Prosa
Kata prosa berasal dari bahasa Latin "prosa"
yang artinya "terus terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan
untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide.
Prosa adalah teks berbentuk paragraph yang isinya
memuat ide atau gagasan yang berasal dari pemikiran pengarang, baik yang fiktif
maupun nonfiktif.
Prosa dibedakan
menjadi 2, yaitu:
1. Prosa liris
Prosa
liris adalah : karangan yang berbentuk paduan antara prosa dan puisi. Prosa liris
lebih mementingkan irama yang tidak terikat oleh bait dan sajak.
2. Prosa biasa
Prosa
biasa adalah : karangan yang berbentuk uraan paragraph.
Menurut jenisnya prosa
dibagi dua, yaitu prosa lama dan prosa baru.
1. Prosa Lama
Prosa
lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat.
2. Prosa Baru
Prosa
baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apapun.
A.
Prosa lama
Prosa lama merupakan karya sastra yang belum
mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat.
Macam-macam Prosa Lama, yaitu :
1.
Hikayat
Hikayat, berasal dari India dan Arab, berisikan
cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja
yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki
seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal. Namun dalam
hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah.
Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, si Pitung,
Hikayat si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Panji Semirang, Hikayat
Raja Budiman.
2. Sejarah
Sejarah (tambo), adalah salah satu bentuk
prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang
diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan
peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan
silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama.
Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara
Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612.
3. Kisah
Kisah, adalah cerita tentang cerita perjalanan
atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain.
Contoh: Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri
Kelantan, Kisah Abdullah ke Jedah.
4. Dongeng
Dongeng adalah :
cerita rakyat yang turun temurun dan bersifat khayal.
Dongeng sendiri banyak
ragamnya, yaitu sebagai berikut:
a.
Fabel, adalah cerita lama
yang menokohkan binatang sebagai lambang pengajaran moral (biasa pula disebut
sebagai cerita binatang). Contoh: Kancil dengan Buaya, Kancil dengan Harimau,
Hikayat Pelanduk Jenaka, Kancil dengan Lembu, Burung Gagak dan Serigala, Burung
bangau dengan Ketam, Siput dan Burung Centawi, dan lain-lain.
- Mite (mitos), adalah cerita-cerita yang berhubungan dengan
kepercayaan terhadap sesuatu benda atau hal yang dipercayai mempunyai
kekuatan gaib. Contoh: Nyai Roro Kidul, Ki Ageng Selo, Dongeng tentang
Gerhana, Dongeng tentang Terjadinya Padi, Harimau Jadi-Jadian, Puntianak,
Kelambai, dan lain-lain.
- Legenda, adalah cerita lama yang mengisahkan tentang riwayat
terjadinya suatu tempat atau wilayah.
Contoh: Legenda Banyuwangi, Tangkuban Perahu,
dan lain-lain.
- Sage, adalah cerita lama yang berhubungan dengan sejarah,
yang menceritakan keberanian, kepahlawanan, kesaktian dan keajaiban
seseorang.
Contoh: Calon Arang, Ciung Wanara, Airlangga,
Panji, Smaradahana, dan lain-lain.
- Parabel, adalah cerita rekaan yang menggambarkan sikap moral
atau keagamaan dengan menggunakan ibarat atau perbandingan.
Contoh: Kisah Para Nabi, Hikayat Bayan
Budiman, Bhagawagita, dan lain-lain.
- Dongeng jenaka, adalah cerita tentang tingkah laku orang bodoh, malas
atau cerdik dan masing-masing dilukiskan secara humor.
Contoh: Pak Pandir, Lebai Malang, Pak
Belalang, Abu Nawas, dan lain-lain.
5. Cerita berbingkai
Cerita berbingkai, adalah: cerita yang
didalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya.
Contoh: Seribu Satu Malam.
B.
Prosa Baru
Prosa
baru adalah karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau
budaya Barat.
Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai
berikut:
1.
Roman
Roman adalah bentuk prosa baru yang
mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman,
pelaku utamanya sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa
atau bahkan sampai meninggal dunia. Roman mengungkap adat atau aspek kehidupan
suatu masyarakat secara mendetail dan menyeluruh, alur bercabang-cabang, banyak
digresi (pelanturan). Roman terbentuk dari pengembangan atas seluruh segi
kehidupan pelaku dalam cerita tersebut.
Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan
atas beberapa macam, antara lain sebagai berikut:
a.
Roman transendensi, yang di dalamnya
terselip maksud tertentu, atau yang mengandung pandangan hidup yang dapat
dipetik oleh pembaca untuk kebaikan.
Contoh: Layar
Terkembang oleh Sutan Takdir
Alisyahbana, Salah Asuhan oleh Abdul Muis, Darah Muda oleh Adinegoro.
b.
Roman sosial adalah roman yang
memberikan gambaran tentang keadaan masyarakat. Biasanya yang dilukiskan
mengenai keburukan-keburukan masyarakat yang bersangkutan.
Contoh: Sengsara Membawa Nikmat oleh Tulis St.
Sati, Neraka Dunia oleh Adinegoro.
c.
Roman sejarah yaitu roman yang
isinya dijalin berdasarkan fakta historis, peristiwa-peristiwa sejarah, atau
kehidupan seorang tokoh dalam sejarah.
Contoh: Hulubalang Raja oleh Nur St. Iskandar,
Tambera oleh Utuy Tatang Sontani, Surapati oleh Abdul Muis.
d.
Roman psikologis yaitu roman yang
lebih menekankan gambaran kejiwaan yang mendasari segala tindak dan perilaku
tokoh utamanya.
Contoh: Atheis oleh Achdiat Kartamiharja,
Katak Hendak Menjadi Lembu oleh Nur St. Iskandar, Belenggu oleh Armijn Pane.
e.
Roman detektif merupakan roman yang
isinya berkaitan dengan kriminalitas. Dalam roman ini yang sering menjadi
pelaku utamanya seorang agen polisi yang tugasnya membongkar berbagai kasus
kejahatan.
Contoh: Mencari Pencuri Anak Perawan oleh
Suman HS, Percobaan Seria oleh Suman HS, Kasih Tak Terlerai oleh Suman HS.
2.
Novel
Novel berasal dari Italia. yaitu novella
‘berita’. Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan
pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik dan yang mengandung konflik.
Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perubahan nasib pelaku.
lika roman condong pada idealisme, novel pada realisme. Biasanya novel lebih
pendek daripada roman dan lebih panjang dari cerpen.
Contoh: Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya
oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh
Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.
3.
Cerpen
Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan
sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di
dalam cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, akan tetapi hal itu tidak
menyebabkan perubahan nasib pelakunya.
Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar,
Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, Wajah yang Bembah oleh
Trisno Sumarjo, Robohnya Surau Kami oleh A.A. Navis.
4.
Riwayat
Riwayat (biografi), adalah suatu karangan
prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi)
atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau
bahkan sampai meninggal dunia.
Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.J
Habibie, Ki Hajar Dewantara.
5.
Kritik
Kritik adalah karya yang menguraikan
pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang
isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.
6.
Resensi
Resensi adalah pembicaraan / pertimbangan /
ulasan suatu karya (buku, film, drama, dll.). Isinya bersifat memaparkan agar
pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur,
perwatakan, dialog, dll, sering juga disertai dengan penilaian dan saran
tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.
Contoh : resensi film, resensi buku, dll.
7.
Esai
Esai adalah ulasan / kupasan suatu masalah
secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa
berupa hikmah hidup, tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya,
seni, fenomena sosial, politik, pementasan drama, film, dll.
(dikutip dari:id.wikipedia.org)
Semoga bermanfaat….
makasih kak udah share info ini
BalasHapusharga excavator baru 2017