseiㅠㅠ yaallah... Mau nangis rasanya karna bingung gatau caranya gimana,,, pokoknya makasih banyak, banyak bangetㅠvㅠ

    BalasHapus
  2. Harrah's Hotel Casino and Spa - DrmCD
    The 문경 출장안마 Harrah's Hotel Casino and Spa in Las Vegas, NV features a casino, a seasonal outdoor swimming 나주 출장안마 pool and a seasonal Olympic-sized outdoor 서산 출장안마 pool. 공주 출장안마 Rating: 3.8 · 화성 출장샵 ‎3 reviews

    BalasHapus