Jumat, 05 Oktober 2018

Puisi lama, puisi baru dan puisi modern, lengkap dengan jenis dan contoh-contohnya.


Puisi

Kata puisi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata poet yang artinya orang yang menciptakan sesuatu lewat imajinasi pribadi (berdasarkan pengalaman dan belum pernah ada sebelumnya). Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Di Indonesia, puisi merupakan bentuk kesusastraan yang paling tua.
Puisi merupakan karangan yang terikat oleh rima, ritma, jumlah kata dan jumlah baris, dengan makna yang mendalam baik tersirat maupun tersurat.
Menurut zamannya, puisi dibedakan menjadi tiga yaitu: puisi lama, puisi baru dan puisi modern.
A. PUISI LAMA
Ciri-ciri Puisi Lama
a) Anonim (puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya)
b) Disampaikan secara lisan
c) Terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
Jenis Puisi Lama
a.   Mantera
Mantera adalah kata-kata yang mengandung hikmah dan memiliki kekuatan gaib
b.   Peribahasa atau bidal
Yang termasuk peribahasa atau bidal adalah :
1.    pepatah:
Pepatah yaitu : peribahasa yang mengandung nasehat atau ajaran dari orang tua.
Contoh : - hemat pangkal kaya
-      Rajin pangkal pandai

2.   Perumpamaan:
Perumpamaan adalah : kalimat yang mengungkapkan keadaan atau kelakukan seseorang dengan cara membandingkan dengan alam sekitar.
Contoh : - Bagai pungguk rindukan bulan
              - seperti air diatas daunt alas
3.   Ungkapan:
Ungkapan adalah: kiasan tentang keadaan atau kelakukan seseorang yang dinyatakan dengan kata-kata.
Contoh : - Anak itu panjang tangan. (suka mencuri)
-      Orang itu bertangan besi. (kejam).
4.   Tamsil
Tamsil adalah : ibarat atau perumpamaan
Contoh :
- Bagai burung dalam sangkar, mata terlepas badan terkurung. 
                   - Bagai berakap diatas batu, hidup segan mati tak mau.
5.   Pameo
Pameo adalah : kata ejekan atau slogan yang memberikan semangat.
Contoh :
-      Memasyarakatkan olahraga dan mengolah-ragakan masyarakat.
-      Merdeka atau mati.
c.    Pantun
Yang dimaksud pantun adalah puisi lama khas Indonesia.
Ciri-ciri pantun
-      bersajak a-b-a-b,
-      tiap bait 4 baris,
-      tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata,
-      2 baris awal sebagai sampiran, 
-      2 baris berikutnya sebagai isi.
Pembagian pantun menurut isinya terdiri orang muda, pantun anak-anak, pantun orang tua, pantun jenaka danpanntun teka-teki.
Contoh :
1.   Pantun orang muda
Jika pandai meniti buih
Selamat badan keseberang
Jika tuan menaruh kasih
Boleh tuan datang bertandang
2.   Pantun anak-anak
Berburu ke padang datar
Mendapat rusa belang kakinya
Berguru kepalang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi
3.   Pantun orang tua
Bunga anggrek bunga langit
Warnanya indah menarik hati
Tuntutlah ilmu setinggi langit
Untuk bekal dikemudian hari
4.   Pantun jenaka
Sungguh enak asam belimbing
Tumbuh dekaat tepi telaga
Sungguh enak berkawan sumbing
Meski marah tersenyum juga
5.   Pantun teka-teki
Buat apa bersedih hati
Menanti kawan belum tiba
Bila tuan bijak berseri
Kuda apa berkaki dua
d.   Syair
Kata syair berasal dari kata Syu’ur yang berarti perasaan.
Ciri-ciri syair yaitu :
-      Tiap bait terdiri dari 4 baris
-      Tiap baris terdiri atas 4 kata ( antara 8 hingga 12 suku kata)
-      Semua baris merupakan isi
-      Bersajak sama ( a a a a)
Contoh:
     Hatiku gundah bukan kepalang
Mengharapkan kasi tak kunjung datang
     Siangmalam tidur terbayang-bayang
     Datanglah kasih pujaanku seorang

Menurut isinya, syair dibedakan menjadi 5 yaitu :
1.    Syair yang berisi cerita khayal
2.    Syair yang berisi kiasan atau sindiran
3.    Syair yang berisi cerita (hikayat)
4.    Syair yang berisi terjemahan cerita asing
5.    Syair yang berisi ajaran agama budi pekerti.

e.   Gurindam
Gurindam adalah : puisi lama yang berbentuk dua seuntai.
Susunan dan persyaratan gurindam sebagai berikut :
-      Tiap bait terdiri dari 2 baris
-      Bersajak sama a a
-      Kedua baris merupakan isi
-      Baris pertama merupakan sebab dan baris kedua sebagai jawaban ( akibat)
-      Isinya berupa nasehat atau sindiran
Contoh gurindam :
-      Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
( Maksudnya setiap orang harus beragama karena agama sangat penting baginya, orang yang tidak beragama akan buta arah dalam menjalankan hidupnya).
-      Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang ma’rifat
(Untuk mencapai kesempurnaan di dalam kehidupan, manusia harus mengenal empat hal. Empat hal tersebut adalah syariat, tarikat, hakikat dan makrifat.)
f.     Kalimat berirama
Kalimat berirama adalah : bentuk prosa, namun didalamnya iram puisi sangat terasa.

B. PUISI BARU
          Puisi baru merupakkan bentuk puisi Indonesia yang mendapat pengaruh dari puisi barat.
Pusi baru dibagi menjadi 9 bagian, yaitu :
1.   Distikhon
Distikhon disebut juga sajak dua untai. Sajak ini tiap baris terdiri dari dua baris.
Contoh :

Hutan Karet*
Karya: Joko Pinurbo
in memoriam: Sukabumi

Daun-daun karet berserakan.
Berserakan di hamparan waktu.

Suara monyet di dahan-dahan.
Suara kalong menghalau petang.

Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan.
Berloncatan di semak-semak rindu.

Dan sebuah jalan melingkar-lingkar
membelit kenangan terjal.

Sesaat sebelum surya berlalu
masih kudengat suara beduk bertalu-talu.
(1990)
*Sumber: Joko Pinurbo, Selamat Menunaikan Ibadah Puisi, hlm 2.
(dikutip dari dosenbahasa.com)

2.   Quantrain
Quantrain disebut juga sajak empat seuntai. Tiap bait terdir atas 4 baris.
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang rupa jua
Adi kanda lama lalu
Membuat hati jua
Layu lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)

3.   Tersina
Tersina disebut juga sajak tiga seuntai. Tiap bait terdiri dari 3 baris
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari ; Madah Kelana
Karya : Sanusi Pane

4.   Quin
Quin disebut juga sajak lima seuntai. Tiap bait terdiri dari 5 baris.
Contoh :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu kegelisahan
Yang saya serahkan
Hanya dapat saya kisahkan
Kepada tuan
Yang pernah diresah gelisahkan
Satu-satu kenyataan
Yang bisa dirasakan
Hanya dapat saya nyatakan
Kepada tuan
Yang enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)

5.   Sektet
Sektet disebut juga sajak enaam seuntai. Tiap bait terdiri dari enam baris.
Contoh :
Merindu Bahagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)

6.   Septina
Septina disebut juga sajak tujuh seuntai. Tiap bait terdiri dari tujuh baris.
Contoh :
Indonesia Tumpah Darahku

Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)

7.   Stanza
Stanza disebut juga sajak delapan seuntai. Tiap bait terdiri dsari delapan baris.
Contoh :
Awan
(Sanusi Pane)

Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang


8.   Soneta
Kata soneta berasal dari Itaali. Yaitu: dari kata sonnet. Sonnet terdiri atas 14 baris.
Contoh :
Gembala
(Muhammad Yamin)

Perasaan siapa ta ‘kan nyala
Melihat anak berelagu dendang
Seorang saja di tengah padang
Tiada berbaju buka kepala
Beginilah nasib anak gembala
Berteduh di bawah kayu nan rindang
Semenjak pagi meninggalkan kandang
Pulang ke rumah di senja kala
Jauh sedikit sesayup sampai
Terdengar olehku bunyi serunai
Melagukan alam nan molek permai
Wahai gembala di segara hijau
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau
Maulah aku menurutkan dikau

9.   Sanjak Bebas
Sanjak bebas adalah suatu sanjak yang tidak terikat oleh bentuk (jumlah baris), jumlah suku kata dalam tiap baris. Sanjak bebas disebut juga puisi bebas.
Contoh sajak bebas karya Chairil Anwar yangberjudul “ AKU”
AKU
Kalau sampaai waktuku
Kumau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari …
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

C. PUISI MODERN
Menurut isinya, puisi modern dibedakan atas :
a.    Balada
Balada adalah puisi berisi kisah/cerita/ hikayat, boleh berbentuk epic dan dapat juga berbentuk lirik. Biasanya cara menuturkannya dengan dilagukan.
Contoh puisi balada :
Balada Terbunuhnya Atmo Karpo
Karya: WS Rendra

Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
Bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para
Mengepit kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu
Surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang

Segenap warga desa mengepung hutan itu
Dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
Mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri

Satu demi satu yang maju terhadap darahnya
Penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka.

Nyawamu barang pasar, hai orang-orang bebal!
Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa.

Majulah Joko Pandan! Di mana ia?
Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa.

Anak panah empat arah dan musuh tiga silang
Atmo Karpo tegak, luka tujuh liang.

Joko Pandan! Di mana ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Bedah perutnya tapi masih setan ia
Menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala

Joko Pandan! Di manakah ia!
Hanya padanya seorang kukandung dosa.

Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan
Segala menyibak bagi derapnya kuda hitam
Ridla dada bagi derunya dendam yang tiba.

Pada langkah pertama keduanya sama baja.
Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka.

Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka
Pesta bulan, sorak sorai, anggur darah.

Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang
Ia telah membunuh bapaknya.



b.   Romance
Romance adalah : puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih kepada kekasihnya.
Contoh puisi romance :
Priangan Si Jelita
Karya: Ramadhan K H

Seruling berkawan pantun
Tangiskan derita orang priangan
Selendang merah, merah darah
Menurun di Cikapundung

Bandung, dasar di danau
Lari bertumpuk di bukit-bukit

Seruling menyendiri di tepi-tepi
Tangiskan keris hilang di sumur
Melati putih, putih hati
Hilang kekasih dikata gugur

Bandung, dasar di danau
Derita memantul di kulit-kulit

c.    Ode
Ode adalah : puisi yang berisi pujian dan sanjungan kepada seseorang yang berjasa kepada masyarakat, seseorang yang diianggap pahlawan bangsa, Negara danpahlawan seni.
Contoh puisi Ode :
Teratai
Karya : Sanusi Pane

Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai;
Tersembunyi kembang indah permai,
Tidak terlihat orang yang lalu.

Akarnya tumbuh di hati dunia,
Daun berseri Laksmi mengarang;
Biarpun ia diabaikan orang,
Seroja kembang gemilang mulia.

Teruslah, O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia,

Biar sedikit penjaga taman.
Biarpun engkau tidak dilihat,
Biarpun engkau tidak diminat,
Engkau turut menjaga Zaman

(dikutip dari borneosembilandua.blogspot.com)

d.   Elegi
Elegi adalah : puisi yang menggambarkan kesedihan rasa sentimental (penuh perasaan).
Contoh puisi elegi :
Sia-Sia²
Karya: Chairil Anwar

Penghabisan kali itu kau datang
Membawa kembang berkarang
Mawar merah dan melati putih
Darah dan suci
Kau tebarkan depanku
Serta pandang yang memastikan: untukmu
Lalu kita sama termangu
Saling bertanya: apakah ini?
Cinta? Kita berdua tak mengerti
Sehari kita bersama. Tak gampir-menghampiri.
Ah! Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.
Februari, 1943


e.   Satire
Satire adalah : puisi yang berisikan kritikan atau sindiran tajam atas kepincangan-kepincangan atau ketidak adilan dalam masyarakat.
Contoh puisi satire :

Pertanyaan Penting

Indonesia indah melimpah.
Di samping sumur pohon jambu berkembang.
Di laut ikan cakalang dan lumba-lumba.
Lalu kenapa kamu bunuh Marsinah?
Kenapa kamu bunuh para petani di Sampang, Madura?
Apakah tak kamu lihat kupu-kupu menari?
Ayam berkotek dan burung bernyanyi?
Wahai kamu ksatria yang perkasa!
Kenapa kamu bunuh Marsinah?
Apakah derita buruh-buruh mengganggu tidur siangmu?
Kenapa kamu bunuh para petani di Sampang?
Apakah kamu ksatria yang membela penindasan?
Apakah kamu tidak pernah membayangkan
dengas erang ibumu
waktu ia melahirkan kamu?
Apakah kamu tak pernah lihat aadikmu menari,
dan mendengar nenekmu menembang?
Kenapa kamu jarah nyawa Marsinah?
kamu jarah nyawa petani di Sampang,
yang berjuang untuk hak nafkahnya
yang sesuai dengan undang-undang?
Sedang dengan garang kamu membela
Para cukong yang menjarah ekonomi bangsa.
Wahas para ksatria perkasa,
di mana kampung halamanmu?
Siapakah ibumu?
Siapa saudara dan saudarimu?
Waktu uang rakyat dibawa lari ke luar negeri,
waktu daula hukum dikhianati,
dan daulat rakyat dijarah oleh tirani,
di mana kami berdiri, ksatriaku?
Kenapa kamu bunuh Marsinah?
Kenapa kamu bunuh para petani di Sampang, Madura?
Kenapa kamu bunuh Udin, Moses,
dan di Trisakti 4 orang mahasiswa?
Siapakah ibumu, para ksatria?
………………………………………………..
Surabaya, 21 Juni 1998
WS Rendra, Doa Untuk Anak Cucu, (Yogyakarta, Bentang Pustaka:2016), hlm. 25-26
(dikutip dari borneosembilandua.blogspot.com)

f.     Himne
Himne adalah puisi yang berisikan pemujaanatau mengagungkan kebesaran Tuhan atau sajak keagamaan.
Contoh puisi Himne :
Doa
Karya: Taufiq Ismail

Tuhan kami
Telah nista kami dalam dosa bersama
Bertahun membangun kultus ini
Dalam pikiran yang ganda
Dan menutupi hati nurani
Ampunilah kami
Ampunilah
Amiin

Tuhan kami
Telah terlalu mudah kami
Menggunakan asmaMu bertahun di negeri ini
Semoga Kau rela menerima kembali
Kami dalam barisanMu
Ampunilah kami
Ampunilah
Amiin





Padamu Jua
Karya: Amir Hamzah


Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku pada-Mu
Seperti dahulu

Engkaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu.

Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
.
Di mana engkau

Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati

Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas

Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang pada jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara di balik tirai

Kasihmu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu – bukan giliranku
Mati hari – bukan kawanku…
(dikutip dari mjbrigaseli.blogspot.com)

g.   Epigram
Epigram adalah : puisi pendek yang berisikan ajaran hidup, nasehat atau sindiran.  
Contoh puisi Epigram :

Hak Oposisi¹
Karya: WS Rendra

Aku bilang tidak,
aku bilang ya,
menurut nuraniku.
Kamu tidak bisa mengganti
nuraniku dengan peraturan.
Adakah tugasmu
untuk membuktikan
bahwa kebjikasanaanmu
pantas mendapat dukungan.
Tapi dukungan —
tidak bisa kamu paksakan.
Adalah tugasmu
untuk menyusun peraturan
yang sesuai dengan hati nurani kami.
Kamu memasang telinga
— selalu,
untuk mendengar nurani kami.
Sebab itu, kamu membutuhkan oposisi.
Oposisi adalah jendela bagi kamu.
Oposisi adalah jendela bagi kami.
Tanpa oposisi: sumpek.
Tanpa oposisi: kamu akan terasing dari kami
Tanpa oposisi: akan kamu dapati gambaran palsu
tentang dirimu.
………………………………………..
Pelopor Jogja, 10 Oktober 1971
¹WS Rendra, Doa Untuk Anak Cucu (Yogyakarta, Bentang Pustaka:2016) hlm 11.
                          (dikutip dari dosenbahasa.com)


Referensi dari buku pintar Pantun dan puisi, Drs Budiono, penerbit Bintang Indonesia, Jakarta.


Semoga bermanfaat ….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar