Puisi
Kata puisi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari
kata poet yang artinya orang yang menciptakan sesuatu lewat
imajinasi pribadi (berdasarkan pengalaman dan belum pernah ada sebelumnya).
Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta
penyusunan larik dan bait. Di Indonesia, puisi merupakan
bentuk kesusastraan yang paling tua.
Puisi merupakan karangan yang terikat oleh rima, ritma,
jumlah kata dan jumlah baris, dengan makna yang mendalam baik tersirat maupun
tersurat.
Menurut zamannya, puisi dibedakan menjadi tiga yaitu:
puisi lama, puisi baru dan puisi modern.
A.
PUISI LAMA
Ciri-ciri Puisi Lama
a) Anonim (puisi rakyat yang tak dikenal
nama pengarangnya)
b) Disampaikan secara lisan
c) Terikat
oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima
Jenis
Puisi Lama
a.
Mantera
Mantera adalah kata-kata yang
mengandung hikmah dan memiliki kekuatan gaib
b.
Peribahasa
atau bidal
Yang termasuk peribahasa atau bidal
adalah :
1. pepatah:
Pepatah
yaitu : peribahasa yang mengandung nasehat atau ajaran dari orang tua.
Contoh
: - hemat pangkal kaya
- Rajin
pangkal pandai
2.
Perumpamaan:
Perumpamaan
adalah : kalimat yang mengungkapkan keadaan atau kelakukan seseorang dengan
cara membandingkan dengan alam sekitar.
Contoh
: - Bagai pungguk rindukan bulan
- seperti air diatas daunt alas
3.
Ungkapan:
Ungkapan adalah: kiasan
tentang keadaan atau kelakukan seseorang yang dinyatakan dengan kata-kata.
Contoh
: - Anak itu panjang tangan. (suka mencuri)
- Orang
itu bertangan besi. (kejam).
4.
Tamsil
Tamsil
adalah : ibarat atau perumpamaan
Contoh
:
- Bagai burung dalam sangkar, mata terlepas badan
terkurung.
-
Bagai berakap diatas batu, hidup segan mati tak mau.
5.
Pameo
Pameo
adalah : kata ejekan atau slogan yang memberikan semangat.
Contoh
:
- Memasyarakatkan
olahraga dan mengolah-ragakan masyarakat.
- Merdeka
atau mati.
c.
Pantun
Yang dimaksud pantun adalah puisi lama
khas Indonesia.
Ciri-ciri pantun
- bersajak
a-b-a-b,
- tiap
bait 4 baris,
- tiap
baris terdiri dari 8-12 suku kata,
- 2
baris awal sebagai sampiran,
- 2
baris berikutnya sebagai isi.
Pembagian pantun menurut
isinya terdiri orang muda, pantun anak-anak, pantun orang tua, pantun jenaka
danpanntun teka-teki.
Contoh :
1.
Pantun
orang muda
Jika pandai meniti buih
Selamat badan keseberang
Jika tuan menaruh kasih
Boleh tuan datang
bertandang
2.
Pantun
anak-anak
Berburu ke padang datar
Mendapat rusa belang
kakinya
Berguru kepalang ajar
Bagai bunga kembang tak
jadi
3.
Pantun
orang tua
Bunga anggrek bunga langit
Warnanya indah menarik hati
Tuntutlah ilmu setinggi
langit
Untuk bekal dikemudian hari
4.
Pantun
jenaka
Sungguh enak asam belimbing
Tumbuh dekaat tepi telaga
Sungguh enak berkawan
sumbing
Meski marah tersenyum juga
5.
Pantun
teka-teki
Buat apa bersedih hati
Menanti kawan belum tiba
Bila tuan bijak berseri
Kuda apa berkaki dua
d.
Syair
Kata syair berasal dari kata Syu’ur
yang berarti perasaan.
Ciri-ciri syair yaitu :
- Tiap
bait terdiri dari 4 baris
- Tiap
baris terdiri atas 4 kata ( antara 8 hingga 12 suku kata)
- Semua
baris merupakan isi
- Bersajak
sama ( a a a a)
Contoh:
Hatiku
gundah bukan kepalang
Mengharapkan kasi
tak kunjung datang
Siangmalam tidur terbayang-bayang
Datanglah kasih pujaanku seorang
Menurut isinya, syair
dibedakan menjadi 5 yaitu :
1. Syair
yang berisi cerita khayal
2. Syair
yang berisi kiasan atau sindiran
3. Syair
yang berisi cerita (hikayat)
4. Syair
yang berisi terjemahan cerita asing
5. Syair
yang berisi ajaran agama budi pekerti.
e.
Gurindam
Gurindam adalah : puisi lama yang
berbentuk dua seuntai.
Susunan dan persyaratan gurindam sebagai
berikut :
- Tiap
bait terdiri dari 2 baris
- Bersajak
sama a a
- Kedua
baris merupakan isi
- Baris
pertama merupakan sebab dan baris kedua sebagai jawaban ( akibat)
- Isinya
berupa nasehat atau sindiran
Contoh gurindam :
-
Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama
(
Maksudnya setiap orang
harus beragama karena agama sangat penting baginya, orang yang tidak beragama
akan buta arah dalam menjalankan hidupnya).
-
Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang ma’rifat
Maka ia itulah orang ma’rifat
(Untuk mencapai kesempurnaan di dalam
kehidupan, manusia harus mengenal empat hal. Empat hal tersebut adalah syariat,
tarikat, hakikat dan makrifat.)
f. Kalimat
berirama
Kalimat berirama adalah : bentuk prosa,
namun didalamnya iram puisi sangat terasa.
B.
PUISI BARU
Puisi baru
merupakkan bentuk puisi Indonesia yang mendapat pengaruh dari puisi barat.
Pusi baru dibagi menjadi 9 bagian, yaitu :
1.
Distikhon
Distikhon disebut juga sajak dua untai.
Sajak ini tiap baris terdiri dari dua baris.
Contoh :
Hutan
Karet*
Karya: Joko Pinurbo
Karya: Joko Pinurbo
–in
memoriam: Sukabumi
Daun-daun karet berserakan.
Berserakan di hamparan waktu.
Berserakan di hamparan waktu.
Suara monyet di dahan-dahan.
Suara kalong menghalau petang.
Suara kalong menghalau petang.
Di pucuk-pucuk ilalang belalang
berloncatan.
Berloncatan di semak-semak rindu.
Berloncatan di semak-semak rindu.
Dan sebuah jalan melingkar-lingkar
membelit kenangan terjal.
membelit kenangan terjal.
Sesaat sebelum surya berlalu
masih kudengat suara beduk bertalu-talu.
masih kudengat suara beduk bertalu-talu.
(1990)
*Sumber: Joko Pinurbo, Selamat
Menunaikan Ibadah Puisi, hlm 2.
(dikutip
dari dosenbahasa.com)
2.
Quantrain
Quantrain disebut juga sajak empat
seuntai. Tiap bait terdir atas 4 baris.
Contoh :
Mendatang-datang jua
Kenangan masa lampau
Menghilang muncul jua
Yang dulu sinau silau
Membayang
rupa jua
Adi
kanda lama lalu
Membuat
hati jua
Layu
lipu rindu-sendu
(A.M. Daeng Myala)
3.
Tersina
Tersina disebut juga sajak tiga
seuntai. Tiap bait terdiri dari 3 baris
Contoh :
Dalam ribaan bahagia datang
Tersenyum bagai kencana
Mengharum bagai cendana
Dalam bah’gia cinta tiba melayang
Bersinar bagai matahari
Mewarna bagaikan sari
Dari
; Madah Kelana
Karya
: Sanusi Pane
4.
Quin
Quin disebut juga sajak lima seuntai. Tiap
bait terdiri dari 5 baris.
Contoh :
Hanya Kepada Tuan
Satu-satu perasaan
Hanya dapat saya katakan
Kepada tuan
Yang pernah merasakan
Satu-satu
kegelisahan
Yang
saya serahkan
Hanya
dapat saya kisahkan
Kepada
tuan
Yang
pernah diresah gelisahkan
Satu-satu
kenyataan
Yang
bisa dirasakan
Hanya
dapat saya nyatakan
Kepada
tuan
Yang
enggan menerima kenyataan
(Or. Mandank)
5.
Sektet
Sektet disebut juga sajak enaam
seuntai. Tiap bait terdiri dari enam baris.
Contoh :
Merindu Bahagia
Jika hari’lah tengah malam
Angin berhenti dari bernafas
Sukma jiwaku rasa tenggelam
Dalam laut tidak terwatas
Menangis hati diiris sedih
(Ipih)
6.
Septina
Septina disebut juga sajak tujuh
seuntai. Tiap bait terdiri dari tujuh baris.
Contoh :
Indonesia Tumpah Darahku
Duduk di pantai tanah yang permai
Tempat gelombang pecah berderai
Berbuih putih di pasir terderai
Tampaklah pulau di lautan hijau
Gunung gemunung bagus rupanya
Ditimpah air mulia tampaknya
Tumpah darahku Indonesia namanya
(Muhammad Yamin)
7.
Stanza
Stanza disebut juga sajak delapan
seuntai. Tiap bait terdiri dsari delapan baris.
Contoh :
Awan
(Sanusi Pane)
Awan datang melayang perlahan
Serasa bermimpi, serasa berangan
Bertambah lama, lupa di diri
Bertambah halus akhirnya seri
Dan bentuk menjadi hilang
Dalam langit biru gemilang
Demikian jiwaku lenyap sekarang
Dalam kehidupan teguh tenang
8.
Soneta
Kata soneta berasal dari Itaali. Yaitu:
dari kata sonnet. Sonnet terdiri atas 14 baris.
Contoh :
Gembala
(Muhammad Yamin)
Perasaan siapa ta ‘kan nyala
Melihat anak berelagu dendang
Seorang saja di tengah padang
Tiada berbaju buka kepala
Beginilah nasib anak gembala
Berteduh di bawah kayu nan rindang
Semenjak pagi meninggalkan kandang
Pulang ke rumah di senja kala
Jauh sedikit sesayup sampai
Terdengar olehku bunyi serunai
Melagukan alam nan molek permai
Wahai gembala di segara hijau
Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau
Maulah aku menurutkan dikau
9.
Sanjak
Bebas
Sanjak bebas adalah suatu sanjak yang
tidak terikat oleh bentuk (jumlah baris), jumlah suku kata dalam tiap baris. Sanjak
bebas disebut juga puisi bebas.
Contoh sajak bebas karya
Chairil Anwar yangberjudul “ AKU”
AKU
Kalau sampaai waktuku
Kumau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari …
Berlari
Hingga hilang pedih perih
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
C. PUISI
MODERN
Menurut
isinya, puisi modern dibedakan atas :
a.
Balada
Balada adalah puisi berisi kisah/cerita/
hikayat, boleh berbentuk epic dan dapat juga berbentuk lirik. Biasanya cara
menuturkannya dengan dilagukan.
Contoh puisi balada :
Balada Terbunuhnya Atmo Karpo
Karya: WS Rendra
Dengan
kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
Bulan
berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya di pucuk-pucuk para
Mengepit
kuat-kuat lutut menunggang perampok yang diburu
Surai
bau keringat basah, jenawi pun telanjang
Segenap
warga desa mengepung hutan itu
Dalam
satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
Mengutuki
bulan betina dan nasibnya yang malang
Berpancaran
bunga api, anak panah di bahu kiri
Satu
demi satu yang maju terhadap darahnya
Penunggang
baja dan kuda mengangkat kaki muka.
Nyawamu
barang pasar, hai orang-orang bebal!
Tombakmu
pucuk daun dan matiku jauh orang papa.
Majulah
Joko Pandan! Di mana ia?
Majulah
ia kerna padanya seorang kukandung dosa.
Anak
panah empat arah dan musuh tiga silang
Atmo
Karpo tegak, luka tujuh liang.
Joko
Pandan! Di mana ia!
Hanya
padanya seorang kukandung dosa.
Bedah
perutnya tapi masih setan ia
Menggertak
kuda, di tiap ayun menungging kepala
Joko
Pandan! Di manakah ia!
Hanya
padanya seorang kukandung dosa.
Berberita
ringkik kuda muncullah Joko Pandan
Segala
menyibak bagi derapnya kuda hitam
Ridla
dada bagi derunya dendam yang tiba.
Pada
langkah pertama keduanya sama baja.
Pada
langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Panas
luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka.
Malam
bagai kedok hutan bopeng oleh luka
Pesta
bulan, sorak sorai, anggur darah.
Joko
Pandan menegak, menjilat darah di pedang
Ia
telah membunuh bapaknya.
b.
Romance
Romance adalah : puisi yang berisi
luapan perasaan cinta kasih kepada kekasihnya.
Contoh puisi romance :
Priangan Si Jelita
Karya: Ramadhan K H
Seruling berkawan pantun
Tangiskan derita orang priangan
Selendang merah, merah darah
Menurun di Cikapundung
Bandung, dasar di danau
Lari bertumpuk di bukit-bukit
Seruling menyendiri di tepi-tepi
Tangiskan keris hilang di sumur
Melati putih, putih hati
Hilang kekasih dikata gugur
Bandung, dasar di danau
Derita memantul di kulit-kulit
Tangiskan derita orang priangan
Selendang merah, merah darah
Menurun di Cikapundung
Bandung, dasar di danau
Lari bertumpuk di bukit-bukit
Seruling menyendiri di tepi-tepi
Tangiskan keris hilang di sumur
Melati putih, putih hati
Hilang kekasih dikata gugur
Bandung, dasar di danau
Derita memantul di kulit-kulit
c.
Ode
Ode adalah : puisi yang berisi pujian
dan sanjungan kepada seseorang yang berjasa kepada masyarakat, seseorang yang
diianggap pahlawan bangsa, Negara danpahlawan seni.
Contoh puisi Ode :
Teratai
Karya : Sanusi Pane
Dalam kebun di tanah airku
Tumbuh sekuntum bunga teratai;
Tersembunyi kembang indah permai,
Tidak terlihat orang yang lalu.
Akarnya tumbuh di hati dunia,
Daun berseri Laksmi mengarang;
Biarpun ia diabaikan orang,
Seroja kembang gemilang mulia.
Teruslah, O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia,
Biar sedikit penjaga taman.
Biarpun engkau tidak dilihat,
Biarpun engkau tidak diminat,
Engkau turut menjaga Zaman
Tumbuh sekuntum bunga teratai;
Tersembunyi kembang indah permai,
Tidak terlihat orang yang lalu.
Akarnya tumbuh di hati dunia,
Daun berseri Laksmi mengarang;
Biarpun ia diabaikan orang,
Seroja kembang gemilang mulia.
Teruslah, O Teratai Bahagia
Berseri di kebun Indonesia,
Biar sedikit penjaga taman.
Biarpun engkau tidak dilihat,
Biarpun engkau tidak diminat,
Engkau turut menjaga Zaman
(dikutip dari borneosembilandua.blogspot.com)
d.
Elegi
Elegi adalah : puisi yang menggambarkan
kesedihan rasa sentimental (penuh perasaan).
Contoh puisi elegi :
Sia-Sia²
Karya: Chairil Anwar
Karya: Chairil Anwar
Penghabisan kali itu kau datang
Membawa kembang berkarang
Mawar merah dan melati putih
Darah dan suci
Kau tebarkan depanku
Serta pandang yang memastikan: untukmu
Membawa kembang berkarang
Mawar merah dan melati putih
Darah dan suci
Kau tebarkan depanku
Serta pandang yang memastikan: untukmu
Lalu kita sama termangu
Saling bertanya: apakah ini?
Cinta? Kita berdua tak mengerti
Saling bertanya: apakah ini?
Cinta? Kita berdua tak mengerti
Sehari kita bersama. Tak
gampir-menghampiri.
Ah! Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.
Februari,
1943
e.
Satire
Satire adalah : puisi yang berisikan
kritikan atau sindiran tajam atas kepincangan-kepincangan atau ketidak adilan
dalam masyarakat.
Contoh puisi satire :
Pertanyaan Penting
Indonesia
indah melimpah.
Di samping sumur pohon jambu berkembang.
Di laut ikan cakalang dan lumba-lumba.
Lalu kenapa kamu bunuh Marsinah?
Kenapa kamu bunuh para petani di Sampang, Madura?
Apakah tak kamu lihat kupu-kupu menari?
Ayam berkotek dan burung bernyanyi?
Di samping sumur pohon jambu berkembang.
Di laut ikan cakalang dan lumba-lumba.
Lalu kenapa kamu bunuh Marsinah?
Kenapa kamu bunuh para petani di Sampang, Madura?
Apakah tak kamu lihat kupu-kupu menari?
Ayam berkotek dan burung bernyanyi?
Wahai
kamu ksatria yang perkasa!
Kenapa kamu bunuh Marsinah?
Apakah derita buruh-buruh mengganggu tidur siangmu?
Kenapa kamu bunuh para petani di Sampang?
Apakah kamu ksatria yang membela penindasan?
Kenapa kamu bunuh Marsinah?
Apakah derita buruh-buruh mengganggu tidur siangmu?
Kenapa kamu bunuh para petani di Sampang?
Apakah kamu ksatria yang membela penindasan?
Apakah
kamu tidak pernah membayangkan
dengas erang ibumu
waktu ia melahirkan kamu?
Apakah kamu tak pernah lihat aadikmu menari,
dan mendengar nenekmu menembang?
Kenapa kamu jarah nyawa Marsinah?
kamu jarah nyawa petani di Sampang,
yang berjuang untuk hak nafkahnya
yang sesuai dengan undang-undang?
Sedang dengan garang kamu membela
Para cukong yang menjarah ekonomi bangsa.
dengas erang ibumu
waktu ia melahirkan kamu?
Apakah kamu tak pernah lihat aadikmu menari,
dan mendengar nenekmu menembang?
Kenapa kamu jarah nyawa Marsinah?
kamu jarah nyawa petani di Sampang,
yang berjuang untuk hak nafkahnya
yang sesuai dengan undang-undang?
Sedang dengan garang kamu membela
Para cukong yang menjarah ekonomi bangsa.
Wahas
para ksatria perkasa,
di mana kampung halamanmu?
Siapakah ibumu?
Siapa saudara dan saudarimu?
di mana kampung halamanmu?
Siapakah ibumu?
Siapa saudara dan saudarimu?
Waktu
uang rakyat dibawa lari ke luar negeri,
waktu daula hukum dikhianati,
dan daulat rakyat dijarah oleh tirani,
di mana kami berdiri, ksatriaku?
waktu daula hukum dikhianati,
dan daulat rakyat dijarah oleh tirani,
di mana kami berdiri, ksatriaku?
Kenapa
kamu bunuh Marsinah?
Kenapa kamu bunuh para petani di Sampang, Madura?
Kenapa kamu bunuh Udin, Moses,
dan di Trisakti 4 orang mahasiswa?
Siapakah ibumu, para ksatria?
………………………………………………..
Surabaya, 21 Juni 1998
Kenapa kamu bunuh para petani di Sampang, Madura?
Kenapa kamu bunuh Udin, Moses,
dan di Trisakti 4 orang mahasiswa?
Siapakah ibumu, para ksatria?
………………………………………………..
Surabaya, 21 Juni 1998
WS
Rendra, Doa Untuk Anak Cucu,
(Yogyakarta, Bentang Pustaka:2016), hlm. 25-26
(dikutip
dari borneosembilandua.blogspot.com)
f.
Himne
Himne adalah puisi yang berisikan
pemujaanatau mengagungkan kebesaran Tuhan atau sajak keagamaan.
Contoh puisi Himne :
Doa
Karya:
Taufiq Ismail
Tuhan
kami
Telah
nista kami dalam dosa bersama
Bertahun
membangun kultus ini
Dalam
pikiran yang ganda
Dan
menutupi hati nurani
Ampunilah
kami
Ampunilah
Amiin
Tuhan
kami
Telah
terlalu mudah kami
Menggunakan
asmaMu bertahun di negeri ini
Semoga
Kau rela menerima kembali
Kami
dalam barisanMu
Ampunilah
kami
Ampunilah
Amiin
Padamu
Jua
Karya:
Amir Hamzah
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku pada-Mu
Seperti dahulu
Engkaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu.
Satu kekasihku
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa
.
Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati
Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati
Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang pada jua
Engkau pelik menarik ingin
Serupa dara di balik tirai
Kasihmu sunyi
Menunggu seorang diri
Lalu waktu – bukan giliranku
Mati hari – bukan kawanku…
(dikutip
dari mjbrigaseli.blogspot.com)
g.
Epigram
Epigram adalah : puisi pendek yang
berisikan ajaran hidup, nasehat atau sindiran.
Contoh puisi Epigram :
Hak
Oposisi¹
Karya: WS Rendra
Karya: WS Rendra
Aku
bilang tidak,
aku bilang ya,
menurut nuraniku.
Kamu tidak bisa mengganti
nuraniku dengan peraturan.
Adakah tugasmu
untuk membuktikan
bahwa kebjikasanaanmu
pantas mendapat dukungan.
Tapi dukungan —
tidak bisa kamu paksakan.
Adalah tugasmu
untuk menyusun peraturan
yang sesuai dengan hati nurani kami.
Kamu memasang telinga
— selalu,
untuk mendengar nurani kami.
Sebab itu, kamu membutuhkan oposisi.
Oposisi adalah jendela bagi kamu.
Oposisi adalah jendela bagi kami.
Tanpa oposisi: sumpek.
Tanpa oposisi: kamu akan terasing dari kami
Tanpa oposisi: akan kamu dapati gambaran palsu
tentang dirimu.
………………………………………..
Pelopor Jogja, 10 Oktober 1971
aku bilang ya,
menurut nuraniku.
Kamu tidak bisa mengganti
nuraniku dengan peraturan.
Adakah tugasmu
untuk membuktikan
bahwa kebjikasanaanmu
pantas mendapat dukungan.
Tapi dukungan —
tidak bisa kamu paksakan.
Adalah tugasmu
untuk menyusun peraturan
yang sesuai dengan hati nurani kami.
Kamu memasang telinga
— selalu,
untuk mendengar nurani kami.
Sebab itu, kamu membutuhkan oposisi.
Oposisi adalah jendela bagi kamu.
Oposisi adalah jendela bagi kami.
Tanpa oposisi: sumpek.
Tanpa oposisi: kamu akan terasing dari kami
Tanpa oposisi: akan kamu dapati gambaran palsu
tentang dirimu.
………………………………………..
Pelopor Jogja, 10 Oktober 1971
¹WS Rendra, Doa Untuk Anak Cucu (Yogyakarta,
Bentang Pustaka:2016) hlm 11.
(dikutip dari dosenbahasa.com)
Referensi dari buku pintar Pantun dan puisi, Drs
Budiono, penerbit Bintang Indonesia, Jakarta.
Semoga bermanfaat ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar